BAB I PENDAHULUAN. menurunkan produktivitas kerja. (Depkes RI, 2009:1) menderita malaria dan lebih dari 2 miliar atau 42% penduduk bumi memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 2 miliar atau 42% penduduk bumi memiliki resiko terkena malaria. WHO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. miliar atau 42% penduduk bumi memiliki risiko terkena malaria. WHO mencatat setiap tahunnya

Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh TIWIK SUSILOWATI J

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kejadian kematian ke dua (16%) di kawasan Asia (WHO, 2015).

GAMBARAN CAKUPAN PROGRAM KELAMBUNISASI DALAM MENCEGAH KEJADIAN MALARIA DI DESA TUNGGULO KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2012.

BAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit yang harus terus menerus dilakukan pengamatan, monitoring

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia disetiap tahunnya. Penyebaran malaria berbeda-beda dari satu Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses terjadinya penyakit terdapat tiga elemen yang saling berperan

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap ketahanan nasional, resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) pada ibu

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya terdapat sekitar 15 juta penderita malaria klinis yang mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian (Peraturan Menteri Kesehatan RI, 2013). Lima ratus juta

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Turki dan beberapa Negara Eropa) beresiko terkena penyakit malaria. 1 Malaria

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil pembangunan kesehatan saat ini adalah derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat secara bermakna, namun

BAB 1 PENDAHULUAN. (Harijanto, 2014). Menurut World Malaria Report 2015, terdapat 212 juta kasus

I. PENDAHULUAN. nyamuk Anopheles sp. betina yang sudah terinfeksi Plasmodium (Depkes RI, 2009)

PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan ibu melahirkan serta dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja (Dinkes

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu perhatian global karena kasus malaria yang tinggi dapat berdampak luas

BAB I PENDAHULUAN. serta semakin luas penyebarannya. Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang tersebar hampir di beberapa Negara tropis dan subtropis saat

BAB I PENDAHULUAN. terkena malaria. World Health Organization (WHO) mencatat setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit malaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit

BAB I PENDAHULUAN. Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit protozoa UKDW

BAB I PENDAHULUAN. sering disebut sebagai vektor borne diseases. Vektor adalah Arthropoda atau

BAB 1 PENDAHULUAN. dari genus Plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit malaria telah diketahui sejak zaman Yunani. Penyakit malaria

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan bagi negara tropis/

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

I. PENDAHULUAN. dunia. Di seluruh pulau Indonesia penyakit malaria ini ditemukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berdampak terhadap derajat kesehatan masyarakat. macam penyakit menular yang seringkali berakibat kematian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh parasit Protozoa genus Plasmodium dan ditularkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Plasmodium, yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Ada empat spesies

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui pemberian kekebalan tubuh yang harus dilaksanakan secara terus-menerus

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan yang tercantum dalam

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan anak.

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah sejenis penyakit menular pada manusia. Sekitar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang

BAB I PENDAHULUAN. Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

SKRIPSI ANALISIS SPASIAL KASUS MALARIA DI KELURAHAN PAYA SEUNARA KECAMATAN SUKAKARYA KOTA SABANG PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50%

I. PENGANTAR. Separuh dari keseluruhan penduduk dunia, diperkirakan 3,3 miliar orang,

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya wabah campak yang cukup besar. Pada tahun kematian

BAB I PENDAHULUAN juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan antara asupan makanan dan penggunaan zat gizi. Bila tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria merupakan salah satu penyakit tropik yang disebabkan oleh infeksi

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

BAB I PENDAHULUAN. Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai. Sehat juga investasi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.

Penyakit Endemis di Kalbar

BAB I PENDAHULUAN. Malaria ditemukan hampir di seluruh bagian dunia, terutama di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja (Kemenkes, gejala malaria pada tahun 2013 (WHO, 2014).

Epidemiologi dan aspek parasitologis malaria. Ingrid A. Tirtadjaja Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas lingkungan dapat mempengaruhi kondisi individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Asam) positif yang sangat berpotensi menularkan penyakit ini (Depkes RI, Laporan tahunan WHO (World Health Organitation) tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Akibat yang paling fatal bagi penderita yaitu kecacatan permanen yang sangat. mengganggu produktivitas (Widoyono, 2008).

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

BAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis,

BAB I PENDAHULUAN. menetap dan berjangka lama terbesar kedua di dunia setelah kecacatan mental (WHO,

masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempunyai

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

1. BAB I PENDAHULUAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULl1AN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Malaria masih merupakan masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kematian terutama terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja. (Depkes RI, 2009:1) Malaria merupakan penyakit menular yang sangat dominan di daerah tropis dan sub-tropis dan dapat mematikan. Setidaknya 270 juta penduduk dunia menderita malaria dan lebih dari 2 miliar atau 42% penduduk bumi memiliki risiko terkena malaria. WHO mencatat setiap tahunnya tidak kurang dari 1 hingga 2 juta penduduk meninggal karena penyakit yang disebarluaskan nyamuk Anopheles. (Harmendo, 2008) Di Indonesia saat ini, malaria juga masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat. Rata-rata kasus malaria diperkirakan sebesar 15 juta kasus klinis per tahun. Penduduk yang terancam malaria adalah penduduk yang umumnya tinggal di daerah endemic malaria, diperkirakan jumlahnya 85,1 juta dengan tingkat endemisitas rendah, sedang, dan tinggi. Penyakit malaria 60 persennya menyerang usia produktif. (Harmendo, 2008) Menurut survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2011, terdapat 15 juta kasus malaria dengan 38 ribu kematian setiap tahunnya. Diperkirakan 70% penduduk Indonesia tinggal di daerah yang beresiko tertular malaria. Dari 484 kabupaten/kota yang ada di Indonesia, 338 kabupaten/kota merupakan daerah endemis malaria. (MenKes RI, 2011:1)

Provinsi Gorontalo termasuk provinsi yang angka kejadian malarianya cukup tinggi. Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo tiga tahun terakhir, angka kejadian malaria di Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan setiap tahunnya yaitu dengan jumlah kasus pada tahun 2009 diukur dengan Annual Malaria Incidence (AMI) sebesar 7,3 0 / 00, diukur dengan Annual Parasite Incidence (API) sebesar 0,5 0 / 00 pada tahun 2010 diukur dengan Annual Malaria Incidence (AMI) sebesar 8,7 0 / 00 dan diukur dengan Annual Parasite Incidence (API) sebesar 1,80 0 / 00 pada tahun 2011 dari bulan januari sampai juni diukur dengan Annual Malaria Incidence (AMI)sebesar 10,09 0 / 00 dan diukur dengan Annual Parasite Incidence (API) sebesar 1,25 0 / 00. Kabupaten Goronntalo adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Gorontalo yang endemis malaria. Data tiga tahun terakhir menunjukkan kejadian malaria di Kabupaten gorontalo mengalami peningkatan dari tahun 2009 sampai tahun 2011. Pada tahun 2009 diukur dengan Annual Malaria Incidence (AMI) jumlah kasus sebesar 11,1 0 / 00 dan diukur dengan Annual Parasite Incidence (API) sebesar 0,5 0 / 00 penderita positif. Pada tahun 2010 diukur dengan Annual Malaria Incidence (AMI) jumlah kasus 15,7 0 / 00 dan diukur dengan Annual Parasite Incidence (API) sebanyak 4,50 0 / 00 penderita positif. Pada tahun 2011 dari bulan Januari sampai bulan Juni yang diukur dengan Annual Malaria Incidence (AMI )jumlah kasus 20,05 0 / 00 dan diukur dengan Annual Parasite Incidence (API sebanyak 2,4 0 / 00 penderita positif.

Wilayah kerja puskesmas Limboto Barat merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Gorontalo yang mempunyai wilayah yang endemis malaria. Desa Tunggulo merupakan Desa yang ter tinggi angka penderita malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Limboto Barat. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan dengan pengukuran AMI pada tahun 2011 sebanyak 11,8 0 / 00 kasus dan dengan pengukuran API sebesar 2,1 0 / 00 penderita positif. Kejadian malaria dipengaruhi oleh banyak factor diantaranya adalah factor lingkungan, factor pendidikan dan pengetahuan, factor pekerjaan, adat istiadat dan kebiasaan serta perilaku masyarakat. Selama ini upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi masalah penyakit menular, masih banyak berorientasi pada penyembuhan penyakit. Upaya ini masih kurang efektif karena banyak mengeluarkan biaya. Sedangkan upaya yang lebih efektif dalam mengatasi masalah kesehatan dengan memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan berperilaku hidup sehat. Namun, hal ini ternyata belum disadari dan dilakukan sepenuhnya oleh masyarakat (Kusumawati, 2004). Perilaku adalah totalitas yang terjadi pada orang yang bersangkutan. Dengan perkataan lain, perilaku adalah keseluiruhan (totalitas) pemahaman dan aktivitas seseorang yang merupakan hasil bersama antara factor internal dan eksternal. Perilaku seseorang adalah sangat kompleks, dan mempunyai bentangn yang sangat luas. (Notoatmodjo, 2010: 50) Dalam perkembangan selanjutnya, berdasarkan pembagian dominan oleh Bloom ini, dan untuk kepentingan pendidikan praktis, dikembangkan menjadi 3

tingkat ranah perilaku yaitu Pengetahuan, Sikap dan Tindakan. (Notoatmodjo, 2010: 50) Menurut Budihardja (2004), berdasarkan beberapa survei di Dinas Kesehatan, masyarakat yang berperilaku hidup sehat masih kurang dari 10%. Kurangnya perilaku hidup sehat itu mengundang munculnya kebiasaan-kebiasaan tidak sehat di masyarakat. Kebiasaan-kebiasaan itu cenderung mengabaikan keselamatan diri dan lingkungan sehingga memudahkan terjadinya penyakit menular seperti malaria. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mobonggi yang berjudul Hubungan Perilaku Masyarakat Deangan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Limboto Barat Kabupaten Gorontalo menunjukkan bahwa perilaku masyarakat 92,7% sangat berhubungan erat dengan peningkatan kejadian malaria. Pengetahauan masyarakat tentang kesehatan terutama malaria sangat minim sehingga cara masyarakat dalam menyikapi masalah kesehatan khususnya malaria masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Sebagian masyarakat belum mengetahui tempat-tempat perindukan dari malaria, bahkan masyarakat pun belum mengetahui waktu atau jamnya nyamuk Anopheles menggigit. Sehingga masyarakat tidak melakukan tindakan yang dapat mencegah malaria. Berdasarkan beberapa uraian masalah diatas peneliti ingin meneliti tentang Gambaran Perilaku Masyarakat tentang Penyakit Malaria Di Desa Tunggulo Kec. Limboto Barat Kab. Gorontalo.

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan observasi awal di lapangan, ada beberapa masalah yang ditemukan yaitu : 1.2.1 Angka kejadian malaria masih tinggi. 1.2.2 Minimnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit malaria. 1.2.3 Kurangnya Sikap merespon dari masyarakat terhadap kejadian penyakit menular. 1.2.4 Kurangnya kesadaran masyarakat akan perilaku hidup sehat yang menimbulkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang terjadi di kalangan masyarakat. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut Bagaimana Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang Penyakit Malaria Di Desa Tunggulo Kec. Limboto Barat Kab. Gorontalo. 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Um um Mengetahui Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang Penyakit Malaria Di Desa Tunggulo Kec. Limboto Barat Kab. Gorontalo. 1.4.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui pengetahuan masyarakat yang berkaitan dengan malaria Di Desa Tunggulo Kec. Limboto Barat Kab. Gorontalo. 2. Menhetahui Sikap masyarakat yang berkaitan dengan malaria Di Desa Tunggulo Kec. Limboto Barat Kab. Gorontalo.

3. Mengetahui Tindakan masyarakat yang berkaitan dengan malaria Di Desa Tunggulo Kec. Limboto Barat Kab. Gorontalo. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis 1. Menambah wacana/informasi mengenai Perilaku Masyarakat tentang Penyakit Malaria di Desa Tunggulo Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. 2. Sebagai informasi tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan mencegah penularan penyakit. 3. Sebagai referensi dalam penelitian selanjutnya Gambaran perilaku Masyarakat Tentang Penyakit Malaria. 1.5.2 Manfaat Praktis 1. Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya promosi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi masyarakat. 2. Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan upaya-upaya pencegahan penyakit malaria.