1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha di Indonesia saat ini semakin pesat. Salah satu usaha yang berkembang saat ini adalah perusahaan property dan real estate. Berdasarkan data dari situs web Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id) Indonesia memiliki potensi penduduk sebanyak 261,1 juta jiwa pada tahun 2016. Di beberapa tahun terakhir, indikator persentase rumah tangga menurut status kepemilikan rumah milik sendiri mengalami peningkatan sebesar 79,77% di tahun 2014 dan meningkat menjadi 82,63% pada tahun 2015. Investasi dibidang property dan real estate pada umumnya bersifat jangka panjang dan akan bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi serta diyakini merupakan salah satu investasi yang memberikan jaminan kepastian nilai keuntungan kepada investor. Hal ini disebabkan karena kenaikan harga tanah dan bangunan yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap sedangkan demand akan selalu bertambah besar seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta bertambahnya kebutuhan manusia terhadap produk properti. Sektor property dan real estate dapat dijadikan tolak ukur pertumbuhan ekonomi suatu negara. T.G Diredja (Kompas, 2013) menyatakan, jika kondisi makro ekonomi negara sedang tumbuh tinggi, maka bisnis property dan real estate juga mengalami pertumbuhan. Namun jika ekonomi negara surut maka industri properti akan ikut surut. Bisnis properti saat ini memberikan peluang dan kesempatan yang cukup terbuka untuk berkembang. Beberapa hal yang menjadi sentimen positif sektor properti pada tahun 2016 antara lain tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia yang rendah yaitu berada di level 6,5 persen. Dengan demikian, maka tingkat suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) juga murah. Selain itu bunga deposito mengecil, sehingga para investor menjadi tertarik untuk berinvestasi pada sektor property dan real estate (Finance.detik.com, 2016). Dalam hal ini salah satu variabel yang banyak digunakan sebagai patokan bagi para investor dalam melakukan investasinya adalah dengan melihat tingkat pengembalian (return) saham yang akan dibelinya. Berikut gambar grafik rata-rata return sektor property pada tahun 2014 sampai tahun 2016.
2 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% -10.00% -20.00% 33.40% 22.29% 2014 2015 2016-12.70% -12.13% Gambar 1.1 Grafik Rata-rata Return Property dan IHSG Gambar 1.1 menunjukkan kondisi rata-rata return saham perusahaan property dan real esatate dari tahun 2014 sampai 2016 mengalami fluktuatif. Dimana perusahaan properti mencatatkan kenaikan return hanya sekitar 6 persen pada tahun 2016. Kenaikan tersebut tidak sebanding dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melesat hingga 16,1 persen. Sedangkan pada tahun 2014 sampai tahun 2016 rata-rata return saham tahunan sektor property dan real estate mengalami penurunan dari 30,6 persen turun menjadi 6 persen. Fluktuasi return saham tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor fundamental perusahaan. Diantaranya profitabilitas emiten yang mengacu pada tingkat pengembalian laba terhadap modal atau disebut dengan return on equity (ROE). Angka ROE yang tinggi menjadi salah satu indikator saham tersebut layak dikoleksi investor. Tabel 1.1 16.01% Rata-rata ROE perusahaan property dan real estate tahun 2014-2016 Tahun ROE (%) Return (%) 2014 13,97 33,40 2015 13,16-12,70 2016 8,25 6 Pada tabel di atas, terlihat bahwa terjadi penurunan ROE dari tahun 2014 sampai tahun 2016. Akan tetapi return tersebut mengalami fluktuasi. Dimana pada saat ROE turun menjadi 8,25 persen, sebaliknya return menjadi naik menjadi 6 persen. Akan tetapi apabila ROE meningkat, maka mengindikasikan bahwa laba bersih yang diperoleh perusahaan property dan real estate atas modal sendirinya juga meningkat. Dengan demikian apabila rasio ROE meningkat maka 6% Return IHSG
3 kepercayaan investor akan saham perusahaan tersebut meningkat sehingga harga saham perusahaan juga meningkat, pada saat harga saham meningkat maka return saham juga ikut meningkat. Return saham perusahaan property dan real estate juga dipengaruhi oleh faktor currrent ratio (CR) yang merupakan salah satu indikator rasio likuiditas. Tabel 1.2 Rata-rata CR perusahaan property dan real estate tahun 2014-2016 Tahun CR (%) Return (%) 2014 189,52 33,40 2015 228,28-12,70 2016 254,13 6 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa current ratio mengalami kenaikan dari 189,52 persen pada tahun 2014 menjadi 254,13 persen pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan property dan real estate dalam membayar kewajiban jangka pendeknya semakin tinggi dan dapat dikatakan bahwa perusahaan memiliki cukup modal untuk membayar utang. Sedangkan return saham mengalami fluktuasi dari tahun 2014 sampai tahun 2016. Hal ini tidak sesuai teori, dimana pada saat current ratio naik maka seharusnya return saham juga naik atau sebaliknya. Faktor lain yang mempengaruhi return saham perusahaan property dan real estate adalah debt to equity ratio (DER) yang merupakan salah satu indikator dari rasio leverage. Tabel 1.3 Rata-rata DER perusahaan property dan real estate tahun 2014-2016 Tahun DER (x) Return (%) 2014 0,78 33,40 2015 0,76-12,70 2016 1,59 6 Tabel 1.3 menunjukkan bahwa terjadi perbedaan debt to equity ratio (DER) perusahaan property dan real estate pada tahun 2014 dan 2015. Terlihat bahwa rata-rata DER perusahaan mengalami penurunan dari 0,78 kali menjadi
4 0,76 kali. Hal ini menandakan bahwa terjadinya penurunan penggunaan aktiva perusahaan property dan real estate yang dibiayai oleh utang, sehingga berakibat pada perolehan laba bersih perusahaan yang meningkat. Laba yang meningkat menyebabkan tingkat pengembalian (return) saham perusahaan properti juga ikut meningkat. Selain faktor-faktor yang telah dijelaskan diatas, terdapat faktor lain yang juga dapat mempengaruhi return saham perusahaan property dan real estate yaitu earning per share (EPS). Tabel 1.4 Rata-rata EPS perusahaan property dan real estate tahun 2014-2016 Tahun EPS (Rp) Return (%) 2014 148,12 33,40 2015 128,24-12,70 2016 140,09 6 Berdasarkan tabel di atas, perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI fenomenanya terlihat bahwa rasio EPS mengalami fluktuasi dan demikian dengan return saham, akan tetapi dalam fluktuasi dan arah pergerakan keduanya ada yang berbanding terbalik. Pergerakan yang berbanding terbalik antara keduanya ini tidak sesuai dengan teori, dimana pada saat EPS mengalami kenaikan maka seharusnya return juga mengalami kenaikan atau sebaliknya. Berdasarkan latar belakang serta fenomena yang terjadi terhadap return saham pada perusahaan property dan real estate, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014-2016.
5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah Return On Equity (ROE) secara parsial berpengaruh signifikan 2. Apakah Current Ratio (CR) secara parsial berpengaruh signifikan 3. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh signifikan 4. Apakah Earning Per Share (EPS) secara parsial berpengaruh signifikan 5. Apakah Return on Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share (EPS) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan property dan real estate yang 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka peneliti mempunyai tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk membuktikan dan menganalisis secara parsial pengaruh signifikan Return On Equity (ROE) terhadap return saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2014-2016 2. Untuk membuktikan dan menganalisis secara parsial pengaruh signifikan Current Ratio (CR) terhadap return saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2014-2016 3. Untuk membuktikan dan menganalisis secara parsial pengaruh signifikan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2014-2016 4. Untuk membuktikan dan menganalisis secara parsial pengaruh signifikan Earning Per Share (EPS) terhadap return saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2014-2016
6 5. Untuk membuktikan dan menganalisis secara simultan pengaruh signifikan Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share (EPS) terhadap return saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2014-2016 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat memenuhi harapan investor akan return yang diterimanya atas investasi modal ke dalam perusahaan. 2. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi dalam bentuk saham, serta membantu dan menentukan saham perusahaan mana yang akan dipilih khususnya pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai pengaruh Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share (EPS) terhadap return saham serta memberikan gambaran empiris terkait penelitian ini sehingga dapat digunakan sebagai bahan informasi dan referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya.