PEMASANGAN ACOS (AUTOMATIC CHANGE OVERSWITCH) SUPPLY DUA PENYULANG UNTUKKEANDALAN SISTEM KELISTRIKAN DIKANTOR PT.PLN (Persero)RAYON SEKAYU SUBIANTO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv DI FEEDER PENYU DI PT. PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR AREA BINJAI LAPORAN TUGAS AKHIR

Bab 3. Teknik Tenaga Listrik

5 Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RUGI RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI

BAB II LANDASAN TEORI

,, (1) Mahasiswa Teknik Elektro, Universitas Bung Hatta, (2) Dosen Teknik Elektro, Universitas Bung Hatta.

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR ANALISA DAN SOLUSI KEGAGALAN SISTEM PROTEKSI ARUS LEBIH PADA GARDU DISTRIBUSI JTU5 FEEDER ARSITEK

BAB II STRUKTUR JARINGAN DAN PERALATAN GARDU INDUK SISI 20 KV

ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem radial, Loop scheme, SAIFI/SAIDI, Energy not save. vii

BAB II LANDASAN TEORI

SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) DAN GARDU DISTRIBUSI Oleh : Rusiyanto, SPd. MPd.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERATAAN BEBAN UNTUK MENGURANGI RUGI RUGI DAYA PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MT 232 DI PT PLN (PERSERO) RAYON MEDAN TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan batasan

DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK...

BAB II LANDASAN TEORI

PERNYATAAN.. ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMAKASIH. DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR BAGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

PERHITUNGAN PROFIL TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN MATRIX ADMITANSI DAN MATRIX IMPEDANSI BUS

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

PERANCANGAN SISTEM PENTANAHAN NETRAL TRAFO PADA GARDU TRAFO TIANG 20 kv DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN TINGGI

LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. sumber yang sebelumnya sudah pernah melakukan penelitian guna dijadikan

BAB III KEBUTUHAN GENSET

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

Pengelompokan Sistem Tenaga Listrik

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.

Induksi Elektromagnetik

Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik

TRAFO. Induksi Timbal Balik

POWER SWITCHING PADA AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DALAM MENJAGA KEANDALAN POWER SUPPLY YANG DICATU DARI PLN DAN GENSET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. batasan-batasan masalah yang berkaitan erat dengan topik yang sedang diambil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Monte Carlo, nilai yang didapat telah mencapai standar yang sudah diterapkan

JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

BAB II LANDASAN TEORI. Tenaga listrik dihasilkan di pusat-pusat pembangkit listrik seperti PLTA,

Bab V JARINGAN DISTRIBUSI

Jurnal Teknik Elektro ISSN

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PENGAMANAN TRANSFORMATOR TENAGA

A. SALURAN TRANSMISI. Kategori saluran transmisi berdasarkan pemasangan

LAPORAN AKHIR GANGGUAN OVERLOAD PADA GARDU DISTRBUSI ASRAMA KIWAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SILABUS. 5. Evaluasi - Kehadiran - Tugas - partisipasi diskusi, tanya jawab - UTS - UAS

: Distributed Generation, Voltage Profile, Power Losses, Load Flow Analysis, EDSA 2000

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

BAB II LANDASAN TEORI. parameter keandalan suatu peralatan distribusi tenaga listrik terhadap

SKRIPSI PERENCANAAN SISTEM INSTALASI TENAGA LISTRIK PADA GEDUNG DINAS TEKNIS - KUNINGAN

GARDU INDUK TRANSFORMATOR

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

BAB IV JATUH TEGANGAN PADA PANEL DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Umum

12 Gambar 3.1 Sistem Penyaluran Tenaga Listrik gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan ol

BAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP)

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

Perencanaan Kebutuhan Distribusi Sekunder Perumahan RSS Manulai II

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Kadir, Abdul Distribusi dan Utilisasi Tenaga Listrik. Hlm 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tingkat keandalan suatu sistem distribusi dapat ditentukan dengan menghitung

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA FEEDER B KB 31P SETIABUDI JAKARTA DENGAN METODE PECAH BEBAN

ANALISA KOORDINASI OCR - RECLOSER PENYULANG KALIWUNGU 03

STUDY PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA SISTEM RADIAL 20 KV ANALISIS MENGGUNAKAN ETAP. Oleh : FAREL NIM :

SISTEM TENAGA LISTRIK

ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM SALURAN KABEL UDARA TEGANGAN MENENGAH (SKUTM) DAN SALURAN KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH (SKTM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PEMASANGAN ACOS (AUTOMATIC CHANGE OVERSWITCH) SUPPLY DUA PENYULANG UNTUKKEANDALAN SISTEM KELISTRIKAN DIKANTOR PT.PLN (Persero)RAYON SEKAYU SUBIANTO Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang ABSTRAK Sistem pelayanan energi listrik umumnya terdiri atas tiga sistem utama yaitu pembangkit, transmisi dan distribusi. Sistem distribusi adalah sistem yang paling dekat dengan beban (konsumen), oleh karena itu keandalan sistem distribusi akan berdampak langsung terhadap ketersediaan suplai tenaga listrik kepada konsumen termasuk kantor PT PLN (Persero) Rayon Sekayu. Masih kurangnya keandalan pendistribusian tenaga listrik yang menyebabkan kegiatan operasional di kantor PT PLN (Persero) Rayon Sekayu terhambat maka penulis akan membuat rangkaian ACOS (Automatic Change Over Switch) menggunakan kontaktor dengan suplai dari 2 penyulang (feeder) yang berbeda untuk keandalan kantor PT PLN (Persero) Rayon Sekayu serta untuk keandalan relay proteksi di Gardu Hubung (GH) Sekayu. Kata Kunci: ACOS, Keandalan, Kontaktor dan Relay 1. PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang [3] PT PLN (Persero) Rayon Sekayumerupakan unit yang bertugasmenyalurkanenergilistriklangsungkepelanggan.bilapenyaluranenergilistrikmengalamig angguansepertipadamdanpemulihanpemadaman yang lama dapatberakibatadanyakeluhandaripelanggan, yang dapatmenimbulkancitraburukbagiperusahaan di matapelanggan. Agar halinitidakterjadimakasistemjaringankhususnya di kantor PT PLN (Persero) Rayon Sekayuharusmemilikitingkatkeandalan yang sesuaistandarbaiksecarakuantitasmaupunkualitas. Tingkat keandalansistemjaringandistribusiditentukanolehperalatanperalatansistemjaringantersebutsepertikabelsaluran, pemutustenaga, trafodistribusidan lain-lain. Gangguanpadasalahsatuperalatantersebutakanmempengaruhitingkatkeandalansistemjari ngandistribusisecarakeseluruhan, olehkarenaituperalatan-peralatantersebutperludijaga agar bekerjadenganbaik, sehinggakontinuitaspenyaluranenergilistrikkekonsumentetapterjamin. Untukmenjaga agar peralatanperalatantersebutdapatberoperasidenganbaikdankontinyuperludiberilebihdarisatu supply tenagalistrik, dengandemikianapabilasalahsatusuplaitersebutmengalamigangguanmakaperalatanmasihmemilik isuplaitenagalistrikcadangan. 1.2 TujuanPenelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keandalan suplai tenaga listrik untuk operasional kantor PT PLN (Persero) Rayon Sekayu serta suplai relay pengaman di Gardu Hubung (GH) Sekayu. 1.3 ManfaatPenelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: Kelistrikan DiKantor Pt.Pln (Persero)Rayon Sekayu (Subianto) 40

1. Dengandipasangnya ACOS (Automatic Change Over Switch) dapatmeningkatkankeandalansuplaitenagalistrik di kantor PT PLN (Persero) Rayon Sekayu. 2. Kontinuitaskerja relay untukmenjagasistemproteksi di GarduHubung (GH) Sekayudapat optimal. 1.4 RuangLingkupPenelitian Penelitian ini dilakukan pada ruang lingkup yang terbatas, hanya dilakukan pada 1. Pembuatanrangkaian ACOS menggunakankontaktordengan supply duapenyulanguntukkeandalansuplaitenagalistrik di kantor PT PLN (Persero) Rayon Sekayu. 2. Menghitungkapasitaskontaktoruntukmemikulbeban. 2 [1], [2], [3] TINJAUAN PUSTAKA 2.1. [1], [2] Pembangkit Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik berfungsi membangkitkanenergi listrik melalui berbagai macam pembangkit tenaga listrik.pada Pembangkit Tenaga Listrik ini sumber-sumber energi alam dirubah oleh penggerak mula menjadi energi mekanis yang berupa kecepatan atau putaran, selanjutnya energi mekanis tersebut di rubah menjadi energi listrik oleh generator.secaraumumpembangkittenagalistrikdikelompokkanmenjadiduabagianbesaryaitu: a. PembangkitListrikThermis: 1. PembangkitListrikTenagaPanasBumi (PLTP) 2. PembangkitListrikTenaga Diesel (PLTD) 3. PembangkitListrikTenagaUap (PLTU) 4. PembangkitListrikTenaga Gas (PLTG) 5. PembangkitListrikTenaga Gas danuap (PLTGU) b. PembangkitListrik Non Thermis: 2. PembangkitListrikTenaga Air (PLTA) 3. PembangkitListrikTenagaBayu/Angin (PLTB) 4. PembangkitListrikTenaga Surya (PLTS) Besarnyakapasitas yang dihasilkanolehmasing-masingpembangkitberbedabedatergantungpadaenergi primer yang tersediadankebutuhanakantenagalistrik di sisikonsumen. Kelistrikan DiKantor Pt.Pln (Persero)Rayon Sekayu (Subianto) 41

Gambar 2.1. Proses PLTP dan PLTU 2.2. Transmisi Tujuan penyaluran tenaga listrik menggunakan jaringan transmisi ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadraat arus yang mengalir dikalikan resistansi penghantar (I 2 R). Dengan daya yang sama bila tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. Gambar : Saluran Udara Tegangan Tinggi [4], [5] 2.3. SistemDistribusiTeganganMenengah (SUTM/SKTM/SKUTM) JaringanpadaSistemdistribusiteganganmenengah (Primer 20kV) merupakansistem yang menghubungkandarigarduindukkegardudistribusi. Ada tigamacamkonstruksipadasistemjaringanteganganmenengahiniyaitu, Konstruksi SUTM menggunakanpenghantar AAAC / AAAC-S, konstruksi SKTM menggunakankebel yang digelardibawahtanah, dan SKUTM menggunakanpenghantarberisolasi yang dipilin (MVTIC Medium Voltage Twisted Insulated Conductor). 2.3.1. SaluranUdaraTeganganMenengah (SUTM) Gambar : Saluran Udara Tegangan Menengah 2.3.2. SaluranKabelTeganganMenengah (SKTM) Gambar :SaluranKabelTeganganMenengah 2.3.3. SaluranKabelUdaraTeganganMenengah (SKUTM) Penghantar SKUTM inibiasanyadisebut MVTIC (Medium Voltage Twisted Insulated Conductor) yang menggunakanpenghantar yang diisolasi XLPE.Konstruksijaringanteganganmenengahmenggunakankabeludarainitidakjauhberbe Kelistrikan DiKantor Pt.Pln (Persero)Rayon Sekayu (Subianto) 42

dadengankonstruksi SUTR yang menggunakantiangbesiataubeton yang dilengkapiaksesorisnyaberupa suspension clamp bracket, strain clamp, dll. 2.4. TopologiJaringandistribusi [4] a. Jaringan Radial Gambar : Konfigurasi jaringan Radial b. JaringanhantaranPenghubung (Tie Line) c. JaringanLingkar (Loop) Gambar :Konfigurasijaringanhantaranpenghubung Gambar : Konfigurasi jaringan Loop Kelistrikan DiKantor Pt.Pln (Persero)Rayon Sekayu (Subianto) 43

d. JaringanSpindel Gambar : Konfigurasi jaringan Spindel e. SistemGugus / SistemKluster Gambar : Konfigurasi sistem Kluster 2.5. SistemDistribusiSekunder (JaringanTegaganRendah 380/220V) Melihatletaknya, sistemdistribusiinimerupakanbagian yang langsungberhubungandengankonsumen, jadisisteminiselainberfungsimenerimadayalistrikdarisumberdaya (trafodistribusi), jugaakanmengirimkansertamendistribusikandayatersebutkekonsumen. Mengingatbagianiniberhubunganlangsungdengankonsumen, makakualitaslistrikselayaknyaharussangatdiperhatikan.jatuhteganganpadasistemdistribusimenca kupjatuhteganganpada: 1. PenyulangTeganganMenengah (TM) 2. TransformatorDistribusi 3. PenyulangJaringanTeganganRendah 4. SambunganRumah 5. InstalasiRumah. Kelistrikan DiKantor Pt.Pln (Persero)Rayon Sekayu (Subianto) 44

Gambar :Hubunganantarateganganmenengahketeganganrendahdankonsumen 2.6. GarduDistribusi Gardudistribusiadalahsuatutempat/bangunaninstalasilistrik yang di dalamnyaterdapatalat-alatpemutus, penghubung, pengamandantrafodistribusiuntukmendistribusikantenagalistriksesuaidengankebutuhantegangan konsumen.fungsidarigardudistribusiiniadalahuntukmenyalurkan/meneruskantenagalistriktegang anmenengahkekonsumenteganganrendah. Menurutletaknyagardudistribusidapatdibedakanatasduamacam, yaitu: a. Gardudistribusipasangandalam b. Gardudistribusipasanganluar 2.7. Transformator [5] Tegangan pada sisi primer (Vp) dan tegangan sekunder (Vs) ditentukan oleh jumlah lilitan kawat pada kumparan primer dan sekunder. Perbandingan antara lilitan kawat pada kumparan primer (Np) dan lilitan kawat pada kumparan sekunder (Ns) disebut rasio lilitan (n). Sedangkan perbandingan antara tegangan primer (Vp) dengan tegangan sekunder (Vs) disebut rasio tegangan. Besar rasio tegangan dengan rasio lilitan harus sama. Sehingga secara matematis dapat ditulis: Np = n = Rasio Lilitan[5] = Vp Ns Vs Daya trafo dinyatakan dalam satuan VA (Volt-Ampere). Untuk ukuran yang lebih besar dinyatakan dalam satuan kva (kilovolt-ampere). Pada trafo yang ideal, daya yang diberikan pada kumparan primer akan seluruhnya dipindahkan ke kumparan sekunder tanpa rugi-rugi. Trafo ideal tidak mengubah daya yang diberikan, hanya mengubah tegangan. Trafo hanya dapat menaikkan atau menurunkan tegangan tetapi tidak dapat menaikan daya listrik. Secara matematis, daya sebuah trafo dapat dituliskan : Daya Primer = Daya Sekunder Pprimer = Psekunder Vp. Ip. Cos p = Vs. Is. Cos s [5] [6], [7] 2.8. Penghantar Tegangan Rendah a. SKUTR (Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah) Kelistrikan DiKantor Pt.Pln (Persero)Rayon Sekayu (Subianto) 45

Gambar: Konstruksi Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR) dengan Penghantar NFA2X-T b. SUTR (Saluran Udara Tegangan Rendah) Gambar : Konstruksi Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) dengan Penghantar BC 2.9. Pengaman dan Pemutus Tegangan [6], [7] RendahdanPerlengkapanHubungBagiTeganganRendah (PHB-TR/LV Panel) Macam- macampengaman dan Pemutus Tegangan Rendahadalahsebagaiberikut : 1. Mini Circuit Breaker (MCB) 2. Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) SedangkanPHB-TR adalah suatu kombinasi dari satu atau lebih Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah dengan peralatan kontrol, peralatan ukur, pengamanan dan kendali yang saling berhubungan. Gambar : Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) Pasangan Luar Kelistrikan DiKantor Pt.Pln (Persero)Rayon Sekayu (Subianto) 46

3 METODOLOGI PERANCANGAN [7] Berikutakandijelaskanbagaimanatahapan-tahapandalampembuatan ACOS (Automatic Change Over Switch), sehinggaalatininantibisabekerjasesuaidengan yang diharapkan. Mulai MenentukanTema IdentifikasidanAnalis akebutuhan RencanaDesain MembuatDesain PengadaanKomponen PembuatanAlat UjiCobaAlat PerluPenambahanKo mponen AlatBekerj a? YA TIDAK AnalisaKegagalandanTin dakanperbaikan Pengambilan Data AnalisaKerjaAlat Kesimpulan Selesai Gambar : Flowchart MetodologiPerancangan 4 PENGUJIAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Pengujian ACOS A. Pengujian Pada Kondisi Normal Padakondisi normal bebanpemakaianberoperasimenggunakanpenyulangtempoyakmelaluigardudengandaya 50 kva.padakondisiini ACOS bekerja normal karenatidakterjadimanuvertegangan B. Pengujian Pada Kondisi Manuver PadakondisiiniPenyulangTempoyakmengalamigangguansehingga supply teganganotomatisberpindahkepenyulangburgodarigardudengandayatrafo 160 kva. Kondisi Kelistrikan DiKantor Pt.Pln (Persero)Rayon Sekayu (Subianto) 47

Waktu (ms) maneuver initerdapatjeda / delay waktupadasaatperpindahantegangan, kondisiinicukupmenyebabkankedipan / flicker. Delay waktu yang terjadidariperpindahankondisitersebutdapatdilihatsepertipada table. Tabel :WaktumanuverdariPenyulang A kepenyulang B Uji Test Waktumanuver (ms) 1 250 2 270 3 240 4 230 5 250 rata-rata 248 280 Uji Test ACOS 270 260 250 240 230 220 210 1 2 3 4 5 Waktu 250 270 240 230 250 Gambar :GrafikpengujianWaktumanuverdariPenyulang A kepenyulang B C. Pengujian Pada Kondisi Normal Kembali Ketika supply tegangandaripenyulangburgo (cadangan) danakankembalilagikekondisi normal (PenyulangTempoyak) makaakanterjadijugawaktutundaperpindahantegangan, namunwaktu delay yang terjaditidakterlalu lama. Table dangrafikwaktudapatdilihatsebagaiberikut. Tabel :WaktumanuverdariPenyulang B kekondisi normal Uji Test Waktumanuver (ms) 1 90 2 85 3 87 4 84 5 86 rata-rata 86.4 Kelistrikan DiKantor Pt.Pln (Persero)Rayon Sekayu (Subianto) 48

Waktu (ms) Waktu (ms) 92 Uji Test ACOS 90 88 86 84 82 80 1 2 3 4 5 Waktu 90 85 87 84 86 Gambar :GrafikpengujianWaktumanuverdariPenyulang B kekondisi normal D. Pengujian Pada Penyulang B Padam Padakondisiiniacostidakmengalamiwaktutundakarenaposisi supply teganganutama (normally close) beradapadaposisipenyulang A, sehinggateganganpadapemakaiantidakmengalamikedipan / flicker. Tabel :WaktukondisiPenyulang B Padam Uji Test Waktumanuver (ms) 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 rata-rata 0 1 Uji Test ACOS 0,8 0,6 0,4 0,2 0 1 2 3 4 5 Waktu 0 0 0 0 0 Kelistrikan DiKantor Pt.Pln (Persero)Rayon Sekayu (Subianto) 49

Gambar :GrafikpengujianWaktupadawaktuPenyulang B Padam 5 PENUTUP Dari hasilpembuatan ACOS (Automatic Change Over Switch) denganmenggunakankontaktorini data diambilkesimpulan: 1. Pemasangan ACOS lebih efektif dan efisien dari sisi pengoperasian. 2. Mengurangi resiko akibat kegagalan operasi oleh petugas. 3. Jeda waktu perpindahan dari supply utama ke supply cadangan cepat. DAFTAR PUSTAKA 1. Kelompok Kerja Standar Kontruksi Disribusi Jaringan Tenaga Listrik dan Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Universitas Indonesia.2010. Buku 3 StandarKonstruksiJaringanTeganganRendahTenagaListrik. KeputusanDireksi PT PLN (Persero) Nomor: 473.K/DIR/2010. 2. Kelompok Kerja Standar Kontruksi Disribusi Jaringan Tenaga Listrik dan Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Universitas Indonesia.2010. Buku 1 KriteriaDesainEnjineringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik. KeputusanDireksi PT PLN (Persero) Nomor: 475.K/DIR/2010. 3. Data Teknik PT PLN (Persero) Rayon Sekayu. 4. Theo. 2014. Membuat Panel ATS Genset (Online), (http://electricmechanic.blogspot.co.id/2014/10/membuat-panel-amf-ats-switch-genset.html), diaksestanggal 12 April 2017. 5. Djukarna. 2013. Transformator (Online), (http://djukarna.wordpress.com/ 2013/10/21/transformator/), diaksestanggal 12 April 2017. 6. ZonaElektro. 2015. Contactor (Online), (http://zonaelektro.net/contactor/),diaksestanggal 02 Mei 2017. 7. RekayasaListrik. 2013. Cara KerjaKontaktor (Online), (https://rekayasalistrik.wordpress.com/2013/03/03/cara-kerja-kontaktor/), diaksestanggan 10 Mei 2017. Kelistrikan DiKantor Pt.Pln (Persero)Rayon Sekayu (Subianto) 50

Kelistrikan DiKantor Pt.Pln (Persero)Rayon Sekayu (Subianto) 51