Standard Kerja Analisa Kadar Kotoran. menganalisa dirt content dalam keadaan layak dan aman untuk digunakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

III METODOLOGI PENELITIAN

Cara uji kelarutan aspal

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

Cara uji kelarutan aspal

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

I. METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan Laboratorium Peternakan Universitas

Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan

III. METODE PENELITIAN

DATA PENGAMATAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Adapun alat alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

METODOLOGI PENELITIAN

Cara uji kelarutan aspal modifikasi dalam toluen dengan alat sentrifus

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB 3 BAHAN DAN METODE

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Persiapan Bahan Baku

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

LAMPIRAN C DOKUMENTASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1. Incinerator

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

III. METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

METODOLOGI PENELITIAN

3 Metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah Pasir ini berada di Kecamatan Pasir Sakti,

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

Pengujian Berat Jenis Tanah

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor diesel empat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 di Desa Lehan Kecamatan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

Gambar 6. Kerangka penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

UJI BERAT JENIS TANAH ASTM D ERLENMEYER

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

sampel pati diratakan diatas cawan aluminium. Alat moisture balance ditutup dan

SNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

Lampiran 1: Mesin dan Peralatan

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

L A M P I R A N. Lampiran 1. Dokumentasi. Gambar 1. Mesin Operator MBE. Gambar 2. Mesin Operator MBE

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

Desikator Neraca analitik 4 desimal

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

METODE PENELITIAN. daerah Rawa Sragi, Lampung Timur. Lokasi pengujian dan pengambilan. sampel tanah dapat dilihat pada Gambar 5

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Bahan dan Metode

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

PANDUAN PRAKTIKUM PROBLEMATIKA HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Pacet-

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BIOTEKNOLOGI KULTUR JARINGAN

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

BAB III METODE PENELITIAN

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - April 2016 di Sentra

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN

Transkripsi:

64

65 Standard Kerja Analisa Kadar Kotoran 1. Sebelum melakukan pekerjaan pastikan semua peralatan yang digunakan untuk menganalisa dirt content dalam keadaan layak dan aman untuk digunakan 2. Sampel untuk analisa dirt content digiling pada mesin gilingan yang telah diatur ketebalannya Safety : Hati hati tangan dapat masuk kedalam roll mil 3. Sampel ditimbang secara teliti pada neraca analitik 4. Sampel digunting kecil kecil Safety : Hati hati tangan dapat tergunting

66 5. Erlenmeyer yang bersih dipersiapkan diatas meja lalu diisi dengan mineral turpentine dan curio TS 6. Sampel yang telah dipotong kecil dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang telah berisi mineral turpentine dan curio TS 7. Sampel dipanaskan pada infra red box sambil diguncang sekali sekali untuk mempercepat pelarutan Safety : Hati hati terkena cairan turpentine panas dan terkena panas alat pemanas

67 8. Saringan yang akan digunakan ditimbang dan dicatat nomor saringan dan sebelumnya dikeringkan didalam oven, didinginkan didalam desikator serta telah disortir dengan slide projector 9. Setelah sampel larut sempurna, biarkan kotoran mengendap didasar Erlenmeyer kemudian disaring dalam keadaan panas Safety : Hati hati terkena cairan turpentine panas 10. Erlenmeyer dan dinding bagian dalam saringan dibilas dengan turpentine hangat untuk membersihkan kotoran yang tinggal dengan menggunakan botol semprot 11. Saringan berisi kotoran dikeringkan didalam oven

68 Safety : Hati hati tangan dapat terkena panas oven Safety : Selalu pergunakan APD pada ruangan dirt content dan saat memanaskan saringan didalam oven seperti

69 Standard Proses Analisa Kadar kotoran No Proses Item Standard 1 Penggilingan sampel Penggilingan sampel bertujuan untuk mendapatkan ketebalan sampel yang diinginkan 2 Penimbangan dan pemotongan sampel Sampel ditimbang kemudian dipotong kecil kecil untuk mempercepat pelarutan 3 Pengisian larutan Larutan yang digunakan untuk melarutkan sampel karet berupa mineral turpentine dan curio TS di isi kedalam erlenmeyer 4 Pemanasan sampel pada box infrared Pemasanan sampel dilakukan untuk mempercepat proses pelarutan 5 Pembilasan Erlenmeyer Pembilasan erlenmeyer dilakukan dengan mineral turpentine hangat untuk membersihkan sisa kotoran yang melekat pada Erlenmeyer 6 Pengeringan sampel Pengeringan sampel dilakukan dengan menggunakan oven untuk mendapatkan berat kotoran kering 7 Pendinginan sampel Pendinginan sampel dilakukan di dalam desikator 8 Perhitungan Proses perhitungan untuk mendapatkan nilai dirt content Berat sampel Jumlah penggilingan Celah roll Berat sampel Jumlah potongan sampel Volume mineral turpentine Volume curio TS Lama pemanasan Temperatur pemanasan Jumlah pembilasan Volume pembilasan Lama pengeringan Temperatur pengeringan Lama pendinginan Jumlah / Ukuran Standard 20 25 gram 2 pass 0.33 mm 10 gram ± 0.1 mg 12 15 potongan 250 ml 1 2 ml 1.5 2.5 jam 120 ± 5 o C 2 kali 30 50 ml 1 jam 90 100 o C ± 30 menit Foto Temperatur pendinginan ± 25 0 C A B A = Berat saringan + kotoran Dirt Content = C x 100% B = Berat

70 saringan kosong contoh C = Berat

71 Standar Peralatan Analisa Kadar kotoran No Equipment Item Standard 1 Gilingan Laboratorium Gilingan laboratorium digunakan untuk menipiskan sampel 2 Gunting Gunting digunakan untuk memotong sampel menjadi ukuran yang lebih kecil 3 Neraca analitik Neraca analitik digunakan untuk menimbang sampel 4 Ultra sonic bath Digunakan untuk membersihkan saringan 5 Oven Digunakan untuk mengeringkan kotoran pada saringan 6 Slide projector Digunakan menyortir saringan untuk 7 Desikator Desikator digunakan untuk mendinginkan sampel dilengkapi dengan silica gel 8 Erlenmeyer Digunakan untuk tempat larutan dan sampel yang kan dilarutkan 9 Pemanas Infra merah Menggunakan lampu yang disusun baris da kolom untuk memanaskan sampel Jumlah / Ukuran Standard Tegangan AC 380 V, 7.5 KW Diameter min x panjang min 150 mm x 300 mm Kecepatan putar roll 1 : 1 Panjang ±31 cm Lebar Model Max Capacity Accuracy Merk Electricity Type Temperatur Electricity Type Electricity Jenis silica gel Panjang x lebar x tinggi Kapasitas Diameter atas/bawah Merk Tegangan / daya ±8.5 cm Sartorius BP / Precisa XT 220 / 210 gr 0.1 mg Branson 1.5 A, 300 watt Memert oven 1 phase > 100 0 C 220 V, 6.4 A, 1400W Elmo CV - II 220 Volt, 150 watt Indicator warna biru 52 cm x 40 cm x 56 cm 500 ml 5.4 cm / 9.7 cm Philip AC 220 V / 250 W P :31 cm Foto L: 8.5 cm

72 10 Saringan Digunakan menyaring kotoran untuk 11 Botol Semprot Digunakan untuk membersihkan kotoran pada Erlenmeyer 12 Pemegang labu Erlenmeyer Digunakan untuk memegang labu Erlenmeyer pada saat menyaring Jenis bahan mesh Diameter / tebal Tinggi Jenis bahan kapasitas Panjang Lebar Stainless still 325 mesh 30 mm / 2 3 mm 13 15 cm plastik 500 ml 33 cm 10 cm