BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Yogyakarta adalah kota yang dikenal sebagai kota perjuangan, pusat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Menurut John Naisbit, pada abad ke 21 nanti pariwisata akan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Informasi berbasis teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan wisata saat ini sedang menjadi gaya hidup (lifestyle) di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pariwisata di Indonesia sekarang ini semakin pesat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. menambah devisa negara. Hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan

PARIWISATA KOTA MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN GAYA DESAIN NEW SIMPLICITY

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian nasional. Jumlah wisatawan terus bertambah

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami perubahan secara meningkat. Jenis wisata dewasa ini bermacammacam

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik, Kementrian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, Survey Pengeluaran Wisatawan Mancanegara, 2015.

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia setelah Bali. Aliran uang yang masuk ke provinsi DIY dari sektor

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. menjadi pusat pengembangan dan pelayanan pariwisata. Objek dan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk dikunjungi. Daerah Kabupaten Kulon Progo yang letaknya sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tempat wisata yang beragam,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BIODATA NAMA : KHRISTANTO ADI P : PRODI : AKUNTANSI TUGAS: APLIKOM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta dan banyak memiliki potensi wisata walaupun semua

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka

BAB I PENDAHULUAN. adalah Kabupaten Bojonegoro. Terdapat suatu tempat wisata yang disebut

Data Kungjungan Wisatawan Mancanegara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2015 lalu, sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis dan maritim yang kaya akan sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses penyediaan lapangan kerja, standar hidup bagi sektor-sektor

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan semakin luas bidang aplikasinya. Dalam dunia modern ini, baru dalam meningkatkan interaksi atau komunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional dalam Masterplan Kementerian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) khususnya kota Yogyakarta adalah

BAB I PENDAHULUAN. satu alternatif pembangunan, terutama bagi negara atau daerah yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

BAB I PENDAHULUAN. dengan lima pulau besar yang dimiliki serta pulau-pulau kecil yang tersebar dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menikmati suatu obyek dan daya tarik wisata secara sukarela, meskipun hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata merupakan industri yang banyak dikembangkan di negaranegara

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistematik,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan potensi alam dan budaya yang melimpah. Potensi besar tersebut dijadikan sebagai modal utama dalam pengembangan pariwisata Indonesia. Kekayaan alam dan budaya yang beraneka ragam tersebar di berbagai daerah di Nusantara, salah satunya adalah di Kulon Progo. Kulon Progo merupakan sebuah kabupaten yang merupakan satu dari lima kabupaten/ kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kulon Progo berada di bentang perbukitan Menoreh hingga bagian pesisir pantai selatan Pulau Jawa. Wilayah topografi Kulonprogo memiliki keunikan tersendiri karena bagian utara merupakan perbukitan curam bagian dari Menoreh, bagian tengah Kulon Progo merupakan perbukitan landai yang merupakan peralihan perbukitan dengan dataran rendah Kulon Progo dan bagian selatan merupakan pesisir pantai selatan Jawa yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Potensi alam yang masih alami dengan kebudayaan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta yang khas dengan keramahan penduduknya menjadikan potensi pariwisata Kulon Progo yang tidak kalah dengan pesona pariwisata daerah lain. Menurut Yoeti (2008:25) dalam bukunya Ekonomi Pariwisata, pariwisata perlu ditingkatkan karena pariwisata merupakan salah satu daya tarik utama dalam pembangunan, sehingga memberikan dampak terhadap kehidupan perekonomiaan di daerah yang dikunjungi oleh wisatawan. Potensi pariwisata Kulon Progo dapat dikategorikan menjadi tiga, pertama yaitu objek pariwisata yang terdiri dari banyak pariwisata alam yang ada di Kulon Progo seperti perbukitan, gua, air terjun, hutan pinus, kebun teh, gardu pandang hingga pantai. Selanjutnya yaitu desa pariwisata yang pada tiap desa pariwisata memiliki keunikan objek pariwisata yang menawarkan pengalaman berbeda satu sama lain bagi wisatawan yang berkunjung. Dan yang terakhir yaitu pariwisata kuliner yang terkenal dengan jajanan pasar dan makanan tradisional yang akan memanjakan lidah pengunjung. Makanan khas Kulon Progo juga sangat unik dan sulit ditemukan di daerah lain. 1

Data perkembangan wistawan DIY tahun 2011-2015 Dinas Pariwisata DIY menunjukkan bahwa pada tiap tahunnya Yogyakarta menerima kunjungan pariwisata baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara selalu mengalami kenaikan cukup tinggi. Terdapat lima kabupaten/ kota di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo berada pada daftar paling bawah dalam bidang pendapatan dan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. Suatu kejanggalan yang muncul karena fakta sedikitnya kunjungan pada tiap potensi pariwisata yang dimiliki Kulon Progo berbanding terbalik dengan tren kunjungan pariwisata keseluruhan daerah di DIY yang meningkat di tiap tahunnya. Dari berbagai objek pariwisata yang ada di Kulon Progo baik itu yang sudah dikelola sejak lama maupun yang baru mulai pembangunan, hanya sebagian saja yang sudah dikenal dan dikunjungi oleh wisatawan domestik. Hanya desa pariwisata Kalibiru yang menjadi primadona pariwisata Kulon Progo yang beberapa tahun terakhir menjadi perbincangan masyarakat di media sosial dengan menawarkan pengalaman foto diatas rumah pohon berlatar belakang waduk Sermo dan perbukitan Menoreh. Sedangkan objek wisata lain belum banyak dikenal oleh masyarakat luas khusunya yang berasal dari luar Yogyakarta, hal ini dikarenakan oleh kurangnya promosi yang dilakukan oleh dinas terkait dan tidak adanya pusat informasi tentang potensi yang dimiliki oleh Kulon Progo menjadi penyebab utama kurangnya kunjungan wisatawan ke objek-objek yang berpotensi di Kulon Progo. Tantangan lain yang dihadapi oleh Kulon Progo yaitu adanya mega proyek New Yogyakarta International Airport yang merupakan proyek relokasi bandara Adi Sucipto ke wilayah Kulon Progo. Dalam data master plan proyek bandara tersebut ditargetkan akan mulai beroperasi pada tahun 2019. Dengan adanya bandara internasional baru di kawasan Kulon Progo tersebut akan mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat Kulon Progo, bandara memudahkan mobilisasi masyarakat, kunjungan wisatawan yang dulu terpusat di bandara Adi Sucipto di tengah kota Yogyakarta akan berubah menjadi terpusat di bandara internasional di kawasan Kulon Progo, hal ini otomatis akan membuat kunjungan wisatawan ke Kulon Progo meningkat. Jika pemerintah melalui dinas terkait mampu memanfaatkan tantangan tersebut maka hal ini akan menjadi kesempatan 2

bagi Pemerintah Kulon Progo untuk mempromosikan potensi objek wisata yang akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Objek wisata di Kabupaten Kulon Progo Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas penulis tertarik untuk mengangkat perancangan promosi destinasi pariwisata Kulon Progo dimana media promosi yang akan dirancang ini akan mengajak wisatawan agar tertarik untuk berkunjung ke destinasi pariwisata yang ada di Kulon Progo. Sehingga Kulon Progo tidak lagi menjadi salah satu daerah di Yogyakarta yang tertinggal dari daerah-daerah lain dalam bidang pariwisatanya. 1.2 Identifikasi Masalah Kulon Progo merupakan salah satu dari lima kabupaten/ kota di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan potensi pariwisata yang besar jika dikelola dengan baik, namun saat ini diperlukan promosi yang tepat agar kunjungan wisatawan ke Kulon Progo meningkat. Dari apa yang telah dijabarkan diatas maka beberapa permasalahan yang timbul antara lain: 1. Statistik kunjungan wisatawan keseluruhan Daerah Istimewa Yogyakarta terus mengalami peningkatan tiap tahunnya namun Kabupaten Kulon Progo selalu menjadi daerah yang paling rendah kunjungan wisatawannya diantara kabupaten/ kota lain di DIY. 2. Pembangunan New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo yang perlu dimanfaatkan untuk mempromosikan objek wisata Kulon Progo 3. Kurangnya promosi untuk destinasi pariwisata Kulon Progo yang memiliki banyak potensi namun belum diketahui oleh wisatawan. 1.3 Rumusan Masalah Dari identifikasi diatas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi kreatif yang tepat untuk destinasi pariwisata Kulon Progo? 2. Bagaimana perancangan promosi yang tepat untuk destinasi pariwisata Kulon Progo? 3

1.4 Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup yang akan dibahas dalam penulisan tugas akhir ini menggunakan metode 5W+1H antara lain: 1.4.1 Apa (What) Statistik kunjungan wisatawan keseluruhan Daerah Istimewa Yogyakarta terus mengalami peningkatan tiap tahunnya namun Kabupaten Kulon Progo selalu menjadi yang paling rendah diantara kabupaten/ kota lain di DIY. 1.4.2 Siapa (Who) Pihak Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kulon Progo merupakan dinas terkait yang menangani kepariwisataan di wilayah Kulon Progo. 1.4.3 Dimana (Where) Wilayah Kulon progo memiliki potensi pariwisata yang cukup besar dengan perbukitan Menoreh hingga bentangan Pantai Selatannya. 1.4.4 Kapan (When) Sejak tahun 2011 hingga 2015, grafik pariwisata Kulon Progo mengalami stagnan berada di posisi paling bawah diantara 4 kabupaten/ kota lain di Daerah istimewa Yogyakarta. 1.4.5 Mengapa (Why) Kurangnya Promosi yang dilakukan oleh dinas terkait dalam hal pariwisata untuk mengenalkan potensi objek-objek pariwisata di Kulon Progo. 1.4.6 Bagaimana (How) Berdasarkan latar belakang permasalahan, penulis menemukan solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi yaitu dengan membuat sebuah perancangan promosi destinasi pariwisata untuk Kulon Progo. 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan perancangan tugas akhir ini adalah: 1. Membuat strategi kreatif yang tepat untuk destinasi pariwisata Kulon Progo. 2. Membuat perancangan promosi yang tepat untuk destinasi pariwisata Kulon Progo. 4

1.6 Manfaat Penelitian Selain bertujuan sebagai media promosi destinasi pariwisata Kulon Progo yang baik dan informatif, perancangan ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, institusi dan masyarakat luas. 1.6.1 Bagi Masyarakat Perancangan mendia promosi ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi dan wawasan masyarakat tentang potensi dan keindahan destinasi pariwisata yang dimiliki Kulon Progo dan mampu mengajak wisatawan untuk berkunjung ke objek-objek pariwisata yang ada di Kulon Progo. 1.6.2 Bagi Institusi Perancangan ini dapat menjadi bahan pembelajaran dalam penyusunan rancangan media promosi destinasi pariwisata yang juga dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya. 1.6.3 Bagi Penulis Sebagai tambahan wawasan tentang potensi destinasi pariwisata yang dimiliki Kulon Progo. Juga sebagai penerapan ilmu desain komunikasi visual dalam memberikan solusi terhadap bidang media promosi pariwisata. 1.7 Metode Penelitian Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan dalam penulisan karya ini. Metode kualitatif dikenal sebagai metode yang mengkaji perspektif dengan strategi yang memiliki sifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial yang terjadi dari sudut pandang partisipan. Penelitian dengan metode kualitatif digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah di mana seorang peneliti merupakan elemen kunci dalam menganalisis data (Sugiyono, 2005:64). Dalam sebuah penelitian kualitatif tidak bergantung pada jumlah maupun banyaknya hasil, namun menitik beratkan pada nilai mutu dan kualitas data yang diperoleh. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: a. Observasi Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap subjek yang diteliti yaitu destinasi pariwisata, dengan mengamati fenomena dan fakta yang ada di 5

lokasi. Hal ini bertujuan untuk memperoleh dan mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan secara akurat serta membuat catatan mengenai data apa saja yang didapatkan di lapangan. b. Wawancara Pencarian data dan informasi dengan wawancara langsung dengan narasumber dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kulon Progo yang mempunyai keterkaitan dengan topik penelitian yang diangkat dan wawancara dilakukan dengan Pengelola Pantai Glagah yang merupakan objek wisata andalan Kulon Progo. Wawancara juga dilakukan kepada pengunjung yang menjadi target audience, yaitu wisatawan domestik usia 20-24 tahun. c. Studi Pustaka Yaitu pencarian data dan informasi untuk mengetahui permasalahan tentang pariwisata di Kulon Progo melalui data dari situs resmi Dinas Pariwisata DIY serta buku Pariwisata Yogyakarta, dan Media Promosi dan Desain Komunikasi Visual. 6

1.8 Kerangka Penelitian Kerangka perancangan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Identifikasi Masalah 1. Statistik kunjungan wisatawan keseluruhan Daerah Istimewa Yogyakarta terus mengalami peningkatan tiap tahunnya namun Kabupaten Kulon Progo selalu menjadi daerah yang paling rendah kunjungan wisatawannya diantara kabupaten/ kota lain di DIY. 2. Pembangunan New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo yang perlu dimanfaatkan untuk mempromosikan objek wisata Kulon Progo 3. Kurangnya promosi untuk destinasi pariwisata Kulon Progo yang memiliki banyak potensi namun belum diketahui oleh wisatawan. Maksud dan Tujuan Memberikan promosi yang tepat kepada masyarakat bahwa Kulon Progo memiliki kekayaan alam dan budaya sebagai potensi pariwisata yang layak untuk dikunjungi wisatawan. Data Landasan Teori Pengumpulan data menggunakan metode Pariwisata kualitatif dengan cara pengumpulan data Media Promosi yaitu observasi, wawancara dan studi Perancangan pustaka dari buku dan dokumentasi. Pemecahan Masalah Membuat sebuah perancangan promosi pariwisata sebagai cara untuk mengajak wisatawan untuk mengunjungi objek pariwisata yang dimiliki oleh Kulon Progo. Kesimpulan Perancangan promosi destinasi pariwisata Kulon Progo. Bagan 1.2 Kerangka Penelitian (Sumber: Olahan Penulis, 2016) 7

1.9 Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini disusun dengan sistematika penulisan yang terdiri dari empat bab. Bab tersebut terdiri atas empat bagian yang akan digambarkan berikut ini: 1. BAB I Pendahuluan, Berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, kerangka penelitian dan sistematika penulisan. 2. BAB II Dasar Pemikiran, Menjelaskan teori-teori dan dasar pemikiran desain komunikasi visual yang berhubungan dengan perancangan media promosi destinasi pariwisata yang ditujukan sebagai pedoman untuk analisa dan menguraikan permasalahan. 3. BAB III Data dan Analisis Masalah, Pada bab ini berisikan data, teori, analisis dan kesimpulan objek penelitian yang diperoleh sebagai data penunjang dalam perancangan. 4. BAB IV Konsep dan Hasil Penelitian, Pada bab ini berisikan konsep kreatif, hasil analisis data yang telah diperoleh dan penjelasan rancangan yang akan dibuat. Bab ini juga berisikan rancangan mulai dari bentuk dasar hingga hasil penerapannya pada media. 5. BAB V Penutup, Bagian ini merupakan bab penutup dari penelitian yang dilakukan. Berisikan kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. 8