BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Martha Amelia Gaha, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeyen Yeni Aminah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, orang lain, dan lingkungan anak dalam dunia bermain.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pemikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pendidikan yang dilakukan pada anak sejak lahir hingga usia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangann berpikir anak-anak usai Taman Kanak-Kanak atau

BAB I PENDAHULUAN. juga masa awal kanak-kanak yang memiliki berbagai karakter atau ciri-ciri.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi

BAB II LANDASAN TEORI. terampil dan cekatan. Kata mampu mendapat imbuhan ke-an menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Shop Pembelajaran Guru bagi Guru SMAN Banjarangkan, 2007), hlm. 3

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI NYANYIAN/LAGU BAGI ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, baik secara lisan maupun tulisan.

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Usia ini merupakan masa emas atau Golden Age, dimana seluruh. aspek pertumbuhan dan perkembangan sangatlah pesat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam bercakap sehari-hari tetapi bahasa juga merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. gerakan menjadi ujaran. Anak usia dini biasanya telah mampu. mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. (Hamalik, 2009: 57). Selain itu, menurut Chalil dalam buku Desain Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan keterampilan berbahasa siswa. Keterampilan berbahasa tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui. yang lebih lanjut.(yamin & Jamilah, 2012: 1)

Yusty Chitra Renjana

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siska Novalian Kelana, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis mempunyai peran yang sangat penting dalam. kehidupan siswa. Serta menunjang kesuksesan hidup seseorang.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA ANAK

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PERAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO LAGU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN TABEL PERIODIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ayu Nurmalasari, 2013

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

BAB I PENDAHULUAN. berubah, pendidikan adalah modal utama bagi seseorang agar bisa beradaptasi.

2 Dosen Kampus UPI Cibiru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak- Kanak termasuk jenjang Pendidikan Anak Usia

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Peneliti juga memberikan

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. usia Taman Kanak-kanak memiliki karakteristik yaitu rasa ingin tahu dan antusias

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak. Dalam hal ini, guru sangat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang berkembang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi menuntut setiap orang untuk terus menerus melakukan usaha peningkatan diri, begitupun halnya dalam peningkatan kemampuan bahasa. Bahasa merupakan kebutuhan yang diperlukan oleh manusia sebagai sarana berkomunikasi dengan orang lain (Tarigan, 1984: 1). Bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan berfikir idividu, perkembangan pikiran individu tampak dalam perkembangan bahasanya yaitu kemampuan membentuk pengertian, menyusun pendapat dan menarik kesimpulan. Sama halnya dalam interaksi dengan lingkungannya manusia tidak lepas dari penggunaan bahasa sebagai alat untuk mengerti akan lingkungannya, manusia berfikir dan bertindak diekspresikan melalui bahasa begitupun halnya bagi Anak Usia Dini. Taman Kanak-kanak merupakan suatu lembaga pendidikan Anak Usia Dini yang dapat memfasilitasi pengembangan aspek perkembangan anak. Perkembangan anak berlangsung secara berkesinambungan pada setiap tahap sehingga diharapkan meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pencapaian tingkat perkembangan anak yang optimal dibutuhkan keterlibatan orang tua dan orang dewasa untuk memberikan rangsangan yang bersifat menyeluruh dan terpadu melalui pendidikan, pengasuhan, kesehatan, gizi, dan perlindungan yang diberikan secara konsisten melalui pembiasaan (Permen No. 58: 2009). Salah satu perkembangan anak yaitu pada aspek perkembangan bahasa. Perkembangan bahasa anak meliputi penerimaan bahasa, pengungkapan bahasa, keaksaraan, dan sosial emosional. Pada dasarnya, untuk melatih perkembangan berbahasa seseorang dimulai dengan kegiatan menyimak. Agar seseorang terampil menyimak maka perlu dilakukan adanya interaksi terus menerus untuk dapat memahami maksud dan tujuan dari sebuah 1

2 percakapan baik dilakukan oleh guru atau orang tua. Kemampuan menyimak juga sangat dipengaruhi cara anak mendengarkan apa yang dikatakan kepadanya. Menurut Santrock (dalam Dhieni, 2005) kemampuan menyimak merupakan salah satu kemampuan awal yang harus dikembangkan, memerlukan kemampuan bahasa reseptif dan pengalaman, dimana anak sebagai penyimak secara aktif memproses dan memahami siapa yang didengar. Peningkatan dalam kemampuan menyimak juga dibantu oleh pelatihan konsentrasi di sekolah. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembangkan keterampilan anak dalam menyimak. Pengalaman belajar yang mengesankan bagi anak tentu saja harus didukung oleh keterampilan guru pada saat menyajikan materi pembelajaran. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi pembelajaran antara lain ketersediaan media dan sumber belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Gagne yang dikutip oleh Sadiman dalam Andriani (2009) menyatakan media adalah beberapa jenis komponen dalam lingkungan yang dapat merangsang untuk belajar. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan indera manusia dalam menerima materi. Media pembelajaran yang digunakan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif anak didik. Media pembalajaran berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang langsung antara anak didik dan lingkungan. Menurut Andriani (2009) jenis media pembelajaran terdiri dari beberapa bentuk meliputi, media visual seperti gambar, foto, grafik, bagan dan diagram, poster, komik, dan lain-lain. Beberapa jenis media tersebut telah mengalami perkembangan yang pesat terutama dari segi tampilan dan penyajian yang semakin hari semakin inovatif. Peran media tidak hanya sebagai alat bantu dalam penyampaian pesan pengajaran kepada anak. Akan tetapi, media pembelajaran diharapkan dapat berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan anak sehingga menimbulkan kesan yang mendalam. Beberapa media pendidikan yang sering

3 dipergunakan dalam pembelajaran diantaranya media cetak, elektronik, model dan peta (Mujianto dalam Kurniasih, 2010). WWP (Widya Wiyata Pertama) merupakan salah satu alat media cetak yang telah mengalami perubahan (Rahmat, 2009). Media buku WWP (Widya Wiyata Pertama) merupakan buku yang didisain sesuai dengan tuntutan perkembangan anak masa kini. Dalam buku tersebut juga tidak hanya tampilan gambar menarik yang disajikan kepada anak akan tetapi berbagai informasi yang disampaikan melalui alat (audio) yang menceritakan apa yang anak-anak lihat dalam buku tersebut. Buku WWP memiliki kelebihan yang dapat merangsang rasa ingin tahu anak atas dasar berbagai bidang pengetahuan, menjawab rasa ingin tahu anak terhadap berbagai bidang pengetahuan, merangsang kreatifitas anak, menumbuhkan rasa menghargai dan menyayangi terhadap binatang, tumbuhan juga lingkungan, serta menunjang pengetahuan untuk mengoptimalkan pengetahuan anak. Media buku WWP (Widya Wiyata Pertama) dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik disertai warna yang beragam juga disertai alat suara (audio) yang disebut walter sehingga penggunaan media buku WWP (Widya Wiyata Pertama) akan dapat membantu anak dalam meningkatkan kemampuan menyimak dan membantu anak mengenali sebuah objek dengan penjelasan berupa audio (suara) yang terdapat dalam buku tersebut. Berdasarkan pengamatan peneliti dan pengalaman peneliti, diketahui bahwa anak-anak jika diberikan cerita dengan menggunakan gambar pada awal kegiatan anak dapat merespon akan tetapi beberapa menit kemudian anak-anak kurang dapat menyimak jalannya cerita. Adapun juga dengan diberikannya kegiatan mendengarkan suara melalui sebuah radio tape, pada awal kegiatan anak-anak tampak begitu antusias karena suara baru yang didengar akan tetapi beberapa saat kemudian mereka tidak lagi dapat menyimak jalannya cerita dengan baik. Hal ini akan menghambat kegiatan pembelajaran bahasa dalam meningkatkan kemampuan menyimak anak didik.

4 Didasari dengan adanya permasalahan di atas peneliti ingin memberikan suasana baru dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat meningkatkan kemampuan menyimak pada anak, peneliti ingin menampilkan sebuah buku yang tidak hanya mengandalkan sebuah media gambar ataupun suara saja akan tetapi dengan menampilkan gambar dengan berbagai warna yang menarik tetapi juga diperkuat dengan audio/suara yang di dalamnya terdapat sebuah informasi atau penjelasan dari gambar yang ditunjukan, dengan berbagai model suara serta lagu. Banyak beberapa media pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menyimak akan tetapi biasanya media yang digunakan hanya sebagian saja, audio ataupun visual terkecuali melalui media audio visual yang ditampilakan menggunakan televisi ataupun komputer. Oleh sebab itu guru dalam memberikan informasi ataupun kegiatan pembelajaran yang bervariasi guru dapat menggunakan buku WWP (Widya Wiyata Pertama) dimana di dalamnya terdapat sebuah visual/gambar yang menarik bagi anak dan audio/suara yang menjelaskan serta memberikan informasi sebuah gambar yang dilihat oleh anak, dengan begitu membantu anak untuk meningkatkan keterampilan menyimaknya. Media buku WWP (Widya Wiyata Pertama) yang diberikan dengan menggunakan gambar yang mengeluarkan sebuah bunyi sesuai dengan apa yang terdapat di dalam buku tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan mampu memberikan suasana yang menyenangkan di dalam proses bembelajaran bahasa di TK. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan kemampuan menyimak (menerima bahasa) anak usia Taman Kanak-kanak, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Penggunaan Media Buku WWP (Widya Wiyata Pertama) Terhadap Kemampuan Menyimak Anak TK.

5 B. Rumusan Masalah Secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh penggunaan media buku WWP (Widya Wiyata Pertama) terhadap peningkatan kemampuan menyimak anak TK? Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti menentukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat kemampuan menyimak pada anak usia dini di TK Labschool UPI sebelum menggunakan media buku WWP (Widya Wiyata Pertama)? 2. Bagaimana tingkat kemampuan menyimak pada anak usia dini di TK Labschool UPI setelah menggunakan media buku WWP (Widya Wiyata Pertama)? 3. Apakah media pembelajaran buku WWP (Widya Wiyata Pertama) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat keterampilan menyimak pada anak TK Labschool UPI? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara umum pengaruh penggunaan media buku WWP (Widya Wiyata Pertama) dalam meningkatkan kemampuan menyimak anak TK. b. Tujuan Khusus adalah 1) Mengetahui kemampuan menyimak anak TK tanpa menggunakan media buku WWP (Widya Wiyata Pertama). 2) Mengetahui peningkatan kemampuan menyimak anak TK dengan menggunakan media buku WWP (Widya Wiyata Pertama). 3) Mengetahui pengaruh penggunaan media buku WWP (Widya Wiyata Pertama) terhadap peningkatan kemampuan menyimak pada anak TK.

6 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, peningkatan mutu pendidikan, dan untuk penelitian-penelitian lebih lanjut. Secara khusus manfaat yang diharapkan tersebut di antaranya berikut ini; a. Bagi peningkatan mutu pendidikan, penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi peningkatan mutu pendidikan serta memberikan suasana baru dalam meningkatkan keterampilan menyimak anak TK. b. Bagi Guru TK, penelitian ini diharapkan dapat memberikan rujukan oleh para pendidik untuk dapat terus meningkatkan serta memperkaya ilmu kependidikan terutama dalam meningkatkan keterampilan menyimak anak TK. c. Bagi orang tua, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah cara bagi orang tua untuk membantu anak usia dini dalam mengembangkan kemampuan menyimak anak. d. Bagi Pendidikan Anak Usia Dini, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah sumbangan pemikiran, pertimbangan, pemanfaatan, dan pengembangan pengajaran kemampuan menyimak anak TK. D. Definisi Operasional 1. Media buku WWP (Widya Wiyata Pertama) adalah media pembelajaran audio visual yang dirancang secara khusus untuk anak usia dini serta mangangkat berbagai tema yang dibutuhkan oleh anak pada usia dini. Media buku WWP (Widya Wiyata Pertama) merupakan salah satu media audio visual yang dapat menyalurkan pesan, pesan yang disampaikan dituangkan dalam bentuk gambar/visual yang menarik bagi anak serta suara/audio yang menyertai gambar.

7 2. Keterampilan menyimak anak TK adalah suatu kemampuan anak untuk dapat mengahayati lingkungan sekitarnya dan mendengar pendapat orang lain dengan indera pendengaran. Keterampilan menyimak yang anak miliki dilihat dalam penelitian ini adalah anak dapat memahami makna informasi, dapat merespon pembicaraan yang di dengar dengan baik, dapat menikmati dan merasakan apa yang di dengar. 3. Anak TK dalam penelitian ini adalah anak TK Labschool UPI Bandung pada kelas B, dimana anak-anak berusia 5 sampai 6 tahun.