BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. era globalisasi, di mana perdagangan mulai bersifat internasioanal. Banyak usahawan

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, banyak jenis-jenis usaha dan bisnis yang mulai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Uang adalah alat pembayaran dalam transaksi jual beli barang atau jasa. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perdagangan dan investasi internasional. melemahnya kurs rupiah terhadap mata uang asing khususnya dolar AS,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. menjadi lebih efisien dan efektif serta dapat meningkatkan penghematan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang menyerupai otak manusia yang dikenal dengan jaringan syaraf tiruan.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin bertambah ketatnya persaingan dalam bidang perdagangan. Setiap usaha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BACKPROPAGATION DAN RADIAL BASIS FUNCTION UNTUK MEM PREDIKSI CURAH HUJAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PENDAHULUAN. untuk bisa menghasilkan kontribusi yang optimal. Indonesia, khususnya pengembangan agroindustri.

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran berkomunikasi radio sangat ditentukan oleh keadaan lapisan E

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya hubungan saling ketergantungan (interdependence) antara

ABSTRAK PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP US DOLLAR MENGGUNAKAN METODE HIBRID

SISTEM CERDAS PENDUKUNG KEPUTUSAN PREDIKSI NILAI TUKAR VALUTA ASING MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian dari suatu sistem dinamika banyak digunakan dalam bidang mekanika dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari maraknya

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM :

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset-aset riil (real assets). Investasi pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lia Saputri, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Delieh Chariesmawanty, 2015

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2000 TENTANG KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar pertukaran mata uang merupakan pasar keuangan dengan

Pemodelan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Algoritma One Step Secant Backpropagation dalam Return Kurs Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi

BAB I PENDAHULUAN. berpikir untuk melakukan dan mengatasi segala permasalahan yang dihadapi dengan bantuan

BAB I PENDAHULUAN 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Grafologi atau analisis tulisan tangan adalah metode ilmiah untuk mengidentifikasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan dikatakan berhasil bila ditunjang oleh sektor ekonomi yang mapan,

2016 OPTIMAL ANOMALOUS SHORT TERM LOAD FORECASTING BERBASIS ALGORITMA FEED FORWARD BACKPROPAGATION

BAB I PENDAHULUAN. konstan, namun ada beberapa periode yang memperlihatkan keadaan yang ekstrim.

6 IMPLEMENTASI MODEL 6.1 Prediksi Produksi Jagung

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran barang dan jasa antara penduduk dari negara yang berbeda dengan

LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PREDIKSI PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA I PULAU TIGA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan dan penawaran pada dasarnya merupakan penyebab terjadinya

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Key words: Artificial Neural Network, Exponential Smoothing, Prediction, Electrical Energy Need.

PERAMALAN VOLUME PENUMPANG KERETA API DI PULAU JAWA-SUMATERA DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROGATION

BAB I PENDAHULUAN. banyak kebutuhan lainnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Guna. sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing individu.

II. TINJAUAN PUSTAKA

KUTUKAN FISKAL DARI NEGERI KANGGURU Oleh: Rendra Wasita, S.P. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. lahan serta kerusakan infrastruktur dan bangunan (Marfai, 2011).

METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan saham secara maksimal (Wang et al, 2009). semakin berkembang. Dengan memanfaatkan model model peramalan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. saham harus memperhatikan dengan baik keadaan ekonomi yang sedang berlangsung.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI DEPARTEMEN PERDAGANGAN NOMOR 02/DAGLU/PER/3/2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Dimana sebagian besar penduduknya. menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Hal ini sebenarnya tidak terlalu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB)

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peramalan merupakan salah satu metode statistik yang berperan penting dalam mengambil keputusan. Metode peramalan berfungsi untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan data masa lalu. Peramalan dapat dilakukan dengan banyak model, seperti ARIMA, Smoothing (Pemulusan), Dekomposisi, dan sebagainya. Namun dengan berkembangnya teknologi, para peneliti memiliki keinginan untuk mengembangkan mesin cerdas dengan sejumlah elemen sederhana. Pada tahun 1943 lahir metode baru yang dilatarbelakangi oleh jaringan saraf manusia, Artificial Neural Network (Jaringan saraf tiruan). Jaringan saraf tiruan didefinisikan sebagai suatu sistem pemrosesan informasi yang memiliki karakteristik menyerupai jaringan saraf biologis manusia. Jaringan saraf tiruan mampu mengenali kegiatan berdasarkan data masa lalu, yang mana data tersebut akan dipelajari oleh jaringan saraf tiruan sehingga memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan terhadap data yang belum dipelajari (Hermawan, 2006). Dalam kegiatan perdagangan internasional seperti kegiatan ekspor dan impor, diperlukan alat pembayaran yang diakui oleh dunia. Devisa merupakan saldo bank dalam valuta asing yang mempunyai catatan kurs dari Bank Indonesia. Cadangan devisa merupakan posisi bersih aktiva luar negeri, yang salah satu kegunaannya untuk membiayai kegiatan impor, dan dikelola oleh Bank Indonesia (Benny, 2013). Devisa hasil ekspor bermanfaat untuk mendukung terciptanya pasar keuangan yang lebih sehat, menjaga kestabilan nilai rupiah bagi pembangunan ekonomi nasional (Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, 2014). Penerapan metode Artificial Neural Network dalam peramalan pernah dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Alarifi et al. (2011) membuat peramalan

2 tentang kekuatan gempa di daerah Laut Merah utara, menggunakan metode peramalan statistik konvensional dan jaringan saraf tiruan. Hasil dari penelitian tersebut membuktikan bahwa peramalan menggunakan jaringan saraf tiruan memiliki tingkat akurasi yang tinggi dari pada metode statistik lainnya. Penelitian selanjutnya oleh Islam et al. (2013) memprediksi radiasi matahari pada permukaan horizontal di Bangladesh. Jaringan saraf tiruan terbuki mampu memberikan akurasi yang tepat dengan parameter meteorologi dan geografis konvensional. Nilai error terkecil yang didapat berkisar antara 0,16% sampai 1,71%. Penelitian tersebut digunakan sebagai alat yang efektif untuk menentukan lokasi yang efisien untuk memanfaatkan energi surya. Mislan et al. (2015) menggunakan Backpropagation untuk memprediksi curah hujan di Tenggarong, Kalimantan Timur Indonesia. Model tersebut menghasilkan akurasi peramalan yang baik dengan nilai MSE 0.00096341 dengan jumlah epochs 1000. Ada beragam metode yang tersedia dalam hal peramalan, meliputi ketepatan, ruang lingkup, horison waktu, dan biaya. Perbedaan antara penelitian penulis dengan penelitian terdahulu yaitu penulis berfokus pada prediksi devisa negara. Metode jaringan saraf tiruan yang akan penulis pilih untuk memprediksi pendapatan devisa negara adalah metode Backpropagation yang diharapkan sesuai dalam menyelesaikan masalah pada penelitian ini. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengajukan proposal penelitian dengan judul PREDIKSI PENDAPATAN DEVISA NEGARA DARI SEKTOR EKSPOR KOMODITI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK. 1.2. Rumusan Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dan juga produsen komoditas yang masih mampu menaikkan cadangan devisa. Salah satu pemasukan terbesar devisa negara berasal dari kegiatan ekspor. Negara memerlukan devisa agar kegiatan ekspor dan impor berlangsung secara optimal. Penelitian terdahulu membahas peramalan hanya sebatas pada kegiatan ekspor maupun impor di Indonesia. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu pendekatan untuk meramalkan pendapatan devisa negara dari sektor ekspor komoditas CPO dan turunannya, melalui Pelabuhan Belawan, guna mengoptimalisasi pemanfaatan devisa hasil

3 ekspor sehingga negara dapat memiliki gambaran tentang cadangan devisa yang dapat dipergunakan untuk kebutuhan negara di periode yang akan datang. 1.3. Batasan Masalah Penulis memberikan beberapa batasan, sebagai berikut: 1. Data yang digunakan adalah data ekspor komoditi Kantor Bea & Cukai Belawan, Mei 2013 - Desember 2016. 2. Komoditas yang dimaksud adalah komoditas CPO (Crude Palm Oil) dan produk turunannya. 3. Jumlah variabel yang digunakan berjumlah satu yaitu nilai devisa komoditas yang lalu. 4. Kejadian-kejadian bencana alam yang mungkin mempengaruhi hasil peramalan seperti gempa bumi, dan lain sebagainya tidak dipertimbangkan dalam penelitian. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah memprediksi pendapatan devisa negara dari sektor ekspor komoditi barang menggunakan Backpropagation Neural Network. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat pada penelitian ini antara lain: 1. Mendapatkan informasi mengenai kemampuan metode Backpropagation. 2. Memprediksi pendapatan devisa negara. 3. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. 1.6. Metodologi Terdapat beberapa tahapan dalam menyelesaikan masalah pada penelitian ini: 1. Studi Literatur Studi literatur dilakukan dalam rangka mengumpulkan dan mempelajari informasi-informasi dari buku, paper, jurnal, atau sumber lain yang relevan mengenai peramalan dan Backpropagation Neural Network.

4 2. Analisis Permasalahan Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dari hasil studi literatur untuk mendapat pemahaman dari metode yang akan digunakan, yaitu Backpropagation Neural Network untuk diimplementasikan dalam penelitian ini. 3. Perancangan Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem seperti arsitektur dan antarmuka sistem. Proses perancangan dilakukan berdasarkan hasil analisis terhadap studi literatur yang telah dilakukan. 4. Implementasi dan Pengujian Sistem Pada tahap ini dilakukan implementasi ke dalam program berdasarkan analisis dan menguji apakah sistem berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. 5. Dokumentasi Pada tahap ini dilakukan penulisan laporan mengenai keseluruhan penelitian yang telah dilakukan. 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari lima bagian utama, sebagai berikut: Bab 1: Pendahuluan Bab ini berisikan konsep dasar yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2: Landasan Teori Bab ini berisi teori-teori yang digunakan untuk memahami permasalahan yang dibahas pada penelitian ini. Pada bab ini dijelaskan tentang jaringan saraf tiruan, peramalan, dan Backpropagation Neural Network.

5 Bab 3: Analisis dan Perancangan Sistem Bab ini berisi analisis dari metode yang digunakan yaitu Backpropagation Neural Network dan penerapannya untuk memprediksi pendapatan devisa negara, serta perancangan sistem yang dibuat seperti pemodelan dengan flowchart dan usecase diagram. Bab 4: Implementasi dan Pengujian Sistem Bab ini berisi pembahasan tentang implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang disusun pada Bab 3 dan hasil pengujian terhadap sistem yang dibangun. Bab 5: Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya. Bab ini juga berisi saran-saran yang diajukan untuk pengembangan pada penelitian selanjutnya.