BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta, hlm , hlm. 31. Karya, Bandung,2014, hlm. 13.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. utama dan pegangan hidup (way of life) bagi umat Islam. Sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan Hadis dan merancang segenap kegiatan pendidikannya. 2. madrasah, yakni pendidikan Islam yang diselenggarakan di lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dan manusia akan selalu mencari model-model atau bentuk serta sistem

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. muslimin di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 15 TAHUN 2005 T E N T A N G GERAKAN BEBAS BUTA AKSARA DAN PANDAI BACA ALQURAN DALAM WILAYAH KABUPATEN MAROS

قال رسول صلي اللھ عليھ وسلن الذى يقزأ القزان وھوبھ

BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007, hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Arab dipilih Allah SWT sebagai bahasa Al-Qur'an, hal ini dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. terhadap peningkatan kemampuan membaca Alquran bagi anak-anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan pembelajaran al-qur an. Manusia di zaman ini

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, kegiatan belajar mengajar, metode dan alat bantu mengajar. pembelajaran.

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

Pedoman Wawancara Guru

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Mayoritas umat Islam pada saat ini, khususnya anak-anak mulai

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap dirinya, bangsa dan agama. 1. mandiri dalam menjalani kehidupan yang dialaminya.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Lia Nurul Azizah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. SAW yang sangat dicintai dan patut dijaga dan diamalkan oleh umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. Desember Diakses pada tanggal 17

I. PENDAHULUAN. pesantren terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. iii. 2 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep Strategi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman pada Al Quran surat Az-Zuhruf ayat 43 :

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Nabi saw dan sahabat dikenal istilah kuttab, yaitu suatu. al-qur'an bagi anak-anak. Anak-anak duduk membentuk lingkaran

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tatang, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm Ibid., hlm

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

Nama Dayah Lembaga Pendidikan Dayah Terpadu Dinul Islam. Alamat Jl. H. Pansuri Kap. Lae Pinang Kec. Singkohor Aceh Singkil. Pendiri Muzakki Salim

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia dapat dibedakan dengan makhluk-makhluk lainnya yang

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB BACA TULIS AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum

Meski siswa SMK pakainnya penuh oli lantaran bergelut dengan mesin otomotif, tetap tunaikan shalat tanpa alasan tanggung kotor.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tempat untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan sangat. manusia terutama umat Islam karena Al Qur'an dan Hadits

BAB I PENDAHULUAN. Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Sinar Baru, Surabaya, 1997, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Putra, 2012), hlm Fatah Syukur, Sejarah Pendidikan Islam, (Semarang: Pustaka Rizki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. adalah : Kuttab/maktab, aljami, majelis ilmu atau majelis adab, dan. mempengaruhi perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. 1

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hal. 1-2.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ilmu agama atau ilmu umum yang bersifat keduniawian. Tanpa ilmu tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang, pondok pesantren merupakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini setidaknya dikenal tiga lembaga pendidikan yang cukup terkenal di Indonesia yaitu sekolah, madrasah, dan pesantren. Padahal, sebelum diadakannya pembaharuan pendidikan, baik yang dikenalkan oleh kolonial Belanda maupun kaum moderenitas, dikenal beberapa lembaga pendidikan tradisional Islam di berbagai daerah di Nusantara ini seperti pesantren di Jawa, surau di Minangkabau, dan dayah di Aceh. Diantara beberapa pendidikan di Indonesia pesantrenlah yang paling mampu bertahan sampai sekarang. 1 Pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan Islam yang unik, dan memiliki tata nilai kehidupan yang positif. Pada umumunya, pesantren terpisah dari kehidupan sekitarnya dan mempunyai subkultural tersendiri. Kuntowijoyo mengatakan bahwa pesantren sebagai lembaga pendidikan agama tentu lebih dekat dengan nilai-nilai agama yang menjadi sumber konsepsi dan motivasi. Pembangunan yang memepertimbangkan nilai-nilai akan lebih berakar dalam masyarakat dengan cita-cita keagamaan. Karena itu pesantren tentulah tempat yang baik untuk pembangunan yang berorientasi pada nilai. Sistem nilai yang dikembangkan di pesantren adalah berakar dari agama Islam. 2 Pendidikan yang diselenggarakan disetiap satuan pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, bahkan yang dilakukan di lembaga-lembaga nonformal dan informal seharusnya dapat menjadi landasan bagi pembentukan pribadi peserta didik, dan masyarakat pada umumnya. 3 1 Ali Anwar, Pembaharuan Pendidikan di Pesantren Lirboyo Kediri, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hlm. 1. 2 Nurcholis Madjid, Bilik-bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan, Paramadina, Jakarta, 1997, hlm. 31. 3 H.E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung,2014, hlm. 13. 1

2 Pendidikan Islam yang diselenggarakan di sekolah terdiri atas : Raudhatul Athfal (RA), Madrasah diniyah swasta, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah. 4 Sekolah sebagai suatu lembaga formal yang menghendaki penuh kelompok-kelompok umur tertentu dalam ruang-ruang kelas yang dipimpin oleh guru untuk mempelajari kurikulumkurikulum yang bertingkat. 5 Pendidikan Islam yang diselenggarakan di lingkungan masyarakat sekarang ini banyak ragam jenisnya. Adapun pendidikan Islam luar sekolah ( non formal ) dilingkungan masyarakat diantaranya yang menonjol adalah pondok pesantren. Masjid dan mushola, TPQ ( Taman Pendidikan Al-Qur an). 6 Pendidikan agama Islam Al-Qur an dan Al-Hadis adalah dua sumber yang dijadikan sebagai landasan umat Islam. Untuk lebih bisa memahami dan mempelajari isi kandungan Al-Qur an maka seorang muslim harus memiliki kemampuan membaca Al-Qur an. Untuk dapat membaca Al- Qur an yang baik dan benar maka ditepuh melalui proses pendidikan. Karena pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan manusia yang peranannya sangat penting. Melalui proses pendidikan seseorang di arahkan dan dibimbing untuk menghadapi kehidupan ini dengan sebaik-baiknya. Pembelajaran Al-Qur an sejak dini merupakan sarana pendidikan yang sangat efektif dalam rangka menanamkan perasaan keagamaan dan kecintaan terhadap Al-Qur an, yang pada akhirnya akan memperkokoh akidah serta memperindah akhlakul karimah dan Amaliyah Qur ani dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak pembelajaran Al-Qur an dan ada banyak metode yang digunakan dari masa ke masa seperti metode Al-Baghdadi, Iqro, An- Nadhiyah, Jibril, Qiro ati hingga ke metode Ummul Quro. Semua metode pembelajaran tersebut ada keunggulan juga ada kekurangan. Metode Ummul 4 Ismail SM ( eds ), Paradigma Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, cet. 1 hlm. 49. 5 Tim karya Aditama, Dasar- dasar Kependidikan Islam, Karya Aditama, Surabaya,1996, cet. 1 hlm. 202. 6 Ibid., hlm. 52.

3 Quro merupakan metode yang sangat sederhana, lebih menekankan pada cara membaca dengan makhroj dan tajwid yang benar, sehingga memudahkan anak-anak lebih cepat belajar membaca Al-Qur an dengan benar dan baik pula. Bagi umat Islam mempelajari Al-Qur an hukumnya wajib karena berisi ajaran-ajaran Islam tentang perintah-perintah dan segala apa yang telah dilarangnya supaya manusia selamat didunia dan akhirat. Dari apa yang telah diuraikan perlu disadari umat Islam bahwa upaya untuk pembelajaran Al-Qur an di sekolah maupun di pondok pesantern sangatlah penting. Mempelajari membaca Al-Qur an maka penekanan utamanya adalah kefasihan membaca secara tartil., sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Muzammil ayat 4-5 : hlm. 22. Artinya: atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu Perkataan yang berat. 7 Dewasa ini kegiatan yang berkaitan dengan upaya pemeliharaan Alqur an masih berlangsung terus menerus tanpa henti.umat islam yang belajar membaca Al-Qur an selalu banyak meskipun mengalami tantangan hidup yang kompleks.upaya umat islam ini dalam belajar membaca Al- Qur an tidak pernah terjadi pada kitab-kitab sebelumnya. Kunci belajar membaca Al-Qur an yang paling berharga adalah adanya rasa cinta terhadap Al-Qur an. Dan rasa cinta itu dimulai dari hati yang ikhlas. Karena jikalaupun pada saat berjuang belajar membaca Al-Qur an sebesar apapun masalah yang ada akan terasa ringan dan tidak akan menggoyahkan rasa cintanya terhadap Al-Qur an. limu yang berksiar tentang al-qur an terebut adalah ilmu tajwid serta fasih. Para ulama dari zaman ke zaman telah menuntun kaum muslimin 7 Achmad Thoha Husein, Ilmu Tajwid, Darus Sunnah Press, Cet. 1, Jakarta, 2011,

4 dengan ilmu ini ilmu yang bermanfaat yang mengajarkan tata cara melafalkan huruf demi huruf dalam Al-Qur an sehingga hak-hak huruf dipenuhi sebagaimana mestinya dan hukum-hukum bacaan diterapkan secara benar. Seluruhnya bermuara agar Al-Qur an tetap terpelihara sepanjang masa.surah al-muzammil ayat 4 secara langsung memerintahkan kaum muslimin untuk membaca Al-Qur an dengan tartil. Itu artinya, secara tidak langsung kita pun dituntut untuk mempelajari ilmu tentang tata cara membaca Al-Qur an dengan tartil. 8 Santri dalam belajar membaca Al-Qur an secara benar dan fasih harus mengetahui dasar-dasar ilmu tajwid dan benar sesuai hukum tajwid serta makhorijul hurufnya (fashahahnya).melihat realita kehidupan sekarang masih banyak dijumpai problem yang ada bahwa santri sekarang kurang benar-benar memahami bagaimana cara membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar. Pada pesantren yang secara khusus memusatkan perhatian pada Al-Qur an, pengajaran Al-Qur an di tingkatkan pada kefasihan, santri di pesantren ini harus bisa fasih membaca Al-Qur an secara penuh strategi untuk menangani masalah yang ada, pondok pesantren Nurul Qur an mengadakan pembelajaran ilmu tajwid dan fashahah. Pondok Pesantren Nurul Qur an Tegal Wero Pucak Wangi Pati yang merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang memfokuskan kefasihan/ kelancaran membaca Al-Qur an pada semua tingkatan. Berdasarkan deskripsi diatas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat tema di atas dan berusaha menyajikannya dengan judul Implementasi Metode Ummul Quro Dalam Meningkatkan Kefasihan Membaca Al-Qur an Di Pondok Pesantren Nurul Qur an Tegal Wero Pucak Wangi Pati 8 Aceplim Abdurohim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, CV Penerbit Diponegoro, Ed.1, Cet.10, Bandung, 2 007 hlm. 1-3

5 B. Fokus Penelitian Dengan menggunakan Identifikasi Masalah Diatas, sehubung dengan masalah yang terkait dengan Implementasi Metode Ummul Quro Dalam Meningkatkan Kefasihan Membaca Al-Qur an Di Pondok Nurul Qur an Tegal Wero Pucak Wangi Pati, maka dengan ini peneliti memfokuskan sebagai berikut : 1. Penggunaan Metode Ummul Quro. 2. Kefasihan membaca Al-Qur an C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana implementasi Metode Ummul Quro dalam meningkatkan kefasihan membaca Al-Qur an di Pondok Pesantren Nurul Qur an Tegal Wero Pucak Wangi Pati? 2. Apa kendala dalam implementasi metode Ummul Quro dalam meningkatkan kefasihan membaca Al-Qur an di Pondok Pesantren Nurul Qur an Tegal Wero Pucak Wangi Pati? 3. Bagaimana solusi dalam implementasi metode Ummul Quro dalam meningkatkan kefasihan membaca Al-Qur an di Pondok Pesantren Nurul Qur an Tegal Wero Pucak Wangi Pati? D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui implementasi Metode Ummul Quro dalam kefasihan membaca Al-Qur an di Pondok Pesantren Nurul Qur an Tegal Wero Pucak Wangi Pati. 2. Untuk mengetahui kendala dalam implementasi metode Ummul Quro dalam meningkatkan kefasihan membaca Al-Qur an di Pondok Pesantren Nurul Qur an Tegal Wero Pucak Wangi Pati. 3. Untuk mengetahui solusi dalam implementasi metode Ummul Quro dalam meningkatkan kefasihan membaca Al-Qur an di Pondok Pesantren Nurul Qur an Tegal Wero Pucak Wangi Pati.

6 E. Manfaat Penelitian Setelah mengetahui masalah dan arah (target dan tujuan) penelitian di atas selanjutnya peneliti ini diharapkan bisa memberi nilai guna (manfaat) bagi khazanah keilmuwan, diantara manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Secara teoritik manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumbangsih bagi khazanah keilmuwan dibidang pendidikan. Disamping itu juga bisa dijadikan pertimbangan lebih lanjut dalam penelitian lanjutan yang berkaitan dengan meningkatkan kefasihan membaca Al- Qur an dengan menggunakan metode Ummul Quro sebagai upaya menjaga kelancaran dan kefasihan para santri. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Ustad/Ustadzah Memberikan gambaran kepada Ustad/Ustadzah tentang penggunaan Metode Ummul Quro sebagai upaya menjaga kelancaran dan kefasihan membaca Al-Qur an. b. Bagi Pondok Pesantern Dapat memberikan sumbangan yang posistif sebagai bahan memajukan dan meningkatkan kualitas membaca Al-Qur an. c. Bagi Santri Mempunyai dampak positif dan dapat meningkatkan kualitas dari membaca Al-Qur an itu sendiri. d. Bagi Penulis Untuk mengembangkan pengetahuan yang berkaitan dengan metode membaca Al-Qur an agar dapat meningkatkan kualitas membaca Al-Qur an. e. Bagi Pembimbing Dapat sebagai bahan pertimbangan guna perbaikan dan peningkatan perannya di dunia pendidikan Islam khususnya.