KEKUASAAN, POLITIC AND CULTURE

dokumen-dokumen yang mirip
KEKUASAAN DAN PENGARUH IKA RUHANA

DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL

KEKUASAAN,POLITIK, & KEPEMIMPINAN

MODEL PERILAKU ORGANISASI

BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK

KEPEMIMPINAN PENGARUH KOMUNIKASI DALAM BISNIS PERTEMUAN KEENAM

BAB VII KEPEMIMPINAN,PENGARUH, DAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS

BAB I. Pendahuluan. Pada jaman yang semakin maju ini, globalisasi dan persaingan yang semakin

PSIKOLOGI KEPEMIMPINAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERSEPSI, NILAI, DAN SIKAP

KULTUR ORGANISASI 12/6/2016 1

KEPEMIMPINAN ABAD 21

BAB VII. Kepemimpinan Wirausaha

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5 (UAS)

ORGANIZATIONS 8 th. th edition

Definisi Kekuasaan. Dependency Keterikatan seseorang (B) kepada orang lain (A), karena A menguasai/ memiliki sesuatu yang diinginkan oleh B.

BUDAYA (Moeljono, 2003:16)

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan yang ingin dicapai.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. masalahpada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Path-goal theory menjelaskan dampak gaya kepemimpinan pada motivasi

Kekuasaan, Wewenang dan Pengaruh

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5 (UAS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

PEMBAHASAN. 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif

KESEIMBANGAN KEKUASAAN DAN PENGARUH DALAM KONTEKS KOMUNIKASI ORGANISASI

RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS )

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, kenyataannya, banyak rintangan yang dilalui. menjawab dalam menghadapi perubahan-perubahan ini.

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

BAB II LANDASAN TEORI. dijelaskan lebih dahulu mengenai pengertian dari budaya organisasi. Menurut John R. Schermerhorn Jr (2002 : 49) dalam bukunya

Definisi Budaya Organisasi

Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

Kepemimpinan, Kekuasaaan & Wewenang

Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

BUDAYA ORGANISASI. Institutionalization:

PENGARUH HUMAN RELATIONS DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

Oleh : SUGIYARTA, SH NIM : P NIRM :

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEWENANGAN MANAJER PADA CV SINAR PUTRA MAHKOTA DI PONTIANAK

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika

Interpersonal Skills Communications

Kepemimpinan Wirausaha

BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

Beberapa pandangan tentang pengertian Kekuasaan :

MENEMUKAN & MENGGUNAKAN KEKUATAN NEGOSIASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

Social/Network Power:

BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan ke- 11 kepemimpinan. Pengertian Kepemimpinan Gaya gaya Kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami kebutuhan para karyawannya agar karyawan. mampu memberikan feedback positif bagi perusahaan, Persaingan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

KONFLIK DAN NEGOSIASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan

MENGELOLA KONFLIK ORGANISASI MATERI 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

organisasi tersebut berasal, dan apakah budaya organisasi tersebut dapat diatur, kesemuanya akan dibicarakan pada halaman berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita ketahui bahwa pada saat ini persaingan antar perusahaan

Niken Kartikasari F

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN BIDANG KEUANGAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

MENGELOLA KONFLIK ORGANISASI MATERI 12

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya,

MOTIVASI. Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Internal Kegiatan yang dapat diamati Kepuasan Eksternal. Motivasi. Hambatan pencapai Tujuan Mengurangi Tekanan

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 3 SM III

BAB II KERANGKA TEORITIS

DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

KEKUASAAN DAN DISTRIBUSI WEWENANG DOSEN : DIANA MA RIFAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. intrapreneurship sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam organisasi

Indorama Ventures Public Company Limited

POWER AND POLITICS. Presented by : M Anang Firmansyah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dihasilkan dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat

Komunikasi Organisasi

KONFLIK & MENGELOLA KONFLIK DALAM ORGANISASI

6/8/2010 CULTURE 2 TIPE POWER

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. Salim (dalam Martini dan Rostiana, 2003) bahwa komitmen organisasi di

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

Interpersonal Communication Skill

BAB IV ANALISA DATA. 1. Komunikasi Organisasi Top Down Antara Pengurus Dan Anggota. Karang Taruna Setya Bhakti Dalam Membangun Solidaritas

Perilaku Keorganisasian IT

MAKALAH KELOMPOK DAN TIM

Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. Dalam setiap hubungan antar manusia maupun antar kelompok sosial

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

Kekuasaan dan Wewenang. Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori atribusi ini dikembangkan oleh Kelley pada tahun 1967, kemudian dilanjutkan oleh

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. diubah dengan Undang Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

karyawan. Kinerja tersebut tidak terlepas dari bagaimana pengelolaan sumber

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

A. Proses Pengambilan Keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy

Transkripsi:

MINATUTAMA MANAJEMEN RUMAHSAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA M O D U L 20.0 KEKUASAAN, POLITIC AND CULTURE MINATUTAMA MANAJEMEN RUMAHSAKIT Gedung IKM Lt. 2 Jln Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281 Telp. dan Fax. (0274) 581679, 551408

KEKUASAAN, POLITIC, AND CULTURE Diskripsi Studi tentang kekuasaan dan pengaruhnya sangat penting untuk memahami bagaimana organisasi dijalankan. Setiap interaksi dan setiap hubungan social dalam sebuah organisasi melibatkan pelaksanaan kekuasaan. Bagaimana sub unit organisasi dan individu dikendalikan berhubungan dengan hal-hal kekuasaan. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami konsep dan pengertian kontekstual dari kekuasaan, politic, dan culture. KHUSUS Mahasiswa diharapkan mampu untuk: - Menjelaskan konsep dan pengertian kontekstual dari kekuasaan - Menjelaskan konsep dan pengertian kontekstual dari politic - Menjelaskan konsep dan pengertian kontekstual dari culture dalam hubungannya dengan pembangunan kekuasaan dan politik organisasi. A. KEKUASAAN 1. Definisi Kekuasaan menunjuk pada kapasitas yang dimiliki A untuk mempengaruhi perilaku B, sehingga B bertindak sesuai dengan keinginan A. Definisi ini mencerminkan potensi yang tidak harus diaktualisasikan agar menjadi efektif, dan hubungan ketergantungan. Agaknya, aspek paling penting dari kekuasaan adalah bahwa kekuasaan merupakan fungsi dari ketergantungan. Makin besar ketergantungan B pada A, semakin besar kekuasaan A dalam hubungan itu. Minat Utama Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 2

2. Membedakan Pemimpin dan Kekuasaan Para pemimpin menggunakan kekuasaan sebagai alat untuk mencapai tujuan kelompok. Pemimpin mencapai sasaran, dan kekuasaan merupakan sarana untuk memudahkan pencapaian sasaran itu. Apakah perbedaan antara kedua istilah itu? Satu perbedaan berkaitan dengan kompatibilitas sasaran. Kekuasaan tidak menuntut kompatibilitas sasaran, kekuasaan menuntut sekedar ketergantungan. Di pihak lain, kepemimpinan menuntut kongruensi antara sasaran pemimpin dan para pengikutnya. Perbedaan kedua terkait dengan arah pengaruh. Kepemimpinan berfokus pada pengaruh ke bawah terhadap bawahan seseorang. Kepemimpinan meminimalkan pentingnya pola pengaruh ke samping dan ke atas. 3. Dasar Dasar Kekuasaan Kekuasaan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu formal dan personal. Dan selanjutnya menguraikan ke kategori kategori yang lebih spesifik. Kekuasaan Formal Kekuasaan formal didasarkan pada posisi individu dalam organisasi. Kekuasaan formal dapat berasal dari kemampuan untuk memaksa atau menghadiahi, dari wewenang formal, atau dari kendali atas informasi. 1) Kekuasaan Paksaan; dasar kekuasaan paksaan (coercive power) adalah ketergantungan pada rasa takut. Seseorang bereaksi terhadap kekuasaan ini karena rasa takut akan akibat negatif yang mungkin terjadi jika ia gagal mematuhi. Kekuasaan itu bertumpu pada penerapan, atau ancaman penerapan, sanksi-sanksi fisik. 2) Kekuasaan Hadiah; lawan dari kekuasaan paksaan adalah kekuasaan imbalan (reward power). Orang-orang mematuhi kemauan atau pengarahan orang lain karena pematuhan itu mungkin menghasilkan manfaat yang positif. 3) Kekuasaan Hukum; dalam kelompok formal dan organisasi, agaknya akses yang paling sering ke satu atau lebih dasar kekuasaan adalah posisi Minat Utama Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 3

struktural seseorang. Ini disebut kekuasaan hukum (legitimate power). Kekuasaan itu menggambarkan wewenang formal untuk mengendalikan dan menggunakan sumber daya organisasi. 4) Kekuasaan Informasi; kekuasaan yang berasal dari akses ke dan kendali atas informasi. Kekuasaan Personal Berikut adalah tiga basis kekuasaan personal, yaitu kepakaran, penghormatan dan kekaguman dari orang lain, serta karisma. 1) Kekuasaan Pakar (expert power); adalah pengaruh yang dimiliki sebagai akibat dari kepakaran atau keahlian, keterampilan istimewa, atau pengetahuan. Kepakaran telah menjadi salah satu sumber pengaruh yang paling ampuh karena dunia telah semakin menjadi berorientasi teknologi. 2) Kekuasaan Rujukan (referent power); didasarkan pada identifikasi dengan orang yang mempunyai sumber daya atau ciri pribadi yang diinginkan. 3) Kekuasaan Kharismatik; adalah perluasan dari kekuasaan rujukan yang berasal dari kepribadian dan gaya interpersonal individu. Aspek paling penting dari kekuasaan adalah bahwa kekuasaan itu merupakan fungsi dari ketergantungan. Bahwa semakin besar ketergantungan B pada A, semakin besar kekuasaan yang dimiliki A terhadap B. Jika anda memiliki apa saja yang diperlukan oleh orang-orang lain tetapi hanya anda sendiri yang mengendalikannya, anda membuat mereka tergantung pada anda, oleh karena itu, anda mendapatkan kekuasaan atas mereka. 4. Apa yang menciptakan ketergantungan? Ketergantungan meningkat bila sumber daya yang anda kendalikan itu penting, langka, dan tidak dapat digantikan. Nilai Penting; jika tidak seorangpun menginginkan apa yang anda peroleh, perolehan itu tidak akan menciptakan ketergantungan. Oleh Minat Utama Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 4

karena itu, untuk menciptakan ketergantungan, hal-hal yang anda kendalikan haruslah dipersepsikan sebagai penting. Kelangkaan; jika sesuatu berlimpah, kepemilikan atasnya tidak akan meningkatkan kekuasaan anda. Sumber daya tertentu perlu dipersepsikan sebagai langkah agar mampu menciptakan ketergantungan. Tidak tergantikan; semakin langka sumber daya sehingga tidak mempunyai pengganti yang layak dan setara, semakin banyak kendali kekuasaan diberikan ke sumberdaya itu. 5. Taktik Kekuasaan Taktik kekuasaan untuk mempelajari cara karyawan menterjemahkan dasar kekuasaan mereka ke dalam tindakan-tindakan yang spesifik. Riset terbaru menunjukkan bahwa terdapat cara-cara yang terstandarisasi yang digunakan pemegang kekuasaan untuk memperoleh apa yang mereka inginkan. Berikut adalah 7 dimensi taktik atau strategi; Nalar; gunakan fakta dan data untuk membuat penyajian gagasan yang logis dan rasional Keramahan; gunakan sanjungan, penciptaan goodwill, bersikap rendah hati, dan bersikap bersahabat sebelum mengemukakan suatu permintaan Koalisi; dapatkan dukungan orang-orang lain dalam organisasi untuk mendukung permintaan itu. Tawar-menawar; gunakan perundingan melalui pertukaran manfaat atau keuntungan Ketegasan; gunakan pendekatan yang langsung dan kuat seperti misalnya menuntut pemenuhan permintaan, mengulangi peringatan, memerintahkan individu melakukan apa yang diminta, dan menunjukkan bahwa aturan menuntut pematuhan. Otoritas lebih tinggi; dapatkan dukungan dari tingkat lebih tinggi dalam organisasi untuk mendukung permintaan Minat Utama Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 5

Sanksi; gunakan imbalan dan hukuman yang ditentukan oleh organisasi seperti misalnya mencegah atau menjanjikan kenaikan gaji, mengancam memberikan penilaian kinerja yang tidak memuaskan, atau menahan promosi. Para peneliti menemukan bahwa para karyawan tidak mengandalkan ketujuh taktik itu secara sama, dimana strategi yang paling populer adalah penggunaan nalar. Berikut adalah gambar 1.1. Penggunaan taktik-taktik kekuasaan, dari yang paling populer sampai yang paling tidak populer. Sumber: Stephen. P. Robbins, hal 512 Paling Populer Ketika manajer mempengaruhi atasan* Ketika manajer mempengaruhi bawahan Penalaran Penalaran Koaliasi Kepatuhan Keramahan Keramahan Tawar-menawar Koalisi Kepatuhan Tawar-menawar Otoritas lebih tinggi Otoritas lebih tinggi Sanksi Paling Tidak Populer *Dengan sanksi dihilangkan dalam skala yang mengukur pengaruh ke atas Kekuasaan relatif manajer berdampak pada pemilihan taktik dalam dua cara, pertama, manajer yang mengendalikan sumber daya yang dianggap berharga oleh orang lain, atau yang dipersepsikan sebagai berada dalam posisi yang dominan, menggunakan taktik yang jauh beraneka ragam daripada mereka yang kekuasaannya kecil. Kedua, manajer yang memiliki kekuatan akan lebih sering menggunakan ketegasan daripada yang kekuasaannya kecil. B. POLITIC 1. Definisi Terdapat banyak sekali definisi mengenai politik organisasi. Tetapi pada hakikatnya semua berfokus pada penggunaan kekuasaan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan dalam organisasi atau pada perilaku anggota-anggotanya yang bersifat mementingkan diri sendiri dan tidak Minat Utama Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 6

mendapat sanksi dari organisasi. Untuk tujuan kita, definisi perilaku politik dalam organisasi sebagai kegiatan-kegiatan yang tidak disyaratkan sebagai bagian dari peran formal seseorang dalam organisasi, tetapi yang mempengaruhi, atau berusaha mempengaruhi, distribusi keuntungan dan kerugian di dalam organisasi tersebut. Komentar akhir berkaitan dengan apa yang telah dijadikan pedoman sebagai dimensi sah-tidak-sah dalam perilaku politik. Perilaku politik sah mengacu pada politik sahari-hari yang normal. Di pihak lain terdapat juga perilaku politik tidak sah yang melanggar aturan permainan yang berlaku. Mereka yang memburu kegiatan ekstrem semacam itu sering dideskripsikan sebagai individu-individu yang memainkan bola keras. Kegiatan-kegiatan tidak sah ini mencakup sabotase, pengungkapan penyelewengan, dan protes simbolik. 2. Realitas Politik Politik merupakan fakta kehidupan dalam oraganisasi. Organisasi terdiri dari individu-individu dan kelompok-kelompok dengan nilai, sasaran, dan kepentingan yang berlainan. Hal ini membentuk potensi konflik mengenai sumber daya. Sumber daya dalam organisasi juga terbatas, yang sering mengubah konflik potensial menjadi konflik nyata. Mungkin faktor yang paling penting menyebabkan ke politik dalam organisasi adalah realisasi bahwa sebagian besar fakta yang digunakan untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas itu terbuka bagi penafsiran. 3. Faktor Penyumbang Perilaku Politik Tidak semua kelompok atau organisasi secara politis sama. Berikut adalah beberapa faktor penyumbang perilaku politik: Faktor Individu; pada tingkat individu, para peneliti mengidentifikasikan ciri kepribadian, kebutuhan, dan faktor-faktor lain tertentu yang kemungkinan besar terkait dengan perilaku politik. Minat Utama Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 7

Faktor Organisasi; kegiatan politik lebih merupakan fungsi dari karakteristik organisasi daripada variabel perbedaan individu. Mengapa? Karena banyak organisasi mempunyai banyak karyawan dengan karakteristik individual yang kita cantumkan, meski jangkauan perilaku politik sangat beraneka ragam. Berikut adalah gambar 1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku politik Faktor-faktor Individual: Pengawasan diri tinggi Lokus kendali internal Kepribadian logis dan cermat Investasi organisasi Persepsi atas alternative kerja Harapan kesuksesan Faktor-faktor Organisasi: Realokasi sumber daya Peluang promosi Kepercayaan rendah Sistem evaluasi kinerja tidak jelas Praktik penghargaan zero-sum Pembuatan keputusan demokratis Tekanan kinerja yang tinggi Manajer senior yang egois Perilaku Politik Tinggi Rendah Hasil yang diinginkan: Imbalan Hukuman yang dihindari C. CULTURE Semua organisasi mempunyai suatu budaya dan bergantung pada kekuatannya, budaya dapat mempunyai pengaruh yang bermakna pada sikap dan perilaku anggota-anggota organisasi. Gagasan memandang organisasi sebagai budaya, dimana ada suatu sistem dari makna yang dianut bersama di kalangan anggotaanggota, merupakan fenomena yang relatif baru. Minat Utama Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 8

1. Definisi Budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggotaanggota organisasi itu; suatu sistem dari makna bersama. Riset paling baru menemukan 7 karakteristik primer berikut yang bersamasama menangkap hakikat dari budaya suatu organisasi: Inovasi dan pengambilan resiko Perhatian ke rincian Orientasi hasil Orientasi orang Orientasi tim Keagresifan Kemantapan 2. Apa Yang Dilakukan Budaya Suatu budaya yang kuat hendaknya dikaitkan dengan tingkat keluarnya karyawan yang menurun. Berikut adalah fungsi-fungsi yang dilakukan oleh budaya dan menilai apakah budaya dapat merupakan suatu beban (liabilitas) untuk suatu organisasi. Fungsi Budaya Budaya melakukan sejumlah fungsi di dalam sebuah organisasi. Pertama, budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas; artinya, budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain. Kedua, budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi. Ketiga, budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang. Keempat, budaya itu meningkatkan kemantapan sistem sosial. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh karyawan, Terakhir, budaya berfungsi Minat Utama Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 9

sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan. Budaya Sebagai Suatu Beban Budaya memberitahu para karyawan bagaimana segala sesuatu dilakukan dan apa yang penting. Namun kita tidak boleh mengabaikan aspek budaya yang secara potensial bersifat disfungsional, teristimewa budaya yang kuat, pada keefektifan suatu organisasi. 1) Penghalang terhadap perubahan 2) Penghalang terhadap keanekaragaman 3) Penghalang terhadap merger dan pencaplokan REFERENSI Stephen.P.Robbins, Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Pearson Educations. Inc, 2006 Gibson, Ivancevich, Donnelly, Organizational, 8 Edition, Richard. D.Irwin, Inc, 2001 www.google.com Minat Utama Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 10