BAB 1 PENDAHULUAN. televisi di Indonesia telah mencapai tingkat persaingan yang tajam,

dokumen-dokumen yang mirip
PROSES PRODUKSI PROGRAM HOT SPOT DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian skripsi ini, tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller penelitian kualitatif adalah

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi merupakan media massa yang paling banyak dikonsumsi oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah Berita Televisi. Berita Televisi tidak hanya dikemas dengan format Hardnews

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Program Pesbukers di ANTV (Episode Tukang Sayur ), penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

BAB III METODE PENELITIAN. atau sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4)

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.

BAB III METODE PENELITIAN. individu, maupun kelompok tertentu. 1. bahasannya dan dalam peristilahannya. 2. kata-kata, gambar, bukan angka-angka.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu enam bulan ini diharapkan dapat dimaksimalkan peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah

BAB III METODE PENELITIAN. daninformasi dengan bantuan bermacam - macam materi yang terdapat dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif (qualitative research). Bogdan dan Taylor (Moleong,

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik validasi hasil penelitian, dan instrumen penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menurut Pamela J Shoemaker dan Stephen D. Reese, dalam bukunya mediating

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penulis meninjau langsung ke lapangan atau lokasi kampus Universitas Lambung

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti dapat dianalisis secara tepat dan terjamin kesahihannya. 42

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB III METODE PENELITIAN. Halmahera Selatan, Penelitian ini menggunakan perspektif. pendekatan kualitatif. Menurut Denzin dan Lincoln (dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan karakteristik serta viewing-habbit masyarakat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi merupakan hal yang sangat penting dan vital bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis mengambil penelitian di Jl. Kawi Atas no 36 A

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menggambarkan locus of control pada pasangan suami isteri yang hamil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk mendapatkan informasi. Informasi yang diterima pun harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan definisinta penelitian dengan metode kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran dilakukan oleh para filosof, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efektivitas Program Acara Democrazy Di Metro TV sebagai Medium

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat tertentu. Peneliti sudah mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma

BAB III METODE PENELITIAN. Artinya penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini industri penyiaran (Broadcasting) televisi di Indonesia menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Saat ini sudah banyak perusahaan televisi yang ada di Indonesia yaitu pada tahun 2011 sebanyak 11 stasiun televisi swasta nasional dan 157 stasiun televisi swasta lokal. Hal tersebut membuat Industri penyiaran televisi di Indonesia telah mencapai tingkat persaingan yang tajam, sehingga dibutuhkan strategi yang baik untuk memenangkan persaingan. Keberhasilan dan kesuksesan media penyiaran ditopang oleh tiga pilar utama yaitu program, pemasaran dan teknik produksi. Dalam penelitian ini akan memfokuskan pada teknik produksi. Teknik produksi itu adalah proses atau tahapan dalam produksi suatu program. Proses produksi memiliki 3 tahap penting yaitu tahap pra produksi, produksi dan pasca produksi. Jika tahapannya dapat bekerja dengan baik dan maksimal maka hasilnya akan mempengaruhi kualitas program itu sendiri. Menurut Fred Wibowo (2009) dalam bukunya yang berjudul tekinik Produksi Program Televisi, Program acara Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. Namun, demi kepentingan program, durasi dan konsep Magazine dapat berubah ubah sesuai dengan kebutuhannya., dengan memanfaatkan video video yang diambil dari Internet lalu disulap oleh industri televisi menjadi sebuah program acara yang menarik. 1

2 Salah satu program Magazine yang sekaligus akan dibahas oleh penulis dalam penelitian ini adalah program acara Hot Spot di Global TV. Hot Spot adalah sebuah program Magazine yang memberikan informasi informasi ringan dan menarik yang dikemas dengan santai dan menarik yang ditayangkan setiap hari senin sampai jumat pada pukul 11.30 sampai dengan 12.00 WIB di Global TV. Setiap program memiliki ciri khas masing masing baik dari tampilannya maupun konsepnya, begitu pula dengan Hot Spot. Program Hot Spot adalah program magazine yang digabungkan dengan progam informasi yang belakangan ini merupakan salah satu jenis program yang sukses diterima oleh masyarakat yaitu program yang menampilkan video video atau gambar yang diambil dari Internet atau lebih dikenal dengan nama Youtube. Menurut hasil data survei yang dilakukan AC Nilsen pada periode 30 Oktober sampai dengan 5 November 2011, jumlah rating yang didapat program Informasi mencapai sebesar 4,5 persen dan Share sebesar 17,2 persen yang menduduki pringkat ke-4 dari seluruh program televisi di Indonesia hampir setiap harinya. Oleh karena itu, selain berupa liputan langsung program Hot Spot juga menampilkan video video dan gambar menarik yang memiliki nilai informasi dan pengetahuan umum yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Melihat dari konsep program magazine yang disajikan oleh Hot Spot di Global TV, merupakan salah satu strategi program yang digunakan untuk dapat bersaing dengan program sejenis dari stasiun televisi lain yang akhir akhir ini semakin bertambah jumlahnya. Oleh karena itu, penulis mengangkat masalah ini kedalam penelitian untuk mengetahui seperti apa proses produksi program Hot Spot di Global TV dalam meningkatkan kualitas program.

3 1.2 Ruang Lingkup Ketatnya persaingan di industri pertelevisian Indonesia, membuat para perkerja televisi memacu kreatifitasnya untuk menciptakan inovasi baru dalam memproduksi sebuah program acara yang dapat menarik dan bersaing merebut hati pemirsanya. Banyaknya televisi nasional ataupun lokal di Indonesia, membuat audien terbagi berdasarkan program - program acara yang dibutuhkannya dan dianggap menarik. Tidak heran jika banyak program acara yang sama atau mirip program acara di televisi satu dengan televisi yang lain, contohnya saja seperti acara Spotlite di Trans 7 dengan Hot Spot di Global TV. Hal tersebut dilatar belakangi oleh perebutan audiens yang bertujuan untuk mendapatkan rating yang tinggi. Dalam penelitian ini, penulis akan mengangkat program acara Hot Spot di Global TV, untuk mengetahui bagaimana proses produksi program tersebut dalam meningkatkan kualitas program, agar program tersebut tetap bertahan di dalam ketatnya persaingan pertelevisian di Indonesia. 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses produksi program Hot Spot di Global TV dalam meningkatkan kualitas program untuk menghadapi persaingan di dunia industri pertelevisian Indonesia. Manfaat dalam penelitian ini terdiri dari Manfaat Teoritis dan Manfaat Praktis, yaitu :

4 1. Manfaat Teoritis Sebagai landasan dan referensi untuk acuan dalam memproduksi suatu program acara televisi agar dapat memenuhi target sehingga dapat menghasilkan suatu tayangan yang menarik dan dapat diterima oleh masyarakat. 2. Manfaat Praktis Sebagai bahan evaluasi untuk Global TV dalam memproduksi program acara televisi bagi tim produksi Hot Spot agar dapat menjaga program tetap dapat bertahan menghadapi persaingan yang semakin ketat. 1.4 Metodelogi Bogdan dan Taylor mendefinisikan Metode Kualitatif seperti dikutip oleh Lexy J. Moleong sebagai berikut : Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dengan perilaku yang dialami, menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu kebutuhan. Sejalan dengan definisi tersebut Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam istilahnya (Moleong, 2010:4).

5 Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian di mana peneliti berusaha menggambarkan keadaan/kondisi yang sebenarnya dan data yang diperoleh berasal dari fakta-fakta yang tampak sebagaimana keadaan sebenarnya. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang terbatas pada usaha mengungkapkan satu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif merupakan penelitian hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Ciri lain penelitian deskriptif ialah bertitik berat pada observasi dan suasana ilmian (naturalis setting) peneliti bertindak sebagai pengamat. Dalam penelitian ini peneliti akan mengamati suatu organisasi produksi program acara televisi, mulai dari pra produksi, produksi sampai pasca produksi. sehingga jenis penelitian deskriptif kualitatif ini peneliti gunakan untuk melakukan penelitian, karena peneliti ingin mengamati sebuah tahap produksi serta gambaran secara menyeluruh dan juga mendalam berkaitan dengan proses produksi program acara Hot Spot di Global TV. Penelitian studi kasus adalah adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan tehnik wawancara mendalam (in-depth interview). Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan

6 cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa penggunaan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatan dalam kehidupan informan (Bungin, 2007:108). Teori yang digunakan peneliti dalam menganalisa bab 4 adalah terori proses produksi dan analisis SWOT yang dikaitkan dengan Konsep Tahapan Produksi. Metode yang digunakan adalah metode penelitian Studi Kasus. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu program dimana tujuannya adalah memberikan pandangan lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti, yaitu penjelasan spesifik mengenai strategi produksi program Hot Spot di Global TV untuk meningkatkan kualitas program. 1.4.1 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2008:62) Data primer adalah data yag diperoleh dari survei lapangan yang menggunakan semua metode data original (Kuncoro, 2003: 127). Dalam penelitian ini tehnik pengumpulan data yang dilakukan untuk menclapatkan data primer adalah dengan melakukan wawancara mendalam (in depth interview) dengan nara sumber (key informan) yaitu individu yang merupakan surnber informasi yang potensial

7 berkaitan dengan teknik permasalahan, sehingga dapat diterima secara langsung dan dapat memberi masukan secara tertulis. Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur. Yaitu wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan pertanyaan yang akan diajukan. Format wawancaranya yang digunakan bisa bermacam macam, dan format itu dinamakan protokol wawancara. Protokol wawancara itu dapat juga berbentuk terbuka. Pertanyaan pertanyaan ini disusun sebelumnya dan didasarkan atas masalah dalam rancangan penelitian (Moleong, 2010 : 190) Penggalian datanya dengan menggunakan pedoman wawancara untuk tim Produksi Hot Spot yang dilakukan kepada bagian produser, program asisten dan tim kreatif Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder dalam penelitian ini adalah sebagai data penunjang atau pelengkap data primer yang telah didapatkan. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dengan mengumpulkan dan mempelajari teori yang diperlukan sebagai data-data dari berbagai literature cli perpustakaan dan artikel-artikel yang didapat oleh penulis (Kuncoro, 2003: 127). 1.4.2 Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang dipeoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara menggorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

8 yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2005 : 89). Analisis data, menurut Patton, adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadapat hasil analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan di antara dimensi dimensi uraian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Dalam mencapai tujuan penelitian tekhnik yang digunakan adalah dengan mendeskripsikan dan menganalisis data yang diperoleh secara kualitatif. Penulis hanya memaparkan dan mengolah hasil wawancara mendalam (in depth interview) dengan narasumber (key informan). Dalam penelitian ini menentukan tiga orang informan diantaranya : Produser, Program Asisten dan Tim Kreatif Sebelum melakukan penelitian secara langsung peneliti harus melewati proses penelitian terlebih dahulu dan mengumpulkan data mengenai objek yang akan diteliti. Menurut Seddel Analisis data kualitatif, prosesnya berjalan sebagai berikut: 1) Mencatat yang mengahasilkan catatan lapangan, dan hal itu diberi kode agar sumber data dapat ditelusuri. 2) Mengumpulkan, memilah-milah, mengklarifikasi, mengintensiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeks.

9 3) Berfikir dengan mendalam membuat agar kategori data mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan dan membuat temuan umum. Pemaparan tersebut mengenai tujuan media, strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut (Moleong, 2010 : 248). 1.5 Sistematika Penulisan BAB 1. PENDAHULUAN Bab pertama ini mengutarakan serta menjelaskan tentang latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian yang berkaitan dengan tema penelitian, yaitu kajian proses produksi program acara Hot Spot di Global TV. BAB 2. LANDASAN TEORI Menerapkan teori teori yang akan digunakan yaitu teori umum dan teori khusus yang berkaitan dengan penelitian ini. Seperti Teori Komunikasi, Teori komunikasi Massa, Proses Produksi, teori komunikasi organisasi dan Analisis SWOT. BAB 3. INTI PENELITIAN Pada bab ini membahas tentang profil dan struktur organisasi program yang akan di teliti serta metodologi yang digunakan untuk pembahasan. Bab 4. HASIL PENELITIAN Pada bab ini penulis membahas tiga butir pembahasan penting yaitu : penyajian data penelitian, pengolahan terhadap data yang terkumpul, dan pembahasannya. BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN Menjawab pertanyaan penelitian dikaitkan dengan tujuan penelitian dan memberikan saran saran yang merupakan tindakan yang perlu diambil untuk tindak lanjut yang lebih dari hasil pemecahan masalah.