BAB IV ANALISIS ZAKAT BARANG ANTIK. A. Perspektif Teori Mal dalam Fiqih Muamalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PENDAPAT PARA ULAMA KOTA SEMARANG MENGENAI ZAKAT BARANG ANTIK. A. Pengertian dan macam-macam barang antik

ZAKAT BARANG ANTIK MENURUT PENDAPAT ULAMA KOTA SEMARANG

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam.

BAB IV ANALIS PERSEPSI ULAMA KOTA SEMARANG TERHADAP ZAKAT BATU AKIK. A. Analisis Kedudukan Batu Akik Perspektif Mal (Harta) Dalam Islam

BAB 1 PENDAHULUAN. zakat sama dengan perintah sholat. Namun dalam kenyataannya rukun

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu ibadah kepada Allah SWT setelah manusia

MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

BAB IV ANALISIS DATA. A. Pelaksanaan Zakat Harta Anak di Bawah Perwalian di Lembaga Amil Zakat

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikaruniai keberhasilan dalam bekerja atas melimpahnya harta benda.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

Definisi Keuangan Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2011 TENTANG MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. jangan beredar di antara orang-orang kaya saja diantara kamu. Dan juga Ibn. Abbas r.a dalam Laroche (1996) mengatakan bahwa:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI <AH (TABUNGAN HAJI) DI BANK BPRS BAKTI MAKMUR INDAH KRIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 24 Tahun 2004 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG

A. Ringkasan atau Isi Penting dari Artikel

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB TENTANG ZAKAT PROFESI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak kita saksikan. Sebagian masyarakat hidup dalam serba kekurangan,

Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau

PERSETUJUAN PEMBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

Pendidikan Agama Islam

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. berdimensi sosial ekonomi dan dengan zakat, di samping ikrar tauhid (syahadat)

ABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. karunia dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Orang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. A. Kontribusi Pemberdayaan Ekonomi Pondok Pesantren Al-Fatah terhadap. 1. Kontribusi dari Koperasi Pondok Pesantren Al-Fatah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam zakat terdapat dua unsur, yaitu ta abbudi dan ta aqquli.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kekayaan mereka tersedia hak peminta-minta dan orang-orang yang hidup

ZAKAT INVESTASI MENURUT YUSUF QARDHAWI

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB I PENDAHULUAN. mereka berusaha dengan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

ARTIKEL WEBSITE KONSEP ZAKAT DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI DALAM MASYARAKAT ISLAM. Oleh : Drs. Kgs. H. M. Daud, M.Hi (Widyaiswara Madya BDK Palembang)

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Allah. Zakat telah ditentukan oleh Allah dengan dalil-dalil syara secara

JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Materi: VI KONSEP EKONOMI ISLAM II. Afifudin, SE., M.SA., Ak

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah kemiskinan

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

PANDANGAN ULAMA ACEH TIMUR TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Analisa Terhadap Kasus Pembagian Zakat Fitrah di Kampung Pasir Putih)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. harta dan dilarang untuk memubazirkan dan menyia-nyiakannya, karena

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF TENTANG KONSEP KONSUMSI DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

BAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil (BMT), UII Pres Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. dengan sesama manusia atau hablun minannas. Hubungan manusia dengan

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN YUSUF QARDAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI MENGENAI PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK KEMASLAHATAN UMAT

BAB I PENDAHULUAN. tingkat manusia dan memperlakukannya sesuai dengan tingkatannya masingmasing.

BAB I PENDAHULUAN. dengan harta yang dimiliki oleh seseorang yang tergolong dalam ibadah

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan ini disebut sebagai muamalah. Muamalah ialah hubungan antar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Zakat merupakan salah satu rukun Islam. Zakat bukanlah sesuatu yang

BAB IV ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARDHAWI TENTANG ZAKAT INVESTASI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah yang Hudan-Linnas sebagai pedoman hidup. maupun bathin dan juga kebahagiaan dunia dan akhirat.

ANALISA PEMIKIRAN YUSUF AL QARDHAWI TENTANG MEMINDAHKAN ZAKAT KE DAERAH LAIN SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Syarat

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang

Uang Sebagai Alat Tukar Kebahagiaan Dunia dan Akhirat. Bab 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi seluruh rakyat Indonesia yang menjelaskan dan mengajak masyarakat

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB IV ANALISA DATA A. Praktek Gadai Sawah di Kelurahan Ujung Gunung Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang

ZAKAT LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Disusun oleh DAVID SATRIA I

BAB IV DALAM UU NO. 40 PASAL 74 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN AL-MURSALAH. 3. Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan jalannya perseroan.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan ekonomi keuangan dan kemasyarakatan, dan

BUPATI MERANGIN, Menimbang : a.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terencana yang dilakukan secara sadar oleh masyarakat atau pemerintah untuk

BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS

ZAKAT HARTA ORANG YANG TIDAK CAKAP BERTINDAK SKRIPSI. Diajukan Oleh: ROHANA BINTI MAHUSSAIN. Mahasiswa Fakultas Syari ah

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA

PEMERINTAH KOTA PADANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kebutuhan jasmaniyah dengan cara yang sebaik-baiknya. 1. yang bersifat universal dan komprehensif. 2

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS ZAKAT BARANG ANTIK A. Perspektif Teori Mal dalam Fiqih Muamalah Kalau dikategorikan kedalam jenis-jenis harta, ditinjau dari sudut pandang dan pengakuan syari ah atau ditinjau dari segi pemanfaatan syara maka barang antik masuk dalam golongan mal mutaqawwam (harta yang bernilai), dari segi kemungkinan dapat dipindahkan barang antik masuk dalam golongan mal ghoirul aqar (harta bergerak atau harta tidak tetap), yaitu harta benda yang dapat dipindahkan dari tempat semula ke tempat lain seperti hewan dan perhiasan, dari sisi padanan harta sejenis dipasaran maka barang antik masuk dalam mal qimiy yaitu harta yang tidak mempunyai persamaan atau padanan atau harta yang memiliki padanan namun terdapat perbedaan kualitas yang sangat diperhitungkan, seperti perhiasaan, binatang piaraan, naskah kuno, barang antik, dan lain sebagainya, dari segi pemanfaatanya barang antik masuk kedalam Mal isti mali yaitu harta benda yang dapat diambil manfaatnya beberapa kali dengan tidak menimbulkan perubahan dan kerusakan zatnya dan tidak berkurang nilainya, seperti kebun, pakaian, perhiasaan, dan lain sebagainya, dari segi statusnya barang antik masuk dalam mal mamluk dan mal mubab. Mal mamluk adalah harta benda yang statusnya berada dalam pemilikan seseorang atau badan hukum, seperti pemerintah atau yayasan, misal mueseum. 45

46 Mal mubah (benda bebas) yaitu harta yang setiap orang dapat menguasai dan memiliki jenis benda ini sesuai kesanggupanya. Barang antik juga masuk dalam golongan mal ghoirul qismah yaitu harta yang tidak dapat dilakukan pembagian. Dari sifat peruntukanya barang antik masuk kedalam malul khasharta benda yang dimiliki oleh pribadi seseorang dan orang lain tercegah menguasainya atau memanfaatkanya tanpa seizin pemiliknya. Syariat Islam menetapkan bahwa segala apa yang ada di langit dan di bumi adalah merupakan anugerah Allah yang diperuntukan kepada manusia untuk dimanfaatkan sebesarbesarnya bagi kesejahteraan kehidupan manusia sendiri. Dilihat dari perspektif teori tentang zakat barang antik termasuk barang yang berkembang secara tidak konkrit karena yang berkembang adalah nilainya yakni semakin kuno barang antik tersebut semakin mahal harganya. Jadi kedudukan zakat barang antik jika dilihat dari teori mal dan syarat-syarat zakat dalam fiqih muamalah, maka barang antik itu wajib dizakati karena termasuk mal mustafad dan berkembang. Karena Allahlah yang memiliki segala sesuatu di bumi ini, sedangkan manusia sebagai pemilik manfaatnya. 1 1 Siti Mujibatun, Pengantar Fiqih Muamalah, Semarang: Lembaga Studi Sosial dan Agama (elsa), 2012, hal. 35.

47 Sesuai dengan firman Allah dalam surat As-syura ayat 49: $!"#. *+,- %&$'() * 4$! /0$123 %&$'() %&$'(). 9:&56 Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki. 2 Harta mempunyai kedudukan yang penting dalam kehidupan manusia. Hartalah yang dapat menunjang segala kegiatan manusia, termasuk untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia yaitu papan, sandang, dan pangan. Di samping untuk kepentingan pribadi, juga harus ada yang dilimpahkan kepada pihak lain seperti dengan cara menunaikan zakat, memberikan infaq dan sedekah untuk kepentingan umum dan orang-orang yang memerlukan bantuan seperti fakir miskin, dan anak yatim. Hal ini berarti, bahwa harta itu dapat berfungsi sosial. 3 Sebagaimana firman Allah dalam surat adz-dzariat ayat 19: 24 > ;; ;<2= :A B C? @ G9: DEF"+1D Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. 4 2 Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur an, Op.,Cit, hal. 489. 3 Yayasan Penyelenggara penerjemah Al-Qur an, Loc., Cit, hal. 60. 4 Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur an, Op.,Cit, hal. 522.

48 Oleh karena itu tidaklah masuk akal apabila pembersihan atau zakat itu hanya terbatas pada jenis kekayaan yang hanya disebutkan dalam kitab-kitab klasik, tanpa termasuk kedalamnya kekayaan-kekayaan yang sekarang telah menjadi sumber pendapatan orang-orang dan pemerintah. Semua kekayaan dengan demikian perlu dibersihkan dan dibuang yang tidak baik darinya dengan mengeluarkan zakatnya 5. B. Pendapat ulama kota semarang Masyarakat Semarang mayoritas penduduknya beragama Islam. Sebagai seorang muslim, maka wajib baginya untuk mengeluarkan zakat atas hartayang dimiliki bila telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Bila zakat dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab oleh setiap muslim, maka zakat dapat menjadi sumber dana tetap yang cukup potensial untuk menunjang suksesnya pembangunan nasional, terutama di bidang ekonomi. Sehingga hikmah disyari atkannya zakat dapat tercapai, karena hikmah disyari atkannya zakat di antaranya : 1. Sebagai perwujudan keimanan kepada Allah SWT dan mensyukuri nikmatyang diberikan Allah SWT. 2. Membersihkan jiwa manusia dari kotoran kikir, keburukan, dan kerakusan. 5 Yusuf Qordowi, Op.,Cit., hal. 147.

49 3. Zakat merupakan hak mustahiq sehingga zakat berfungsi untuk menolong, membantu dan membina mereka terutama fakir miskin kearah kehidupan yang lebih baik dan sejahtera. 4. Sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana maupunprasarana yang harus dimiliki oleh umat Islam, seperti sarana ibadah, pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi. 6 Mengenai pendapat ulama kota Semarang terhadap zakat barang antik terdapat perbedaan pendapat diantara mereka. Ada ulama yang mendasarkan pendapatnya hanya berpedoman pada sumber-sumber atau obyek zakat yangterdapat pada zaman Nabi Saw. Namun ada pula ulama yang meluaskan pendapatnya pada analogi (qiyas) pada sumber-sumber zakat di zaman Nabi Saw. Sehingga dari beberapa ulama yang penyusun wawancarai pendapatnya berbeda-beda: Sebagian ulama menyatakan wajib zakat, ada yang memasukanya kedalam zakat kekayaan dengan alasan karena letak zakat itu bukan pada antik atau tidaknya suatu barang tapi pada harganya. Harta apapun wujudnya yang senilai dengan 85 gram emas dan perak maka wajib zakat dan masuk kedalam zakat kekayaan yang kadar zakatnya 2,5%. Ulama yang menyatakan hlm. 10-12 6 Didin Hafiduddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta : Gema Insani Press, 2002,

50 zakat barang antik masuk kedalam zakat emas dan perak beralasan bahwa yang namanya barang antik itu adalah barang investasi jika perhiasan dan lukisan kuno itu disimpan maka semakin kuno nilainya semakin tinggi jadi wajib zakat dan masuk kedalam zakat emas dan perak yang nishabnya 85 gram dan kadar zakatnya 2,5%. Ulama yang menyatakan zakat barang antik masuk kedalam zakat rikaz beralasan bahwa jika barang antik tersebut adalah barang temuan kemudian punya nilai yang tinggi dan nishabnya mencapai 85 gram emas dan perak maka wajib zakat dengan memasukanya kedalam zakat rikaz yang kadar zakatnya 20%. Ulama yang menyatakan barang antik tidak wajib zakat beralasan bahwa tidak ada landasan nash mengenai zakat barang antik tapi jika barang antik tersebut dijual kemudian harganya senilai dengan 85 gram emas dan perak yaitu 42.500.000 maka wajib zakat dengan memasukanya kedalam zakat perdagangan yang kadar zakatnya 2,5%. Sedangkan maqosidus syariah zakat sendiri adalah: a. untuk mengurangi kemiskinan dan juga untuk pemerataan, jadi jangan sampai ada orang yang meminta-minta sedangkan ada orang yang bergelimang harta. b. Untuk menjaga dan membersihkan hartanya. c. Untuk mensejahterakan orang-orang miskin. d. Untuk berbagi kebahagiaan kepada orang miskin.

51 e. Untuk menghilangkan rasa kikir dan rasa cinta duniawi yang berlebihan. f. Karena supaya kekayaan itu tidak terakumulasi di orangorang yang kaya saja. g. Zakat adalah untuk ungkapan syukur atas harta yang diberikan Allah kepadanya. 7 7 Hasil wawancara dengan Bapak Drs. KH. Ahmad Darodji, M.Si di Kantor MUI Jawa Tengah pada tanggal 5 Februari 2014.