BAB I PENDAHULUAN. tingkat manusia dan memperlakukannya sesuai dengan tingkatannya masingmasing.
|
|
- Ratna Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah sebuah ajaran moral yang memperhatikan perbedaan tingkat manusia dan memperlakukannya sesuai dengan tingkatannya masingmasing. Yang lemah mengetahui kewajiban dan haknya, dan yang kuat tidak akan berlaku sewenang-wenang terhadap yang lemah karena sadar akan kekuasaan Allah yang memberi tugas kepadanya untuk menjaga masyarakat muslim dan mewujudkan keadilan. 1 Karena ibadah mencakup wujud syukur kita kepada Allah atas berbagai nikmat yang banyak dan beragam, maka untuk itulah bentuk ibadah dijadikan beragam pula, kalau anda mengetahui bahwa Allah telah melimpahkan nikmat pendengaran, penglihatan, kesehatan dan juga nikmat yang terbesar yaitu MengetahuiNya Yang Maha Agung, maka hendaklah anda mengetahui juga bahwa beragamnya bentuk ibadah seperti Puasa, Sholat, Zakat, Haji dan lainnya diwajibkan agar bentuk syukur kita juga beragam sebagaimana nikmatnya yang beragam pula. Oleh karena itu tidak dapat kita katakan bahwa segala bentuk syukur telah sepadan dengan segala nikmat, karena nikmat itu 1 Dr. Muhammad bin Ahmad As-Shahih, Managemen Islam Harta kekayaan,(solo:era Intermedia, 2002), hlm. 18
2 2 sungguh sangat banyak dan tidak terhingga sementara ibadah-ibadah yang kita kerjakan sangat sedikit dan terbatas 2 Saling mengasihi dan menyayangi adalah akhlak mulia yang dianugerahkan Allah kepada manusia untuk memudahkannya menjalani hidup dalam cinta dan persaudaraan serta menjadikan kebersamaan, yang merupakan kebutuhan pokok manusia. Karena itu mempunyai dampak yang berarti untuk membantu manusia dalam memerangi sifat individualis dan suka memiliki harta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta pengorbanan dan saling memberi. Sejak masa yang lama manusia telah mengetahui fenomena ini. Kami yakin, bahwa fenomena ini adalah peninggalan risalah-risalah terdahulu. Adapun risalah yang turun dari langit bertujuan untuk membahagiakan manusia. Semua agama samawi yang dibawa oleh para nabi dan rasul menyeru manusia agar menghiasi dirinya dengan sifat mulia. Al-Qur an telah menegaskan bahwa Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah kepada para nabi, semenjak Adam a.s. sampai Muhammad Saw. Mereka menegaskan akan pentingnya sifat-sifat mulia, baik seruan itu datang dari Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, atau Muhammad Saw. 2 Syekh Ali Ahmad Al Jarjawi, Indahnya Syari at Islam, (Jakarta:Gema Insani, 2006),Cet.1, hlm. 171
3 3 Allah Mengisahkan para nabi dalam firmannya, Kami Telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah,(al- Anbiya :73) 3 Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian Itulah agama yang lurus.(al-bayinah:5) 4 Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh setiap muslim. Zakat memiliki hikmah yang dikategorikan dalam dua dimensi: dimensi vertikal dan dimensi horizontal. Dalam kerangka ini, zakat menjadi perwujudan ibadah seseorang kepada Allah sekaligus sebagai perwujudan dari rasa kepedulian sosial (ibadah sosial). Dan bisa dikatakan, seseorang yang melaksanakan zakat 3 Departemen Agama RI, Al Qur an dan Terjemahnya,(Semarang: Cv Asy Syifa, 2000), Hlm Ibid, Hlm. 1408
4 4 dapat mempererat hubungannya kepada Allah (Hablun min Allah) dan hubungan kepada sesama manusia (Hablun minannas). Dengan demikian pengabdian sosial dan pengabdian kepada Allah SWT adalah inti dari ibadah zakat. Menunaikan zakat adalah urusan individu, sebagai pemenuhan kewajiban seorang muslim. Penunaian kewajiban zakat adalah urusan kepada Allah (Vertikal). Apabila seorang mukmin telah melaksanakan zakat, berarti ia telah beribadah dan melaksanakan kewajibannya disisi Allah dan akan mendapat ganjaran sebagaimana yang Allah telah janjikan. 5 Orang yang mengerjakan sesuatu (berolahraga, melukis, music dan lain-lain) karena jabatan atau profesinya, bukan hanya untuk kesenangan saja, tetapi merupakan suatu pencarian. Demikian disebutkan dalam Ensiklopedia Indonesia Pada zaman sekarang ini orang mendapatkan uang dari pekerjaan dan profesinya. Jadi pekerjaan yang menghasilkan uang ada dua macam, pertama adalah pekerjaan yang dikerjakan sendiri tanpa menggantungkan diri kepada orang lain, seperti seorang dokter yang mengadakan praktik, pengacara, seniman, penjahit dan lain-lain. Kedua, pekerjaan yang dikerjakan untuk orang (pihak) lain dengan imbalan mendapatkan upah atau honorarium, seperti pegawai (negeri atau swasta). 5 Asnaini, Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2008), Cet 1,Hlm.1
5 5 Kedua macam pekerjaan tersebut jelas menghasilkan uang sebagai harta kekayaan. Dengan demikian, apakah wajib dikeluarkan zakat penghasilan itu? 6 Pengembangan jenis-jenis harta yang wajib dizakatkan telah dilakukan dan telah mulai terlihat kesadaran pada sebagian masyarakat yang memiliki jenis usaha selain yang disebut dalam fiqih-fiqih klasik untuk membayar zakatnya. Kemajuan dan pengembangan ini, selayaknya diiringi pula dengan pengembangan di bidang pendayagunaan zakat, terutama cara pendistribusiannya kepada para mustahiq. Teknik dan manajemennya harus telah mulai dikaji dan diperhatikan mana yang lebih sesuai untuk saat ini. Perubahan ini sangat penting mengingat adanya tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam pengelolaan zakat ( pengumpulan, pembagian, dan pengelola ), ketiganya harus berjalan seiring sejalan, agar eksistensi dan pengelolaan zakat semakin hari semakin baik dan zakat dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 7 Uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menjadikan judul skripsi ini, PENGELOLAAN ZAKAT PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL ( Studi Analisis di Badan Amil Zakat Kabupaten Jepara). Sehingga maksud judul tersebut diatas dapat dipahami sebagai upaya untuk mengkaji pengelolaan zakat profesi PNS oleh BAZ Kabupaten Jepara. 6 M. Ali Hasan, Zakat dan infak salah satu solusi mengatasi problema sosial di indonesia,(jakarta: Kencana Prenada Media Group),Cet.2, Hlm Isnaini, Op.Cit,Hlm. 9
6 6 B. Perumusan Masalah Agar dalam bahasan proposal ini tidak melebar, maka dipandang perlu bagi penulis untuk menentukan rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut adalah : 1. Bagaimana Pengelolaan Zakat menurut UU? 2. Bagaimana Pengelolaan Zakat profesi di BAZNAS Kabupaten Jepara? 3. Bagaimana Pandangan Pegawai Negeri Sipil terhadap Pengelolaan Zakat Profesi di BAZNAS Kabupaten Jepara? C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Dalam suatu penelitian tentu tidak terlepas dari tujuan yang hendak dicapai. 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana pandangan UU dalam pengelolaan zakat b. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengelolaan zakat profesi di BAZNAS kab. Jepara. c. Untuk mengetahui Pandangan Pegawai Negeri Sipil terhadap pengelolaan zakat profesi di BAZNAS Kab.Jepara 2. Manfaat Teoritis Memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan khususnya ilmu zakat tentang pengelolaan zakat terutama zakat profesi Pegawai Negeri Sipil yang dikelola oleh Badan Amil Zakat
7 7 Kabupaten Jepara implementasinya terhadap perkembangan kehidupan masyarakat sekarang. 3. Manfaat Praktis 1. Guna mengembangkan penalaran dan membentuk pola pikir yang dinamis sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu yang di peroleh. 2. Memberi jawaban atas permasalahan yang di teliti. 3. Guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar S1. D. Penegasan Istilah Untuk menghindari perbedaan dalam pemahaman terhadap judul dalam penelitian ini, maka perlu kiranya dijelaskan istilah-istilah yang terkandung dalam penelitian ini. Istilah-istilah tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : PENGELOLAAN ZAKAT PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL (Studi Analisis di Badan Amil Zakat Kabupaten Jepara) Pengelolaan : Proses, cara, perbuatan mengelola atau proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan. 8 Zakat : Jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama islam dan diberikan kepada golongan yang 8 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2007), Hlm.534
8 8 berhak menerimanya (fakir miskin) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syara 9 Profesi : Bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dsb) tertentu. 10 PNS : Unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat yang dengan penuh kesetiaan dan ketaatan kepada pancasila, undang-undang dasar tahun 1945, negara, dan pemerintah menyelenggarakan tugas pemerintah dan pembangunan. 11 E. Kajian Pustaka 1. Deskripsi Pustaka Dalam penelitian yang penulis lakukan agar mendapatkan data data yang lengkap sebagai bahan penelitian maka penulis terlebih dahulu mencari bahan yang berhubungan dengan permasalahan yang di bahas sebagai bahan pertimbangan dan acuan dasar, untuk itu penulis mencari permasalahan yang berkaitan dalam al quran, al hadis, kitab kitab fiqh, kamus agama, kamus besar bahasa Indonesia, buku buku (agama dan umum), dan dokumen lain. Sehingga dalam penulisan tersebut dapat menyimpulkan dan mendapatkan hasil yang maksimal. Nukthoh Arfawie kurde. dalam bukunya yang berjudul Memungut Zakat dan Infaq profesi oleh pemerintah daerah yang menguraikan 9 Ibid, Hlm Ibid, Hlm Sudarsono, Kamus Hukum, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2009), Cet.6, hlm. 343
9 9 tentang strategi dan teknik pengumpulan zakat pegawai negeri sipil dan pegawai perusahaan daerah. Penelitian yang di lakukan oleh Sa idatun Ni mah, dalam skripsinya yang berjudul Zakat sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial (studi kasus Badan Amil Zakat Kabupaten. Jepara ), ( Universitas Islam Nahdlatul Ulama )UNISNU Jepara 2011, yang didalamnya membahas mengenai zakat secara umum dan pengaruhnya terhadap masyarakat. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Fitriyani, dalam skripsinya yang berjudul Problematika Zakat Profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (Studi analisis di Badan Amil Zakat Kabupaten Jepara ), ( Universitas Islam Nahdlatul Ulama ) UNISNU Jepara 2012, yang didalamnya membahas mengenai permasalahan dalam zakat profesi bagi pegawai negeri sipil. F. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif yaitu: penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan statistik atau cara kuantifikasi lainnya. 12 Agar penulis ini dapat memenuhi syarat sebagai karya tulis ilmiah, maka peneliti menggunakan berbagai metode di antaranya adalah: Hlm Lexy j. moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2012)
10 10 Beberapa hal yang peneliti kemukakan terkait dengan metodologi penelitian yang di gunakan adalah: 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah field research yaitu jenis penelitian dalam metode pendekatan ini, penelitian di lakukan dalam situasi alamiah akan tetapi di dahului oleh semacam inervens (campur tangan) dari pihak peneliti. 13 Dalam hal ini peneliti ingin meneliti tentang pengelolaan zakat profesi pegawai negeri sipil studi analisis di Badan Amil Zakat Kabupaten Jepara yang berlokasi di Jl. Ki Mangun Sarkoro No. 40 Jepara Selain jenis penelitian tersebut, penulis juga menggunakan Penelitian Kepustakaan (library research) yaitu dengan mengumpulkan data-data atau bahan-bahan yang berkaitan dengan tema pembahasan yang diambil dari sumber-sumber kepustakaan untuk menyajikan landasan teori yakni dengan menganalisa dari literatur-literatur yang berkaitan dengan zakat profesi khususnya bagi pegawai negeri sipil sebagai pelengkap dan penunjang dalam memudahkan penelitian ini. 2. Teknik Pengumpulan Data a) Wawancara Adalah proses memperoleh keterangan untuk penelitian dengan cara tanya jawab secara langsung antara si penanya yang disebut 13 Anslemm Strauss, et. al, Dasar Dasar Peneliian Kualtiatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), Hlm. 54
11 11 pewawancara dengan si penjawab yang disebut responden atau informan. 14 Metode wawancara digunakan untuk memperoleh informasi tentang halhal yang tidak dapat diperoleh lewat pengamatan. 15 pelaksanaan wawancara tidak hanya dilakukan sekali,namun berulang kali dengan intensitas tinggi. b) Observasi Yaitu sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila di bandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek yang lain 16. Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya. 17 metode ini digunakan untuk mengetahui pengelolaan zakat profesi bagi pegawai negeri sipil Kabupaten. Jepara. c) Dokumentasi Metode ini untuk mendapatkan data-data tertulis seperti data tentang BAZDA, mulai dari identitas, susunan organisasi, susunan pengurus, laporan keuangan, dan dokumen lainnya yang berkaitan, penulis 14 Agung Triharyanto, et. al, Kamus Sosiologi, (Surakarta: Aksara Sinergi Media, 2012), cet.1, Hlm Burhan Ash Shofa, Metodologi Penelitian, ( Jakarta: Rineka Cipta,2007)Hlm Sugiono. Metode Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009) Hlm Lexy j. Moleong, Loc, Cit., Hlm. 269
12 12 menggunakan metode dokumentasi sebagai sarana untuk melengkapi data yang diperoleh dari obsevasi dan wawancara. 3. Metode Analisa Data Analisa data kualitatif (seiddel, 1998) prosesnya berjalan sebagai berikut : 1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. 2. Mengumpulkan memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya. 3. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan dan membuat temuan-temuan umum. 18 Analisa data yang menggunakan teknik deskriptif kualitatif memanfaatkan persentase hanya merupakan satu langkah awal saja dari keseluruhan proses analisis. Analisis kualitatif tentu harus dinyatakan dalam sebuah predikat yang menunjuk pada pernyataan keadaan, ukuran, kualitas. 19 Jadi dalam pembahasan skripsi ini adalah membahas tentang pengelolaan dengan berdasarkan pengamatan, wawancara, dokumentasi, kemudian dianalisa dengan teori atau aturan dalam perundangan yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan apakah pengelolaannya sudah sesuai dengan aturan yang ada. 18 Ibid, hlm Suharsini Arikunto, Manajemen penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), Cet.10, Hlm. 269
13 13 G. Sistematika Penulisan Untuk memberi gambaran yang lebih jelas mengenai judul ini, berikut adalah pokok pokok dari isi penulis: 1. Bagian awal berisi halaman judul, abstrak, nota persetujuan pembimbing, pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi. 2. Bagian isi Bagian isi terdiri dari beberapa bab yaitu: BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah, C. Tujuan dan Manfaat Penelitian D. Penegasan Istilah E. Kajian Pustaka F. Metode Penelitian G. Sistematika Penulisan. BAB II Landasan Teori Tinjauan Umum: A. Pengertian Zakat B. Dasar Hukum Zakat,danSejarah Pensyari atan Zakat
14 14 C. Syarat Wajib Zakat D. Macam-macam Zakat E. Hikmah Zakat BAB III Objek Kajian A. Sejarah BAZNAS B. Program Kerja dan Kinerja BAZ C. Struktur Organisasi D. Proses Pelaksanaan Zakat Profesi E. Data tentang orang atau lembaga yang melaksanakan zakat mal di BAZDA F. Proses pelaksanaan pengelolaan zakat profesi di BAZDA BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi tentang: A. Analisis tentang praktik pelaksanaan zakat mal ( analisis sistem pelaksanaannya, analisis tentang pengalokasiannya, analisis tentang solusi dalam pengalokasiannya) B. Implementasi pelaksanaan pengelolaan zakat profesi pegawai negeri sipil oleh Badan Amil Zakat Kabupaten Jepara.
15 15 C. Analisa pandangan Pegawai Negeri Sipil terhadap pengelolaan zakat profesi pegawai negeri sipil di Badan Amil Zakat Kabupaten Jepara. BAB V Penutup Berisi tentang A. Kesimpulan B. Saran-saran C. Kata penutup.
16 16
BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. Ibadah zakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat merupakan ibadah yang mengandung 2 dimensi, yaitu dimensi hablumminallah dan hablumminannas 1. Zakat dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu menghilangkan kesenjangan sosio-ekonomi masyarakat. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zakat tidak sekedar dimaknai sebagai sebuah ibadah semata yang diwajibkan kepada setiap umat Islam bagi yang sudah memenuhi syarat, akan tetapi lebih dari pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan satu dari lima Rukun Islam yang wajib dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zakat merupakan satu dari lima Rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Setiap muslim mempunyai kewajiban membayar zakat bila harta kekayaannya telah
Lebih terperinciPENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)
PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kekayaan mereka tersedia hak peminta-minta dan orang-orang yang hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam al-qur an ada petunjuk yang secara terbuka kami diingatkan bahwa: Dalam kekayaan mereka tersedia hak peminta-minta dan orang-orang yang hidup serba kekurangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedikit umat yang jatuh peradabannya hanya karena kefakiran. Karena itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan tidak sedikit umat yang jatuh peradabannya hanya karena kefakiran. Karena itu seperti sabda Nabi yang menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh negara-negara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh negara-negara berkembang adalah masalah ekonomi, termasuk negara Indonesia saat ini. Permasalahan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan sesama manusia atau hablun minannas. Hubungan manusia dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama yang berisi tuntunan dan tatanan hidup yang ditujukan kepada segenap umat manusia. Ajaran Islam dapat kita bagi menjadi dua bagian. Pertama,
Lebih terperinciZAKAT LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Disusun oleh DAVID SATRIA I
ZAKAT LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Disusun oleh DAVID SATRIA I 000 060 001 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua isi alam ini diciptakan oleh Allah swt. untuk kepentingan seluruh umat manusia. Keadaan tiap manusia berbeda, ada yang memiliki banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu ibadah kepada Allah SWT setelah manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan salah satu ibadah kepada Allah SWT setelah manusia dikaruniai keberhasilan dalam bekerja dengan melimpahnya harta benda. Bagi orang muslim, pelunasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dukungan penuh agama untuk membantu orang-orang miskin yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat adalah sebuah langkah kemandirian sosial yang diambil dengan dukungan penuh agama untuk membantu orang-orang miskin yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan menegaskan arti dan maksud dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini.dengan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah kemiskinan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan permasalahan fundamental yang tengah dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah kemiskinan merupakan salah satu penyebab
Lebih terperinciZAKAT NABI-NABI TERDAHULU DALAM AL-QUR AN (Telaah Historis Syari at Zakat)
Zakat Nabi-Nabi Terdahulu 160 ZAKAT NABI-NABI TERDAHULU DALAM AL-QUR AN (Telaah Historis Syari at Zakat) Ade Nurdiyanto Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Madiun Email: ademisbah@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga zakat adalah lembaga yang berada ditengah-tengah publik sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih banyak kita saksikan. Sebagian masyarakat hidup dalam serba kekurangan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan kita sekarang ini kesenjangan sosial merupakan keadaan yang masih banyak kita saksikan. Sebagian masyarakat hidup dalam serba kekurangan, sedangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan data statistik pada tahun 2014 baik di kota maupun di desa sebesar 544.870 jiwa, dengan total persentase
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat merupakan ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau dimensi vertical dan hablum minannas atau dimensi horizontal. Ibadah zakat apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu problematika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah fundamental yang tengah dihadapi oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu problematika mendasar yang saat ini tengah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zakat menurut terminologi merupakan sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah disebutkan di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. senantiasa melaksanakan pembangunan yang bersifat fisik materil dan mental
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan Nasional bangsa di Indonesia senantiasa melaksanakan pembangunan yang bersifat fisik materil dan mental spiritual, antara lain
Lebih terperinciKEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER)
KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER) MASALAH YANG TERKAIT DENGAN ZAKAT DESKRIPSI MASALAH Terjadinya perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah global, sering dihubungkan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah global, sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan dan kekurangan di berbagai keadaan hidup. Kemiskinan sebagai suatu fenomena sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum Good Corporate Governance merupakan sebuah sistem yang terdapat pada sebuah perusahaan atau badan usaha baik yang mencari laba maupun nirlaba yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah khalifah di muka bumi, Islam memandang bumi dan beserta segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia sebagai
Lebih terperinciHAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI
HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana Hukum Islam jurusan Syariah pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta NAMA
Lebih terperinciBAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM
BAB 2 OLEH : ISLAM DAN SYARIAH ISLAM SUNARYO,SE, C.MM 1 Tujuan Pembelajaran Dapat menjelaskan Makna Islam Dapat Menjelaskan Dasar Dasar Ajaran Islam Dapat menjelaskan Hukum Islam Dapat menjelaskan Klassifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemiskinan adalah kurangnya atau terbatasnya barang-barang dan jasa-jasa yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para penganut sistem ekonomi kapitalisme berpendapat bahwa inti masalah ekonomi adalah masalah produksi. Mereka berpendapat bahwa penyebab kemiskinan adalah
Lebih terperinciالز كاة. وحج البيت. وصىم رمضان. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan menjadi umat yang baik tentunya kita tahu hak dan kewajiban kita sebagai umat Islam. Kewajiban umat Islam terangkum dalam 5 rukun islam yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi di sebuah negara yang kaya dengan sumber daya alam dan mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti Indonesia, merupakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. maka penulis dapat menarik kesimpulan mengenai Rekonstruksi Undang-Undang. No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
113 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat menarik kesimpulan mengenai Rekonstruksi Undang-Undang No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan
Lebih terperinciABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA
ABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu ibadah yang paling penting. Dalam Al-Qur an kerap kali
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima dan merupakan suatu ibadah yang paling penting. Dalam Al-Qur an kerap kali disebutkan zakat beriringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia dan di akhirat nanti. Islam sangat memegang tinggi prinsip solidaritas yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama yang bisa memberikan rahmat kepada manusia di dunia dan di akhirat nanti. Islam sangat memegang tinggi prinsip solidaritas yang hakiki.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdimensi sosial ekonomi dan dengan zakat, di samping ikrar tauhid (syahadat)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah salah satu rukun yang bercorak sosial ekonomi dari lima rukun Islam. Seorang mukmin diakui sebagai saudara seagama apabila telah menunaikan zakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karunia dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Orang yang tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam ajaran agama Islam, waktu yang tersedia hendaknya diisi dengan kegiatan melaksanakan ibadah kepada Allah dan kegiatan mencari rezeki, sebagai karunia dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara membuat peraturan yang dicantumkan dalam undang-undang. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesejahteraan masyarakat merupakan masalah yang sangat krusial dalam kehidupan bernegara. Bahkan untuk mencapai tujuan tersebut, negara membuat peraturan yang dicantumkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di dunia dan di akhirat. Disamping itu, Islam juga mengajarkan kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam adalah agama yang diturunkan sebagai rahmat bagi alam semesta, yakni agama yang membimbing umat manusia untuk mencapai kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian, menciptakan suasana sejuk dan harmonis bukan hanya di antara sesama umat manusia tetapi juga
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI <AH (TABUNGAN HAJI) DI BANK BPRS BAKTI MAKMUR INDAH KRIAN
BAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah ibadah maaliyah ijtima iyah yang memiliki posisi yang sangat penting, strategis,dan sangat menentukan, baik dilihat dari sisi ajaran islam maupun
Lebih terperinciA. Ringkasan atau Isi Penting dari Artikel
ARTICLE REVIEW Oleh: Afifah Hasbi (Prodi Ekonomi Syariah Pps UIN Ar-Raniry) Judul artikel : Pendistribusian Zakat Produktif Dalam Perspektif Islam Penulis artikel: Siti Zalikha Penerbit : Jurnal Ilmiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikemukakan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu: Berdasarkan uraian yang terkandung dalam alinea keempat pembukaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam alinea keempat pembukaan Undang-undang Dasar 1945, dikemukakan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu: Kemudian daripada itu untuk membentuk
Lebih terperinciZakat (Studi Pada BAZNAS Kabupaten Kolaka Utara) maka peneliti akan. menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.
82 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan judul penelitian ini yaitu Manajemen dan Pendayagunaan Zakat (Studi Pada BAZNAS Kabupaten Kolaka Utara) maka peneliti akan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesungguhnya seluruh kebutuhan manusia telah diciptakan Allah SWT, sehingga manusia tidak perlu khawatir lagi tidak akan memperoleh bagian rezeki. Namun, pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam dunia pendidikan, proses pembelajaran adalah hal yang paling utama dan tidak bisa diabaikan. Dalam proses pembelajaran itu sendiri juga harus mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia mengatur dengan peraturan pertanahan yang dikenal dengan Undang-Undang Pokok Agraris (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960. UUPA Bab XI pasal 49 (3)
Lebih terperinciPenulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi
Untuk Apa Kita Diciptakan? Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi K ehidupan di dunia pada dasarnya hanyalah senda gurau atau main-main saja. Orang akan semakin merugi bila tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mempunyai pedoman ajaran yag sempurna dan rahmat bagi seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- Qur an merupakan kitab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. zakat sebagai salah satu rukun Islam (Al-Ba'ly, 2006:1). Hakzakat di berikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat adalah salah satu kewajiban umat Islam yang telah ditetapkan dalam Al-Qur an. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang selalu disebutkan sejajar dengan shalat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang ada di alam ini, serta teriring salawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zaman sekarang bentuk pendapatan yang paling menonjol adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman sekarang bentuk pendapatan yang paling menonjol adalah apa yang diperoleh dari pekerjaan dan profesinya. Zakat pendapatan atau profesi telah dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan.menjaga keserasian dan keseimbangan aspek jasmaniah dan rohaniah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam mengajarkan kepada umat manusia agar dalam hidup dan kehidupannya dapat menjaga keseimbangan, keserasian dan keharmonisan dalam berbagai bidang kehidupan.menjaga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Islam memandang bahwa sumber daya alam yang tersedia cukup untuk seluruh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Islam memandang bahwa sumber daya alam yang tersedia cukup untuk seluruh makhluk. Menurut (Wijaya, 2014) Al-quran meyakinkan bahwa sumber daya itu tersedia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk kesejahteraan masyarakat, selain itu juga dapat berupa shodaqoh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Islam, harta merupakan hak penuh milik Allah SWT sedangkan manusia tidak lain hanya sebatas kepemilikan sementara dengan tujuan menjalankan amanah untuk mengelola
Lebih terperinciTINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ)
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) Program Studi Muamalah (Syariah)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam berguna untuk membangun keadilan sosial dan ekonomi yang lebih
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Distributive justice yang terkandung dalam prinsip-prinsip ekonomi Islam berguna untuk membangun keadilan sosial dan ekonomi yang lebih besar melalui redistribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zakat secara demografik dan kultural, sebenarnya memiliki potensi. yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrumen pemerataan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat secara demografik dan kultural, sebenarnya memiliki potensi yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrumen pemerataan pendapatan khususnya masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat dan Infaq mempunyai peranan sangat besar dalam meningkatan kualitas kehidupan sosial masyarakat kurang mampu. Hal ini disebabkan karena zakat dan Infaq
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm Husaini Usman, Manajemen; Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, bumi aksara, Jakarta,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah BMT adalah penggabungan dari baitul maal dan baitul tamwil. Baitul maal adalah lembaga keuangan yang kegiatannya mengelola dana yang bersifat nirlaba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk besar yang sebagian besar penduduknya menganut agama Islam, dimana dalam ajaran Islam terdapat perintah yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima dan dengan membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini sebagaimana firman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perintah shalat lima waktu untuk pertama kalinya diterima dan diwajibkan kepada umat Islam, tepatnya pada 27 Rajab Tahun kedua sebelum hijrah. Yang mana pada saat itu
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH ZAKAT YANG DIKELOLA BAZDA TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN DI KOTA PADANG
SKRIPSI PENGARUH ZAKAT YANG DIKELOLA BAZDA TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN DI KOTA PADANG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : PEBRIANITA 07 951 032 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara orang-orang kaya dengan orang-orang miskin adalah mengeluarkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang memperhatikan kesejahteraan sosial. Hal ini dapat di lihat dari adanya aturan tentang kewajiban membayar zakat yaitu memberikan harta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah sistem, sehingga keberhasilan dari proses pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pendidik atau guru. Guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dicapai dalam segala aspek hidup, termasuk kehakiman, politik,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah ekonomi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Ia berkaitan dengan berbagai macam kebutuhan, seperti kebutuhan pangan, sandang dan papan, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik terhadap semua aspek perkembangan kepribadian baik jasmani maupun rohani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berlaku secara universal dengan dua ciri dimensi, yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan tidak sedikit umat yang jatuh peradabannya hanya karena kefakiran. Karena itu seperti sabda Nabi yang menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah kenyataan yang memprihatinkan, yang terjadi dikalangan anak didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas, mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara layak. Menurut Siddiqi mengutip dari al-ghazali dan Asy-Syathibi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya lembaga filantropi di dalam memberdayakan usaha mikro agar dapat menjadikan manusia yang produktif melalui peran penyaluran dana ZIS yang telah dikumpulkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Zakat merupakan rukun Islam ke tiga dan merupakan salah satu unsur
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Zakat merupakan rukun Islam ke tiga dan merupakan salah satu unsur penegak syariat Islam. Umat Islam di Indonesia, disamping memiliki potensi sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka berusaha dengan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia mendambakan kehidupan yang makmur dan bahagia.hal ini sudah menjadi fitrah manusia hidup di dunia.untuk memperoleh semua itu mereka berusaha
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kalam Allah yang menjadi mukjizat, diturunkan kepada Nabi sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, tertulis
Lebih terperinciMANAJEMEN DANA ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN KENDAL
MANAJEMEN DANA ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Islam Disusun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif naturalistik. Naturalistik yaitu pengambilan data secara alami atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini, akan digunakan pendekatan penelitian kualitatif naturalistik. Naturalistik yaitu pengambilan data secara alami atau natural.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
100 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Peran Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan di Desa Panti Kecamatan Panti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan telah menjadi isu utama pembangunan diberbagai negara, tidak terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 telah memporak-porandakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu kewajiban yang bersifat dogmatis dan hanya mengandung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelusuran dan penjelasan masalah zakat menjadi penting, karena masyarakat muslim Indonesia masih ada yang melihat eksistensi zakat sebagai suatu kewajiban yang bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di
BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami maksud judul skripsi ini, terlebih dahulu akan diuraikan arti dari beberapa istilah yang ada dalam judul skripsi makelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harta dan dilarang untuk memubazirkan dan menyia-nyiakannya, karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Harta yang dimiliki manusia sesungguhnya hanyalah sebuah titipan dari Allah SWT. Manusia ditugaskan untuk mengelola dan memanfaatkan harta tersebut sesuai dengan ketentuannya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. misalnya masyarakat ataupun suatu lembaga. 1 Penelitian ini dilakukan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research), bertujuan untuk memepelajari secara intensif tentang latar belakang
Lebih terperinciTauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan
Tauhid untuk Anak Tingkat 1 Oleh: Dr. Saleh As-Saleh Alih bahasa: Ummu Abdullah Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary Desain Sampul: Ummu Zaidaan Sumber: www.understand-islam.net Disebarluaskan melalui:
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja
BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Samlawi selaku sesepuh desa Tanjung Anom, dan masyarakat setempat lainnya. Pada dasarnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan sebuah fenomena umum yang terjadi pada negara-negara
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan sebuah fenomena umum yang terjadi pada negara-negara dunia ketiga atau negara berkembang, termasuk Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini berkembang pesat begitu juga dengan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini berkembang pesat begitu juga dengan teknologi telepon selular yang semakin hari mengalami peningkatan yang cepat. Saat ini, penggunaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. potensi kerja pada manusia serta menurunkan Islam untuk membuka mata
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT menganugerahkan sumber-sumber kekayaan alam dan potensi kerja pada manusia serta menurunkan Islam untuk membuka mata manusia agar mendayagunakan alam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil (BMT), UII Pres Yogyakarta,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kemiskinan hingga saat ini masih menjadi problem yang terjadi bangsa indonesia. Kemiskinan biasanya diukur dengan pendapatnya. Kemiskinan pada dasarnya dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan ibadah yang mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi hablum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat merupakan ibadah yang mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi hablum minallah dan hablum minannas. Zakat dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat terutama
Lebih terperinciYayasan Indonesia Sejahtera Amanah
Proposal Qurban 1438 H Bukti Cinta Yayasan Indonesia Sejahtera Amanah Alamat : Jl. Bintara 14 No. 33A Kelurahan Bintara Kecamatan Bekasi Barat Kota Bekasi 17134 Telp. 0815 1767 478 / 0812 9710 0091 / 0823
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menciptakan. Manifestasi dari kesadaran tersebut, bagi manusia akan tercapai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aspek ruhiyah harus senantiasa dimiliki oleh manusia dalam menjalani setiap aktivitasnya, yaitu kesadaran akan hubungannya dengan Allah Yang Maha Menciptakan. Manifestasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ahmad M. Saefuddin, Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspektif Islam, (Jakarta: CV Rajawali, 1987), h.71.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan suatu keharusan jika suatu negara ingin meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyatnya. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi terhadap pencapai belajar siswa adalah kegiatan wajib bagi setiap guru atau pengajar. Dikatakan wajib karena pengajar dapat menginformasikan kepada
Lebih terperinciRAMADAN Oleh Nurcholish Madjid
c 1 Ramadan d 11 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Sejak manusia lahir ke dunia, telah dibekali Allah SWT dengan adanya rasa ingin tahu. Adapun wujud dari keingintahuan ini adalah adanya akal. Dengan akal, manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persoalan kemiskinan merupakan salah satu persoalan krusial yang tengah dihadapi oleh berbagai daerah di Indonesia. Kota Bandung merupakan salah satu daerah
Lebih terperinci