WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 38 TAHUN 2013

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN BEBAN KERJA KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN BEBAN KERJA KEPADA PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DUMAI

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

- 1 - BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 145 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 95 TAHUN 2012

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 152 TAHUN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 107 Tahun : 2016

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 28 TAHUN 2013

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA YOGYAKARTA PR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAAR PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 124 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 2\ TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

Republik Indonesia Nomor 4355);

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 028 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2014 NOMOR 9 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 9 TAHUN 2014

T BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KRITERIA PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 24 Tahun : 2014

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 37 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI PAPUA BUPATI JAYAPURA

================================================================ PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 40 TAHUN

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 119 Tahun 2009 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN WEWENANG PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2017

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 26 TAHUN 2007 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN TAHUN ANGGARAN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 29 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG KRITERIA PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

- 1 - BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT

TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 82 TAHUN 2012 TENTANG KRITERIA PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DAERAH PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA BAB I

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 07 TAHUN 2017

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG KRITERIA PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BUPATI PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PADANG LAWAS UTARA NOMOR 9 TAHUN 2017

WALIKOTA TA PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 73 Tahun : 2015

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR... TAHUN. TENTANG

T BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Transkripsi:

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA GORONTALO, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 63 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, Pemerintah Daerah dapat memberikan tambahan penghasilan kepada Pegawai Negeri Sipil/Calon Pegawai Negeri Sipil berdasarkan pertimbangan objektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah; b. bahwa tambahan penghasilan pegawai diberikan dalam rangka peningkatan kesejediteraan pegawai berdasarkan beban kerja, tempat bertugas, kondisi kerja, kelangkaan profesi, prestasi kerja, dan/atau pertimbangan objektif lainnya, yang kriterianya ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Walikota Gorontalo tentang Tambahan Penghasilan Pegawai. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah - daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tenteng Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5155); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daenih (Lembaran Neg ira Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangiin Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 15. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Kota Gorontalo Tahun 2014 Nomor 4 ); MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN WALIKOTA TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :

- 4-1. Daerah adalah Kota Gorontalo. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Kepala Daerah adalah Walikota Gorontalo. 4. Perangkat Daerah adalah Organisasi/Lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggungjawab kepada Kepala Daerah daliim rangka penyelenggaraan Pemerintahan yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Badan Daerah, Kantor, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kelurahan sesuai dengan kebutuhan daerah. 5. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. 6. Tambahan Penghasilan Pegawai yang selanjutnya disingkat TPP adalah Tunjangan yang diberikan kepada Pegawai ASN di Lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo sebagai imbalan atas prestasi Kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja, motivasi dan semangat kerja. 7. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorcing pegawai ASN dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara. 8. Masa Kinerja adalah kurun waktu satu bulan kalender dari kegiatan pada jam kerja yang dinilai untuk diberikan pengargaan Tambahan Pengahasilan Pegawai. 9. Hari Kinerja adalah waktu masuk kerja bagi setiap pegawai ASN untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya. 10. Jam Kerja adalah waktu bagi pegawai ASN wajib datang, melaksanakan tugas dan pulang sesuai ketentuan jam kerja serta tidak berada ditempat lain/umum bukan karena dinas. 11. Bobot adalah bilangan yang menunjukkan tingkat kinerja pada masingmasing jabatan pegawai.

12. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka waktu tertentu. BAB II TUJUAN Pasal 2 Tambahan penghasilan pegawai bertujuan untuk meningkatkan kinerja, disiplin dan semangat kerja pegawai ASN di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo. BAB III PENERIMA TAMBAHAN PENGHASILAN Pasal 3 Penerima Tambahan Penghasilan sebagai berikut : a. Pegawai ASN; b. Pegawai ASN Fungsional meliputi Widyaiswara, Pengawas Pendidikan, fungsional kesehatan, fungsional penyuluh pertanian, fungsional auditor, fungsional Pejabat Pengawas Urusan Pemerintah Daerah dan Jabatan Fungsionsil lainnya; c. Pegawai ASN pindahan dari Pemerintah Pusat/Daerah lain dan telah menduduki jabatan, untuk pegawai ASN pindahan dari pemerintah pusat/daerah lain yang tidak menduduki jabatan paling lama setahun tidak diberikan tambahan penghasilan pegawai dan dapat diberikan tambahan penghasilan setelah dianggarkan dalam APBD dan/atau APBD-P; dan d. Calon Pegawai ASN dapat diberikan setelah satu tahun melaksanakan tugas. Pasal 4 Tambahan penghasilan pegawai diberikan alas Prestasi kerja, ditentukan berdasarkan nilai bobot hasil kerja, yaitu 1 (satu) dikali besaran tambahan penghasilan. Pasal 5 (1) Pegawai ASN berhak menerima tambahan penghasilan dengan penuh apabila memenuhi komponen disiplin dengan bobot sebesar 60% (Enam

- 6 - Puluh Persen) dan komponen kinerja dengan bobot sebesar 40% (Empat Puluh Persen). Komponen disiplin sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) diukur berdasarkan kehadiran sesuai dengan jam. kerja yang telah ditetapkan serta kehadiran pada kegiatan-kegiatan pemerintah daerah. komponen kinerja sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) diukur berdasarkan laporan pelaksanaan tugas yang disampaikan kepada atasan langsung pada setiap bulan. Komponen disiplin dan komponen kinerja sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dibuat sesuai format perhitungan pada table sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. Pasal 6 Pegawai ASN yang melaksanakan cuti dan/atau cuti bersama yang telah ditetapkan oleh pemerintah, melaksanakan pendidikan dan pelatihan dan sakit, berhak menerima tambahan penghasilan dengan memperhitungkan komponen disiplin dan kinerja. Cuti sebagaimana dimaksud pada Ayat (i) Pegawai ASN mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sakit sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) lebih dari 2 (dua) hari yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Pegawai ASN yang sakit, selama 1 (satu) atau 2 (dua) hari berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan bahwa yang bersangkutan harus memberitahukan kepada atasannya. Pegawai ASN yang mengikuti pendidikan karena tugas belajar tidak diberikan tambahan penghasilan. Pasal 7 Pegawai ASN yang tidak masuk kerja tanpa keterangan yang sah akumulasi selama 4 (Empat) hari kerja dalam sebulan, dikenakan pengurangan komponen Disiplin dengan bobot 60% (Enam Puluh Persen) dan Komponen Kinerja dengan bobot 35% (Tiga Puluh Lima Persen). Pegawai ASN yang tidak masuk kerja karena alasan sakit, izin dengan alasan yeing sah dan karena cuti lebih dari 20 (Dua Puluh) hari kerja dalam sebulan yang dibuktikan dengan surat keterangan yang sah, dikenakan

pengurangan komponen Disiplin dengan bobot 60% (Enam Puluh Persen) dan Komponen Kinerja dengan bobot 35% (Tiga Puluh Lima Persen). BAB IV BESARAN DAN TATA CARA PERMINTAAN PEMBAYARAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI Pasal 8 Besaran tambahan penghasilan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota Gorontalo ini. Pasal 9 (1) Permintajin pembayaran tambahan penghasilan pegawai didasarkan pada daftar penilaian yang dibuat dan ditandatangani oleh pejabat penilai serta disetujui oleh pejabat penanggung]awab. (2) Pejabat penilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah atasan langsung dari pegawai ASN yang dinilai. (3) Pejabat penanggungjawab sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah atasan langsung dari pejabat penilai. (4) Khusus untuk penilaian terhadap pegawai ASN yang menduduki jabatan : a. Sekretaris Daerah pejabat penilai dan penanggungjawab adalah Walikota dan/atau Wakil Walikota; b. Asisten, Kepala SKPD dan Pejabat eselon Hb, pejabat penilai dan pensinggungjawab adalah Sekretaris Daerah; c. Camat, Kepala Bagian Sekretariat Daerah, pejabat penilai dan penanggungjawab adalah Asisten sesuai bidang tugasnya; d. Pejabat eselon III pada SKPD/UKPD dan pejabat Fungsional, pejabat penilai dan penanggungjawab adalah Kepala SKPD; e. Lurah dan pejabat eselon IV pada Sekretariat Daerah, pejabat penilai adalah Camat dan Kepala Bagian dan penanggungjawab adalah Asisten sesuai bidang tugasnya;

-8- f. Pejabat eselon IV pada SKPD/UKPD, pejabat penilai adalah Kepala Bidang/ Sekretaris dan penanggungjawab adalah Kepala SKPD; dan g. Staf Struktural dan Staf Fungsional pejabat penilai adalah atasan langsung yang membawahinya dan penanggungjawab adalah Kepala SKPD/UKPD. Pasal 10 (1) Tata cara permintaan pembayaran tambahan penghasilan ditetapkan sebagai berikut : a. Daftar pembayaran tambahan penghasilan berdasarkan perhitungan bobot hasil kerja dikali besaran tambahan penghasilan; b. Daftar pembayaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 21 sesuai ketentuan perundangan yang berlaku; c. Surat Pernyataan Tanggungjawab pejabat penilai bahwa pembayaran tambahan penghasilan sudah berdasarkan perhitungan bobot hasil kerja; dan d. Berdasarkan ketentuan sabagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c, bendahara pengeluaran SKPD menyampaikannya ke DPPKAD untuk diterbitkan SPM-LS sesuai dengan prosedur yang berlaku. (2) Dokumen berupa daftar kehadiran, laporan pelaksanaan tugas yang merupakan komponen perhitungan bobot hasil kerja di simpan oleh SKPD/UKPD masing-masing sesuai ketentuan yang berlaku untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional. Pasal 11 (1) Tambahan Penghasilan Pegawai dianggarkan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Gorontalo kecuali Tambahan penghasilan pegawai untuk Pegawai ASN Fungsional Kesehatan dan Struktural Rumah Sakit Daerah I>rof. Hi. Aloei Saboe menjadi tanggungan RSUD selaku BLUD. (2) Tambahan Penghasilan Pegawai dibayarksin selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya.

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku 1. Peraturan Walikota Gorontalo Nomor 18 Tahun 2013 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Tahun Anggaran 2014 (Berita Daerah Kota Gorontalo Tahun 2013 Nomor 18) 2. Peraturan. Walikota Gorontalo Nomor 25 Tahun 2014 (Berita Daerah Kota Gorontalo Tahun 2014 Nomor 25) tentang Perubahan Peraturan Walikota Nomor 18 Tahun 2013 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Tahun Anggaran 2014 dinyatakan tidak berlaku. Pasal 11 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Wiilikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Gorontalo. Ditetapkan di Gorontalo pada tanggal, 2 J a* uar i WALIKOTA GORONTALO, 2015 PEMBINA UTAMA MADYA BERITA DAERAH KOTA GORONTALO TAHUN 2014 NOMOR 1

LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI TABLE PERHITUNGAN KOMPONEN DISIPLIN DAN KOMPONEN KINERJA Komponen Disiplin Bobot 60% x TPP No Jenis Penilaian Satuan Pengurangan Ket 1. Terlambat datang dan/atau tidak apel pagi Per hari 1% Buirti kehadiran di tempat /lap. Apel 2. Pulang cepat tanpa alasan yang sah Per hari 2% Daftar kehadiran 3. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah Per hari 5% Daftar kehadiran 4. Tidak mengikuti kegiatan-kegiatan pemerintah daerah Per hari 1% Daftar kehadiran Komponen Kinerja 40% x TPP No Jenis Penilaian Satuan Pengurangan Ket 1. Tidak masuk kerja kerena alasan sakit, Per hari 2% Daftar Kehadiran izin dengan alasan yang sah dan cuti 2. Tidak membuat laporan setiap bulan Per hari 5% Laporan penilaian berdasarkan hasil pelaksanaan tugas perharinya GORONTALO M A. TAHA

LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI DAFTAR BESARAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI NO KATEGORI BESARAN TPP (Rp) 1 2 3 I PEJABAT STRUKTURAL 1 SEMKRETARIS DAERAH 8.000.000,00 2 KEPALA DINAS, BADAN, INSPEKTUR, STAF AHLI, ASISTEN, SEKRETARIS DPRD 6.000.000,00 KEPALA KANTOR, KEPALA BAGIAN DI' LINGKUNGAN 3 5.000.000,00 /T T^T T T-^rTA A T^l T A ^TA T"N A T A T» A T T SEKRETARIAT DAERAH 4 CAMAT 4.000.000,00 5 ESELON lila 3.000.000,00 6 7 8 q TT T' ^ f% r -, T \ H T TTT1 ATT T X VFT"V F v A A A T X ^ T A 'F * F ** m T ^* A T T T A A*"A F * T* ^ m m T A T A T T T H A A T T ESELON Illb, AUDITOR MADYA, PENGAWAS PEMERINTAH MADYA T7*OT7*T /*"\1VT TT i'» A T TnTTAn X K T TT~V A TVT^UT*""* A TTT A O TTTT11 jr T7»T~»TTVTT^ A T T ESELON Iva, AUDITOR MUDA, PENGAWAS PEMERINTAH JV1U UJ\ F<?FT OM TVh ATTDTTOP P F P T A M A A T m i T n P P P W I T n i i PFNOAWAS PFMFRTNTAH PERTAMA FSFT ON Vsi FTTNOSTONAl, WTT1YAISWAPA 2.250.000,00 1.450.000,00 1.150.000,00 1 X WTPYAI^WARA TITAMA 1 ^c\r\ r\c\c\ c\c\ d» WIDYAISWARA MADVA ^ nnn c\c\r\ (\r\ o.uuu.uuu,uu 3 O WinYAI<?WAPA MTTTVA O cn/r A A A A A A t UrTFlV A TCTIT A P A D P D T ATV A A WlUlAloWAKA rlklama TTT 111 r UNVJSIOJNAL NON KEPENDIDIKAN 1.750.000,00 rv X v V UINOSIUINAL INUIN KEPENDIDIKAN GOLONGAN IV 1.100.000,00 PTTMnCTAWAT MCAM FFPFMT-VTT^TI/" A KT /VM AH/1AKT TT r r UNGrolvJiNAL, NUN KEPKNL/llJlKAN UOLUNGAN 111 850.000,00 r UINUolUiNALr NUN KKFENDIDIKAN UULUNGAN 11 750.000,00 STAF 1 STAF GOLONGAN III DAN GOLONGAN IV 550.000,00 2 STAF GOLONGAN I DAN GOLONGAN II 500.000,00 V FUNGSIONAL KEPENDIDIKAN 1 PENGAWAS PENDIDIKAN 750.000,00 VI FUNGSIONAL INSPEKTORAT 1 AUDITOR PELAKSANA LANJUTAN 1.000.000,00

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA GORONTALO TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR 1 TAHUN 2015 TANGGAL 2 JANUARI 2015 PENILAIAN CAPAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA Jangka Waktu Penilaian bulan NO I. Kegiatan Tugas Jabatan AK Mengumpulkan dan menyiapkan bahan -bahan kerja untuk penyusunan APBD Mengumpulkan dan menyiapkan Kuant/ Output TARGET Kuai /Mut u Waktu Biaya AK Kuant/ Output 9 REALISASI Kuai/ Mutu UT Waktu TT Biaya JZ PENGHI TUNGAN T3" NILAI CAPAIA N SKP bahan -bahan kerja untuk penyusunan Perubahan APBD Melakukan proses verifikasi SPP/SPM Belanja langsung yang terdiri dari SPP Uang Persediaan Ganti Uang, Tambah Uang dan Mengan alisa dan menelaah Anggaréin Kas SKPD untuk Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan Dana Transfe r Memberikan bimbingan dan menyelesaikan permasalahan Administrator Aplikasi Sistim Manajemen Keuangan Daerah Melaksiinakan tugas kedinasan yang diperintahkan langsung oleh pimpiniin baik tertulis maupun lisan dst II. TUGAS TAMBAHAN DAN KREATIVITAS : Melaksanakan tugas luar dalam rangka koordinasi, konsultasi dan dst Nilai Capaian SKP Gorontalo, Pejabat Penilai, 2015