PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 26 TAHUN 2007 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN TAHUN ANGGARAN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG,

Transkripsi

1 PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 26 TAHUN 2007 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN TAHUN ANGGARAN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan motivasi kerja dalam rangka meningkatkan kinerja aparatur, dapat diberikan tambahan penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tambahan Penghasilan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1665); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1984 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun

2 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355; 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4400); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4458); 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

3 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4262); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Kupang Nomor 2 Tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007; 15. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 16. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2007 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007; M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN BUPATI KUPANG TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Tambahan Penghasilan adalah Tunjangan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kupang sebagai motivasi untuk mewujudkan disiplin dan kinerja yang baik yang terdiri dari 2 (dua) kategori yakni Tunjangan Kesejahteraan dan Tunjangan Kinerja. 2. Tunjangan Kesejahteraan adalah Tambahan Penghasilan yang diberikan kepada unsur staf.

4 3. Tunjangan Kinerja adalah tambahan penghasilan yang diberikan kepada para Asisten, para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta para Camat sebagai Penghargaan. 4. Masa Kinerja adalah kurun waktu satu bulan mulai tanggal 1 sampai dengan akhir bulan yang bersangkutan dalam rangka pemberian Tambahan Penghasilan. 5. Hari Kinerja adalah Jam Pelayanan efektif dalam jam kerja untuk menjalankan tugas pelayanan publik dan pelayanan aparatur. 6. Penanggung jawab kinerja adalah Kepala SKPD yang bertanggung jawab atas kinerja Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah pada setiap SKPD. 7. Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Kupang. 8. Asisten adalah Asisten Administrasi Pemerintahan, Asisten Administrasi Pembangunan dan Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang. 9. Pimpinan SKPD adalah Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Kantor dan Kepala Bagian pada Sekretariat Daerah serta Camat. 10. Staf adalah para Pejabat eselon III yang tidak memimpin SKPD, para Pejabat eselon IV, para Pejabat Fungsional dan Pegawai Negeri Sipil Daerah non eselon serta Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah. BAB II PENERIMA TAMBAHAN PENGHASILAN, MASA KINERJA DAN BESARNYA TAMBAHAN PENGHASILAN Pasal 2 (1) Tambahan Penghasilan diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kupang. (2) Penerima Tambahan Penghasilan dibagi dalam 5 (lima) kategori berdasarkan Beban Kerja atau Tempat Tugas atau Kondisi Kerja atau Kelangkaan Profesi atau Prestasi Kerja, sebagaimana tersebut dalam lampiran I Peraturan Bupati ini (3) Tambahan Penghasilan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1) dan (2) hanya diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah.

5 (4) Tambahan Penghasilan berdasarkan Beban Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang dibebani pekerjaan dan tanggung jawab yang cukup besar. (5) Tambahan Penghasilan berdasarkan Tempat Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang dalam melaksanakan tugasnya berada di wilayah yang terpencil dan memiliki tingkat kesulitan tinggi. (6) Tambahan Penghasilan berdasarkan Kondisi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang dalam melaksanakan tugasnya berada pada lingkungan kerja yang memiliki resiko tinggi. (7) Tambahan Penghasilan berdasarkan kelangkaan Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang dalam melaksanakan tugasnya memiliki keahlian khusus dan langka. (8) Tambahan Penghasilan berdasarkan Prestasi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang dalam melaksanakan tugasnya dinilai mempunyai prestasi kerja. (9) Tambahan Penghasilan berdasarkan berdasarkan Tempat Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diberikan berdasarkan Tempat Tugas a. Sangat Terpencil. b. Terpencil. c. Jauh. d. Dekat. (10) Pegawai Negeri Sipil pindahan dari Daerah lain dalam tahun anggaran berjalan tidak diberikan Tambahan Penghasilan kecuali telah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran bersangkutan. (11) Rincian dan besarnya tunjangan tambahan penghasilan sebagaimana tersebut dalam lampiran I Peraturan Bupati ini.

6 BAB III BESARNYA TUNJANGAN PENGHASILAN UNSUR STAF Pasal 3 (1) Besarnya Tambahan Penghasilan yang berhak diterima oleh Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam suatu masa kinerja; (2) Staf yang melaksanakan tugas kedinasan ke luar daerah melebihi 10 hari kinerja dalam satu masa kinerja, tidak diberikan tunjangan kesejahteraan kecuali mengikuti Diklat teknis fungsional dan penjenjangan. (3) Besarnya Tunjangan Kesejahteraan dalam suatu masa kinerja sebagaimana tersebut dalam Lampiran I; BAB IV BESARNYA TUNJANGAN PENGHASILAN PARA ASISTEN, PIMPINAN DINAS, BADAN, KANTOR, BAGIAN PADA SEKRETARIAT DAERAH SERTA PARA CAMAT Pasal 4 (1) Pimpinan SKPD yang melaksanakan tugas kedinasan ke luar daerah melebihi 14 hari kinerja dalam satu masa kinerja, tidak diberi tunjangan kinerja kecuali mengikuti Diklat teknis fungsional dan penjenjangan. (2) Besarnya Tambahan Penghasilan yang berhak diterima oleh Pegawai Negeri Sipil dalam suatu masa kinerja; (3) Besarnya Tunjangan Kinerja dalam suatu masa kinerja sebagaimana tersebut dalam Lampiran II Peraturan Bupati ini; BAB V TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 5 Tata cara permintaan pembayaran Tambahan Penghasilan dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ditetapkan sebagai berikut : a. Pimpinan Satuan Kerja menandatangni daftar permintaan Pembayaran Tunjangan Kesejahteraan dan Tunjangan Kinerja untuk suatu masa Kinerja, bagi setiap Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang telah disahkannya;

7 b. Daftar Permintaan Tunjangan Kesejahteraan untuk unsur staf dibuat oleh oleh Pimpinan Satuan Kerja masing-masing; c. Daftar Permintaan Tunjangan Kinerja untuk Pimpinan/Penanggungjawab kinerja para Asisten, Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Kantor, Kepala Bagian pada Sekretariat Daerah dan para Camat, dibuat oleh masing-masing Satuan Kerja; Pasal 6 Tunjangan Kesejahteraan dan Tunjangan Kinerja dibayarkan dengan dikenakan pajak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 7 Penanggung jawab kinerja mengajukan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP LS) melalui bendahara dari masing-masing Satuan Kerja sesuai dengan prosedur yang berlaku. BAB VIII PENUTUP Pasal 8 Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak 1 Januari Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kupang. Ditetapkan di : Kupang pada Tanggal : 6 Nopember BUPATI KUPANG, Diundangkan di : Kupang Pada tanggal : 6 Nopember 2007 IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUPANG = BARNABAS B. ndjurumana = BERITA DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 528 SERI G NOMOR 512

8 Lampiran I : Peraturan Bupati Kupang. Nomor : 26 Tahun 2007 Tanggal : 6 Nopember Tentang : Tambahan Penghasilan Tahun Anggaran NO. PNS DAN CPNS LINGKUP PEMERINTAH JUMLAH/BULAN KABUPATEN KUPANG Tambahan Penghasilan berdasarkan Beban Kerja 1. Bendahara Pengeluaran a. Badan/Dinas/Inspektorat/Satuan/Kantor/Bagian Rp ,- b. Khusus Bagian Kepegawaian, Bagian Umum Bagian Penyusunan Program, Bagian Keuangan Dan Bappeda Rp ,- c. Kecamatan Rp ,- d. Sekolah (SMP dan SMA) - Kategori I Rp ,- - Kategori II Rp ,- - Kategori III Rp ,- - Kategori IV Rp ,- e. Puskesmas dan Sekolah Dasar - Kategori I Rp ,- - Kategori II Rp ,- - Kategori III Rp ,- - Kategori IV Rp ,- f. UPTD dan Kelurahan Rp ,- 2. Bendahara Penerimaan a. Badan/Dinas/Inspektorat/Satuan/Kantor/Bagian Rp ,- b. Khusus Bappeda Rp ,- 3. Pembantu Bendahara Pengeluaran a. Badan/Dinas/Inspektorat/Satuan/Kantor/Bagian Rp ,- b. Khusus Bagian Kepegawaian, Bagian Umum, Bagian Penyusunan Program, Bagian Keuangan Dan Bappeda Rp ,- 4. Pegawai Bagian Keuangan Setda Rp ,- 5. Pegawai Bagian Penyusunan Program Setda Rp ,- 6. Pegawai Bagian Kepegawaian Setda (sebagian Pegawai) Rp ,- 7. Pegawai Bagian Umum Setda (sebagian Pegawai) Rp ,- 8. Pegawai Bappeda Rp ,- II Tambahan Penghasilan Berdasarkan Tempat Tugas (Berdasarkan Kategori Lokasi/Jarak Tempat Tugas)

9 Perawat 2. Bidan 3. Apoteker/Asisten Apoteker 4. Sanitarian 5. Guru 6. Dokter Hewan III IV V - Kategori I - Kategori II - Kategori III - Kategori IV Tambahan Penghasilan Berdasarkan Kondisi Kerja a. Badan/Dinas/Inspektorat/Satuan/Kantor/Bagian - Arsiparis - Sopir b. Khusus Bagian Kepegawaian, Bagian Keuangan, Bagian Umum Setda dan Bappeda a. Arsiparis b. Sopir c. Bagian Umum Setda - Petugas Pemadam Kebakaran - Petugas Listrik Tambahan Penghasilan Berdasarkan Kelangkaan Profesi Diberikan kepada Dokter PNS yang bertugas di Puskesmas/Pustu Kecamatan - Kategori I - Kategori II - Kategori III - Kategori IV Tambahan Penghasilan Berdasarkan Prestasi Kerja a. Bagi Pegawai yang tidak Termasuk 4 (empat) kategori di atas kecuali Kepala SKPD/Kepala Bagian Setda b. Sebagian Pegawai Bag.Kepegawaian dan Umum Setda kecuali Kepala Bagian c. Pengawas Sekolah Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,-

10 Keterangan Pembagian Kategori Lokasi/Tempat Bertugas : 1. Kategori I Kecamatan Raijua, Amfoang Utara, Amfoang Timur, Semau dan Semau Selatan. 2. Kategori II Kecamatan Sabu Barat, Sabu Timur, Sabu Tengah, Sabu Liae, Hawu Mehara, Amfoang Selatan, Amfoang Barat Laut, Amfoang Barat Daya dan Sulamu. 3. Kategori III Kecamatan Takari, Fatuleu Barat, Fatuleu Tengah, Amarasi Timur dan Amabi Oefeto Timur. 4. Kategori IV Kecamatan Fatuleu, Kupang Timur, Amabi Oefeto, Amarasi, Amarasi Selatan, Kupang Tengah, Taebenu, Amarasi Barat, Nekamese dan Kupang Barat. BUPATI KUPANG, IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH

11 Lampiran II : Peraturan Bupati Kupang. Nomor : 26 Tahun 2007 Tanggal : 6 Nopember Tentang : Tambahan Penghasilan Tahun Anggaran 2007 NO. PARA ASISTEN PIMPINAN SATUAN KERJA JUMLAH/BULAN PERANGKAT DAERAH (SKPD) KEPALA BAGIAN PADA SEKRETARIAT DAERAH LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN KUPANG Asisten Administrasi Pemerintahan Asisten Administrasi Pembangunan Asisten Administrasi Umum Sekretaris Dewan Dinas Pendapatan Daerah Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Dinas Peternakan Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Pertambangan dan Energi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kesejahteraan Sosial Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pengairan Dinas Perhubungan Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Dinas Pencatatan Sipil, Administrasi Kependudukan dan KB Inspektorat Daerah Bappeda BPMPP Badan Kesbang, Politik dan Infokom Badan Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Bapedalda Badan Kebudayaan dan Pariwisata Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,-

12 Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas Kantor Pengolahan Data Elektronik Kepala Bagian Keuangan Kepala Bagian Umum Kepala Bagian Perlengkapan Kepala Bagian Kepegawaian Kepala Bagian Penyusunan Program Kepala Bagian Sosial Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kepala Bagian Pemerintahan Desa Kepala Bagian Humas Kepala Bagian Organisasi Kepala Bagian Hukum Kepala Bagian Ekonomi Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- BUPATI KUPANG IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH

13 Lampiran III : Peraturan Bupati Kupang. Nomor : 26 Tahun 2007 Tanggal : 6 Nopember Tentang : Tambahan Penghasilan Tahun Anggaran 2007 NO. CAMAT SE KABUPATEN KUPANG JUMLAH/BULAN KATEGORI I - Raijua - Amfoang Utara - Amfoang Timur - Semau - Semau Selatan KATEGORI II - Sabu Barat - Sabu Timur - Sabu Tengah - Sabu Liae - Hawu Mehara - Amfoang Selatan - Amfoang Barat Laut - Amfoang Barat Daya - Sulamu KATEGORI III - Takari - Fatuleu Barat - Fatuleu Tengah - Amarasi Timur - Amabi Oefeto Timur KATEGORI IV - Fatuleu - Kupang Timur - Amabi Oefeto - Amarasi - Amarasi Selatan - Kupang Tengah - Taebenu - Amarasi Barat - Nekamese - Kupang Barat Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp. 1, ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- BUPATI KUPANG IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH

14 PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 27 TAHUN 2007 TENTANG BIAYA PENUNJANG OPERASIONAL SEKRETARIS DAERAH TAHUN ANGGARAN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG, Menimbang : a. bahwa mengingat Sekretaris daerah mempunyai peran yang sangat vital dan strategis dalam membantu Bupati membuat kebijakan bagi Penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan Pembangunan dan Pelayanan Kemasyarakatan serta sebagai Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah guna terwujudnya budaya kerja organisasi yang berbasis anggaran kinerja maka kepadanya dapat diberikan biaya penunjang Operasional. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Biaya Penunjang Operasional Sekretaris Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1665);

15 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1984 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4400); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4458); 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

16 Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4262); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Kupang Nomor 2 Tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007; 15. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 16. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2007 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007; M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN BUPATI KUPANG TENTANG BIAYA PENUNJANG OPERASIONAL SEKRETARIS DAERAH TAHUN ANGGARAN 2007 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kupang

17 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Kepala Daerah adalah Bupati Kupang 4. Dewan Perwakilan Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 5. Sekretaris Daerah adalah Unsur Pembantu Pimpinan yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas Penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat, Administrasi, Organisasi dan Tata Laksana serta sebagai koordinator pengelolaan keuangan daerah dan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat daerah. 6. Biaya Penunjang Operasional adalah Biaya yang diberikan kepada Sekreatris Daerah setiap bulan untuk menunjang kegiatan operasional guna peningkatan kinerja yang berkaitan dengan pelayanan dan koordinasi, integrasi sinkronisasi dan simplikasi (KISS). BAB II KEDUDUKAN SEKRETARIS DAERAH Pasal 2 (1) Sekretariat Daerah merupakan unsur pembantu Pimpinan yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. (2) Sekretaris Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh Perangkat Daerah dan sebagai koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini Sekretaris Daerah menyelenggarakan fungsi : a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah; b. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan; c. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana Pemerintahan Daerah; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

18 BAB III KEDUDUKAN KEUANGAN SEKRETARIS DAERAH Bagian Pertama Gaji dan Tunjangan Pasal 3 (1) Sekretaris Daerah diberikan gaji sebagaimana diatur dalam Ketentuan Peraturan Perundangan Penggajian Pegawai Negeri Sipil dan Tunjangan lainnya. (2) Tunjangan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah seperti yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Bagian Kedua Biaya Penunjang Operasional Pasal 4 (1) Untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretaris Daerah disediakan biaya penunjang operasional. (2) Penetapan besarnya Biaya Penunjang Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini dengan mempertimbangkan beban tugas dan tanggung jawab Sekretaris Daerah serta kemampuan keuangan daerah sebagaimana tersebut dalam lampiran I Peraturan Bupati ini. (3) Biaya Penunjang Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini dibayarkan setiap bulan terhitung 1 Januari 2007 sebagaimana tersebut dalam lampiran II Peraturan Bupati ini. (4) Biaya Penunjang Operasional dibayarkan dengan dikenakan pajak sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. (5) Pengeluaran yang berhubungan dengan pelaksanaan pada ayat (3) pasal ini dibebankan pada APBD Kabupaten Kupang.

19 BAB IV PENUTUP Pasal 5 Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kupang. Ditetapkan di : Kupang pada Tanggal : 6 Nopember BUPATI KUPANG, IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH Diundangkan di : Kupang Pada tanggal : 6 Nopember 2007 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUPANG BARNABAS B. ndjurumana BERITA DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 259 SERI G NOMOR 513

20 Lampiran I : Peraturan Bupati Kupang Nomor : 27 Tahun 2007 Tanggal : 6 Nopember TUGAS DAN FUNGSI KOORDINASI, INTEGRASI, SINKRONISASI DAN SIMPLIKASI (KISS) SEKRETARIS DAERAH No Program Utama Sasaran Strategis Indikator Kinerja Penerapan 1.Terwujudnya kualitas 1.Dokumen Manajemen berbasis Perencanaan Daerah Perencanaan kinerja 2.Terwujudnya Peningkatan Penganggaran Berbasis Kinerja. 3.Terwujudnya Daerah (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) 2.Dokumen Anggaran. Peningkatan kualitas Pelaporan Keuangan. 2. Peningkatan Pelayanan Publik. 3. Penataan Kelembagaan. 4. Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia. 1.Tercapainya sistim Perundang-undangan di bidang Pelayanan Publik. 2.Terselenggaranya Pelayanan satu pintu. 3.Terciptanya sistim pemberian penghargaan dan sanksi. Terwujudnya Peningkatan Kelembagaan Daerah yang efisien. 1.Terwujudnya Diklat yang menyeluruh. 2.Terwujudnya Peningkatan Kualitas Kontrak Kinerja Eselon II, III dan Para Camat. 3.Terselenggaranya JOB Order. 1.Terbangunnya Gedung Pelayanan terpadu satu pintu. 2.Tersedianya juknis tentang tunjangan kinerja. 1.Kajian tentang Kelembagaan. 2.Perda tentang Kelembagaan. 1.Kajian tentang Kebutuhan Diklat dan Dokumen Rencana Diklat. 2.Kontrak Kinerja.

21 Prosedur Pengadaan Terselenggaranya 1.Perda Barang. Prosedur Pengadaan Pengelolaan Barang yang transparan. Barang Daerah. 2.Surat Keputusan Bupati tentang Harga Barang dan Jasa. 6. Peningkatan Pengaduan Masyarakat. Tercapainya Pengawasan Masyarakat. Pedoman Pengaduan Masyarakat Sosialisasi Pedoman, Jumlah dan Juknis dari Program dan Kegiatan Unggulan. BUPATI KUPANG, IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH

22 Lampiran II : Peraturan Bupati Kupang. Nomor : 27 Tahun 2007 Tanggal : 6 Nopember Tentang : Biaya Penunjang Operasional Sekretaris Daerah Tahun Anggaran 2007 NO. Tugas dan Fungsi Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Simplikasi (KISS) Sekretaris Daerah Jumlah/Bulan 1. Membantu Bupati membuat kebijakan bagi Penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan Pembangunan dan Pelayanan Kemasyarakatan serta sebagai Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah guna terwujudnya budaya kerja organisasi yang berbasis anggaran kinerja. Rp ,- (Tujuh Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). BUPATI KUPANG, IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH

23 PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 26 TAHUN 2007 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN TAHUN ANGGARAN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan motivasi kerja dalam rangka meningkatkan kinerja aparatur, dapat diberikan tambahan penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tambahan Penghasilan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1665); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1984 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana

24 telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355; 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4400); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4458); 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

25 10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Kupang Nomor 2 Tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007; 14. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 15. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2007 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007; M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN BUPATI KUPANG TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Tambahan Penghasilan adalah Tunjangan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kupang sebagai motivasi untuk mewujudkan disiplin dan kinerja yang baik yang terdiri dari 2 (dua) kategori yakni Tunjangan Kesejahteraan dan Tunjangan Kinerja. 2. Tunjangan Kesejahteraan adalah Tambahan Penghasilan yang diberikan kepada unsur staf.

26 3. Tunjangan Kinerja adalah tambahan penghasilan yang diberikan kepada para Asisten, para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta para Camat. 4. Masa Kinerja adalah kurun waktu satu bulan mulai tanggal 1 sampai dengan akhir bulan yang bersangkutan. 5. Hari Kinerja adalah Jam Pelayanan efektif dalam jam kerja untuk menjalankan tugas pelayanan publik dan pelayanan aparatur. 6. Penanggung jawab kinerja adalah Kepala SKPD yang bertanggung jawab atas kinerja Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah pada setiap SKPD. 7. Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Kupang. 8. Asisten adalah Asisten Administrasi Pemerintahan, Asisten Administrasi Pembangunan dan Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang. 9. Pimpinan SKPD adalah Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Kantor dan Kepala Bagian pada Sekretariat Daerah serta Camat. 10. Staf adalah para Pejabat eselon III yang tidak memimpin SKPD, para Pejabat eselon IV, para Pejabat Fungsional dan Pegawai Negeri Sipil Daerah non eselon serta Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah. BAB II PENERIMA TAMBAHAN PENGHASILAN, MASA KINERJA DAN BESARNYA TAMBAHAN PENGHASILAN Pasal 2 (1) Tambahan Penghasilan diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kupang. (2) Penerima Tambahan Penghasilan dibagi dalam 5 (lima) kategori berdasarkan Beban Kerja atau Tempat Tugas atau Kondisi Kerja atau Kelangkaan Profesi atau Prestasi Kerja, sebagaimana tersebut dalam lampiran I Peraturan Bupati ini (3) Tambahan Penghasilan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1) dan (2) hanya diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah.

27 (4) Tambahan Penghasilan berdasarkan Beban Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang dibebani pekerjaan dan tanggung jawab yang cukup besar. (5) Tambahan Penghasilan berdasarkan Tempat Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang dalam melaksanakan tugasnya berada di wilayah yang terpencil dan memiliki tingkat kesulitan tinggi. (6) Tambahan Penghasilan berdasarkan Kondisi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang dalam melaksanakan tugasnya berada pada lingkungan kerja yang memiliki resiko tinggi. (7) Tambahan Penghasilan berdasarkan kelangkaan Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang dalam melaksanakan tugasnya memiliki keahlian khusus dan langka. (8) Tambahan Penghasilan berdasarkan Prestasi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang dalam melaksanakan tugasnya dinilai mempunyai prestasi kerja. (9) Tambahan Penghasilan berdasarkan berdasarkan Tempat Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diberikan berdasarkan Tempat Tugas a. Sangat Terpencil. b. Terpencil. c. Jauh. d. Dekat. (10) Pegawai Negeri Sipil pindahan dari Daerah lain dalam tahun anggaran berjalan tidak diberikan Tambahan Penghasilan kecuali telah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran bersangkutan. (11) Rincian dan besarnya tunjangan tambahan penghasilan sebagaimana tersebut dalam lampiran I Peraturan Bupati ini.

28 BAB III BESARNYA TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI UNSUR STAF DAN PIMPINAN SKPD, KEPALA BAGIAN PADA SEKRETARIAT DAERAH DAN CAMAT Pasal 3 (1) Besarnya Tunjangan Kesejahteraan yang berhak diterima oleh Unsur Staf ditentukan dalam suatu masa kinerja; (2) Rincian dan besarnya tunjangan kesejahteraan dalam suatu masa kinerja sebagaimana tersebut dalam lampiran I Peraturan Bupati ini. Pasal 4 (1) Besarnya Tambahan Penghasilan yang berhak diterima oleh Para Asisten dan Kepala SKPD ditentukan dalam suatu masa kinerja; (2) Rincian dan besarnya Tunjangan Kinerja dalam suatu masa kinerja sebagaimana tersebut dalam lampiran II dan III Peraturan Bupati ini; BAB IV TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 5 Tata cara permintaan pembayaran Tambahan Penghasilan dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ditetapkan sebagai berikut : a. Pimpinan Satuan Kerja menandatangni daftar permintaan Pembayaran Tunjangan Kesejahteraan dan Tunjangan Kinerja untuk suatu masa Kinerja, bagi setiap Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah; b. Daftar Permintaan Tunjangan Kesejahteraan untuk unsur staf dibuat oleh oleh Pimpinan Satuan Kerja masing-masing; c. Daftar Permintaan Tunjangan Kinerja untuk Pimpinan/Penanggungjawab kinerja para Asisten, Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Kantor, Kepala Bagian pada Sekretariat Daerah dan para Camat, dibuat oleh masing-masing Satuan Kerja; Pasal 6 Tunjangan Kesejahteraan dan Tunjangan Kinerja dibayarkan dengan dikenakan pajak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

29 Pasal 7 Penanggung jawab kinerja mengajukan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP LS) melalui bendahara dari masing-masing Satuan Kerja sesuai dengan prosedur yang berlaku. BAB VIII PENUTUP Pasal 8 Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak 1 Januari Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kupang. Ditetapkan di : Kupang pada Tanggal : 6 Nopember BUPATI KUPANG, Diundangkan di : Kupang Pada tanggal : 6 Nopember 2007 IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUPANG BARNABAS B. ndjurumana BERITA DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 528 SERI G NOMOR 512

30 PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan motivasi kerja dalam rangka meningkatkan kinerja aparatur, dapat diberikan tambahan penghasilan bagi Pejabat Negara dan Pegawai Negeri Sipil; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tambahan Penghasilan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1665); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1984 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 55, Tambahan Lembaran

31 Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355; 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4400); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4458);

32 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Kupang Nomor Tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007; 14. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 15. Peraturan Daerah Nomor Tahun 2008 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2008; M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN BUPATI KUPANG TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN TAHUN ANGGARAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Tambahan Penghasilan adalah Tunjangan yang diberikan kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) yang bekerja di lingkungan

33 Pemerintah Kabupaten Kupang sebagai motivasi untuk mewujudkan disiplin dan kinerja yang dicapai yang terdiri dari 2 (dua) kategori yakni Tunjangan Kinerja dan Tunjangan Kesejahteraan. 2. Tunjangan Kinerja adalah tambahan penghasilan yang diberikan kepada para Asisten, para Pejabat Negara dan para Pimpinan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) serta Kepala Bagian pada Sekretariat Daerah; 3. Tunjangan Kesejahteraan adalah Tambahan Penghasilan yang diberikan kepada unsur staf. 4. Masa Kinerja adalah kurun waktu satu bulan mulai tanggal 1 sampai dengan akhir bulan yang bersangkutan dari kegiatan yang dinilai dalam rangka pemberian Tambahan Penghasilan. 5. Hari Kinerja adalah Jam Pelayanan efektif dalam jam kerja untuk menjalankan tugas pelayanan publik dan pelayanan aparatur. 6. Pejabat penilai adalah pejabat yang menilai kinerja atau disiplin dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai, secara berjenjang. 7. Penanggung jawab kinerja adalah Kepala SKPD yang bertanggung jawab atas kinerja Pegawai Negeri Sipil pada setiap SKPD. 8. Pejabat Negara adalah Bupati Kupang dan Wakil Bupati Kupang; 9. Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang. 10. Pimpinan SKPD adalah Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Kantor dan Kepala Bagian pada Sekretariat Daerah serta Camat. 11. Staf adalah para Pejabat eselon III yang tidak memimpin SKPD Kepala Bagian pada Sekretariat Daerah, para Pejabat eselon IV, para Pejabat Fungsional dan Pegawai Negeri Sipil non eselon serta Calon Pegawai Negeri Sipil. BAB II PENERIMA TAMBAHAN PENGHASILAN, MASA KINERJA DAN BESARNYA TAMBAHAN PENGHASILAN Pasal 2 (1) Tambahan Penghasilan diberikan kepada Pejabat Negara dan Pegawai Negeri Sipil.

34 (2) Penerima Tambahan Penghasilan dibagi dalam 5 (lima) kategori berdasarkan Beban Kerja atau Tempat Tugas atau kondisi Kerja atau kelangkaan Profesi atau prestasi kerja sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini. (3) Tambahan Penghasilan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1) dan (2) hanya diberikan berdasarkan penilaian yaitu : a. Tunjangan Kinerja diberikan kepada Pejabat Negara dan Pimpinan SKPD b. Tunjangan Kesejahteraan diberikan kepada Staf (4) Tambahan Penghasilan berdasarkan Beban Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang dibebani pekerjaan dan dinilai melampaui beban kerja normal dan tanggung jawab yang cukup besar. (5) Tambahan Penghasilan berdasarkan Tempat Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang dalam melaksanakan tugasnya berada di wilayah yang terpencil dan memiliki tingkat kesulitan tinggi. (6) Tambahan Penghasilan berdasarkan Kondisi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang dalam melaksanakan tugasnya berada pada lingkungan kerja yang memiliki resiko tinggi. (7) Tambahan Penghasilan berdasarkan kelangkaan Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang dalam melaksanakan tugasnya memiliki keahlian khusus dan langka. (8) Tambahan Penghasilan berdasarkan Prestasi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang dalam melaksanakan tugasnya dinilai mempunyai prestasi kerja. (9) Tambahan Penghasilan berdasarkan berdasarkan Tempat Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diberikan berdasarkan Tempat Tugas a. Sangat Terpencil. b. Terpencil. c. Jauh. d. Dekat. (10) Pegawai Negeri Sipil pindahan dari Daerah lain dalam tahun anggaran berjalan tidak diberikan Tambahan Penghasilan kecuali telah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran bersangkutan.

35 (11) Pejabat penilai memberikan penilaian kepada Pegawai Negeri Sipil berdasarkan komponen disiplin dan atau komponen kinerja. (12) Rincian dan besarnya tunjangan tambahan penghasilan sebagaimana tercantum pada lampiran Peraturan ini. BAB III HARI KINERJA DAN JAM KERJA Pasal 3 (1) Tidak hadir pada hari kinerja adalah : a. Tanpa Berita; b. Cuti, Sakit, Ijin dan Tugas Belajar. C. Melaksanakan tugas kedinasan ke luar daerah, melebihi 10 hari kerja dalam satu masa kinerja (2) Tidak hadir dalam jam kerja / jam kinerja adalah : a. Terlambat; b. Pulang awal; c. Meninggalkan jam kerja bukan karena alasan tugas. (3) Staf yang melaksanakan tugas kedinasan ke luar daerah melebihi 10 hari kinerja dalam satu masa kinerja, tidak diberikan tunjangan kesejahteraan kecuali mengikuti Diklat teknis fungsional dan penjenjangan. (4) Tunjangan Penghasilan dinilai berdasarkan kehadiran pada hari kinerja BAB IV TATA CARA PENILAIAN KINERJA DAN PENILAIAN DISIPLIN Pasal 4 (1) Pejabat penilai memberikan penilaian kepada Pegawai Negeri Sipil berdasarkan komponen disiplin dan atau komponen kinerja; (2) Penanggung jawab kinerja bagi para Asisten, Pimpinan Dinas, Badan, Kantor, Bagian pada Sekretariat Daerah dan Camat adalah Sekretaris Daerah atau pejabat yang ditunjuk; (3) Penanggung jawab kinerja pada tingkat SKPD adalah pimpinan SKPD yang bersangkutan;

36 (4) Besarnya Tambahan Penghasilan yang berhak diterima oleh Pegawai Negeri Sipil dalam suatu masa kinerja ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh pejabat penilai; (5) Besarnya Tunjangan kinerja dalam suatu masa kinerja dihitung atas dasar penilaian pada komponen disiplin dan komponen kinerja; (6) Besarnya Tunjangan Kesejahteraan dalam suatu masa kinerja dihitung atas dasar penilaian pada komponen disiplin; (7) Rincian komponen disiplin dan komponen kinerja, sebagaimana tercantum pada lampiran peraturan ini; (8) Bobot untuk Tunjangan kinerja pada komponen disiplin yaitu 60 % dan komponen kinerja yaitu 40 %; (9) Bobot untuk Tunjangan Kesejahteraan hanya pada komponen disiplin yaitu 100 %; (10) Cara perhitungan Tunjangan Kinerja dan Tunjangan Kesejahteraan yanga berhak diterima sebagaimana tercantum pada lampiran peraturan ini. Pasal 5 Tata cara penilaian kinerja bagi penetapan Tunjangan Kinerja kepada Bupati dan Sekretaris Daerah ditetapkan sebagai berikut : a. Bupati dan Wakil Bupati menerima penuh tunjangan kinerja; b. Sepanjang tidak ditentukan lain oleh Bupati, Sekretaris Daerah menerima penuh Tunjangan Kinerja. Pasal 6 (1) Penilaian kinerja bagi penetapan Tunjangan Kinerja dan tunjangan kesejahteraan di lingkungan Sekretariat Daerah, Dinas, Badan, Kantor, dan SKPD lainnya dilakukan secara berjenjang mulai dari staf dilakukan oleh pejabat eselon IV, eselon IV oleh pejabat eselon III, eselon III oleh pejabat eselon II; (2) Penilaian kinerja bagi para pimpinan di jajaran Asisten, Dinas, Badan, Kantor, dan SKPD lainnya serta Camat dilakukan oleh Sekretaris Daerah, sedangkan Bagian pada Sekretariat Daerah penilaian dilakukan oleh Asisten bidang masing-masing;

37 BAB V TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 7 Tata cara permintaan pembayaran Tambahan Penghasilan dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ditetapkan sebagai berikut : a. Pimpinan Satuan Kerja menandatangni daftar permintaan Pembayaran Tunjangan Kesejahteraan dan Tunjangan Kinerja untuk suatu masa Kinerja, dengan dilampirkan Perhitungan nilai komponen Disiplin atau komponen Kinerja, yang dikenakan pada setiap Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang telah disahkannya; b. Daftar Permintaan Tunjangan Kinerja untuk Pimpinan/Penanggungjawab kinerja dijajaran Asisten, Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Kantor, Kepala Bagian pada Sekretariat Daerah dan para Camat, dibuat oleh masing-masing Satuan Kerja dan disahkan oleh Sekretaris Daerah atau pejabat yang ditunjuk; c. Daftar Permintaan Tunjangan Kesejahteraan untuk staf di lingkungan Satuan Kerja dibuat dan disahkan oleh Pimpinan Satuan Kerja masing-masing. Pasal 8 Tunjangan Kinerja dan Tunjangan Kesejahteraan dibayarkan dengan dikenakan pajak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 9 Penanggung jawab kinerja mengajukan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP LS) melalui bendahara dari masing-masing Satuan Kerja sesuai dengan prosedur yang berlaku. BAB VI PENCAPAIAN PRESTASI KERJA PADA KEADAAN TERTENTU Pasal 10 (1) Sekretaris Daerah setelah mendapat persetujuan Bupati dapat memberikan Tunjangan Tambahan Penghasilan khusus karena keadaan tertentu, sebagai bentuk reward atas prestasi yang ditunjukan Pegawai Negeri Sipil dalam pelaksanaan tugas; (2) Jumlah Tambahan Penghasilan seperti pada ayat (1) setinggi-tingginya adalah sebesar jumlah tambahan penghasilan satu bulan.

38 Pasal 11 Dengan berlakunya Peraturan ini, segala macam bentuk honorarium di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kupang untuk Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Honor, hanya dapat diberikan satu jenis dalam setahun untuk setiap orang. Pasal 12 Pengecualisan terhadap pasal 11 diatas adalah : a. Honor yang bersumber dari non APBD Kabupaten Kupang; b. Honor Instruktur/Pelatih pada kegiatan-kegiatan diklat teknis fungsional maupun diklat penjenjangan. Pasal 13 Tambahan Penghasilan dibebankan pada Anggaran Satuan Kerja yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kupang. Ditetapkan di : Kupang pada Tanggal : 1 Januari BUPATI KUPANG, Diundangkan di : Kupang Pada tanggal : IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUPANG = BARNABAS B. ndjurumana = BERITA DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR SERI G NOMOR