DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TATANAN POLITIK DAN DEMOKRASI DALAM PENATAAN KEMBALI EKONOMI REGIONAL INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
KONSOLIDASI DEMOKRASI UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KEBIJAKAN PENDANAAN KEUANGAN DAERAH Oleh: Ahmad Muam

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

Kebijakan Desentralisasi dalam Kerangka Membangun Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah di Tengah Tantangan Globalisasi

BAB IV VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

Jakarta, 10 Maret 2011

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia yang berada di masing masing Provinsi dengan

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KEBANGKITAN INDONESIA BARU

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

Pembangunan Ekonomi Indonesia Yang Berkualitas: Langkah dan Tantangan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Dalam menyusun RPJMD Kabupaten Karawang tahun ,

I. PENDAHULUAN. percepatan terwujudnya peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat (Bappenas,

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

DUKUNGAN KEBIJAKAN PERPAJAKAN PADA KONSEP PENGEMBANGAN WILAYAH TERTENTU DI INDONESIA

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN

DAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA

BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

MAKALAH MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BAPPENAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

LD NO.14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL I. UMUM

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam alenia ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu: (1)

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi

1 ( atau

Pertama-tama perkenankan saya secara tulus mengucapkan puji. syukur ke hadirat Allah SWT atas ridha Nya sehingga kita dapat hadir

BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan dikeluarkannya Undang-undang No 22 Tahun 1999 dan

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tersebut adalah melalui pembangunan. Menurut Tjokroamidjojo

III. KERANGKA PENDEKATAN STUDI DAN HIPOTESIS

BAB III ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB 13 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

BAB I PENGANTAR. Gejolak krisis ekonomi yang dialami Amerika Serikat dan beberapa negara

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN/ATAU KEMUDAHAN KEPADA MASYARAKAT DAN/ATAU PENANAM MODAL

VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK

BAB I PENDAHULUAN. fenomena dari era reformasi yang sangat menarik untuk dikaji oleh berbagai kalangan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

M E M B A N G U N INDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS, DAN BERKEADILAN. Visi, Misi dan Program Aksi. Oleh: Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan desentralisasi fiskal. Dalam perkembangannya, kebijakan ini

BAPPEDA Planning for a better Babel

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

dipersyaratkan untuk terselenggaranya tata kelola pemerintahan secara efektif dan efisien serta mampu mendorong terciptanya daya saing daerah pada tin

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR: 3 TAHUN 2012 TENTANG

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

SAMBUTAN TERTULIS SELAKU PENASIHAT NASIONAL KORPRI PADA HARI ULANG TAHUN KE-44 KORPRI TAHUN 2015

VI. STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI AGRO INDONESIA

Kemandirian Ekonomi Nasional: Bagaimana Kita Membangunnya? Umar Juoro

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

Kabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011

SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi meningkat (Atmanti, 2010). perekonomian. Secara lebih jelas, pengertian Produk Domestik Regional Bruto

BAB I PENDAHULUAN. Perumusan masalah menjelaskan mengenai butir-butir permasalahan yang akan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii

RENCANA PEMBANGUNAN INDONESIA KE DEPAN DAN TANTANGANNYA Rabu, 06 Mei 2009

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. unsur kekuatan daya saing bangsa, sumber daya manusia bahkan sebagai

VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI PEMALANG PERIODE

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance ini diharapkan ada regulasi serta aturan mengenai

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN ACEH TIMUR

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BAB III VISI, DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

Transkripsi:

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TATANAN POLITIK DAN DEMOKRASI DALAM PENATAAN KEMBALI EKONOMI REGIONAL INDONESIA Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan Pada Konferensi IRSA (Indonesian Regional Science Association) Ke-10 REINTEGRATING INDONESIAN REGIONAL ECONOMY IN THE GLOBAL ERA Surabaya, 28 Juli 2010 1 PENDAHULUAN Sejak 1998 tatanan politik berubah secara fundamental dengan pelaksanaan demokrasi, desentralisasi, dan amendemen konstitusi. Bangsa Indonesia, mengalami sebuah euforia reformasi dan kebebasan. Proses transisi yang cepat dan tiba-tiba menjadikan berbagai hal menjadi begitu sulit dikelola karena heterogenitas dan kompleksitas persoalan yang harus kita hadapi. Indonesia telah berhasil melalui proses transformasi politik yaitu perubahan dari tatanan politik otoriter menjadi relatif demokratis. Perubahan politik tersebut ditunjang dengan penyempurnaan kelembagaan negara sehingga hal itu terlihat bergerak maju secara lebih dinamis dalam melaksanakan peran dan fungsi yang diamanatkan oleh konstitusi. 2 1

Pendahuluan Keberhasilan Indonesia dalam transformasi politik dan demokrasi dapat menjadi contoh dunia, mengingat Indonesia tergolong sebagai negara besar dengan kebhinekaan. Berbagai upaya mewujudkan Indonesia yang aman dan damai, telah membuahkan hasil seperti yang kita lihat bersama. Di seluruh Indonesia, tidak ada gangguan keamanan yang berarti. Perdamaian di Nangroe Aceh Darusalam dan di beberapa daerah konflik lainnya seperti Maluku, Sulawesi Tengah, dan Papua telah menunjukkan kondisi keamanan yang makin kondusif. Peningkatan mobilitas penduduk yang cukup tinggi, merupakan salah satu cermin dari perbaikan keamanan. Begitu pula peningkatan investasi, baik investasi domestik maupun luar negeri, merupakan cerminan dari tercapainya kondisi keamanan yang semakin membaik. 3 Pendahuluan Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan tengah mengukir sejarah baru untuk terus berkembang dan maju, sebagai cita-cita bangsa Indonesia. Cita-cita untuk menjadikan negeri dan bangsa yang sejahtera, mandiri, demokratis, dan adil. Segenap bangsa Indonesia menginginkan masa depan Indonesia yang lebih baik. Sejarah telah mengajarkan bahwa bangsa Indonesia telah berhasil melewati sejumlah cobaan, tantangan, dan hambatan. Bangsa Indonesia tetap tegak berdiri, melangkah dengan pasti, dan berhasil melewati proses sejarah yang panjang dengan selamat. 4 2

Pendahuluan Pembangunan di arahkan pada usaha penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan IPTEK, memperkuat daya saing perekonomian, mendorong kemandirian bangsa dan meningkatkan pembangunan untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Pokok pikiran memperkuat daya saing perekonomian dapat diwujudkan melalui penguatan industri manufaktur sejalan dengan penguatan pembangunan pertanian dan peningkatan pembangunan kelautan dan sumberdaya alam lain, sesuai potensi daerah dan masyarakat secara terpadu dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembangunan dilakukan secara berkelanjutan dengan memanfaatkan segala potensi dan sumberdaya yang dimiliki secara utuh untuk mewujudkan nilai tambah, daya saing bangsa, serta modal pembangunan nasional pada masa yang akan datang. 5 PERAN DAN PENGARUH INDONESIA PADA EKONOMI GLOBAL Keberhasilan pembangunan Indonesia, telah menuai berbagai prestasi dan penghargaan dalam skala global. Pada lima tahun terakhir, Indonesia telah makin mengatasi ketertinggalan ekonomi dari negara-negara maju. Negara-negara maju yang tergabung dalam OECD (Organization of Economic and Cooperation Development) mengakui dan mengapresiasi kemajuan pembangunan Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia bersama China, India, Brazil, dan Afrika Selatan diundang untuk masuk dalam kelompok enhanced engagement countries atau negara yang makin ditingkatkan keterlibatannya dengan negara-negara maju. Indonesia juga tergabung dalam kelompok Group-20 atau G-20, yaitu 20 negara yang menguasai 85% Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, yang memiliki peranan sangat penting dan menentukan dalam membentuk kebijakan ekonomi global. 6 3

Peran dan Pengaruh.. Dalam 5 tahun terakhir, di tengah kondisi negara yang belum sepenuhnya pulih dan tantangan global yang makin sulit, seperti gejolak harga minyak, meroketnya harga pangan dan terjadinya krisis keuangan global yang menyebabkan resesi ekonomi dunia, Indonesia secara bertahap tetapi pasti, menata dan membangun kembali Indonesia di segala bidang. Contoh yang menarik, perekonomian Indonesia telah melewati tahun yang penuh tantangan ini dengan capaian yang cukup baik. Meskipun melambat dibandingkan dengan tahun 2008, pertumbuhan ekonomi tahun 2009 dapat mencapai 4,5%, tertinggi ketiga setelah China dan India. Inflasi juga tercatat rendah 2,78%, terendah dalam satu dekade terakhir. 7 Peran dan Pengaruh Struktur ekonomi antar daerah yang berbeda, menimbulkan peningkatan disparitas pertumbuhan ekonomi antarregional di periode gejolak ekonomi global. Penurunan pertumbuhan ekonomi banyak terjadi di wilayah yang mengandalkan ekspor sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, wilayah yang banyak ditopang konsumsi rumah tangga masih mencatat pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, meskipun tetap menurun dibandingkan dengan tahun 2008. Kondisi perbedaan pengaruh gejolak ekonomi global ini pada gilirannya mengakibatkan disparitas pertumbuhan ekonomi antar wilayah pada tahun 2009 meningkat, meskipun hampir seluruh daerah tumbuh melambat. 8 4

PERSEPSI PELAKU USAHA ATAS IKLIM INVESTASI TAHUN 2009 Telah dicapai perbaikan iklim investasi di Indonesia, antara lain tercermin dari membaiknya peringkat Indonesia pada survei Doing Business yang dilakukan setiap tahun oleh Bank Dunia. Hali ini terutama dipengaruhi berkurangnya waktu memulai usaha yaitu dari 154 hari pada tahun 2008 menjadi 60 hari. Kendala yang masih mengemuka dari hasil survei tersebut adalah faktor regulasi perpajakan, aturan perburuhan, dan sistem hukum untuk melindungi investor. Perbaikan daya saing juga tergambar dari hasil kajian IMD Competitive Centre yang menempatkan Indonesia pada posisi 42 atau naik dari peringkat 51 dari tahun sebelumnya. Perbaikan peringkat ini dipengaruhi oleh faktor ketahanan ekonomi, peningkatan efisiensi bisnis dan Pemerintah Indonesia. 9 Persepsi Perilaku Dari sisi kebijakan, berbagai perbaikan iklim usaha dipengaruhi juga oleh kebijakan pemerintah pada tahun 2009 yang mencabut berbagai Peraturan Daerah yang berpotensi besar menghambat investasi. Perda yang dibatalkan sampai Oktober 2009 telah mencapai 688 Perda, yang antara lain berkaitan dengan pajak dan retribusi di sektor perhubungan, industri-perdagangan, pertanian, serta budaya dan pariwisata. 10 5

PENATAAN POLITIK DAN DEMOKRASI UNTUK MENDORONG PEMBANGUNAN EKONOMI Demokrasi dalam sistem penyelenggaraan negara memiliki mekanisme kontrol yang paling kuat terhadap kekuasaan, perumusan kebijakan dan proses politik. Dengan demikian demokrasi memiliki pemahaman filosofis yang kuat tentang pengembangan hakekat sifat baik dan menyediakan mekanisme memperbaiki kelemahan manusia dan masyarakat. Proses demokrasi bisa juga memperlambat pengambilan atau pelaksanaan suatu kebijakan. Namun demikian, demokrasi dengan aspek kontrolnya mempunyai peran yang besar dalam mendorong peningkatan rasa keadilan dan kemakmuran masyarakat. Demokrasi dengan pelaksanaan checks and balances merupakan hal penting yang harus dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten. 11 Penataan Memperkokoh kemandirian ekonomi nasional dengan upaya inovatif yang serius dan berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang tersedia secara besar-besaran perlu pula dikonsentrasikan pada upaya peningkatan produktivitas dan efisiensi. Perekonomian tidak dapat dikelola berdasarkan ekonomi komando, namun sebaliknya tidak dapat diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar yang murni. Oleh karena itu, untuk mendukung terciptanya rasa keadilan dan efisiensi, serta menjamin berjalannya perekonomian seperti yang diharapkan, diperlukan demokrasi yang sehat. Dengan demikian, perlu dilakukan pemberdayaan kekuatan-kekuatan ekonomi kerakyatan secara berkelanjutan dengan dukungan kuat dari parlemen dan pemerintah, dengan menerapkan strategi bersama yang pro-kemandirian ekonomi dan pro-rakyat. 12 6

Penataan Pemikiran Amartya Sen; demokrasi sebagai koridor utama dalam memahami persoalan kemiskinan. Kemiskinan secara ekonomi berhubungan erat dengan maju mundurnya proses demokrasi dalam arti sesungguhnya. Rendahnya suara masyarakat miskin dalam menyampaikan aspirasinya, bisa berakibat tidak tercapainya sasaran programprogram pembangunan ekonomi. Perlu upaya pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi dan tetap memperhatikan pertumbuhan yang merata antar-provinsi, antar-kota/kabupaten. Upaya ini tidak lepas dari pelaksanaan kebijakan yang memperkuat sinergi pusat-daerah, menghilangkan ego sektoral dan kelembagaan, penyebaran pembangunan infrastruktur untuk mendukung pembangunan produk/sektor unggulan dan kluster, meningkatkan nilai tambah serta peningkatan konektivitas. 13 Penutup Sejak reformasi tahun 1998 sampai tahun 2009, DPR-RI telah menghasilkan 386 buah Undang-Undang. Undang-Undang ini memberikan payung dan kerangka hukum bagi berkembangnya sistem politik, ekonomi, hukum, dan birokrasi dari bentuknya yang lama menuju Indonesia Baru yang demokratis, berkeadilan, dan modern. Perubahan-perubahan hukum dan kelembagaan serta tatanannya diharapkan dapat memperkuat kelembagaan negara, hubungan pusat dan daerah, serta memperjelas lingkungan kegiatan bisnis (business environment) ke depan yang lebih kompleks. Hal ini sebagai konsekuensi dari keinginan untuk mendekatkan pemerintah kepada masyarakat demi transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas agar praktik-praktik KKN dapat ditangkal pada tingkat sumbernya. 14 7

Penutup Bagi masyarakat bisnis; aspek hukum yang jelas dan tegas akan memberikan ruang gerak untuk memperhatikan praktik good corporate governance (GCG), demi hubungan yang baik dengan semua pemangku kepentingan (stakeholders) di sekitar lokasi kegiatannya. Selamat melaksanakan konferensi, semoga menghasilkan pemikiran cemerlang guna kemajuan nusa dan bangsa. 15 TERIMA KASIH 16 8