Bab I PENDAHULUAN. antara lain kebijakan pemerintah yang memberikan batasan-batasan tiap individu agar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagai jaminan secara hak, tetapi dapat diambil kembali sebagai tebusan. Gadai

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi terjaminnya barang dan jasa dan memanfaatkan nikmat-nikmat yang Allah

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah S.W.T. sebagai khalifah untuk memakmurkan

RESCHEDULING NASABAH DEFAULT PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mura>bah}ah merupakan produk finansial yang berbasis ba i atau jual beli.

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

STAIN Ponorogo Press, 2010, h Agustina Wulansari, "Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah Pada PT

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan jika terjadi penyimpangan. Kegiatan pengawasan merupakan unsur

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan usaha semakin lama semakin pesat. Persaingan dan perkembangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. 1 Bank secara. kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

BAB I PENDAHULUAN. konvensional. Namun, orang awam dan orang-orang mengenal bank syari ah dari

BAB I PENDAHULUAN. muamalah Islam dalam suatu transaksi atau dalam suatu bisnis. 2

TANGGUNG JAWAB MURTAHIN (PENERIMA GADAI SYARIAH) TERHADAP MARHUN (BARANG JAMINAN) DI PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SYARIAH UJUNG GURUN PADANG

ANALISIS PELAKSANAAN GADAI EMAS DENGAN AKAD RAHN

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Islam, Jakarta: RajawaliPers, 2007, h Adiwarman Azwar Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB I PENDAHULUAN. Ini pun dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bersedia untuk

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. barang berharganya. Tidak mengherankan bila yang datang ke kantor pegadaian

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. kepada Muhammad S.A.W. sebagai petunjuk dan pedoman yang mengandung

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. muslim dihadapkan pada sutu pilihan, yaitu penyimpanan dananya di bank

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

PENDAHULUAN. orang-orang yang melanggar perintahnya, maka amal perbuatan mereka akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah perekonomian. Allah SWT berfirman QS;17:9 Sesungguhnya Al Qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya Undang-undang No.10 Tahun Dalam Undang-undang

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1

BAB III METODE PENELITIAN. pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Malang serta praktik yang

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan emas semakin lama disimpan harganya semakin tinggi. Perlahan tapi

BAB I PENDAHULUAN. ikut islam disebut seorang muslim. Islam sebagai agama Allah yang telah. individu-sosial, jasmani-rohani, duniawi-ukhrawi muaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekonosia, 2003, h Heri Sudarsono, Bank dan lembaga keuangan Syariah, Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jasa perbankan dikeluarkan oleh bank syariah untuk nasabah dan

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala sesuatu agar perekonomian mereka menjadi lebih stabil. Tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. di bidang perbankan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperbaiki dan. memperkokoh ketahanan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. kausalitas yang terjadi antara variabel yang diteliti sebagai pembuktian atas

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Lelang Barang Jaminan pada Perum Pegadaian Cabang Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan masyarakat, baik dalam aspek politik, ekonomi, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berkaitan untuk menambah fungsi dari bank selain fungsi bank yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan yang diminati oleh masyarakat. trend saat ini. syariah dalam melakukan kegiatannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

DAFTAR PUSTAKA. Antonio, Muhammad Syafi i Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani.

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS

BAB I PENDAHULUAN. umat agama lain. Islam adalah rahmatan lil alamin rahmat bagi alam semesta.

BAB I. Bandung, 2003, hal. xi 2 Undang-undang No. 10 Tahun 1998, Tentang Perbankan, hal. 5. Penerapan prinsip..., Indah Fajarwati, FH UI, 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perekonomian, seperti perkembangan dalam sistim perbankan. Bank

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. Syariah (BPRS). Menurut data statistik Oktober 2011 Bank Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diuraikan pada bab. sebelumnya maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat mengetahui produk apa yang akan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

1 Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas ekonomi merupakan suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas ekonomi memaksa para pelakunya berlomba untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Setiap individu memiliki hak yang sama dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Tetapi, berbagai aktivitas itu terdapat aturan yang berlaku, antara lain kebijakan pemerintah yang memberikan batasan-batasan tiap individu agar bersikap rasional dalam menjalankan aktivitas ekonominya. Islam menempatkan manusia (pelaku ekonomi) sebagai khalifah di muka bumi. Bumi dan seisinya menjadi amanah yang harus dijaga oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup individu dan untuk kebutuhan bersama. Untuk mencapai tujuan mulia tersebut, Allah memberikan petunjuk melalui para rasul-nya 1, yaitu Nabi Muhammad saw. sebagai rasul terakhir yang membawa syariah Islam bagi umatnya. Syariah Islam yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad saw. memiliki karakter komprehensif dan universal. Sehingga karakter tersebut sangat tampak dalam kegiatan bermuamalah, yaitu tidak membeda-bedakan antara Muslim dan non Muslim. Ekonomi Islam memiliki rambu-rambu yang jelas bagi makhluk dalam berjuang mendapatkan materi atau harta. Rambu-rambu tersebut antara lain tidak bertransaksi dengan cara yang batil, menghindari praktik ribawi serta bertanggung jawab sosial antarsesama. Hal itu menjadi penyeimbang seorang Muslim dalam kegiatan ekonomi. 1 Muhammad Syafi i Antonio, 2001, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Gema Insani, hal. 3.

2 Nur Yasin mengatakan bahwa: Sejarah ekonomi Islam di Indonesia dimulai dari tahap dialektis kritis kemudian memasuki tahap implementasi. 2 Salah satu implementasi sistem ekonomi Islam adalah perbankan syariah sebagai instrumen di sektor keuangan syariah. 3 Bank Jatim Syariah menjalankan operasional bank berdasarkan prinsip syariah, seperti jual beli, bagi hasil, dan berbagai produk jasa perbankan yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan nasabah. Salah satu produk dari Bank Jatim Syariah adalah gadai emas syariah. Di Bank Jatim Syariah produk gadai emas tersebut masuk dalam kategori produk pembiayaan yang disebut pembiayaan rahn emas ib Hasanah. 4 Latar belakang diluncurkan produk rahn emas tersebut adalah semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap transaksi syariah dalam seluruh aspek kehidupan. Dengan produk ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan masyarakat kepada lembaga keuangan yang melaksanakan transaksi secara gelap dengan prinsip dasar bunga berbunga. Hal itu dapat berakibat pada meningkatnya kemiskinan dan menurunkan taraf hidup masyarakat, serta memfasilitasi masyarakat awam yang gemar menabung dalam bentuk emas apabila membutuhkan likuiditas dalam kebutuhan sehari-hari. Gaya hidup yang lebih mementingkan keinginan (wants) daripada kebutuhan (needs), mengakibatkan banyak lembaga keuangan syariah membuka layanan gadai emas dengan berbagai kepentingan, tanpa memperhatikan aspek kepatuhan syariah dalam produk tersebut. Sehingga transaksi gadai emas berubah menjadi bisnis investasi yang memberikan banyak keuntungan pada lembaga keuangan maupun nasabah yang bersangkutan. Gadai emas bukan 2 M. Nur Yasin, 2009, Hukum Ekonomi Islam-Geliat Perbankan di Indonesia, UIN Malang Pers, hal.115. 3 Fahrur Ulum, 2011, Perbankan Syariah di Indonesia, Putra Media Nusantara, hal. 19 4 Amsari (Karyawan, Bagian taksiran Bank Jatim Syariah Cabang Sampang), Wawancara, Sampang, 30 Mei 2015.

3 lagi sebagai solusi keterdesakan bagi masyarakat yang membutuhkan, tetapi berubah menjadi sarana investasi kebutuhan tersier. Di sisi lain dalam praktik gadai emas yang ada di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang. Produk gadai emas Dalam hal ini tentu muncul pertanyaan dengan murahnya biaya sewa atau ujroh atau mereka mempunyai alasan tersendiri terkait dengan biaya sewa yang paling murah sekabupaten Sampang tersebut. Hal ini yang menarik bagi peneliti untuk melakukan kajian lebih mendalam. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Produk gadai emas di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang dalam analisis SWOT Rahn merupakan akad perjanjian penyerahan barang untuk menjadi agunan atau jaminan dari fasilitas pembiayaan yang diberikan. 5 Tujuan akad rahna dalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan. 6 Dalam Al-Qur an Surat Al- Baqoroh ayat 283 diterangkan mengenai rahn atau gadai sebagai berikut : 5 Sutan Remy Sjahdeini, 2008, Perbankan Islam dan Kedudukannya Dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, hal.76. 6 Andrian Sutedi, 2009, Perbankan Syariah Tinjauan Dan Beberapa Segi Hukum, Ghalia Indonesia, hal.109

4 Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (parasaksi) menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan konteks penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil kualitatif dan kuantitatif analisis SWOT pada produk gadai emas di bank Jatim Syariah Cabang Sampang? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk menggambarkan hasil kualitafif dan kuantitatif analisis SWOT pada produk gadai ema di bank Jatim Syariah Cabang Sampang. D. Manfaat Penelitian Dari tujuan penelitian yang dilakukan sedikit banyak pasti memiliki manfaat tersendiri, antara lain:

5 Pertama, manfaat teoritis, yakni bahwa penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi teoris tentang teori- teori manajemen dakwah terutana mengenai gadai emas dalam analisis SWOT. Kedua, manfaat praktis, yakni bahwa penelitian ini dapat digunakan sebagai bekal pengetahuan bagi Bank Jatim Syariah Cabang Sampang, terutama bagian penaksiran gadai emas. E. Definisi Konsep Untuk memperjelas kemana arah pembahasan yang diangkat, maka penulis perlu memberikan definisi dari judul penelitian tersebut, yakni dengan menguraikan sebagai berikut: 1. Gadai Emas Gadai emas merupakan pembiayaan atas jaminan berupa mas sebagai salah satu alternatif memperoleh pembiayaan secara cepat. Pinjaman gadai emas merupakan fasilitas pinjaman tanpa imbalan dengan jaminan emas dengan kewajiban pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Jaminan emas yang diberikan disimpan dalam penguasaan atau pemeliharaan bank dan atas penyimpanan tersebut nasabah diwajibkan membayar biaya sewa. 7 2. SWOT SWOT adalah singkatan dari kekuatan (Strength) dan kelemahan (weakness) intern perusahaan serta peluang (opportunities ) dan ancaman (threat) dalam lingkungan yang dihadapi perusahaan. Analis SWOT merupakan cara sistematik untuk mengidentifikasi faktor- faktor ini dan strategi yang menggambarkan kecocokan paling baik diantara 7 Andri Soemitra., 2009, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Prenada Media Group, Hal. 402

6 mereka. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang meminimalkan kelemahan dan ancaman. Bila diterapkan ecara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai dampak yang sangat besar atas rancangan suatu strategik yang berhasil. 8 F. Sistematika Pembahasan Peneliti ini akan dirancang menjadi lima bab. Di bab pertama, pembahasan ditekankan pada fokus penelitian, yaitu produk gadai emas di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang dalam analisis SWOT. Dari fokus ini, terumuskan masalah penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Fokus ini menjadi pijakan alur penelitian berikutnya. Agar memperoleh pemahaman fokus penelitian dengan benar, maka alasan munculnya fokus serta konseptualisasi dikemukakan dalam bab pertama. Demikian pula, orijinalitas fokus penelitian yang dibahas dalam studi kepustakaan. Fokus penelitian harus memiliki kekuatan secara teoritis yang juga dibahas dalam bab kedua. Ada teori yang menjadi pondasi fokus penelitian di atas. Teori gadai emas dalam analisis SWOT dimana gadai emas dianalisis dengan analisi SWOT untuk mencapai sebuat tujuan suatu perusahaan. Dalam bab ketiga, berangkat dari rumusan masalah, metode penelitian dikemukakan. Dalam membahas metode penelitian, jenis data penelitian menjadi pijakan awal dalam menentukan pendekatan dan jenis penelitian. Data- data penelitian yang digali merupakan penjabaran dari teori gadai emas dan analisis SWOT. Apa yang akan ditanyakan dan diamati 8 Pearce Robinson, 1997, Manajemen Strategik Formulasi,Implementasi Dan Pengendalian, Bina Rupa Aksara, hal. 229

7 tidak lepas dari data- data yang telah diindentifikasikan. Berdasarkan data ini, untuk informan, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data ditentukan. Dalam bab keempat, pembahasan tentang data lapangan dibagi menjadi dua sub- sub. Sesuai dengan masalah yang dijabarkan dari fokus penelitian, yaitu data tentang gadai emas dalam analisis SWOT. Data-data ini digambarkan apa adanya hingga memperoleh hal-hal di balik fenomena.tentu saja interpretasi peneliti banyak terlibat dalam pembahasannya. Agar data memiliki makna, perlu konfirmasi dengan teori. Hasil konfirmasi ini berupa analisis dan temuan penelitian yang dibahas dalam bab keempat. Temuan ini dapat menghasilkan tiga kemungkinan. Pertama, data dan teori saling memperkuat. Kedua, data memperkaya teori.ketiga, data dan teori saling berlawanan. Temuan data merupakan jawaban atas rumusan masalah yang dibahas secara singkat dalam bab empat. Karena hanya satu rumusan masalah, maka kesimpulannya juga satu. Berdasarkan kesimpulan ini, saran- saran diajukan dengan dua saran, sesuai dengan kegunaan penelitian, yaitu saran teoritis dan saran praktis.