Kata Kunci Timbulan dan komposisi, analisis finansial

dokumen-dokumen yang mirip
TIMBULAN DAN KOMPOSISI RUMAH POTONG HEWAN, PASAR, DAN PETERNAKAN SAPI DI KECAMATAN TAMAN, KABUPATEN SIDOARJO

Pengelolaan Sampah Organik Rumah Pemotongan Hewan, Industri Tahu, Peternakan, dan Pasar di Kecamatan Krian, Kabupaten. Sidoarjo.

POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO

Potensi Daur Ulang dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

TUGAS AKHIR NABELLA RIZKI ANDRIANI DOSEN PEMBIMBING : SUSI AGUSTINA WILUJENG, S.T., M.T

BAB III METODE PERENCANAAN

SONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT

III. METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS)

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ

BAB III STUDI LITERATUR

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro

PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU)

Pengolahan Sampah Tempat Pelelangan Ikan, Bandara dan Pasar di Kecamatan Sedati dan Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota

Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun

Industri Petis. Densitas Sampah h(k (kg/m3) Komposisi Sampah. Industri Petis A Hari ke- Industri Petis B Hari ke- Ratarata

Studi Timbulan Dan Reduksi Sampah Rumah Kompos Serta Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca Di Surabaya Timur

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

Potensi Gas Rumah Kaca Pengelolaan Sampah Domestik di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

EVALUASI PROSES KOMPOSTING DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI KOMPOS

STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY DI KECAMATAN SUKOLILO- SURABAYA

EVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO

Pengaruh Pengaturan ph dan Pengaturan Operasional Dalam Produksi Biogas dari Sampah

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU LAHUNDAPE KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR

POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KOTA CIREBON

EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

STUDI EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2) DAN METANA (CH4) DARI KEGIATAN REDUKSI SAMPAH DIWILAYAH SURABAYA BAGIAN SELATAN

I. PENDAHULUAN. Sensus Penduduk 2010 (SP 2010) yang dilaksanakan pada Mei 2010 penduduk

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III METODE PERENCANAAN

SERAH TERIMA DIGESTER TERNAK. Kulonprogo, DI. Yogyakarta. Oleh : Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA Menteri Negara Lingkungan Hidup

Lay out TPST. ke TPA. Pipa Lindi

PENDAHULUAN. Pertanian organik di masa sekarang ini mulai digemari dan digalakkan di

STUDI KARAKTERISTIK SAMPAH KANTOR WALIKOTA MAKASSAR DAN ALTERNATIF PENGOLAHANNYA

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

PENGOLAHAN SAMPAH MINGGU 3 SAMPLING TIMBULAN. Disiapkan oleh: Bimastyaji Surya Ramadan - Institut Teknologi Yogyakarta -

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyebar luas baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.limbah atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Potensi Pencemaran Lingkungan dari Pengolahan Sampah di Rumah Kompos Kota Surabaya Bagian Barat dan Pusat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama

I. PENDAHULUAN. LPG. Tujuan diberlakukannya program ini adalah untuk mengurangi subsidi

Timbulan dan Pengurangan Sampah di Kecamatan Klojen Kota Malang

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

VI. PENGELOLAAN, PENCEMARAN DAN UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH PASAR

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum

POTENSI PEMANFATAN SAMPAH DI PASAR LEUWILIANG, CIGUDEG DAN JASINGA KABUPATEN BOGOR MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU

OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari aktivitas institusi, hasil pertanian dan perkebunan serta sapuan jalan dapat dilihat

PROSIDING SNTK TOPI 2013 ISSN Pekanbaru, 27 November 2013

pengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit.

1. Pendahuluan ABSTRAK:

BAB VI PEMBAHASAN Analisis Perkembangan Jumlah Penduduk. tahun kedepan atau sampai tahun Untuk mengetahui metoda proyeksi

BAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya

PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SERAH TERIMA DIGESTER TERNAK DAN IPAL TAHU

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

POTENSI EKONOMI TIMBUNAN SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

1 Pengolahan Sampah Pasar, Rumah Potong Hewan, Peternakan Sapi di Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo Deby Nanda Muhamad dan Susi Agustina Wilujeng Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: wilujeng_susi@yahoo.com Abstrak Timbulan dan komposisi sampah yang terbentuk merupakan informasi dasar yang dibutuhkan untuk merencanakan pengelolaan sampah. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung timbulan, komposisi sampah, dan menganalisis pengolahan sampah organik berdasarkan nilai ekonomi. Direncanakan pengolahan sampah organic pada penelitian ini adalah pengolahan kompos dan biogas. Pengukuran timbulan dilakukan berdasarkan SNI 19-3964-1994. Analisis dan pembahasan data meliputi analisis aspek teknis dan finansial. Berdasarkan hasil penelitian jumlah timbulan sampah pada Pasar Sepanjang yaitu 6588,21 kg/hari. Sedangkan timbulan sampah peternakan di Kecamatan Taman yaitu 20839 kg/hari dan timbulan sampah rumah potong hewan 951,54 kg/hari. Keuntungan yang diperoleh dari pengolahan kompos yaitu Rp 341.513 per hari per hari atau Rp 124.652.375 per tahun. Penghematan biaya yang diperoleh dari pengolahan sampah biogas yaitu Rp 19.470.960 per tahun pada Kelurahan Ngelom dan Rp 18.415.080 per tahun pada Kelurahan Tawangsari. Kata Kunci Timbulan dan komposisi, analisis finansial I. PENDAHULUAN ALAM setiap aktifitasnya, manusia akan menghasilkan Dresidu yang salah satunya berbentuk padat yang disebut limbah padat atau sampah. Pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat yang menyebabkan semakin tingginya jumlah sampah yang dihasilkan tidak diimbangi dengan sistem penanganan yang tepat, sehingga permasalahan mengenai sampah sudah menjadi permasalahan klasik yang sulit diselesaikan Kabupaten Sidoarjo saat ini memiliki jumlah penduduk 2.053.467 jiwa [1]. Volume sampah yang dihasilkan Kabupaten Sidoarjo sebesar 4517,6 m 3 /hari dengan komposisi organik mudah membusuk 65%, kertas 5,3%, plastik 15,5%, kayu 2,7%, kain/tekstil 4,5%, karet/kulit tiruan 0,19%, logam/metal 1,5%, gelas/kaca 0,5%, limbah berbahaya 1,25%, limbah pembongkaran 0,81%, lain-lain (batu,pasir,dll) 2,75% yang bersumber dari pemukiman, pasar, pertokoan, hotel, rumah makan, fasilitas umum, sapuan jalan, saluran, industri serta volume sampah yang masuk TPA sebanyak 2709,6 m 3 /hari [2]. Kecamatan Taman merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo yang memiliki luas wilayah 3.185 Ha dan terletak di ketinggian kurang lebih 9 meter di atas permukaan laut. Jumlah penduduk Kecamatan Taman mencapai 192.287 jiwa. Volume sampah di Kecamatan Taman sebesar 317.823 L/orang/hari. Namun, Data timbulan tersebut belum menjadi dasar sebagai data timbulan sampah Kecamatan Taman Karena belum adanya survey dan penelitian tentang sampah. Data komposisi sampah di Kecamatan Taman belum terperinci atau belum detail. Data mengenai komposisi dan timbulan sampah sangat diperlukan dalam menentukan sistem perencanaan manajemen limbah padat yang diterapkan [3]. Negara-negara berkembang memiliki karakteristik sampah dengan komposisi organik yang lebih tinggi dbandingkan dengan negara maju.hal ini dapat memicu reduksi sampah yang akan dibuang ke TPA dengan pembuatan kompos dan biogas [4]. Dari pernyataan diatas maka perlu dilakukan sebuah studi untuk mengetahui jumlah timbulan dan komposisi sampah pasar, peternakan, dan rumah potong hewan yang dihasilkan oleh sumber-sumber tersebut. Kemudian dapat diprakirakan potensi dari sampah tersebut, berkaitan dengan pengelolaan maupun pengolahannya. Potensi timbulan sampah tersebut dilihat dari aspek teknis yang meliputi kuantitas, pemetaan sumber, dan diagram alir pengelolaannya. Selain itu ditinjau juga dari aspek finansial untuk mengetahui nilai ekonomis dari sampah tersebut. Sampah memiliki nilai ekonomi yang berbeda-beda sesuai dengan komposisi sampah masing-masing dan perlakuan sebelum penjualan. Nilai ekonomi yang diperoleh dari pengolahan sampah dapat membantu meningkatkan kualitas lingkungan dengan adanya reduksi sampah serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. II. METODE PENELITIAN A. Tahap Persiapan Persiapan penelitian dilakukan untuk membantu dan mempersiapkan semua keperluan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari peralatan sampling dan pembuatan kuisioner. Persiapan peralatan sampling ini digunakan untuk membantu dalam penelitian ini seperti

2 mengukur timbulan, komposisi, dan densitas sampah. Kuisioner digunakan untuk mengambil data secara tidak langsung mengenai sumber sampah yang diambil. B. Tahap Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer ini diperoleh dari studi lapangan langsung untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian. Data sekunder diperoleh dari pihak ketiga yang terkait dengan penelitian. Penelitian ini dilakukan di pasar Sepanjang, rumah potong hewan Kelurahan Ngelom, dan tiga peternakan. Metode pengambilan contoh timbulan dan komposisi sampah sesuai dengan SNI 19-3964-1994. Penelitian pasar Sepanjang dilakukan di TPS Pasar. Sementara itu, penelitian rumah potong hewan dan peternakan langsung di sumbernya. Pengambilan data timbulan dan komposisi sampah di TPS dengan mengukur volume sampah yang diangkut gerobak pengangkut sampah dan menghitung ritasi gerobak pengangkut sampah. Sedangkan pengambilan data timbulan dan komposisi sampah rumah potong hewan dan peternakan langsung diukur menurut komponen sampahnya. Selain data timbulan dan komposisi sampah, diukur juga densitas sampah. Perhitungan densitas sampah dilakukan melalui persamaan berikut: Ƿ = m/v (1) = densias sampah (kg/m 3 ) m = berat sampah (kg) v = volume sampah (m 3 ) Data sekunder yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah data Dinas Pasar Kabupaten Sidoarjo mengenai jumlah pasar, luas pasar, dan jumlah pedagang yang berada di Kecamatan Taman dan data Dinas Peternakan mengenai jumlah yang dipotong dan jumlah perah yang berada di Kecamatan Taman. pada tabel 1. Tabel 1. Berat dan Volume Rata-Rata Sampah di Pasar Berat No Komponen Persentase (%) sampah Volume rata- (m 3 ) rata (kg) A Sampah Organik mudah terurai 1 sisa sayuran 57.06 3759.24 13.61 2 sisa makanan 8.57 564.34 1.48 3 sisa buah (kulit,biji) 14.38 947.1 2.01 4 sampah kebun 2.78 183.44 1.42 5 sampah daging 1.8 118.33 0.76 B kulit jagung 2.99 197.1 1.5 C tongkol jagung 0.86 56.74 0.28 D sabut dan batok kelapa 4.85 319.72 1.67 E Kertas 0.77 50.83 0.53 F Kayu 2.19 144.05 1.41 G Plastic 3.44 226.58 1.64 H Kaca 0.2 13.43 0.09 I Logam 0.08 5.38 0.06 J Lain- lain 0.03 2.18 0.08 TOTAL 6588.21 26.54 Dari tabel 1 diketahui bahwa persentase sampah rganic mudah terurai pada pasar sepanjang yaitu 84,58%. Direncanakan untuk mengolah sampah rganic mudah terurai pada pasar Sepanjang dibangun tempat pengolahan kompos. Persentase komponen sampah Pasar Sepanjang digrafikkan pada gambar 1. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sampah Pasar Sepanjang Pasar Sepanjang memiliki luas 9800 m 2 dan memiliki jumlah pedagang 2459 pedagang[5]. Jumlah gerobak pengangkut sampah yang berada di pasar Sepanjang yaitu 11 gerobak sampah yang memilki volume gerobak masing-masing antara lain 0,6 m 3, 0,9 m 3, 1,12 m 3. Didapatkan timbulan sampah pasar Sepanjang yaitu 6588,21 kg/hari yang didapatkan dari densitas sampah rata-rata dengan volume sampah rata-rata yang diangkut oleh gerobak sampah. Sehingga didapatkan laju timbulan sampah melalui pembagian timbulan sampah pasar Sepanjang dengan luas pasar Sepanjang. Maka didapatkan laju timbulan sampah yaitu 0,67 kg/m 2. Kemudian dari timbulan sampah tersebut diketahui berat dan volume rata rata sampah di pasar yang ditabulasi Gambar. 1. Persentase komponen sampah di pasar Sepanjang B. Sampah Rumah Potong Hewan Pada rumah potong hewan di Kecamatan Taman berada di Kelurahan Ngelom dengan rata-rata julah yang dipotong yaitu 14-20 ekor /hari. Rumah potong hewan ini memiliki komponen sampah antara lain rumen, kotoran, dan darah. Didapatkan dari hasil pengukuran bahwa timbulan sampah pada rumah potong hewan Ngelom sebesar 951,54 kg/hari dengan timbulan komponen sampah rumen sebesar 569,10

3 kg/hari, timbulan kotoran sebesar 49,82 kg/hari, dan darah 331,63 kg/hari. Data timbulan dan volume sampah tersebut ditabulasi dan digrafikkan pada tabel 2 dan gambar 2 Tabel 2 Berat dan Volume Rata-Rata Sampah Rumah Potong Hewan Ngelom No Komponen Presentase (%) Berat ratarata (kg/hari) Volume (m3/hari) A Rumen 59.8 569.1 0.52 B Kotoran 5.2 49.82 0.05 C Darah 35 332.63 0.33 Total 100 951.54 0.89 mengalikan jumlah per peternakan dikalikan dengan timbulan sampah kotoran rata-rata per ekor. Volume sampah kotoran ditentukan dengan membagi timbulan kotoran per peternakan dengan densitas sampah rata-rata kotoran Diketahui dari pengukuran bahwa densitas ratarata kotoran yaitu 1037,31 kg/m 3. Berikut perhitungan timbulan kotoran per peternakan. Kotoran peternakan A Diketahui jumlah pada peternakan ini adalah 4 Timbulan kotoran = 4 x 21,40 kg/ekor = 85,6 kg/peternakan Volume sampah = 85,6 kg/ekor : 1037,31 kg/m 3 = 0,08 m 3 Kotoran peternakan B Diketahui jumlah pada peternakan ini adalah 4 Timbulan kotoran = 4 x 21,40 kg/ekor = 85,6 kg/peternakan Volume sampah = 85,6 kg/ekor : 1037,3 kg/m 3 = 0,08 m 3 Gambar 2 Persentase Komponen Sampah Rumah Potong Hewan C. Peternakan Sapi Menurut data Dinas Peternakan Kabupaten Sidoarjo tahun 2013, jumlah perah yang berada di Kecamatan Taman mencapai 970 ekor perah[6]. Peternakan yang diteliti yaitu berjumlah 3 peternakan yaitu peternakan A memiliki 4 perah, peternakan B memiliki 4 perah, peternakan C 40 perah. Peternakan memiliki komponen sampah antara lain kotoran, dan sisa pakan. Didapatkan dari hasil pengukuran bahwa timbulan komponen sampah kotoran per ekor yaitu 21,40 kg/ekor.hari dan timbulan komponen sampah sisa pakan per ekor yaitu 0,25 kg/ekor.hari atau 1,35 kg/peternakan.hari. Dari hasil tersebut tersebut dapat dihitung timbulan sampah kotoran dan sisa pakan untuk Kecamatan Taman. Menurut data Dinas Peternakan Kabupaten Sidoarjo tahun 2013, jumlah perah yang berada di Kecamatan Taman mencapai 970 ekor perah. Dari jumlah tersebut dikalikan dengan timbulan sampah kotoran dan sisa pakan per ekor. Berikut adalah perhitungan timbulan sampah kotoran perah Kecamatan Taman Timbulan Kotoran Sapi = 21,40 kg/ekor.hari x 970 = 20758 kg/hari Timbulan Sisa Pakan Sapi = 0,25 kg/ekor.hari x 970 = 238,46 kg/hari Kemudian tentukan timbulan dan volume sampah kotoran. Timbulan sampah kotoran ini ditentukan dengan Kotoran peternakan C Diketahui jumlah pada peternakan ini adalah 40 Timbulan kotoran = 40 x 21,40 kg = 856 kg/peternakan Volume sampah = 856 kg/ekor : 1037,31kg/m 3 = 0,83 m 3 D. Rancangan Pengolahan Sampah Direncanakan pengolahan sampah pada penelitian ini yaitu pengolahan kompos dan biogas. Pengolahan sampah kompos direncanakan untuk sampah organik mudah terurai Pasar Sepanjang. Pengolahan Biogas direncanakan terdapat dua lahan pengolahan sampah biogas. Lahan pertama digunakan untuk rumah potong hewan, peternakan A, dan peternakan B yang berada di Kelurahan Ngelom. Lahan kedua digunakan untuk peternakan C yang berada di Kelurahan Tawangsari. Pada pengolahan kompos diketahui timbulan sampah dan volume sampah per-hari yang dihasilkan pasar yaitu 6588,21 kg/hari dan 26,54 m 3. Dari hasil timbulan sampah dan volume sampah tersebut dapat dianalisis luas lahan untuk pengolahan kompos yang ditabulasi pada tabel 3. Pada pengolahan biogas, diketahui jumlah timbulan sampah dan volume sampah yang dibiogaskan pada lahan biogas Kelurahan Ngelom yaitu 396,49 kg/hari dan 0,38 m 3. Sedangkan pada Kelurahan Tawangsari diketahui jumlah timbulan sampah dan volume sampah yang dibiogaskan yaitu 428,6 kg/hari dan 0,42 m 3. Dari hasil timbulan sampah dan volume sampah tersebut dapat dianalisis luas lahan untuk masing masing lahan pengolahan biogas yang ditabulasi pada tabel 4 dan tabel 5.

4 Berikut ini asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan aspek finansial: Tabel 3. Luas Lahan Pengomposan Pasar Sepanjang Luas Komponen Lahan (m 2 ) Proses Awal Lahan Pemilahan 39 Proses Komposting Lahan penampung sampah yang dikomposkan 25 Lahan Pencacahan 4.14 Lahan pematangan 297,68 Lahan Penampung lindi 0,41 Lahan Pengayakan 8 Lahan pengemasan 10,18 Fasilitas Lainnya Lahan parkir 40 Gudang 25 Kantor 16 Proses Biogas TOTAL 461 Tabel 4. Luas Lahan Biogas Kelurahan Ngelom Komponen Luas Lahan (m 2 ) Lahan Digester 6,28 Lahan Penampung Gas 6,29 a. Peralatan utama seperti digester memiliki penyusutan digester selama 15 tahun [7] dan peralatan pendukung seperti mesin pencacah, mesin pengayak, mesin sealer memiliki umur pakai selama 3 tahun [8] b. Harga jual kompos direncanakan Rp 700. c. Diketahui 1 m 3 biogas setara dengan 0,46 kg LPG. Harga jual tabung LPG 12 kg yaitu Rp 90.000 rupiah. Maka harga jual biogas yaitu Rp 3.450,00 d. Pada perencanaan ini harga digester untuk 12 m 3 yaitu Rp 35.500.000 dan harga tanah untuk daerah Kabupaten Sidoarjo yaitu Rp 160.000/m 2. Dari hasil analisis didapatkan biaya investasi yang dibutuhkan untuk merencanakan pengolahan sampah kompos sebesar Rp 449.125.000,00 sedangkan biaya investasi yang dibutuhkan untuk merencanakan pengolahan sampah biogas dan Tawangsari yaitu Rp 273.567.000 dan Rp 87.841.550. pada Kelurahan Ngelom. Biaya operasional pengolahan kompos yaitu biaya produksi kompos yaitu Rp 594.657 per hari atau Rp 217.049.805 per tahun dan menghasilkan keuntungan yaitu keuntungan Rp 341.513 per hari atau Rp 124.652.375 per tahun. Sedangkan biaya operasional pengolahan biogas pada Kelurahan Ngelom yaitu Rp 281.876 per hari atau Rp 102.884.740 per tahun sedangkan pada biaya pengolahan biogas pada Kelurahan Tawangsari yaitu Rp 235.958 per hari atau Rp 86.124.670 per tahun. Penghematan biaya bahan bakar yang diperoleh dari pengolahan sampah biogas yaitu Rp 54.086 per hari atau Rp 19.470.960 per tahun pada Kelurahan Ngelom dan Rp 51.153 per hari atau Rp 18.415.080 per tahun pada Kelurahan Tawangsari Proses Biogas TOTAL 12,57 Tabel 5. Luas Lahan Biogas Kelurahan Tawangsari Komponen Luas Lahan (m 2 ) Lahan Digester 6,28 Lahan Penampung Gas 3,59 TOTAL 9,87 E. Analisis Finansial Analisis finansial ini meliputi biaya investasi, biaya operasional, keuntungan dari pengolahan kompos, dan penghematan biaya bahan bakar dari pengolahan biogas. direkomendasikan. Biaya investasi adalah biaya awal yang diperlukan dalam pengerjaan suatu kegiatan. Biaya operasional ini meliputi gaji pekerja, biaya air, bahan bakar, dan kemasan. Pembahasan dalam perhitungan aspek finansial ini juga menggunakan asumsi-asumsi yang sesuai dengan literatur. IV. KESIMPULAN a. Jumlah timbulan sampah Pasar Sepanjang adalah 6588.21 kg/hari dengan persentase komposisi sampah organik mudah terurai yang akan dijadikan kompos sebesar 84,58%. Biaya investasi pengolahan kompos di pasar Sepanjang memiliki nilai investasi sebesar Rp 449.215.000. b. Timbulan sampah peternakan di Kecamatan Taman yaitu 20839 kg/hari dengan persentase komposisi sampah organik mudah terurai yang dijadikan biogas sebesar 100%. Dan jumlah timbulan sampah Rumah Potong Hewan yaitu 951.54 kg/hari dengan persentase sampah organik mudah terurai yang dijadikan biogas yaitu 100%. Biaya investasi yang diperlukan untuk pengolahan biogas di Kelurahan Ngelom sebesar Rp 273.567.000 sedangkan biaya investasi pengolahan biogas di Kelurahan Tawangsari sebesar Rp 87.841.550. c. Menurut analisis biaya di atas, nilai keuntungan dari pengolahan kompos yaitu mencapai Rp 124.652.375 per tahun. Sedangkan Penghematan biaya yang diperoleh dari pengolahan sampah biogas yaitu Rp 19.470.960 per tahun pada Kelurahan Ngelom dan Rp 18.415.080 per tahun pada Kelurahan Tawangsari.

5 DAFTAR PUSTAKA [1] Sidoarjo. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka 2013. Sidoarjo : BPS Kabupaten Sidoarjo, 2013. [2] Sidoarjo. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sidoarjo. Materi Pengelolaan Sampah DKP Sidoarjo 2013. Sidoarjo : DKP Kabupaten Sidoarjo, 2013. [3] Pramono, Studi Mengenai Komposisi Sampah Perkotaan di Negara - Negara Berkembang.. Jurnal FTSP Universitas Gunadarma., Vol.4, No.2 (2003) 150 154. [4] Darmasetiawan. Sampah dan Sistem Pengelolaannya. Jurnal Teknik Kimia Universitas Diponegoro., Vol.2, No.5 (2004) 88-91. [5] Sidoarjo. Dinas Pasar Kabupaten Sidoarjo. Data Pasar Kabupaten Sidoarjo 2013. Sidoarjo : Dinas Pasar Kabupaten Sidoarjo, 2013 [6] Sidoarjo. Dinas Peternakan Kabupaten Sidoarjo. Data Jumlah Hewan Ternak Kabupaten Sidoarjo 2013. Sidoarjo : Dinas Peternakan Kabupaten Sidoarjo, 2013 [7] Wahyuni, Menghasilkan Biogas Dari Aneka Limbah, Agromedia Pustaka :Jakarta (2011) [8] Widiasari, Analisis mikroorganisme dalam pengolahan kompos pada sampah Rumah Potong Hewan Dengan..Jurnal Biologi Institut Pertanian Bogor Vol.5, No.2,( 2006) 56-70.