BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah tempat berbagai pihak, khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan (Fahmi, 2012: 52). Pasar modal ini merupakan alternatif bagi para investor dalam menanamkan dananya. Berinvestasi dalam pasar modal ini mendorong para investor untuk melakukan transaksi di pasar modal. Namun para investor tidak begitu saja melakukan pembelian saham sebelum melakukan penilaian dengan baik terhadap emiten. Menurut Widiadmodjo (2009), emiten adalah perusahaan swasta atau BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang mencari modal dari bursa efek dengan cara menerbitkan efek (saham, obligasi, right issue, dan waran). Untuk dapat menjadi emiten ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan, yaitu sebagai berikut: 1. Menerbitkan efek, yang kemudian dijual kepada investor guna mendapatkan modal. 2. Untuk menerbitkan efek yang laku dijual, emiten harus mempunyai prestasi yang baik dan tidak memiliki cacat hukum. Dengan demikian emiten berperan menjamin efek yang diterbitkannya sah menurut hukum. 3. Emiten merupakan sumber pertama informasi mengenai efeknya. Kebenaran informasi dari emiten merupakan tanggung jawab emiten bersangkutan. 1
Dengan mengetahui kebenaran informasi mengenai efek (saham) dan laporan keuangan emiten maka investor dapat melakukan analisis laporan keuangan keuangan dan membuat keputusan untuk melakukan pembelian saham emiten sesuai dengan harga saham di pasar modal. Harga saham suatu perusahaan selalu mengalami pergerakan naik atau turun. Pergerakan harga saham tergantung dari kekuatan permintaan dan penawaran saham. Apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan maka harga tersebut akan cenderung naik, demikian pula sebaliknya apablia kelebihan penawaran maka harga saham cenderung turun. Pergerakan pada harga saham inilah yang dapat mempengaruhi keputusan para investor untuk melakukan penjualan atau pembelian saham pada waktu yang tepat dengan analisis dan tingkat akurasi yang cukup tinggi sehingga dapat memaksimalkan keuntungan atau meminimalisasi kerugian. Oleh karena itu, para investor sangat membutuhkan informasi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham baik secara langsung maupun tidak. Menurut Fahmi (2012: 89), ada beberapa faktor atau kondisi yang menentukan naik turunnya harga saham, yaitu: 1. Kondisi mikro dan makro ekonomi. 2. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi (perluasan usaha), seperti membuka kantor cabang dan kantor cabang pembantu, baik yang dibuka di domestik maupun luar negeri. 3. Pergantian direksi secara tiba-tiba. 4. Adanya direksi atau pihak komisaris yang terlibat tindak pidana dan kasusnya sudah masuk ke pengadilan. 2
5. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan dalam setiap waktunya. 6. Resiko sistematis, yaitu suatu bentuk resiko yang terjadi secara menyeluruh dan telah ikut menyebabkan perusahaan ikut terlibat. 7. Efek dari psikologis pasar yang ternyata mampu menekan kondisi teknikal jual beli saham. Laporan keuangan adalah salah satu sumber informasi yang dapat digunakan oleh investor dalam pengambilan keputusan investasi. Informasi dalam laporan keuangan dapat memberikan prediksi mengenai informasi yang menyangkut tentang penilaian harga saham melalui berbagai analisis. Salah satu analisis yang dapat dilakukan adalah analisis rasio perusahaan. Analisis rasio (ratio analysis) merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan (Subramanyam, 2012: 42). Rasio yang cukup efektif digunakan untuk melakukan penilaian terhadap harga saham diantaranya adalah Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Book Value Per Share (BVS), dan Price to Book Value (PBV). Rasio Earning Per Share menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa dan dapat menggambarkan prospek earning perusahaan di masa depan. Book Value Per Share diperlukan untuk menentukan wajar atau tidaknya harga saham di pasar. Sedangkan rasio Price Earnings Ratio dan Price to Book Value diperlukan untuk membandingkan apakah harga sebuah saham overvalued atau undervalued sehingga para investor dapat menentukan kapan sebaiknya saham dibeli atau dijual. 3
Merujuk dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Siagian (2004) yang meneliti tentang Analisis Pengaruh Nilai Buku dan Laba Per Lembar Saham Terhadap Harga Pasar Saham Pada Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta Tahun 1995-2002. Hasil penelitian tersebut adalah nilai buku dan laba per lembar saham secara simultan berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Penelitian yang dilakukan oleh Arief (2006) yang meneliti tentang Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Go Public Di Indonesia. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Earning Per Share dan Dividend Per Share tidak berpengaruh secara simultan terhadap harga saham. Namun secara parsial variabel Earning Per Share dan Dividend Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Nurdhiana (2011) yang meneliti tentang Pengaruh Book Value (BV), Price to Book Value (PBV), Earning Per Share (EPS), dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 2010. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa berdasarkan pengujian secara parsial variabel Book Value dan Price to Book Value tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, namun variabel Earning Per Share dan Price Earning Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan berdasarkan pengujian secara simultan menyatakan bahwa variabel Book Value, Price to Book Value, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 4
Dan penelitian yang dilakukan oleh Mathilda (2012) yang meneliti tentang Pengaruh Price Earnings Ratio dan Price to Book Value Terhadap Harga Saham Indeks LQ 45 (Periode 2007-2009). Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Price Earnings Ratio dan Price To Book Value tidak berpengaruh baik secara secara simultan maupun secara parsial terhadap harga saham. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian peneliti adalah perusahaan-perusahaan sub sektor hotel dan pariwisata yang terdaftar di BEI. Alasan peneliti memilih perusahaan sub sektor hotel dan pariwisata sebagai populasi dalam penelitian ini adalah dikarenakan terjadinya perkembangan industri pariwisata yang sangat pesat di Indonesia yang membuat peningkatan terhadap kebutuhan akan jasa hotel. Perkembangan industri pariwisata ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan dari dalam dan luar negeri ke setiap lokasi dan kota tujuan wisata yang banyak tersebar di penjuru Indonesia. Perkembangan jasa hotel dan pariwisata ini mendorong setiap perusahaan perhotelan untuk mengembangkan usahanya dan tentu memiliki keinginan untuk membuka cabang di setiap lokasi dan kota yang menjadi tujuan wisata. Dalam menjalankan dan mengembangkan usaha jasa perhotelan ini, setiap perusahaan perhotelan akan membutuhkan suntikan dana dari para pemilik dana (investor). Cara untuk memperoleh dana salah satunya adalah dengan menerbitkan dan menjual saham melalui pasar modal atau bursa efek sebagai perantara. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di dalam sebuah karya tulis ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul: Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Book Value Per Share, dan Price To 5
Book Value terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Hotel dan Pariwisata yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah Earning Per Share, Price Earning Ratio, Book Value Per Share, dan Price To Book Value berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor hotel dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011 baik secara simultan maupun secara parsial?. 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang dinyatakan dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Book Value Per Share, dan Price To Book Value terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor hotel dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011 baik secara simultan maupun secara parsial. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak khususnya: 1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk menambah ilmu pengetahuan dan mengembangkan 6
wawasan dalam bidang analisis laporan keuangan, manajemen keuangan, dan pasar modal khususnya tentang pengaruh rasio-rasio penilaian saham yang terdiri dari earning per share (EPS), price earning ratio (PER), book value per share (BVS), dan price to book value (PBV) terhadap harga saham. 2. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi investasinya. 3. Bagi perusahaan (emiten), hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja keuangannya dalam upaya untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya, dan juga diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam strategi penciptaan nilai bagi pemegang saham (stockholder). 4. Bagi peneliti-peneliti lainnya, penelitian ini diharapakan dapat menjadi bahan referensi dalam mengembangkan dan memperluas penelitian mereka. 7