Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (2) Hal PGSD FKIP Universitas Bengkulu

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THE POWER OF TWO PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VSDN 04 KINALI PASAMAN BARAT

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan kegiatan belajar agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya.

Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi Siswa Kelas V SD Negeri 26 Sabang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. penuh perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (IPTEKS).

Evi Puji Rahayu, Nuraedah, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KUTA BAK MEE ACEH BESAR

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

E.ISSN P.ISSN Vol.3 No.1 Edisi Januari 2018

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI KELOMPOK (SISWA KELAS III SDN CANDIJATI 01 ARJASA)

Rinendah Sihwinedar 16

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Soni

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD NEGERI TRIREJO

Oleh: Rusmiati SD Negeri 1 Punjul Karangrejo Tulungagung

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun di Kelas IV SDN 1 Tatura

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE SIMULASI DIKELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 29 SAOK LAWEH KEC. KUBUNG KAB. SOLOK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL. Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

Bahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Oleh: ENUNG KARNENGSIH NIP

Disusun Oleh : Yanti Jasni, S.Pd Guru SDN 34 Gantung Ciri ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN TAHUN

JEMBER TAHUN PELAJARAN

NASKAH PUBLIKASI. Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: ATIK SETYAWAN NIM : A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS X TKJ A SMK NEGERI 1 BIROMARU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Pokok Sumber Daya Alam Pada Siswa Kelas IV SDN 4 Tuladenggi

Siti Solehah 35. Kata Kunci : Aktivitas Hasil Belajar, Sifat Wajib ALLAH, Strategi Pembelajaran Bernyanyi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SDN 09 GUNUNG TULEH

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kolaborasi Kelas V SDN 3 Parigi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh: Siti Halimah SD Negeri 01 Sembon, Karangrejo, Tulungagung

Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

Transkripsi:

Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (2) 2016. Hal.261-266 PGSD FKIP Universitas Bengkulu UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN TEKNIK BERPIKIR, BERPASANGAN, BERBAGI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 07 KABAWETAN Suarjo Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Teknik Berpikir, Berpasangan, Berbagi dalam pembelajaran PKN dalam pada siswa kelas IV SDN 07 Kabawetan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 3 siklus. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV SDN 07 Kabawetan yang terdiri dari 12 orang pada tahun pelajaran 2014/2015. Pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi dan lembar tes. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa. Hasil yang diperoleh dari penelitian yaitu: (1) pada siklus I terdapat 4 kelemahan yang terdapat pada aktivitas guru, serta nilai rata-rata dari hasil tes diperoleh 6,16 dan persentase ketuntasan belajar klasikal 66,66%dengan kategori belum tuntas; (2) siklus II terdapat 2 kelemahan lagi pada aktivitas guru, serta nilai rata-rata dari hasil tes diperoleh 7,12, dan persentase ketuntasan belajar klasikal 83,33% dengan kategori belum tuntas; (3) siklus 3 hanya tersisa 1 kelemahan pada aktivitas guru pada saat pembelajaran berlangsung, serta nilai rata-rata diperoleh 8,02 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 91,66% dalam kategori tuntas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka penerapan pendekatan Tehnik Berpikir, Berpasangan, Berbagi dapat meningkatkan hasil belajar, aktivitas siswa, dan aktivitas guru serta kualitas proses pembelajaran PKN di kelas IV SDN 07 Kabawetan. Kata Kunci: Peningkatan,, Hasil Belajar, teknik berpikir, berpasangan, berbagi PENDAHULUAN Pendidikan pada hakikatnya adalah sebuah usaha dimana peserta didik diharapkan dapat memecahkan persoalanpersoalan dalam kehidupannya. Tentu dengan harapan agar peserta didik dapat menjadi lebih baik, bisa mengembangkan potensi dirinya dan bermanfaat untuk lingkungannya. Dalam hal ini menunjukkan bahwa manusia juga membutuhkan pendidikan untuk kehidupannya agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Seperti yang ditetapkan oleh peraturan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab II Pasal 3 sebagai berikut: Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta Hak Cipta@ 2016 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu ISSN 1693 8577 261

bertanggung jawab. Tujuan yang diharapkan ini sulit dicapai apabila siswa dianggap sebagai obyek pembelajaran dengan kegiatan yang mengutamakan pembentukan intelektual dan tidak melatih mereka menjadi insan yang kreatif, mandiri, demokratis serta bertanggung jawab. Ahli pendidikan yakni menurut Bloom (dalam Syaiful Sagala, 2006: 33) berpendapat bahwa tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi 3 kawasan domain yaitu: (1) domain kognitif mencakup kemampuan intelektual mengenal lingkungan yang terdiri atas enam macam kemampuan yaitu: pengetahuan, pengalaman, penerapan, analisis, sistesis, dan penilaian; (2) domain afektif mencakup kemampuan-kemampuan emosional yaitu; kesadaran, partisipasi, penghayatan nilai, pengorganisasian nilai, dan karakterisasi diri; dan (3) domain psikomotor yaitu kemampuan-kemampuan motorik menggiatkan dan mengkoordinasikan gerakan terdiri dari; gerakan reflek, gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan jasmani, gerakan terlatih, dan gerakan nondiskursif. Dengan mengetahui pentingnya pembelajaran PKN, maka tujuan-tujuan dalam pembelajaran diharapkan tercapai dengan optimal. Agar tujuannya dapat dicapai secara optimal diperlukan proses pembelajaran yang mengarah pada perbaikan yang ingin dicapai. Hal ini diperlukan ke profesionalan guru dalam membimbing peserta didik betul-betul menguasai materi, membuat perencanaan pembelajaran dengan sistematis, dan menggunakan metode atau model yang bervariasi dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dengan baik mengantarkan peserta didiknya ketujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada pembelajaran PKN kelas IV SDN 07 Kabawetan pada ulangan semester 1 tahun ajaran 2014-2015 diperoleh keterangan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yakni rata-rata 6,16. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah. tuntas secara individual apabila siswa memperoleh nilai 7,0 ke atas dan pembelajaran secara klasikal proses belajar mengajar dikatakan tuntas apabila siswa di kelas memperoleh nilai 7,0 ke atas sebanyak 75 %. Rendahnya hasil belajar siswa ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: (1) selama proses pembelajaran guru hanya menyalurkan informasi, tanpa mengikut sertakan siswa (pasif); (2) siswa jarang diberikan kesempatan untuk memecahkan masalah sendiri; (3) cara penyampaian konsep oleh guru yang kurang sistematis; (4) pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih bersifat konvensional yaitu hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan oleh guru; (5) hasil belajar siswa rendah. Penerapan model pembelajaran yang dilakukan guru secara konvensional ini menyebabkan siswa menjadi pasif. Siswa hanya sebagai alat untuk transfer ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh guru tanpa mengikut sertakan siswa dalam proses pembelajaran. Untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa perlu diadakan perbaikan. Khususnya dalam proses pembelajaran diperlukan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi serta pemilihan model dan teknik yang tepat sehingga anak tidak merasa jenuh pada saat kegiatan pembelajaran, dan belajar pun lebih bermakna dan menyenangka Dari berbagai literatur ditemukan salah satu metode dan teknik pembelajaran yang relevan dan dianggap efektif, yaitu dengan pendekatan siswa dengan teknik Berpikir, Berpasangan, Berbagi. Dipilihnya pendekatan siswa dengan teknik Berpikir, 262 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (2) 2016. Hal. 261-266

Berpasangan, Berbagi karena pembelajaran ini mempunyai keunggulan-keunggulan diantaranya memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain. Keunggulan lain dari pembelajaran ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, teknik Berpikir, Berpasangan, dan Berbagi ini memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain. Di samping mempunyai keunggulan, model pembelajaran teknik Berpikir, Berpasangan, dan Berbagi juga mempunyai kelemahan. Kelemahannya adalah: (1) metode pembelajaran Think Berpikir, Berpasangan, Berbagi belum banyak diterapkan di sekolah, (2) sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru, waktu pembelajaran berlangsung guru melakukan intervensi secara maksimal, (3) menyusun bahan ajar mengubah kebiasaan siswa belajar dari yang dengan cara mendengarkan ceramah diganti dengan belajar berpikir memecahkan masalah secara kelompok. METODE Penelitian ini dilaksanakan di SDN 07 Kabawetan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 07 Kabawetan tahun ajaran 2014/2015. Pada kelas tersebut siswanya berjumlah 12 orang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Mata pelajaran yang menjadi tujuan penelitian adalah pendidikan Kewarganegaraan (PKN), dimana prestasi belajar anak masih belum memuaskan yaitu 5,82. Data yang terdapat pada laporan ini peneliti mengambil dari: (1) hasil observasi saat proses pembelajaran berlangsung; (2) lembar observasi evaluasi siswa yang terkumpul setelah proses pembelajaran selesai; (3) tes hasil belajar untuk menghimpun data tentang daya serap siswa dalam penguasaan bahan pelajaran PKN serta data prestasi belajar siswa. Penenlitian Tindakan Kelas ini telah dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) Perencanaan (Planning); (2) Pelaksanaan tindakan (action); (3) observasi (observation); dan (4) Penilaian dan refleksi (reflection). Data dianalisis dengan rata-rata nilai dan kriteria ketuntasan belajar berdasarkan penelitian acuan patokan. Menurut Depdiknas (2004). Siswa dikatakan tuntas belajar secara individual apabila siswa telah mencapai nilai 7,0 keatas secara klasikal proses belajar mengajar dikatakan tuntas bila siswa dikelas memperoleh nilai 7,0 keatas sebanyak 75%. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian perbaikan pembelajaran Pada siklus I dilaksanakan tes pada setiap pertemuan di akhir pembelajaran yang semuanya telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam menerima materi pelajaran di setiap pertemuan. Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang berlangsung sebanyak tiga siklus dengan menerpakan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Pada siklus I nilai hasil evaluasi rataratanya 6,16 dan hasil belajar klasikal 66,66%, meningkat pada siklus II yaitu 7,12 dan hasil belajar klasikal 83,33%, kemudian Hak Cipta@ 2016 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu ISSN 1693 8577 263

meningkat lagi pada siklus III niali rata-rata siswa adalah 8,02 sedangkan hasil belajar klasikal siswa mencapai 91,66,%. Dari siklus ke siklus tampak ada peningkatan. Berdasarkan peningkatan nilai tersebut dapat dikatakan bahwa pendekatan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PKN dapat dikatakan berhasil, karena melaui diskusi kelompok dapat meningkatkan Pkn. Siklus I Berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan teman sejawat, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan peneliti dapat dikatakan cukup, walaupun telah mengalami peningkatan namun belum mencapai indikator keberhasilan seperti yang diharapkan pada penelitian ini. Pada perbaikan pertama ini kekurangan yang muncul pada pembelajaran pertama adalah: a. Siswa cendrung menjadi pendengar yang pasif pada saat proses pembelajaran berlangsung dikarenakan guru menggunakan bahasa ang sulit untuk dimengerti oleh siswa. b. Guru kurang mengkondisikan kelas ke arah yang kondusif pada saat membagikan LDS sehingga ada beberapa siswa yang masih asik dengan kegiatannya masing ; c. Guru tidak menggunakan media pembelajaran. d. Guru kurang memberikan penjelasan terperinci kepada siswanya dalam menjelasakan cara mengerjakan tugas. e. Tidak adanya pemantapan materi dan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal mengenai pelajaran yang belum mereka mengerti. f. Hasil evaluasi siswa rendah Ada pun kelebihan pada perbaikan1 adalah: Dalam proses belajar mengajar siswa termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran. Keseriusan dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran meningkat. Hal ini dapat dilihat dari berkurangnya siswa yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Prestasi belajar siswa telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum mengalami tindakan. Pada siklus pertama ini, rata-rata hasil belajar siswanya adalah 6,16. Indikator pembelajaran yang harus dicapai 7,0 Ini berarti rata-rata nilai siswa tersebut masih jauh dari indikator.dan untuk ketuntasan belajar klasikalnya adalah 66,66%. Siklus II Pada perbaikan kedua ini kekurangan yang muncul pada pembelajaran pertama adalah: a) Hasil evaluasi siswa sudah semakin baik, tetapi ada beberapa siswa yang masih mendapat nilai rendah b) Penggunaan media sudah optimal, tetapi masih belum tertib pada saat melibatkan siswa dalam pemanfaatan media a. Pengelolaan kelas masih kurang maksimal b. Guru tidak memberikan penghargaan kepada siswa yang telah melaksanakan pembelajaran dengan baik Ada pun kelebihan pada perbaikan1 adalah: (1) dalam proses belajar mengajar siswa termotivasi dan semangat mengikuti pembelajaran. (2) Keseriusan dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran meningkat. Hal ini dapat dilihat dari berkurangnya siswa yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. (3) Siswa lebih senang belajar dengan menggunakan media pembelajaran. (4) Prestasi belajar siswa telah 264 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (2) 2016. Hal. 261-266

mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum mengalami tindakan. Pada siklus II nilai hasil evaluasi rataratanya meningkat dari 16,6 pada siklus I, menjadi 7,12 pada siklus II. Dan untuk ketuntasan belajar klasikalnya meningkat dari 66,66% menjadi 83,33%. Siklus III Dengan menggunakan pendekatan keaktifan dan hasil belajar siswa dikatakan berhasil, dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa maupun nilai keaktifan siswa yang meningkat dari setiap siklus pembelajaran. Sebelum pendekatan siswa terhadap teknik Berpikir, Berpasangan, dan Berbagi nilai rata-rata belajar siswa dalam pembelajaran Pkn masih sangat rendah. Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang berlangsung sebanyak tiga siklus dengan menggunakan meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Pada siklus I nilai hasil evaluasi rata-ratanya 6,16, kemudian meningkat menjadi 7,12 pada siklus II, dan akhirnya pada siklus III meningkat lagi menjadi 8,02. Dan untuk ketuntasan belajar klasikalnya meningkat dari 66,66% pada siklus I menjadi 83,33% pada siklus II, dan akhirnya menjadi 91,66% pada siklus III. Berdasarkan peningkatan nilai tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran Pkn dengan menggunakan pendekatan siswa terhadap teknik Berpikir, Berpasangan, Berbagi dapat dikatakan berhasil, karena melaui pembelajaran kelompok dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep pembelajaran PKN. Keberhasilan PBM tersebut tidak terlepas dari kemampuan dan kerjasama peneliti dalam memanfaatkan berbagai komponen yang tersedia untuk menggali kreatifitas siswa, karena bagaimanapun pintarnya seorang guru tanpa disertai kompetensi guru dalam menggali kreatifitas siswa, PBM tidak akan optimal. Dari data-data yang telah peneliti peroleh, maka kesimpulan dari penelitian ini bahwa melalui penerapan pendekatan siswa terhadap teknik Berpikir, Berpasangan, Berbagi mata pelajaran Pkn dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Dengan melihat kondisi tersebut, maka penggunaan siswa terhadap Teknik Berpikir,Berpasangan, Berbagi baik dilaksanakan pada proses belajar mengajar. SIMPULAN Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan dalam 3 siklus ini, maka dapat ditarik kesimpulan antara lain: (1) Strategi terbaik yang diperoleh dengan menerapkan pendekatan siswa terhadap teknik Berpikir,Berpasangan, Berbagi yang dimaksudkan adalah melalui langkah-langkah sebagai berikut: sebagai timbal balik dari serangkaian kegiatan yang dilakukan, yaitu dengan menugaskan siswa membaca-baca lagi materi selanjutnya; (2) Dengan menerapkan pendekatan siswa terhadap teknik Berpikir Berpasangan Berbagi dapat meningkatkan keaktifan dan partisipasi siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat pada hasil ketuntasan belajar klasikal yaitu siklus I mencapai 66,66%, dan nilai arata 6,16, selanjutnya meningkat pada sikuls II yaitu ketuntasan belajar klasikal mencapai 83,33% dan nilai rata-rata 7,12, dan akhirnya meningkat lagi pada siklus III yaitu ketuntasan belajar klasikal mencapai 91,66% dan nilai rata-rata 8,02; (3) Penerapan pendekatan siswa terhadap teknik Berpikir,Berpasangan, Berbagi pada mata pelajaran PKN dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 07 Kabawetan Setelah mengadakan Penilitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas IV SDN 07 Kabawetan melalui penerapan pendekatan siswa terhadap teknik Berpikir Hak Cipta@ 2016 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu ISSN 1693 8577 265

,Berpasangan, Berbagi, maka melalui laporan hasil penelitian ini, penulis ingin menyampaikan beberapa saran, yaitu sebagai berikut: (1) guru yang ingin menggunakan pendekatan teknik Berpikir, Berpasangan, Berbagi pada pembelajaran PKn untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif agar siswa termotivasi dan bersemangat dalam belajar; (2) lebih meningkatkan pembimbingan siswa dalam melaksanakan diskusi kelas supaya diperoleh hasil diskusi yang lebih baik dan terarah. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Depdikdas. 2004. Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Depdikdas. 2005. Pedoman Evaluasi Proses dan Hasil Belajar PKN SD/MI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdikdas. 2006 Pedoman Penyusunan KTSP di Sekolah Dasar. Jakarta: BSNP. Depdikdas. 2006. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Depdiknas. 2006. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Depdiknas. 2007. Pedoman Penyusunan KTSP di Sekolah Dasar. Jakarta: BSNP. Depdiknas. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sumantri. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka. UU RI Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara. Winataputra, Udin S, dkk. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Zuchdi, Darmiyati. 2010. Humanisasi Pendidikan. Bina Aksara: Yogyakarta. 266 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (2) 2016. Hal. 261-266