FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU TERHADAP KUNJUNGAN DAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU DESA SUA-SUA KECAMATAN TEUPAH TENGAH KABUPATEN SIMEULUE

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program D IV Kebidanan U Budiyah Banda Aceh

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTEE BIDARI LHOK NIBONG KABUPATEN ACEH TIMUR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

NURJANNAH NIM

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

GAMBARAN PERBEDAAN PERTUMBUHAN ANAK BATITA YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DIGAMPONG LAMBHUK KOTA BANDA ACEH

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

Kurnia Mutiara. Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

NURLAILA RAMADHAN Tenaga Pengajar Pada StiKes Ubudiyah Banda Aceh

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

Jurnal Kesehatan Kartika 50

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

Tingkat Pengetahuan Bidan Tentang Penanganan Infeksi Pada Bayi Akibat Ketuban Pecah Dini Di Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2012

Serambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN :

JUNAINA Karya Tulis Ilmiah STIKes U BUDIYAH Banda Aceh. Abtract

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERNIKAHAN WANITA DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Nisa khoiriah INTISARI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH

HUBUNGAN PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

Eka Fauzia Laila ABSTRAK

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK

Maulina. Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh D-III Kebidanan

ABSTRAK GAMBARAN SOSIAL BUDAYA DENGAN POLA MAKAN IBU MENYUSUI DI KEMUKIMAN JANGKA BUYA KECAMATAN JANGKA BUYA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI TINGKAT II PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES U BUDIYAH BANDA ACEH

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

Sugiarti dan Vera Talumepa

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

Lilis Suryani 1), Carudin 2) Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang emal:

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

Nelly Malahayati 1. STIKes Bina Nusantara ABSTRAK. : Posyandu, Peran Kader,Dukungan Keluarga

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *)

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

HUBUNGAN USIA PENYAPIHAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DUKUH PUNDONG SRIHARDONO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN INTISARI

Woro Rahmanishati* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

PERAN KADER DALAM PENINGKATAN STRATA PELAYANAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN 2008

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BAYI DI PUSKSMAS ANTANG KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA NGAMPEL KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

,Jurnal Karya Tulis Ilmiah

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

JURNAL. Diajukan Untuk Memenuhi Ketentuan Melakukan Penyusunan Skripsi. Sebagai Persyaratan Menyelesaikan Program Study Diploma IV Kebidanan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa peristiwa yang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

Yusnidar 1*) ABSTRAK. 1. Pendahuluan

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEBET KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

Jurnal Kesehatan Kartika 27

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MURID KELAS III SDN 32 BEURAWE BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Observasional Analitik study yaitu

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU TERHADAP KUNJUNGAN DAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU DESA SUA-SUA KECAMATAN TEUPAH TENGAH KABUPATEN SIMEULUE JURNAL ILMIAH Diajukan Oleh : SURYANI 121010210071 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U BUDIYAH BANDA ACEH PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 2013

PERNYATAAN PERSETUJUAN Skripsi Ini Telah Disetujui Oleh Pembimbing Prodi D-IV Kebidanan Kebidanan STIKes U BUDIYAH Banda Aceh Banda Aceh, 1 November 2013 Pembimbing, dr. IKHSAN, M.Kes MENGETAHUI KETUA PRODI DIPLOMA IV KEBIDANAN STIKES U BUDIYAH BANDA ACEH CUT ROSMAWAR, S.ST

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU TERHADAP KUNJUNGAN DAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU DESA SUA-SUA KECAMATAN TEUPAH TENGAH KABUPATEN SIMEULUE Suryani Latar Belakang : Penanggulangan gizi kurang memerlukan upaya yang menyeluruh, meliputi upaya promotif, prenvetif dan rehabilitatif. Efektifitas penanggulangan gizi kurang ditentukan oleh dua hal. Pertama, ketetapan melakukan identifikasi dini gangguan pertumbuhan dan kedua, ketetapan dan kecepatan tindak lanjut setiap gangguan pertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan merupakan salah satu kegiatan utama program perbaikan gizi yang terdiri dari penimbangan balita setiap bulan, pencatatan dan pengisian Kartu Menuju Sehat, penilaian naik atau tidak naik yang bertujuan melakukan deteksi dini gangguan pertumbuhan dan melakukan tindak lanjut hasil pemantauan pertumbuhan. Tujuan Penelitian : mengetahui karakteristik ibu yang melakukan penimbangan Balita di Posyandu Desa Sua-Sua, Kecamatan Teupah Tengah, Kabupaten Simeulue. Metode Penelitian : Bersifat deskriptif dengan jenis penelitian crossectional yaitu pada tanggal 20-25 Juli 2013. Metode pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu sebanyak 62 ibu yang mempunyai balita. Hasil Penelitian : Responden yang pendidikannya menengah ternyata 30 orang (48.4%) yang melakukan penimbangan balita 14 orang (22.6%) dan yang tidak melakukan 16 orang (25.8%). Responden yang pengetahuannya sedang ternyata 28 orang (45.2%) yang melakukan penimbangan balita 13 orang (20.9%) dan yang tidak melakukan 15 orang (24.2%). Responden yang tidak bekerja ternyata 35 orang (56.5%) yang melakukan penimbangan balita 20 orang (32.3%) dan yang tidak melakukan 15 orang (24.2%). Responden yang memiliki lingkungan negatif ternyata 34 orang (54.8%) yang melakukan penimbangan balita 16 orang (25.8%) dan yang tidak melakukan 18 orang (29.0%). Kata Kunci : Penimbangan, Balita, Posyandu PENDAHULUAN Tingkat kematian bayi di Indonesia hingga saat ini masih memprihatinkan. Penyebab tingginya kematian bayi dan balita ini diantaranya karena penyakit yang diderita bayi dan balita tersebut. Adanya berbagai penyakit yang sering menjangkit bayi dan balita ini menunjukan bahwa tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan bayi dan balita masih rendah yang disebabkan karena tingkat sosial ekonomi yang lemah, tingkat pengetahuan yang rendah, keluarga memiliki balita lebih dari satu, banyaknya penyakit menular di lingkungan sekitar. (Rita Juniriana, 2007) Penanggulangan gizi kurang memerlukan upaya yang menyeluruh, meliputi upaya promotif, prenvetif dan rehabilitatif. Efektifitas penanggulangan gizi kurang ditentukan oleh dua hal. Pertama, ketetapan melakukan identifikasi dini gangguan pertumbuhan dan kedua, ketetapan dan kecepatan tindak lanjut setiap gangguan pertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan merupakan salah satu kegiatan utama program perbaikan gizi yang terdiri dari penimbangan balita setiap bulan, pencatatan dan pengisian Kartu Menuju Sehat, penilaian naik atau tidak naik yang bertujuan melakukan deteksi dini gangguan pertumbuhan dan melakukan tindak lanjut

hasil pemantauan pertumbuhan. (Rachmi Untoro, 2005) AKB (Angka Kematian Bayi) dan AKBAL (Angka Kematian Balita) di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya sekitar 1,2 1,3 kali lipat. AKB di Indonesia tahun 2007 sebesar 52 per 1000 kelahiran hidup dan AKBAL sekitar 19 per 1000 kelahiran hidup. Hal tersebut berarti dari sekitar 4 juta bayi lahir pertahun 300.000 meninggal sebelum ulang tahunnya ke-5 atau sekitar 800 balita meninggal perhari atau satu balita Indonesia meninggal setiap 2 menit. (SDKI, 2007) Dari data Kabupaten Simeulue jumlah balita sebanyak 26.240 orang, terdapat balita yang ditimbang 15.545 (59,2%), balita yang tidak ditimbang 10.695 (40,7%), balita yang mempunyai KMS 15.663 (59,6%) dan balita yang berada dibawah garis merah 6.68 (25,4%). (Dinkes Simeulue 2013) Kecamatan Teupah Tengah Kabupaten Simeulue masih memiliki Masalah penimbangan Balita khususnya di Desa Sua-sua. Jumlah ibu yang mempunyai balita sebanyak 62, ibu yang membawa anaknya ke posyandu untuk melakukan penimbangan berjumlah 28, sedangkan ibu yang tidak membawa anaknya ke posyandu berjumlah 34 ibu. Selanjutnya permasalahan ini menurut pengamatan penulis di desa Sua- Sua Kecamatan Teupah Tengah Kabupaten Simeulue yang menjadi faktor penyebab adalah pengetahuan ibu tentang penimbangan Balita. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penulis ingin mengadakan suatu penelitian tentang penimbangan Balita, dengan judul Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu terhadap kunjungan dan penimbangan balita di posyandu Desa Sua- Sua Kecamatan Teupah Tengah Kabupaten Simeulue Tahun 2013. Rumusan Masalah Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana Faktorfaktor yang mempengaruhi ibu terhadap kunjungan dan penimbangan balita di posyandu Desa Sua-Sua Kecamatan Teupah Tengah Kabupaten Simeulue Tahun 2013. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui karakteristik ibu yang melakukan penimbangan Balita di Posyandu Desa Sua-Sua Kecamatan Teupah Tengah Kabupaten Simeulue Tahun 2013. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui karakteristik ibu yang melakukan penimbangan Balita di Posyandu ditinjau dari segi pendidikan. b. Untuk mengetahui katakteristik ibu yang melakukan penimbangan Balita di Posyandu ditinjau dari segi pengetahuan. c. Untuk mengetahui karakteristik ibu yang melakukan penimbangan Balita di Posyandu ditinjau dari segi pekerjaan. d. Untuk mengetahui karakteristik ibu yang melakukan penimbangan Balita di Posyandu ditinjau dari segi lingkungan. KERANGKA KONSEP Variabel Independent Pendidikan Pengetahuan Pekerjaan Lingkungan Variabel Dependent Penimbangan Balita di Posyandu Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan crossectional. Populasi dan Sampel Populasi yang diamati dalam penelitian ini adalah semua ibu-ibu yang mempunyai anak balita di Desa Sua-Sua Kecamatan Teupah Tengah Kabupaten Simeulue yang berjumlah 62 ibu. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling.

Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Sua-Sua Kecamatan Teupah Tengah Kabupaten Simeulue dan waktu penelitian data dilaksanakan pada Bulan Agustus 2013. Cara Pengumpulan Data Penelitian Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengolah Data Penelitian Pengolahan data menggunakan langkah editing, coding, trasnfering dan tabulating. Analisis Data Data yang didapat dari pengisian kuesioner oleh responden kemudian dianalisissecara deskriptif dengan menghitung persentase setiapvariabel dependen dan independen dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan rumus (Machfoedz, 2009) F P x100 N P = Persentase F = Frekuensi yang diamati N = Jumlah seluruh observasi (responden yang menjadi sampel). N o 1 2 HASIL PENELITIAN Analisa Univariat Tabel 5.1 Penimbangan Balita Tidak dilakukan Frekuensi 28 34 Persentase 45,2 54,8 Berdasarkan Tabel 5.1 diatas dapat dilihat bahwa dari 62 responden umumnya penimbangan balita di posyandu tidak dilakukan sebanyak 34 orang (54,8%). Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu tentang Penimbangan Balita No Pendidikan Frekuensi Persentase 1 2 3 Tinggi Menengah Dasar 13 30 19 20,9 48,4 30,6 Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa dari 62 responden umumnya pendidikan ibu berada pada kategori menengah yaitu sebanyak 30 orang (48,4%). Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Penimbangan Balita No Pengetahuan Frekuensi Persentase 1 2 3 Tinggi Sedang Rendah 13 28 21 20,9 45,2 33,9 Berdasarkan Tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa dari 62 responden umumnya memiliki tingkat pengetahuan sedang tentang penimbangan balita yaitu sebanyak 28 orang (45,2%). Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu terhadap Penimbangan Balita No Pekerjaan Frekuensi 1 Bekerja 27 2 Tidak 35 Bekerja Persentase 43,5 56,5 Berdasarkan Tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa dari 62 responden umumnya tidak bekerja yaitu sebanyak 35 orang (56,5%).

N o 1 2 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Lingkungan Ibu terhadap Penimbangan Balita Lingkungan Positif Negatif Frekuensi Presentasi 28 45,2 34 54,8 Berdasarkan Tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa dari 62 responden umumnya memiliki lingkungan negatif terhadap Penimbangan Balita di Posyandu yaitu sebanyak 34 orang (54,8%). Analisa Bivariat Tabel 5.6 Ditinjau dari Pendidikan Pendidi kan Penimbangan Balita Tidak Total F % F % F % Tinggi 4 6.5 9 14.5 13 20.9 Menengah 14 22.6 16 25.8 30 48.4 Dasar 10 16.1 9 14.8 19 30.6 Jumlah 28 45.2 34 54.8 Berdasarkan Tabel 5.6 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas ibu tidak melakukan tingkat pendidikan menengah yaitu 16 orang (25.8%). Tabel 5.7 Ditinjau dari Pengetahuan Penimbangan Balita Pengetahuan Tidak N F % F % F % Tinggi Sedang Rendah 4 13 11 6.4 20.9 17.8 9 15 10 14.5 24.2 16.1 13 28 21 20.9 45.2 33.9 Jumlah 28 45.2 34 54.8 Berdasarkan Tabel 5.7 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas ibu tidak melakukan tingkat pengetahuan sedang yaitu 15 orang (24.2%). Tabel 5.8 Ditinjau dari Pekerjaan Penimbangan Balita Total Pekerjaan Tidak F % F % F % Bekerja Tidak 8 20 12.9 32.3 19 15 30.6 24.2 27 35 43.5 56.5 Bekerja Jumlah 28 45.2 34 54.8 Berdasarkan Tabel 5.8 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas ibu melakukan tingkat tidak bekerja yaitu 20 orang (32.3%) Tabel 5.9 Ditinjau dari Lingkungan Penimbangan Balita Total Lingkungan Tidak F % F % F % Positif Negatif 12 16 19.4 25.8 16 18 25.8 29,0 28 34 45.2 54.8 Jumlah 28 45.2 34 54.8 Berdasarkan Tabel 5.9 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas ibu tidak melakukan penimbangan balita di posyandu terhadap lingkungan negatif yaitu 18 orang (29.0%). PEMBAHASAN 1. Penimbangan Balita di Posyandu ditinjau dari Pendidikan Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Sua-Sua Kecamatan Teupah Tengah Kabupaten Simeulue Tahun 2013 dari 62 responden, ternyata ada 30 responden yang

berpendidikan menengah, sementara yang melakukan penimbangan balita di posyandu sebanyak 14 orang (22.6%) dan yang tidak melakukan sebanyak 16 orang (25.8%). Hasil penlitian ini tidak sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam pembentukan prilaku. Pengetahuan ini salah satunya diperoleh dari pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal sehingga dari pengetahuan tersebut akan menimbulkan seseorang berperan serta. Hal ini dikarenakan pendidikan terakhir responden sebagian besar adalah Menengah (SMA / SLTP). Asumsi peneliti dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah secara umum tingkat pendidikan responden di Desa Sua- Sua mayoritas memiliki tingkat pendidikan menengah. hal ini dapat mempengaruhi pengetahuan ibu dan sangat menentukan adanya penimbangan balita di Posyandu, namun dari hasil penelitian ibu yang berpendidikan menengah pengetahuannya kurang memadai tentang arti kesehatan. Dapat di simpulkan juga tinggi rendahnya penimbangan balita di posyandu bukan hanya dilihat dari pendidikan terakhir, tetapi juga dapat dilihat dari proses penerimaan ibu terhadap suatu objek tertentu. 2. Penimbangan Balita di Posyandu ditinjau dari Pengetahuan Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Sua-Sua Kecamatan Teupah Tengah Kabupaten Simeulue Tahun 2013 dari 62 responden, ternyata ada 28 responden yang berpengetahuan sedang, sementara yang melakukan penimbangan balita di posyandu sebanyak 13 orang (20.9%) dan yang tidak melakukan sebanyak 15 orang (24.2%). Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam pembentukan prilaku. Jika dihubungkan dengan ketidak hadiran ibu untuk menimbangkan balitanya maka hal itu sedikit sesuai dengan tingkat pengetahuan ibu yang sedang tentang posyandu, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan ibu merupakan faktor utama penyebab ketidak hadiran ibu untuk menimbangkan balitanya. Asumsi peneliti dari hasil penelitian ini adalah bahwa pengetahuan ibu tentang penimbangan balita sedang, hal ini dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan yang diperoleh responden tentang penimbangan balita, pengetahuan merupakan faktor yang berpengaruh dalam kelengkapan ibu dalam melakukan penimbangan balita di posyandu. Ibu yang berpengetahuan sedang dalam melakukan penimbangan balita di posyandu akan sedikit menghambat terbentuknya kesadaran ibu dalam melakukan penimbangan kepada balita. 3. Penimbangan Balita di Posyandu ditinjau dari Pekerjaan Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Sua-Sua Kecamatan Teupah Tengah Kabupaten Simeulue Tahun 2013 dari 62 responden, ternyata ada 35 responden yang tidak bekerja, sementara yang melakukan penimbangan balita di posyandu sebanyak 20 orang (32.3%) dan yang tidak melakukan sebanyak 15 orang (24.2%). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Poerdji Hastoety (2002) yang menyatakan bahwa pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kunjungan balita di posyandu. Hal ini dimungkinkan karena posyandu diselenggarkan pada hari kerja dan jam kerja pada pukul 09.00 12.00 Wib, sehingga pada waktu tersebut kebanyakan dari ibu pergi bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarganya (Widiastuti, 2006). Asumsi peneliti dari hasil penelitian ini adalah bahwa secara umum ibu-ibu yang tidak bekerja lebih banyak melakukan penimbangan balita di posyandu dari pada ibu-ibu yang bekerja, hal ini dikarenakan ibu yang bekerja tidak sempat membawa anaknya keposyandu untuk melakukan penimbangan. Sedangkan bagi ibu balita dari keluarga yang mampu merasa sudah membawa anaknya ke dokter, sehingga menganggap tidak perlu dibawa ke posyandu untuk penimbangan.

4. Penimbangan Balita di Posyandu ditinjau dari Lingkungan Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Sua-Sua Kecamatan Teupah Tengah Kabupaten Simeulue Tahun 2013 dari 62 responden, ternyata ada 34 responden yang memiliki lingkungan negatif, sementara yang melakukan penimbangan balita si posyandu sebanyak 16 orang (25.8%) dan yang tidak melakukan sebanyak 18 orang (29%). Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. (Anonymous, 2006). Asumsi peneliti dari hasil penelitian ini adalah bahwa semakin tinggi pengetahuan seseorang, maka semakin positif lingkungan di sekitar ibu untuk melakukan penimbangan balita di posyandu, namun dari hasil penelitian, lingkungan di sekitar ibu yang negatif lebih banyak dari pada lingkungan di sekitar ibu yang positif. PENUTUP Kesimpulan a. Mayoritas ibu yang tidak melakukan tingkat pendidikan menengah yaitu 16 orang (25,8%) b. Mayoritas ibu yang tidak melakukan tingkat pengetahuan sedang yaitu 15 orang (24,2%) c. Mayoritas ibu yang melakukan tingkat tidak bekerja yaitu 20 orang (32,3%) d. Mayoritas ibu yang tidak melakukan penimbangan balita di posyandu terhadap lingkungan negatif yaitu 18 orang (29,0%) DAFTAR PUSTAKA Ahmadi. 2000. Kecakapan. EGC, Jakarta Budiarto. 2002. Biostatistika. EGC, Bandung Data Dinas Kesehatan. Gizi Balita 2010. Dikutip tanggal 25 Juli 2011 Data di Desa Sua-sua. Dikutip tanggal 20 Juli 2013 Depkes RI. 2012. Bahan Penelitian Pemantauan Pertumbuhan Balita. Jakarta Dinkes NAD. 2007. Profil Pusat Kesehatan Masyarakat. Banda Aceh Dinkes Simeulue. 2013. Data Balita. Sinabang Depdiknas. 2005. Proses Pengubahan Sikap Pada Pendidikan. Jakarta Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. EGC, Jakarta Juniriana, Rita. 2007. Mengenal Penyakit- Penyakit Balita dan Anak. Sunda Kelapa Pustaka, Jakarta Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Meilani, Niken dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Fitramaya, Yogyakarta Muslihatun, dkk. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Fitramaya, Yogyakarta Muslihatun, Nur. 2010. Asuhan Kebidanan pada Neonatus dan Balita. Fitramaya, Yogyakarta Notoatmodjo,S. 2005. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta Notoatmodjo,S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta, Jakarta Pengertian Lingkungan. www.ubb.ac.id. Diunduh 17 juni 2011 SDKI. 2007. Cakupan Kehidupan Balita. Jakarta Rachman. 2009. Nilai-Nilai Dalam Pendidikan. Fitramaya, Yogyakarta Ningsi, Soetjiningsih. 2000. Periode Tumbuh Kembang Anak. Rineka Cipta, Jakarta Untoro, Rachmi. 2005. Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita, Jakarta Utami, Miranti. 2003. Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC, Jakarta