DUYUNG EMPANG Written by. Nevya Adysti Cp : Nevya Adysti STMIK AMIKOM Yogyakarta Condongcatur, Sleman Yogyakarta Copyright by Nevya Adysti All Right Reserved
OUT. TERAS RUMAH - PAGI Di suatu pagi yang cerah, Junet, Jaja dan Jason yang siswa SMA ini sedang libur sekolah dan berencana untuk pergi memancing bersama. Junet dan Jaja menjemput Jason yang rumahnya berjarak paling dekat dari empang. Mereka menunggu Jason bersiap-siap. Saat keluar, Jason memamerkan apa yang ada ditangannya. (Memperlihatkan yang ada di tangannya pada Junet dan Jaja) Ini barang mahal loh, aku dapet dari pamanku yang orang Inggris. (Melongo melihat apa yang di pegang Jason) Itu kan umpan buat mancing. Kayak orang kaya aja, kayak mau nangkap ikan gede. Ikan empang mah cacing juga doyan. Ya gak Ja? (Menyikut pelan Jaja) (Mengangguk semangat) Keliatannya emang umpan biasa, tapiiii.. Ini umpan buat mancing paling mutakhir. Orang yang mancing di tipi-tipi itu juga pada pake ini tauk. Buatan luar negeri loh, ikan sono aja pada suka, masak ikan empang sini gak doyan. & (Saling pandang keheranan) Ya daripada kalian bingung, mending tar kita buktiin aja di empang. Yuk kita kemon.
OUT. PINGGIR EMPANG - PAGI Ketiga remaja itu pun mengeluarkan alat pancing mereka. Jaja dan Junet dengan alat pancing sederhana dari bambu yang diberi benang. Sedangkan Jason yang anak orang kaya itu memakai alat pancing mahal seperti yang biasa dipakai professional. (Jaja menyenggol Junet agar melihat Jason) Buseeett.. Gaya banget sih, cuma mancing di empang juga pake begituan segala.. Iya dong, kan biar ikan-ikannya gak bisa kabur. (Tertawa, padahal Junet dan Jaja saling pandang keheranan) Mereka mulai memancing. Tak berapa lama umpan Jaja termakan oleh ikan. Jaja berusaha menarik kail dengan sekuat tenaga. (Menarik dengan kuat) Wahh, kayaknya gede nii.. (Menyentak pancingannya, dan menarik ikan ke permukaan) Weh, keren belom berapa lama udah dapat ikan.. Eh, Son, mana tadi? Katanya umpan mahal dari luar negeri.. (Manyun sambil menunduk) Paling bentar lagi juga dapet kok.. (Kaget karena umpannya bergerak) Tuh kan, tuh kan.. aduuh, berat banget..
Jason sangat kesulitan menarik pancingnya. Junet dan Jaja lalu membantu. Gilaaa, ni ikan apa kapal selam ni, berat banget yak.. Kita sentak bareng-bareng ya.. Aku itung sampe tiga.. Satu, dua, tigaaa.. (Ketiganya terjungkal ke belakang dan jatuh terduduk, Junet yg paling belakang tertimpang kedua temannya) Woooyy, berat ni. Son, makan apaan sih sampe berat banget gini? & (Melongo melihat yang berhasil mereka tarik) Ternyata yang berhasil mereka pancing adalah putri duyung cantik berambut panjang dengan sisik kemerahan. Kail milik Jason tersangkut di rambut panjang itu. (Baru melihat si duyung) Buseeeettt... Duyung empaaaangg.. (Membekap mulut Junet dengan tangannya tapi matanya masih menatap si duyung) (Sedikit mendekat ke arah si duyung) Mbaknya.. Asli sini? (Melepas tangan Jaja dari mulutnya) Eh, lu kira duyung anak kampung sini? Tanya aja pak RT sono sekalian..
(Memelototi Junet, Junet lalu diam dan menaruh tangan Jaja lagi di mulutnya) DUYUNG (Dengan muka malu-malu) Iya mas, saya asli kampung sini.. Hhhmmmmppp, hhmmmmpp (Mau ngomong, tapi tangan Jaja ditekan erat biar Junet tidak banyak omong) Son, kita lapor Pak RT aja.. DUYUNG Jaaangaaann.. & (Kaget dan melongo) Hah? DUYUNG (Seperti mau menangis) Pak RT dan Bu RT.. Mereka benci sama sayaaa.. Kenapa mbak? DUYUNG (Sedikit terisak) Sebelumnya perkenalkan nama saya Sulastri. Saya.. Saayaa.. (Menunduk dan terisak) CUT TO:
OUT. JALANAN KAMPUNG PAGI (Melepas tangan Jaja) Pokoknya kite bawa ke tempat pak erteeeee.. Mereka bertiga akhirnya memutuskan membawa Sulastri ke tempat Pak RT. Untuk menutupi sisik dan ekor Sulastri, mereka memakai jaket mereka. Jaja yang badannya paling besar menggendong Sulastri. Ketiganya mau bertanya tapi karena Sulastri masih menangis sambil menutupi wajahnya jadi tak ada yang berani bertanya bahkan si Junet yang bawel. INT. RUMAH PAK RT SEDIKIT SUDAH SIANG Rumah Pak RT terlihat sepi. Mereka memasuki pagar depan yang tidak tinggi. Sulastri makin menyembunyikan wajahnya. (Mengetok pintu depan yang terbuka) Assalamu Alaikuuuuuumm.. BU RT (Muncul dari dalam rumah) Waalaikum salam.. Eh, kalian.. ada perlu apa ya? Ini Bu. Kami gak sengaja mancing dia di empang. (Jason sedikit bergeser, memperlihatkan Jaja yang berdiri di belakang yang sedang menggendong Sulastri) BU RT (Kaget dan menutup mulut tak percaya) S... Su.. Sulastri.. (Air mata keluar sedikit sedikit)
SULASTRI (Menoleh setelah dari tadi menyembunyikan wajahnya) Ib.. Ibuuu.. (Tangisannya meledak) Haaahh? Ibu? Jaja menurunkan Sulastri. Sulastri dan Bu RT pun berpelukan. IBU RT Dia anak sayaa, udah hilang 13 tahun ini dan gak ada yang tau keberadaannya.. terima kasih yaa.. eh, bentar.. (Bu RT masuk ke dalam memanggil Pak RT) Paaakk, anak kita paaakk.. Pak RT (Keluar dengan buru-buru) SULASTRI Bapaaaaakk.. (Mereka bertiga berpelukan) Yaa, kirain duyung dari kerajaan mana gitu, ternyata anak pak RT.. Gak seru ah.. Emmm, kalo boleh tau, kenapa ya Sulastri bisa jadi begini? BU RT (Menyeka air matanya) Ceritanya, dulu itu...
INT. KAMAR SULASTRI- SORE HARI DI MASA LALU Tampak Sulastri sedang duduk di meja belajar sambil membaca buku. Saat itu dia adalah seorang mahasiswi yang cukup pintar dan rajin. SUARA LATAR BU RT Sulastri gadis cantik di kampung itu, dia gadis yang cerdas, cantik dan baik hati serta tidak sombong. Banyak pemuda yang menyukainya, tapi Sulastri saat itu masih ingin konsentrasi di kuliahnya sehingga mereka ditolak Sulastri. SUARA PRIA DARI LUAR Mana Sulastrii? Woy, keluar!! SULASTRI (Kaget dan keluar) OUT. TERAS RUMAH PAK RT- DI MASA LALU Ada apa ya? Tampak Pak Rono marah-marah di depan rumah Pak RT. Para tetangga mengintip dari jauh. Sulastri mencoba menjelaskan tapi Pak Rono ngeyel dan tetap marah-marah. SUARA LATAR BU RT Banyak keluarga dari pemuda yang ditolak Sulastri merasa tidak senang dan marah. Salah satunya Pak Rono yang terkenal sangat suka bertindak seenaknya. Sulastri saat itu menolak anaknya yaitu Roni. Semenjak peristiwa itu, 2 hari setelahnya Lastri hilang tanpa jejak. Dan sehari setelahnya Pak Rono meninggal. Kami sudah berusaha mencari Lastri tapi tidak jua ketemu.
INT. RUMAH PAK RT- MASA SEKARANG BU RT Jadi begitulah ceritanya, & (Manggut-manggut) SULASTRI Bu, Pak, tapi sekarang saya bukan manusia.. PAK RT Gapapa, kamu tetap anak kami kok.. kita cari obatnya sama-sama ya.. SULASTRI Iya Pak PAK RT Terima kasih ya anak-anak.. Sama-sama Pak.. -THE END-