BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Setiap individu ingin mengetahui lingkungan sekitarnya bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi didalam dirinya. Rasa ingin tahu itu yang memaksa manusia perlu untuk berkomunikasi. Melalui komunikasi manusia dapat menyampaikan pesan atau informasi kepada orang lain sehingga dapat berhubungan atau berinteraksi antara satu dengan yang lain saat melakukan komunikasi tersebut. Tanpa komunikasi, interaksi antar manusia baik secara perorangan, kelompok maupun organisasi tidak mungkin terjadi. Manusia memerlukan kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat. Sebagian besar interaksi manusia berlangsung dalam situasi komunikasi antar pribadi (Effendy, 2006) Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan mendatangkan dampak bagi pengirim maupun penerima. Dampak itu dapat berupa dampak fisik, seperti kehangatan pada saat berjabat tangan, emosional seperti pada saat hati menjadi gembira atau sedih, dan kognitif yaitu bertambahnya pengetahuan karena mendapatkan atau menerima informasi baru.pada komunikasi yang terjadi di dalam sekolah khususnya yang menyangkut komunikasi antara guru dan siswa merupakan faktor penting dalam menciptakan suatu proses belajar yang efektif. 1
Salah satu bentuk komunikasi yang diperlukan dalam pembelajaran adalah komunikasi antar pribadi. (Gander, 2003) mengemukakan salah satu kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu yaitu kecerdasan antar pribadi. Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu kemampuan dalam kecerdasan antar pribadi yang dimiliki oleh masing-masing individu, oleh karena itu komunikasi antar pribadi yang baik diperlukan oleh setiap individu untuk dapat berinteraksi di lingkungnnya. Selain itu komunikasi juga sangat diperlukan di lingkungan sekolah, contohnya komunikasi antar guru dengan siswa, komunikasi guru dengan guru, dan komunikasi antar siswa dengan siswa. Siswa yang mempunyai kecerdasan antar pribadi ini mempunyai banyak teman, mampu bersosialisasi naik di sekolah maupun di lingkungan sekitar, ikut serta terlibat didalam kegiatan positif di luar sekolah, dan juga berprestasi di sekolah. Perlunya komunikasi antar pribadi oleh para siswa akan menjadikan siswa semakin aktif karena siswa enggan malu bertanya kepada guru apabila didalam proses pembelajaran terdapat materi yang belum dipahami oleh para siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas XI TP A SMK Saraswati Salatiga yang berjumlah 21 siswa dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa memiliki komunikasi antar pribadi yang rendah. Siswa cenderung minder dan malu bertanya kepada guru mengenai pelajaran yang belum mereka pahami. Sehingga para siswa kurang berprestasi dalam belajar di sekolah. Hal tersebut ditunjukkan pada saat 2
penulis melakukan observasi dan wawancara oleh siswa kelas XI TP A SMK Saraswati Salatiga pada hari Rabu, 13 Agustus 2014. Pada saat observasi, tampak banyak siswa yang kurang aktif saat mengikuti pelajaran. Setelah diwawancarai ada beberapa siswa yang mengungkapkan ketakutan saat bertanya dengan guru, dan enggan mengajukan pertanyaan karena malu jika ditertawakan oleh teman yang lain. Selain itu,kurangnya kemampuan komunikasi mengakibatkan terjadinya masalah seperti tidak adanya kecocokan antar teman sekelas, dan juga rendah diri dalam komunikasinya terhadap siswa yang lebih pintar. Kurangnya kemampuan berkomunikasi siswa juga disebabkan karena pengaruh komunikasi didalam lingkungan keluarga misalnya orang tua yang tidak harmonis, dan kurangnya perhatian dari orang tua. Komunikasi antar pribadi dapat ditingkatkan dengan berbagai metode, salah satunya dengan menggunakan metode Role Play. Role Play merupakan permainan yang dimaksudkan agar individu yang bersangkutan dapat memperoleh pengertian lebih baik tentang dirinya, dapat menemukan konsep pada dirinya, menyatakan kebutuhan-kebutuhannya, dan menyatakan reaksinya terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya (Corey : 1985 dalam Romlah, 2001). Seperti penelitian yang diakukan oleh Galih Wicaksono (2013) mengatakan bahwa tehnik bermain peran dalam bimbingan kelompok dapat meningkatkan komunikasi antar pribadi siswa kelas X Multimedia SMK UNESA. Oleh karena itu dengan metode role playing diharapkan para siswa lebih mampu berkomunikasi di dalam 3
lingkungan sekolah dengan efektif karena siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar para siswa. Hal berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Nurul Huda (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Metode Pembelajaran Role Playing dan Minat Belajar Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh metode pembelajaran role playing terhadap prestasi belajar melalui minat belajar siswa kelas VIII SMPN 12 Palembang. Dari hasil wawancara dengan guru BK mengenai komunikasi antar pribadi di SMK Saraswati Salatiga, guru BK merekomendasikan kelas XI TP A sebagai subjek penelitian. Kelas XI TP A dipilih karena memiliki komunikasi antar pribadi yang rendah dan perlu ditingkatkan. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan penelitian mengenai peningkatan komunikasi antar pribadi siswa kelas XI TP A SMK Saraswati Salatiga dengan menggunakan metode Role Play. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi berbagai pihak yang terkait, terutama berkenaan dengan komunikasi antar pribadi siswa. 4
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Apakah komunikasi antar pribadi Siswa Kelas XI TP A SMK Saraswati Salatiga dapat ditingkatkan secara signifikan dengan menggunakan metode Role Play? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan komunikasi antar pribadi Siswa Kelas XI TP A SMK Saraswati Salatiga dengan menggunakan metode Role Play. 1.4 Manfaat Hasil Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain : 1.4.1 Manfaat Teoritis Jika dalam penelitian ini ditemukan adanya peningkatan komunikasi antar pribadi siswa akan sejalan dengan hasil penelitian dari Galih Wicaksono (2013) dalam judulnya Penerapan Teknik Bermain Peran Dalambimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Kemampuan komunikasi Antar pribadi Siswa kelas XI Multimedia SMK UNESA. 5
1.4.2 Manfaat Praktis 1) Guru, Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk membenahi diri dalam upaya meningkatkan komunikasi antar pribadi siswa. 2) Siswa, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan juga informasi kepada siswa tentang upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan komunikasi antar pribadi siswa. 3) Peneliti lain, Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan serta acuan untuk penelitian selajutnya. 6