Iskandar Sekolah Dasar Negeri 001 Panipahan

dokumen-dokumen yang mirip
HARLINA .

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI IN HOUSE TRAINING

Suharyanto. UPT Dinas Pendidikan Kec.Tembarak Kab. Temanggung Kata kunci : Kompetensi, Guru TK, Bimbingan Berkelanjutan, RKH

EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN MIPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMP N 3 TALAMAU. Yasman 1) 1 SMP N 3 Talamau

Keywords: Teacher Competence, Lesson Plan Adjustment, continuous counseling PENDAHULUAN

Faisal 1) 1) 19 Lembah Melintang Pasaman Barat.

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

Febrina Saptayani 1, Zariul Antosa 2, Munjiatun 3

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN SILABUS DAN RPP MELALUI ON THE JOB TRAINING DI SMP NEGERI 2 RANAH BATAHAN

PELAKSANAAN IN HOUSE TRAINING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MENYUSUN RPP BERKARAKTER

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SDN 17 SAPAN KECAMATAN BATANG KAPAS

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat digolongkan menjadi dua yaitu: tenaga pendidik (guru) dan tenaga

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN SIPETE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

Ali Arman 1) SMAN 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Halaman 269

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X 2 SMA NEGERI 1 TANAH MERAH

MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN EKSPLORASI, ELABORASI DAN KONFIRMASI PADA PEMBELAJARAN IPA 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN TEKNIK TEAM TRAINING THREE AND ONE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Zulpan 1) 1. SMK N 1 Gunung Tuleh Keywords: learning ability of teachers, panel discussions, the Council Subject teachers.

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

(Seminar Nasional Lembaga Kebudayaan) Edisi 1 Tahun 2017 Halaman E-ISSN

Abstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.

LINDA ROSETA RISTIYANI K

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE SISWA KELAS IV SDN 10 PADANG DAREK KABUPATEN SOLOK SELATAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENYUSUN PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK MELALUI PENDAMPINGAN DAN SUPERVISI MANAJERIAL

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

PENERAPAN METODE-METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGANALISIS STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI BIMBINGAN TEKNIK KERJA KELOMPOK

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Gandes Aknissholikah & Sukanti 21-34

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR SWASTA BRUDER DAHLIA PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH MARIA SOPIA NIM: F.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN MELALUI BIMBINGAN BERKELANJUTAN DI TK PGRI PRAYA

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LSQ UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMA

PEMAHAMAN GURU PROGRAM STUDI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN TENTANG RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMKN 1 SUMATERA BARAT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS ORIGAMI

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Aryanita 1 * Syofni ** Sehatta Saragih ***

PELAKSANAAN IN HOUSE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV.A SD NEGERI 79 PEKANBARU

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERESPON SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL TEACHING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL IKHRIMA FITRIA

PENINGKATAN KUALITAS PENYUSUNAN RPP MELALUI MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH OLEH GURU DI SDN 18 SUNGAI LIMAU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGAJAR TEMATIK DI KELAS RENDAH DENGAN KEGIATAN PEER TEACHING PADA GURU DI SDN 27 PANGIAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

Transkripsi:

UPAYA PENNGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALU SUPERVS KLNS D SEKOLAH DASAR NEGER 001 PANPAHAN KABUPATEN ROKAN HLR skandar iskandar.panipahan@gmail.com Sekolah Dasar Negeri 001 Panipahan ABSTRACT This school action research (PTS) aims to improve teachers' ability in making RPP through clinical supervision. This research is conducted in four stages, namely planning, implementation, observation and reflection, and done in two cycles. The first cycle of researchers directly observed the increase in teacher competence in making RPP. Results from the observation of the overall teacher's RPP assessment in cycle showed a mean score of 72,1% with good rating category. n cycle the average value of teachers in making RPP is 86% with the category of assessment is very good. The improvement of teacher's RPP assessment per cycle also increased, ie class,, V, and V teachers showed an increase in scoring score of two points or 16,7,. while grade 3 and grade 6 teachers showed an increase of one point or 8,4%. This proves that the implementation of clinical supervision can improve the competence of teachers in the preparation of learning tools. Keywords: learning implementation plan, clinical supervision. ABSTRAK Penelitian tindakan sekolah (PTS) ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam membuat RPP melalui supervisi klinis. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi, dan dilakukan dalam dua siklus. Siklus pertama peneliti langsung mengamati peningkatan kompetensi guru dalam membuat RPP. Hasil dari observasi penilaian RPP keseluruhan guru pada siklus menunjukan nilai rata 72,1% dengan kategori penilaian baik. Pada siklus nilai rata-rata guru dalam pembuatan RPP yaitu 86% dengan kategori penilaian sangat baik. Peningkatan penilaian RPP guru tiap siklus juga mengalami peningkatan yaitu guru kelas,, V, dan V menunjukan peningkatan skor penilaian sebanyak dua poin atau 16,7,. sedangkan guru kelas dan kelas V menunjukan peningkatan sebanyak satu poin atau 8,4%. Hal ini membuktikan bahwa penyelenggaraan supervisi klinis dapat meningkatkan kompetensi guru dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran. Kata Kunci : rencana pelaksanaan pembelajaran, supervisi klinis. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu upaya dan usaha untuk membelajarkan peserta didik menjadi pribadi yang memiliki kecerdasan, sehingga memiliki wawasan yang luas berbuat dan bertindak sebagaimana tuntunan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur. Mengembangkan potensi peserta didik sudah dimulai sedini mungkin sehingga kelak menjadi pribadi yang tangguh cerdas intelektual dan cerdas secara emosional. Dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik tidak terlepas dari peranan guru sebagai tenaga pendidik. Salah satu peranan guru dalam pendidikan adalah sebagai perencana proses pembelajaran, menurut James W. Brown (Sardiman 2014:144) mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru adalah menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. Dalam merencanakan proses pembelajaran guru harus memiliki dasar pengetahuan yang luas sehingga pembelajaran menjadi berkualitas dan potensi peserta didik dapat ditingkatkan secara berkesinambungan. Dengan demikian dapat dikatakan tercapainya tujuan pendidikan di sekolah sangat dipengaruhi oleh sikap guru dalam Halaman 324

melaksanakan tugas profesinya. Dalam kurikulum KTSP, guru harus merancang perencanaan pembelajaran sendiri, karena sudah menjadi tugas pokok guru selain mengajar, sebab guru yang profesional harus melengkapi administrasi kelasnya. Perencanaan pembelajaran merupakan langkah yang sangat penting sebelum pelaksanaan pembelajaran. Perencanaan yang matang diperlukan supaya pelaksanaan pembelajaran berjalan secara efektif. Perencanaan pembelajaran dituangkan ke dalam silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP memuat Standar Kompetensi (SK) kompetensi Dasar (KD), indikator yang akan dicapai, materi yang akan dipelajari, metode pembelajaran, langkah pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar serta penilaian. Guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Upaya perwujudan merancang sendiri Silabus dan RPP yang implementatif memerlukan kemampuan yang komprehensif. Kemampuan itulah yang dapat mengantarkan guru menjadi tenaga yang professional. Guru yang profesional harus memiliki lima kompetensi yang salah satunya adalah kompetensi penyusunan rencana pembelajaran. Namun dalam kenyataannya masih banyak guru yang belum mampu menyusun silabus dan RPP dengan baik. Sebagian guru tidak membuat sendiri silabus dan RPP, sehingga hal ini akan berimbas pada kualitas pelaksanaan pembelajaran. Tidak jarang guru memotokopi silabus dan RPP yang lama kemudian dijadikan sebagai silabus dan RPP untuk tahun sekarang, menghindari dari pemeriksaan kepala sekolah dan pengawas sekolah. Hal ini membuktikan masih banyak guru yang beranggapan tidak pentingnya menyusun silabus dan RPP dalam proses pembelajaran. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka peneliti mengadakan sebuah penelitian tindakan sekolah dengan judul Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui Supervisi Klinis di Sekolah Dasar Negeri 001 Panipahan Kabupaten Rokan Hilir KAJAN TEORETS Perangkat pembelajaran memilikit berbagai komponen yang ada didalamnya. Komponen-komponen itu tentunya memiliki pengertian, bentuk, dan format yang berbeda. Trianto (2014:68) menjelaskan, bahwa terdapat beberapa komponen perangkat pembelajaran, di antaranya berupa silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau yang lebih dikenal dengan singkatan RPP. Dikarenakan dalam penelitian ini membahas tentang kemampuan guru dalam menyusun RPP, maka dalam kajian teoretik ini yang dijelaskan hanya pada definisi atau teori yang berhubungan dengan RPP. RPP merupakan panduan langkahlangkah yang akan dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran yang disusun dalam skenario kegiatan. Perencanaan yang dilakukan diantaranya dengan melakukan pengembangan RPP. Sanjaya (2012:28) menjelaskan, bahwa RPP merupakan proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu. Pengertian yang lain, menurut Trianto (2014:71) menjelaskan bahwa RPP merupakan panduan dan tahap-tahap yang akan dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran yang disusun dalam skenario pembelajaran. Menurut Uno (2009:3) perencanaan pembelajaran adalah suatu perencanaan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran. Kemudian Mulyasa (2010:160) menjelaskan, bahwa Halaman 325

rencana pembelajaran berisi garis besar apa yang akan dikerjakan oleh guru dan peserta didik selama proses pembelajaran, baik untuk satu kali pertemuan maupun meliputi beberapa kali pertemuan. Berikut ini dipaparkan beberapa komponen RPP yang dicantumkan dalam Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, yakni antara lain: (a) identitas mata pelajaran; (b) standar kompetensi; (c) kompetensi dasar; (d) indikator pencapaian kompetensi; (e) tujuan pembelajaran; (f) materi ajar; (g) alokasi waktu; (h) metode pembelajaran; (i) kegiatan pembelajaran (pendahuluan, inti, dan penutup); (j) penilaian hasil belajar; dan (k) sumber belajar. Komponen RPP yang sudah dipahami kemudian perlu direalisasikan pada RPP yang sesungguhnya dengan menggunakan tahap yang tepat. Menurut Mulyasa (2010:222) ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam pembuatan RPP antara lain: (a) mengisi kolom identitas; (b) menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan dalam pembelajaran; (c) menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indikator yang akan digunakan yang terdapat pada silabus yang telah disusun; (d) merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indikator yang telah ditentukan; (e) mengidentifikasi materi standar yang ingin dicapai berdasarkan materi pokok/pembelajaran yang terdapat dalam silabus; (f) menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan; (g) merumuskan tahap-tahap pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir; dan (h) menentukan sumber belajar yang digunakan; serta (i) menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, dan teknik penskoran. METODE PENELTAN Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang dilakukan dalam empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi, dan dilakukan dalam dua siklus. Pada tahap persiapan dibuat skenario kegiatan, jadwal waktu, tempat serta sarana pendukung lainnya seperti lembar observasi. Penelitian ini ditujukan kepada semua guru di SDN 001 Panipahan yamg berjumlah enam orang. Pelaksanaan pada siklus, dilakukan kegiatan dengan tahapan penelitian: (1) tahap perencanaan, tahap ini peneliti merencanakan langkah-langkah sebagi berikut: (a) mengidentifikasi jumlah guru yang sudah membuat silabus dan RPP; (b) meminta guru untuk mengumpulkan perangkat pembelajaran; (c) peneliti memeriksa administrasi guru secara kuantitas dan kulitatif; (d) peneliti mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan; dan (e) menyusun rencana tindakan (berupa penjadwalan supervisi individual atau kelompok disesuaikan dengan temuan pada identifikasi masalah); (2) tahap pelaksanaan, tahap ini peneliti melaksanakan rencana tindakan supervisi individual/kelompok untuk menilai administrasi guru yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Pelaksanaan supervisi dilakukan dengan pertemuan individual office-conference. Hal ini dilakukan terutama kepada guru yang tidak mengumpulkan perangkat pembelajaran, untuk mengetahui penyebab/masalahnya. Tahap ini peneliti merencanakan berlangsung selama dua minggu dan dilaksanakan bersama-sama dengan kolaborator; (3) tahap observasi, tahap ini peneliti melakukan kegiatan observasi terhadap seluruh kejadian yang terjadi selama tahap pelaksanaan dan mengobservasi hasil awal yang dicapai pada pelaksanaan tindakan siklus 1. Selain itu peneliti juga mengidentifikasi masalahmasalah lanjutan yang timbul dari pelaksanaan tindakan di siklus 1; dan (4) tahap refleksi, peneliti melakukan evaluasi terhadap tindakan dan data-data yang diperoleh. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bersama kolaborator untuk Halaman 326

membahas hasil evaluasi dan penyusunan langkah-langkah untuk siklus kedua. Pelaksanaan pada siklus, dilakukan dengan tahapan penelitian: (1) tahap perencanaan pada siklus kedua ini, peneliti melakukan pertemuan dengan kolaborator untuk menyusun penjadwalan supervisi kelas dan menyiapkan instrumen supervisi untuk siklus kedua; (2) tahap pelaksanaan, tahap ini guru-guru yang sudah siap perangkat perencanaan pembelajarannya disupervisi kelas oleh peneliti. Hal ini untuk melihat kesesuaian perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran; (3) tahp observasi, tahap observasi siklus kedua, peneliti mengobservasi kesesuaian perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran serta melihat keberterimaan siswa dalam proses belajar mengajar. Pada tahap ini pula, peneliti mengumpulkan data-data yang terjadi selama tahap pelaksanaan; dan (4) tahap refleksi, tahap refleksi siklus kedua, peneliti melakukan evaluasi bersama guru yang disupervisi terhadap hasil observasi di siklus. Teknik analisis data dilakukan terhadap hasil observasi yang dilakukan selama proses pembinaan, hasil tersebut akan dianalisis secara deskriptif untuk mengukur keberhasilan proses pembinaan sesuai dengan tujuan penelitian tindakan sekolah ini. HASL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian pada Siklus Peneliti mengidentifikasi kemampuan awal enam orang guru yang menjadi subjek penelitian melalui observasi menggunakan lembar pengamatan. Selain itu dilakukan pula identifikasi potensi dan kompetensi guru yang mencerminkan kemampuan guru dalam membuat perangkat pembelajaran terutama RPP. Hasil analisis penilaian guru dalam membuat RPP dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP pada Siklus No Guru Kelas Aspek yang diamati dan indikator Skor Jumlah Persentase 1 Kelas Kesesuaian ndikator dengan SK dan KD 2 Tujuan Pembelajaran 3 8 66,6% 2 Kelas Kesesuaian ndikator dengan SK dan KD 4 Tujuan Pembelajaran 3 9 75% 3 Kelas Kesesuaian ndikator dengan SK dan KD 4 Tujuan Pembelajaran 3 8 66,6% 4 Kelas V Kesesuaian ndikator dengan SK dan KD 3 Tujuan Pembelajaran 3 9 75% 5 Kelas V Kesesuaian ndikator dengan SK dan KD 3 Tujuan Pembelajaran 3 8 66,6% 6 Kelas V Kesesuaian ndikator dengan SK dan KD 4 Tujuan Pembelajaran 4 10 83,3% Jumlah 52 Rata-rata 72,1% Dari tabel 1 di atas jelas terlihat bahwa data kemampuan guru yang meyusun perangkat pembelajaran berupa RPP sudah dalam kategori baik. Hal ini dibuktikan dengan nilai yang diperoleh masing-masing guru kelas. Guru kelas dalam kemampuan membuat RPP memperoleh skor 8 dengan persentase 66,6% (baik). Guru kelas memperoleh skor penilaian yaitu 9 dengan persentase Halaman 327

74% (baik). Selanjutya guru kelas mendapat skor penilaian RPP yaitu 8 dengan persentase 66,6% (baik). Guru kelas V memperoleh skor penilaian yaitu 9 dengan persentase 75% (baik). Selanjutnya guru kelas V memperoleh skor penilaian RPP yaitu 8 dengan persentase 66,6% (baik) dan terakhir guru kelas V mendapat skor 10 dengan persentase 83,3% (sangat baik). Sedangkan rata-rata persentase dari keseluruhan guru yaitu 72.1% dengan kategori penilaian baik. Hasil Penelitian pada Siklus Pada siklus ini, pada dasarnya sama dengan siklus. Setelah RPP diperbaiki oleh guru dan dikumpulkan. peneliti kembali mengidentifikasi kemampuan 6 orang guru yang menjadi subjek penelitian melalui observasi menggunakan lembar pengamatan. Selain itu dilakukan pula identifikasi potensi dan kompetensi guru yang mencerminkan kemampuan guru dalam membuat RPP. Hasil analisis penilaian guru dalam membuat RPP pada siklus dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP pada Siklus No Guru Kelas Aspek yang diamati dan indikator Skor Jumlah Persentase 1 Kelas Kesesuaian ndikator dengan SK dan KD 4 Tujuan Pembelajaran 3 10 83,3% 2 Kelas Kesesuaian ndikator dengan SK dan KD 4 Tujuan Pembelajaran 4 11 91,6% 3 Kelas Kesesuaian ndikator dengan SK dan KD 3 Tujuan Pembelajaran 3 9 75% 4 Kelas V Kesesuaian ndikator dengan SK dan KD 4 Tujuan Pembelajaran 4 11 91,6% 5 Kelas V Kesesuaian ndikator dengan SK dan KD 4 Tujuan Pembelajaran 4 10 83,3% 6 Kelas V Kesesuaian ndikator dengan SK dan KD 4 Tujuan Pembelajaran 4 11 91,6% Jumlah 62 Rata-rata 86% Dari analisis data pada tabel di atas terlihat bahwa data kemampuan guru yang meyusun perangkat pembelajaran berupa RPP sudah meningkat dari siklus. Hal ini dibuktikan dengan nilai yang diperoleh masing-masing guru kelas. Guru kelas dalam kemampuan membuat RPP pada siklus ini memperoleh skor 10 dengan persentase 83,3% (sangat baik). Guru kelas memperoleh skor penilaian yaitu 11 dengan persentase 91,6% (sangat baik). Selanjutya guru kelas mendapat skor penilaian RPP yaitu 9 dengan persentase 75% (baik). Guru kelas V memperoleh skor penilaian yaitu 11 dengan persentase 91,6% (sangat baik). Selanjutnya guru kelas V memperoleh skor penilaian RPP yaitu 10 dengan persentase 83,3% (sangat baik) dan terakhir guru kelas V mendapat skor 11 dengan persentase 91,6% (sangat baik), sedangkan persentase dari keseluruhan guru yaitu 86% dengan kategori penilaian sangat baik. Hal ini membuktikan bahwa setelah peneliti melakukan supervisi terhadap guru dapat meningkatkan kemampuan guru dalam Halaman 328

menyusus perangkat pembelajaran terutama RPP. Data peningkatan penilaian guru setiap siklus dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini: Tabel 3. Data Peningkatan Penilaian Guru Guru Kelas Siklus Skor % Peningkatan Kelas 8 66,6 2 poin 16,7% 10 83,3 Kelas 9 75 2 poin 16,7% 11 91,6 Kelas 8 66,6 1 Poin 8,4% 9 75 Kelas V 9 75 2 poin 16,7% 11 91,6 Kelas V 8 66,6 2 poin 16,7% 10 83,3 Kelas V 10 11 83,3 91,6 1 Poin 8,4% Dari analisis data peningkatam tiap siklus pada tabel 3, guru kelas,, V, dan V menunjukan peningkatan skor penilaian sebnyak 2 poin atau 16,7%, sedangkan guru kelas dan kelas V menunjukan peningkatan sebanyak 1 poin atau 8,4%. dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, penelitian ini telah berhasil. Hal ini dibuktikan dengan telah meningkatnya hasil penilaian RPP guru melalui supervisi. SMPULAN DAN REKOMENDAS Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti membuat kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap guru di SD Negeri 001 Panipahan yaitu sebagai berikut: (1) dari obsevasi siklus diperoleh hasil penilaian rata-rata keseluruhan guru yaitu 72,1% dengan kategori baik; (2) observasi siklus perolehan skor rata-rata keseluruhan guru mencapai 86% dengan kategori penilaian sangat baik; (3) peningkatan penilaian RPP guru tiap siklus juga mengalami peningkatan, yaitu guru kelas,, V, dan V menunjukan peningkatan skor penilaian sebanyak 2 poin atau 16,7%, sedangkan guru kelas dan kelas V menunjukan peningkatan sebanyak 1 poin atau 8,4%. ni membuktikan bahwa penyelenggaraan penelitian dengan supervisi dapat meningkatkan kompetensi guru dalam hal pembuatan perangkat pembelajaran terutama RPP. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1) untuk penyelenggaraan supervisi, penyelenggaraan supervisi harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin agar guru dapat meningkatkan kompetensi yang dimiliknya; (2) bagi peneliti lain, penelitian ini bisa dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya dalam cakupan sekolah yang lebih luas; dan (3) bagi pendidikan, penelitian ini bisa menjadi referensi ilmu pengetahun. DAFTAR PUSTAKA Mulyasa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Sanjaya, Wina. 2012. Penelitian Tindakan Kelas Cetakan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sardiman. 2014. nteraksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Uno, Hamzah B. 2009. Teori motivasi dan Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 329

Trianto, bnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran novatif, Progresif dan Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group. Halaman 330