BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisis dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2008, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung, Alumni,

BAB III PENUTUP. dapatlah ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Eksekusi putusan pengadilan tindak pidana korupsi yang telah

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali & Wiwie Heryani, Menjelajahi Kajian Empiris Terhadap Hukum, Cetakan ke 1,

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat. disimpulkan sebagai berikut:

perundang-undangan tentang pemberantasan tindak pidana korupsi serta tugas dan wewenang Kejaksaan, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB III PENUTUP. pidana pembunuhan berencana yang menggunakan racun, yaitu: b. Jaksa Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang merupakan dasar

BAB V P E N U T U P. hasil penelitian maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB III PENUTUP. korupsi dan kekuasaan kehakiman maka penulis menarik kesimpulan. mengenai upaya pengembalian kerugian negara yang diakibatkan korupsi

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan pembahasan dan analisis, disimpulkan bahwa

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Mahrus, 2011, Hukum Pidana Korupsi di Indonesia, UII Pers, Yogyakarta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Adji, Indriyanto Seno. Korupsi dan Hukum Pidana. Jakarta : Kantor Pengacara & Konsultasi Hukum Prof. Oemar Seno Adji, SH&Rekan, 2001.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Achmad, Menguak Realitas Hukum: Rampai Kolom Dan Artikel Pilihan Dalam Bidang Hukum, (Jakarta: Kencana, 2008).

DAFTAR PUSTAKA. Abidin, A.Z. & Hamzah, Andi, 2010, Pengantar dalam Hukum Pidana Indonesia, Yarsif Watampone, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra

DAFTAR PUSTAKA. Bakhri, Syaiful, 2009, Hukum Pembuktian Dalam Praktik Peradilan Pidana, Cetakan I, P3IH FH UMJ dan Total Media, Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam. Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008.

BAB III PENUTUP. pertanggungjawaban pidana pengganti (vicarious liablity) sebagaimana dimaksud

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

DAFTAR PUSTAKA. Grafika, Jakarta Grafika, Anton M.Moelijono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

BAB V PENUTUP. bagian saran penulis akan berusaha memberikan rekomendasi penyelesaian

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Pelajaran Hukum Pidana Bagian I, Raja Grafindo Persada,

DAFTAR PUSTAKA. (jilid 1), Penerbit PT.Prestasi pustakaraya, Jakarta, Ismu Gunadi W, Jonaedi Efendi, Yahman, Cepat & mudah memahami Hukum

DAFTAR PUSTAKA. Asikin, Zainal & Amiruddin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Mataram: Divisi Buku Perguruan Tinggi PT.

BAB III PENUTUP. menyimpulkan hal-hal sebagai berikut : Jaksa Agung Muda, peraturan perihal Jaksa Agung Muda Pengawasan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam Penulisan

DAFTAR PUSTAKA. Arief, Barda Nawawi, Kebijakan Kriminal, op.cit, hal.2

DAFTAR PUSTAKA. Adami,Chazawi,Kejahatan Terhadap Pemalsuan, Jakarta: Raja Grafindo

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Mahrus Dasar-Dasar Hukum Pidana dalam Sudarto, Hukum Pidana I. Semarang: Badan Penyediaan Bahan-Bahan Kuliah, FH UNDIP

BAB V PENUTUP. kesimpulan sebagai berikut bahwa:

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku-Buku Adami Chazawi, 2011, Pelajaran Hukum Pidana I, Jakarta, Raja Grafindo Persada

DAFTAR PUSTAKA. Andi Hamzah, Asas - Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2008.

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PENCABULAN MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Arief, Barda Nawawi, 1996, Kebijakan Legislatif Dalam Penanggulangan Kejahatan Dengan Pidana Penjara, Badan Penerbit UNDIP, Semarang.

DAFTAR PUSTAKA. Hukum Lingkungan), Bestari, Bandung, Anthon Freddy Susanto, Penelitian Hukum Transformatif-Partisipatoris,

PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Secara yuridis status keuangan Negara yang diinvestasikan dalam

DAFTAR PUSTAKA. Progresif, Sinar Grafik, Jakarta, 2010; C.S.T. Kansil, Penggantar Ilmu Hukum, Balai Pustaka, Jakarta, 1989;

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian dan analisis pada bab-bab sebelumnya, maka

DAFTAR PUSTAKA. Ari Wibowo, Hukum Pidana Terorisme Kebijakan Formulatif Hukum Pidana

Prakoso, D, (1988), Hukum Penitensir di Indonesia, Bandung: Armico.

DAFTAR PUSTAKA. Atmasasmita, Romli Sekitar Masalah Korupsi Aspek Nasional dan Aspek International. Mandar Maju, Bandung.

BAB V PENUTUP tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Informasi

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis. 1. Kepastian Hukum Penyelenggaraan Jamsostek bagi TK LHK belum

Daftar Pustaka. Berbagai Permaslahannya,Sinar Grafika,Jakarta, Retribusi Ke Reformasi.Pradnya Paramita,Jakarta 1985

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kualifikasi pulsa telepon seluler sebagai obyek hukum adalah: sebagai suatu obyek hubungan hukum.

BAB III PENUTUP KESIMPULAN. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana

DAFTAR PUSTAKA. Aruan Sakidjo, Bambang Purnomo, Hukum Pidana Dasar Aturan Umum Hukum Pidana Kodifikasi, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : dapat diminta pertanggung jawaban atas perbuatannya.

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM PIDANA KHUSUS STATUS MATA KULIAH : LOKAL WAJIB KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2016, Hukum Pidana Korupsi di Indonesia, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada

BAB III PENUTUP. permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

DAFTAR PUSTAKA. Batas Berlakunya Hukum Pidana, Raja Grafindo Persada, Jakarta,

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku-buku Sianturi, S.R., 1996, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya, Jakarta: Alumni Ahaem-Patahaem.

BAB III PENUTUP. waktu yang lama, dilain pihak kejaksaan harus segera dapat menentukan kerugian

DAFTAR PUSTAKA. Kapita Selekta Hukum Pidana dan Kriminologi, Bandung: Mandar Maju, 1995.

BAB III PENUTUP. bencana terhadap kehidupan perekonomian nasional. Pemberantasan korupsi

BAB III PENUTUP. di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA. Arief, Barda Nawawi, (2008), Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Cet. Ke- I, Jakarta: Prenada Media Group.

BAB III PENUTUP. Berdasarkan analisa kasus diatas dapat disimpulkan bahwa ada. keterkaitan antara jumlah kerugian negara dengan berat ringannya pidana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keuangan negara sebagai bagian terpenting dalam pelaksanaan

DAFTAR PUSTAKA. Abdussalam dan DPM Sitompul, 2007, Sistem Peradilan Pidana, Restu Agung,

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat di simpulkan :

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis diatas maka dapat ditarik kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ichsan. Hukum Perdata I B, Jakarta: PT. Pembimbing Masa

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan penegakan hukum penataan ruang di kawasan jalan Bantul-

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Tubuh dan Nyawa, PT Raja Grafido Persada, Jakarta.

BAB III PENUTUP. (Berita Acara Pelaksanaan Putusan Hakim) yang isinya. dalam amar putusan Hakim.

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Sanusi, Pengantar Ilmu Hukum dan Pengantar Tata Hukum. Indonesia, Tarsito, Bandung, 1991.

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

Djojodirdjo, M.A. Moegni, 1979, Perbuatan Melawan Hukum : Tanggung Gugat(Aansprakelijkheid) Untuk Kerugian, Yang Disebabkan Karena Perbuatan Melawan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Terhadap antinomi peraturan perundang-undangan berdasarkan

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas diatas, maka dapat dikemukakan

I. PENDAHULUAN. harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Setiap anak mempunyai harkat

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan norma hukum tentunya tidaklah menjadi masalah. Namun. terhadap perilaku yang tidak sesuai dengan norma biasanya dapat

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, 1982, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung , 1993, Hukum Perdata Indonesia, Citra

SANKSI PIDANA PELANGGARAN KEWAJIBAN OLEH APARATUR HUKUM DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK DI INDONESIA 1 Oleh: Wailan N. Ransun 2

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Sebagaimana tertulis dalam rumusan masalah, akhirnya penulis

DAFTAR PUSTAKA. Fuady, Munir, 2005, Hukum Pailit Dalam Teori Dan Praktek, PT Citra Aditya. 2013, Teori-Teori Besar (Grand Theory) Dalam Hukum, Kencana

BAB III PENUTUP. terdahulu, maka penulis menyimpulkan beberapa hal yaitu :

DAFTAR PUSTAKA. Adjie, Habib, Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris, Bandung: Refika Aditama, 2011.

DAFTAR PUSTAKA. Apeldoom. L.J. Van, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, 1993.

DAFTAR PUSTAKA. Ash-shofa, Burhan, 2004, Metode Penelitian Hukum, cetakan keempat, PT Rineka Cipta, Jakarta.

BAB III PENUTUP. Berdasarkan pembahasan diatas Pembuktian Cyber Crime Dalam. di dunia maya adalah : oleh terdakwa.

DAFTAR PUSTAKA. Alatas, Syed Hussain, 1997, Korupsi Sifat, Sebab, dan Fungsi, LP3ES, Jakarta.

BAB V KESIMPULAN. Kabupaten Sleman, DIY adalah sebagai berikut: a. Secara preventif dilakukan dengan cara sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA. Amanat, Anisitus, 1996, Pembahasan Undang-Undang Perseroan Terbatas 1995

DAFTAR PUSTAKA. Buku:

DAFTAR PUSTAKA. Achmad, Ali, Menguak Tabir Hukum: Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis, PT. Gunung Agung Tbk, Jakarta, 2002.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PENUTUP. maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB III PENUTUP. umum dalam memberikan perlindungan terhadap korban sebagai saksi kekerasan. dalam rumah tangga maka dapat disimpulkan bahwa:

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, Desy, 2003, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Amelia, Surabaya.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

BAB V PENUTUP. Berdasarkan rumusan masalah diperoleh kesimpulan, yaitu:

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Wahid Dan Mohammad Labib, Kejahatan Mayantara (Cyber Crime), PT Refika Aditama, Bandung, 2005

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian mengenai sanksi pengembalian kerugian keuangan negara terhadap pihak ketiga yang menerima hasil tindak pidana korupsi ini dilakukan dengan pendekatan sejarah hukum, pendekatan kasus (case approach), dan pendekatan politik hukum. Hasil penelitian setelah dilakukan analisis dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan sanksi pengembalian kerugian keuangan negara dalam tindak pidana korupsi berdasarkan hasil penelitian penulis di Kejaksaan Negeri Boyolali menunjukkan bahwa para terpidana yang dijatuhi sanksi pembayaran uang pengganti lebih banyak memilih menjalani hukuman subsidair berupa pidana penjara sebagai pengganti pembayaran uang pengganti daripada membayar uang pengganti. Kecenderungan tersebut akan terjadi jika hukuman subsidairnya lebih menguntungkan daripada pembayaran uang penggantinya. Pilihan terpidana menjalani hukuman subsidair sebenarnya bukan bersifat alternatif, tetapi sebagai konsekuensi dari ketentuan undang-undang apabila terpidana tidak membayar uang pengganti maka harus menjalani subsidair pidana penjara. 2. Sanksi yang tepat terhadap pihak ketiga yang menerima hasil tindak pidana korupsi wajib membayar ganti kerugian yang besarnya sesuai dengan yang diterimanya sedangkan instrumen hukumnya dengan cara

185 penggabungan perkara gugatan ganti kerugian. Sanksi yang demikian ini didasarkan pada pemikiran bahwa pihak ketiga telah melakukan perbuatan melanggar hukum karena dengan menikmati keuangan negara yang bukan haknya telah berakibat pada kerugian keuangan negara maka yang bersangkutan wajib mengganti kerugian tersebut. B. S a r a n Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disimpulkan, saran yang dapat penulis ajukan adalah sebagai berikut : 1. Penjatuhan sanksi pidana pengganti sebagai upaya pengembalian kerugian keuangan negara dalam tindak pidana korupsi hendaknya dilakukan secara represif. Hal ini untuk memberikan efek paksa kepada terpidana agar mau membayar uang pengganti dengan tetap menjunjung tinggi asas kepastian hukum, asas manfaat dan asas keadilan demi harkat dan martabat kemanusiaan. 2. Sanksi pembayaran ganti kerugian dan instrumen hukum pengembalian kerugian keuangan negara terhadap pihak ketiga yang menerima hasil tindak pidana korupsi dengan cara penggabungan perkara gugatan ganti kerugian sangat penting untuk memberikan kepastian hukum dan jaminan hukum bagi aparat penegak hukum. Untuk itu layak dipertimbangkan sebagai ius constituendum dalam undang-undang tindak pidana korupsi dalam rangka optimalisasi upaya pemulihan kerugian keuangan negara.

DAFTAR PUSTAKA A. Buku : Abdullah, Mustafa, dkk., 1983, Intisari Hukum Pidana, Jakarta, Penerbit Ghalia Indonesia; Ali, Achmad, 2009, Menguak Teori Hukum dan Teori Peradilan, Jakarta, Kencana Prenada Media Group; Amiruddin, dkk., 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Rajawali Pers; Djaja, Ermansjah, 2010, Tipologi Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia, Bandung, Mandar Maju; Gilissen, Jhon. dan Gorle Frits, 2009, Sejarah Hukum suatu pengantar-, Bandung, Refika Aditama; Hamzah, Andi, 1994, Asas-asas Hukum Pidana, Jakarta, Rineka Cipta; ------------------, 2007, Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional, Jakarta, Raja Grafindo Persada; ------------------, 2008, Perbandingan Pemberantasan Korupsi Di Berbagai Negara, Jakarta, Sinar Grafika; Hartanti, Evi, 2009, Tindak Pidana Krupsi, edisi kedua, Jakarta, Penerbit Sinar Grafika; Istanto, Sugeng, ---------, Politik Hukum, Diktat Mata Kuliah, Yogjakarta, Universitas Atma Jaya Yogjakarta; --------,----------, 2007, Penelitian Hukum, Yogyakarta, CV. Ganda; Kansil, C.S.T., 1992, Pengantar Ilmu Hukum pengantar ilmu hukum dan tata hukum Indonesia-, Jakarta, Balai Putaka; Kholis, E. Laila, 2010, Pembayaran Uang Pengganti Dalam Perkara Korupsi, Depok, Solusi Publishing; Komisi Pemberantasan Korupsi, 2006, Memahami Untuk Membasmi buku panduan untuk memahami tindak pidana korupsi, Jakarta, Komisi Pemberantasan Korupsi; Konvensi Internasional Mengenai Korupsi 2003, dalam Andi Hamzah, Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional, Jakarta, Raja Grafindo Persada; Lamintang, P.A.F., 1997, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Bandung, Citra Aditya Bakti; Mahmud Marzuki, Peter, 2010, Penelitian Hukum, Jakarta, Kencana Prenada Media Group; Moeljatno, 2008, Asas-Asas Hukum Pidana, edisi revisi, Jakarta, Penerbit Rineka Cipta; Poerwadarminta, W.J.S., 1976, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Perusahaan Negara Balai Pustaka; Pope, Jeremy, 2007, Strategi Memberantas Korupsi elemen sistem integritas nasional-, Jakarta, Yayasn Obor Indonesia;

187 ------------, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim Penyusun, Jakarta, Perusahaan Negara Balai Pustaka; Rahardjo, Satjipto, 2008, Membedah Hukum Progresif, Jakarta, Kompas Media Nusantara; Remmelink, Jan, 2003, Hukum Pidana, Komentar atas Pasal-Pasal Terpenting dari KUHP Belanda dan Padanannya dalam KUHP Indonesia, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama; Sapardjaja, E. K., 2008, Ajaran Sifat Melawan Hukum Materiil Dalam Hukum Pidana Indonesia, Studi kasus tentang penerapan dan perkembangannya dalam yurisprudensi, Jakarta, Mahkamah Agung RI; Setiawan, 1992, Aneka Masalah Hukum dan Hukum Acara Perdata, Bandung, Alumni; Shidarta, 2006, Karakteristik Penalaran Hukum Dalam Konteks Keindonesiaan, Bandung, Utomo; Sholehuddin, M., 2004, Sistem Sanksi Dalam Hukum Pidana ide dasar double track system dan implementasinya, Jakarta, Raja Grafindo Persada; Subekti, R., 1994, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Jakarta, Pradnya Paramita; Soekanto, 2006, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta, Universitas Indonesia Press; Soerodibroto, Soenarto, 2003, KUHP dan KUHAP Dilengkapi Yurisprudensi Mahkamah Agung dan Hoge Raad, Jakarta, Rajawali Pers; Supeno, Hadi, 2009, Korupsi Di Daerah - Kesaksian, Pengalaman dan Pengakuan -, Yogyakarta, Total Media; Suyatno, 2005, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan; Tuanakotta, TM., 2009, Menghitung Kerugian Keuangan Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Salemba Empat. B. Makalah : Effendy, Marwan, 2009, Menutup Peluang Terjadinya Korupsi di Indonesia Melalui Upaya Penegakan Hukum, Makalah Seminar, Semarang, Unissula; C. Majalah : Hadjon, P.M., 1994, Pengkajian Ilmu Hukum Dogmatik (Normatif), Majalah Yuridika, Fakultas Hukum UNAIR, No. 6 Tahun IX November- Desember 1994. Soebiantoro, Harprileny, 2004, Eksistensi dan Fungsi Jaksa Pengacara Negara Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Media Hukum Kejaksaan RI;

188 D. Dokumen : Boyolali, Kejaksaan Negeri, Berkas Perkara Tindak Pidana Korupsi, No. Reg. Perkara : PDS-01/O.3.29/Fd.1/12/2007, Boyolali, Kejaksaan Negeri Boyolali; Boyolali, Pengadilan Negeri, Putusan Perkara Tindak Pidana Korupsi, Nomor : 107/Pid.B/2009/PN.Bi., tanggal 2 Oktober 2009, Boyolali, Pengadilan Negeri Boyolali; E. Surat Kabar : Kompas, Harian, Edisi Kamis, 10 Maret 2011, Laporan Khusus Seminar Nasional Kompas Korupsi Yang Memiskinkan, Kompas, Harian, Edisi Kamis, 7 April 2011, artikel Eddy O.S. Hiariej Quo Vadis Rancangan Undang-Undang Tipikor?. F. Peraturan Perundang-Undangan : Undang-Undang Dasar 1945, 2007, Jakarta, Sekretariat Jenderal MPR RI; Peraturan Pemberantasan Korupsi Penguasa Perang Pusat (Angkatan Darat dan Laut) Nomor : Prt/Peperpu/013/1958, Sekretariat Negara Republik Indonesia; Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1960 Tentang Pengusutan, Penuntutan dan Pemeriksaan Tindak Pidana Korupsi, Sekretariat Negara Republik Indonesia, Lembaran Negara Republik Indonesia, Tahun 1960 Nomor 1 177; Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, 2008, Bandung, Nuansa Aulia;; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, 1994, Jakarta, Bumi Aksara. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, 2008, Bandung, Nuansa Aulia; Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, 2008, Bandung, Nuansa Aulia; Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, 2009, Jakarta, Pressindo; Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia, 2004, Surabaya, Karina;