MINISTRY OF FINANCE REPUBLIC OF INDONESIA ARAH DAN STRATEGI KEBIJAKAN FISKAL PENANGANAN STUNTING Disampaikan oleh: KEPALA BADAN KEBIJAKAN FISKAL 14 Agustus 2018
OUTLINE Visi Indonesia 2045 Tantangan dan Potensi Stunting untuk Kualitas SDM Kondisi Stunting di Indonesia Perbandingan dengan Negara lain Akselerasi Penanganan Stunting Dukungan Fiskal untuk Akselerasi Penanganan Stunting
Amanat Pendiri Bangsa Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
VISI INDONESIA 2045: UNTUK MENJADI NEGARA MAJU INDONESIA 2045 PRASYARAT PENDUDUK Penduduk 309 juta jiwa PRODUKTIVITAS Usia produktif 52% URBAN 75% tinggal di kota MIDDLE INCOME 80% kelas menengah EKONOMI Ekonomi ke-5 terbesar di dunia PERKAPITA Pendapatan per kapita US$29.300 STRUKTUR Struktur ekonomi bergeser pada sektor bernilai tambah tinggi BISNIS 73% kue ekonomi berasal sektor jasa Kualitas SDM Kesiapan infrastruktur Kesiapan teknologi Kelembagaan Pemerintah Tata ruang wilayah Sumber Daya Ekonomi & Keuangan (APBN)
0.00 0.25 0.50 0.75 1.00 PERBAIKAN KUALITAS SDM ADALAH KUNCI Walau meningkat namun tetap perlu mendorong kualitas SDM agar berdayasaing dan mampu menjawab tantangan dimasa depan 66.53 HDI Indonesia 2010-2016 67.09 67.70 68.31 68.90 69.55 70.18 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 HDI INDONESIA 2016 12,72 7,95 Harapan lama sekolah 70,9 10420* Angka harapan hidup * In thousand Rata- rata lama sekolah Income per kapita Singapore Brunei Drslm Malaysia Turkey Mexico Brazil Thailand China Indonesia Viet Nam Philippines South Africa India Cambodia Myanmar Perbandingan HDI 2015 0.925 0.865 0.789 0.767 0.762 0.754 0.74 0.738 0.689 0.683 0.682 0.666 0.624 0.563 0.556
Peluang dan Tantangan Perekonomian Domestik dengan pengelolaan yang tepat, event besar akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Dominasi komoditas Pemilu v v Kualitas SDM Distribus i ekonom i Asian Games Annual Meeting Revenue resources 14
PENANGANAN STUNTING UNTUK PENGUATAN KUALITAS SDM krusial untuk mendorong produktifitas dan inovasi Memperburuk kesenjangan 4 1 Berdampak pada tingkat kecerdasan dan kerentanan terhadap penyakit Berdampak pada kurang optimalnya pertumbuhan ekonomi STUNTING Dapat menurunkan kualitas dan produktivitas ketika menjadi pekerja dewasa Hilangnya 11%GDP Mengurangi 10% dari total pendapatan seumur hidup 3 2 Mengurangi pendapatan pekerja dewasa hingga 20%
STUNTING TERJADI DI SEMUA KELOMPOK MASYRAKAT namun semakin memburuk untuk kelompok lebih miskin 60 Stunting (%) 50 40 30 20 41 39 37 34 48 32 30 29 42 39 10 0 2007 2013 Poorest Second Middle Fourth Richest Sumber : Riskesdas 2007 & 2013 Stunting di kelompok masyarakat yang lebih kaya (Q4 dan Q5) menunjukkan adanya sedikit perbaikan, namun kelompok masyarakat yang miskin (Q1-Q3) cenderung memburuk. 8
INDONESIA TERMASUK NEGARA DENGAN TINGKAT STUNTING YANG TERTINGGI DI ASIA TENGGARA Percentage of Stunting (%) 45 40 35 30 25 20 15 10 16 17.5 23 32 35 37 40 18.8 26 27.6 32.6 32.9 37.9 5 0 South East Asia Countries Tingkat stunting di Indonesia adalah tertinggi ke dua di Asia Tenggara, bahkan lebih tinggi dari beberapa negara Afrika. Africa Indonesia adalah satu dari 11 negara dengan kinerja terburuk dalam mengurangi masalah malnutrisi. (Global Nutrition Report, 2015) 9
LOGICAL FRAMEWORK INTERVENSI TERINTEGRASI perlu upaya yang komprehensif untuk percepatan penurunan stunting Program Intervensi Efektif Intermediate Outcome Perbaikan Gizi Masyarakat PKGBM GSC PKH PAUD-GCD PAMSIMAS SANIMAS STBM BKB KRPL UKS Kegiatan Lain Tablet Tambah Darah (remaja putri, catin, bumil) ASI Eksklusif Makanan Pendamping-ASI Suplemen gizi mikro (Taburia) Suplemen gizi makro (PMT) Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk Suplementasi vit.a Garam beryodium Air bersih, sanitasi, dan cuci tangan pakai sabun Pemberian obat cacing BantuanPangan Non-Tunai Konsumsi Gizi yang Adekuat Pola Asuh yang tepat Pelayanan kesehatan, dan kesehatan lingkungan Remaja Putri Bumil & Busui: Anemia â BBLR â ASI Eksklusif á Baduta: Diare â Gizi buruk â Kecacingan â Stunting â Enabling Environment Advokasi, JKN, NIK, Akta Kelahiran, Dana Desa, Dana Insentif Daerah, Keamanan dan Ketahanan Pangan 10
KERANGKA PENCEGAHAN STUNTING dilakukan melalui intervensi spesifik dan sensitif 1 Intervensi Gizi Spesifik (berkontribusi 30%) Intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan. Intervensi spesifik bersifat jangka pendek, hasilnya dapat dicatat dalam waktu relatif pendek. 2 Intervensi Gizi Sensitif (berkontribusi 70 %) Intervensi yang ditujukan melalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan. Sasarannya adalah masyarakat umum, tidak khusus untuk 1000 HPK. 11
ALOKASI MENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL PENANGANAN STUNTING 1 Intervensigizispesifik Rp2,98T 2 Intervensigizisensitif Rp46,98T 3 PadaPemda(melaluiTransferkeDaerah ) Rp92,57T 12
ALOKASI MENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL PENANGANAN STUNTING INTERVENSI GIZI SPESIFIK No. Kementerian/Program/Kegiatan/Output Alokasi 2018 (Milyar Rp) A. Kementerian Kesehatan 2.975,47 1 Hasil Pengembangan Tabel Komposisi Pangan Indonesia 8,00 2 Penyediaan Makanan Tambahan bagi Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 403,35 3 Penyediaan Makanan Tambahan bagi Balita Kekurangan Gizi 505,86 4 Penguatan Intervensi Paket Gizi (PMT, Vit A, TTD) pada Ibu Hamil dan Balita 24,52 5 Peningkatan Surveilans Gizi 79,44 6 Kabupaten/Kota Yang Mendapat Pembinaan Dalam Peningkatan Pelayanan Antenatal 13,24 7 Kabupaten/Kota Yang Mendapat Pembinaan Dalam Peningkatan Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 21,64 8 Kabupaten/Kota Yang Mendapat Pembinaan Dalam Peningkatan Kunjungan Neonatal Pertama 11,75 9 Pembinaan Dalam Peningkatan Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 34,97 10 Pembinaan Dalam Peningkatan Pelayanan Antenatal 32,87 11 Pembinaan Dalam Peningkatan Pelayanan Kunjungan Neonatal Pertama 3,13 12 Paket Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan untuk Kesehatan Ibu dan Anak 746,95 13 Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Promosi Kesehatan) 196,96 14 Pembinaan Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 76,83 15 Pemberdayaan Masyarakat (Promkes) 48,38 16 Pembinaan Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 193,00 18 Pengendalian penyakit filariasis dan kecacingan 148,89 19 Pengadaan Obat Filariasis 54,60 20 Pengadaan Obat Gizi (Vit A, TTD) 371,10
ALOKASI MENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL PENANGANAN STUNTING INTERVENSI GIZI SENSITIF No. Kementerian/Program/Kegiatan/Output Alokasi 2018 (Milyar Rp) A. Kementerian Pertanian 135,79 Pemberdayaan Pekarangan Pangan 135,79 B. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 4,41 Makanan Sehat bagi anak usia dini (PAUD) 4,41 C. Kementerian Agama 74,81 Bimbingan Perkawinan Pra Nikah 74,81 D. Kementerian Sosial 14.365,92 1. Keluarga Miskin Yang Mendapat Bantuan Tunai Bersyarat 12.619,85 2. Penyelenggaraan Bantuan Pangan Non Tunai 1.746,07 E. Kementerian Pekerjaan Umum dan PR 5.965,72 1. Sanitasi (Infrastruktur Air Limbah, Persampahan, Drainase) 2.713,73 2. Air Bersih (SPAM Perkotaan, Berbasis Masyarakat, Kawasan Khusus, Regional) 3.252,00 F. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 3,00 Provinsi yang mendapatkan pelatihan pengasuhan anak 3,00 G. Badan Pengawas Obat dan Makanan 12,50 1. Pengawasan produk pangan fortifikasi 1,50 2. Desa Pangan Aman 11,00 H. BKKBN 731,65 1. Keluarga yang mempunyai balita dan anak memahami pengasuhan dan pembinaan 5,95 tumbuh kembang anak 2. Kepesertaan ber KB 725,70 I. Kementerian Kesehatan 25.502,40 1. Cakupan Penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI) melalui JKN/KIS 25.502,40 JUMLAH 46.796,20
ALOKASI MENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL PENANGANAN STUNTING MELALUI TRANSFER KE DAERAH NO DANA TRANSFER / DANA DESA ALOKASI 2018 A. DAK NON FISIK 1.Bantuan Operasional Kesehatan 8.551,23 2.Bantuan Operasional KB 1.808,78 B. DANA DESA 60.000,00 C. DAK REGULER D E 1.Bidang Kesehatan dan KB 10.511,81 2.Air Minum 500,67 3.Sanitasi 521,49 DAK PENUGASAN 1.Bidang Kesehatan 4.241,66 2.Air Minum 1.053,82 3.Sanitasi 1.097,63 DAK AFIRMASI 1.Kesehatan 3.226,24 2.Air Minum 516,26 3.Sanitasi 541,88 JUMLAH (A-E) 92.571,48
ARAH KEBIJAKAN FISKAL UNTUK MENDUKUNG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING Optimalisasipemanfaatananggaranprogrampenurunanstuntingyangadasaatinidenganmeningkatkankualitasdanefe ktivitaspelaksanaanprogramsertakonvergensiantarprogram. Salahsatuupayayangdilakukanadalahmengembangkanbudget taggingditingkatk/l, agarmudahdimonitordandievaluasipelaksanaannya. MendorongkoordinasidansinergiantarK/L danantarpemerintahdenganpemerintahdaerah, salahsatunyadengansinkronisasiprosesperencanaandanpenganggaranmulti-sektoral. Memperkuatkonvergensiprogram/kegiatanditingkatkabupaten/kotahinggadi leveldesadenganfokuspadaintervensipadaibuhamil,menyusuidanbalitasertapeningkatanakseskepadafasilitaskesehat an, airbersih,dansanitasi. MeningkatkankualitasdanefektivitasimplementasiprogramyangtelahadasaatinimelaluipeningkatankualitasSDMpel aksanaprogram (misalnyatenagapendidikpauddanpenyuluhkesehatanmasyarakat)danpenguatanmonitoringdanevaluasiagardapatm engukurpencapaiankinerja Meningkatkancakupandankualitasprogramperlindungansosialyangberkontribusiterhadappenurununanstuntingkh ususnyabantuanpangan, PKH,danJKN. 16
PENUTUP Komitmen Pemerintah untuk percepatan penurunan stunting Pemerintah menyadari perlunya upaya untukmengatasi stunting untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia untukmencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Sinergi dan koordinasi semua pemangku kepentingan Penanganan stunting melibatkan banyak pihak dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, masyarakat, swasta, BUMN, NGO, dan lembaga internasional. Penguatan sinergi antarprogram hingga ke level desa. Menjaga Kualitas belanja Mendorong penguatan kualitas belanja pemerintah Pusat dan Transfer ke daerah Penerapan Performance for Result (P for R) diharapkan dapat menjadi katalisastor dalam penurunan prevalensi stunting dengan mendorong pencapaian indikatorpenanganan stunting. 17
TERIMA KASIH
INTEGRASI ANTAR SUMBER PEMBIAYAAN Transfer Daerah(D AK, BOK, Dana Desa) BelanjaK/ L(termas uk Dekon) APBD Intervensi Anggaran Penguatan Kapasitas Regulasi (NSPK) Pembiayaan Swasta (SBN dan SCO) Pembiyaan Masyarakat Hibah (TA) Integrasi Pembiayaan PenurunanStunting Belanja Modal Belanja Barang Bansos Transfer ke Daerah 19