ARAH DAN STRATEGI KEBIJAKAN FISKAL PENANGANAN STUNTING

dokumen-dokumen yang mirip
PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018

Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global

Mendorong Konvergensi dan Efektifititas Intervensi untuk Penurunan Stunting

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

Pokok-Pokok Kebijakan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Masyarakat (IPM). IPM terdiri dari tiga aspek yaitu pendidikan,

PERAN GIZI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

Perencanaan Program Prioritas Nasional Tahun 2019: Kasus Program Pengurangan Stunting

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

Mencegah kekurangan gizi pada anak, mencegah stanting.

REPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN

IKAN UNTUK KETAHANAN PANGAN DAN GIZI NASIONAL

Kebijakan Penanggulangan Kecacingan Terintegrasi di 100 Kabupaten Stunting

DIREKTORAT PENGEMBANGAN PLP MENUJU UNIVERSAL AKSES

Program Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat untuk Mengatasi Masalah Malnutrisi

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal perkembangan otak dan pertumbuhan fisik yang baik. Untuk memperoleh

Indonesia National Health Accounts Dipaparkan dalam Kongres InaHEA Intercontinental Mid Plaza Hotel Jakarta Rabu, 8 April 2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

Pengantar Diskusi Binwil Unit Utama Kemenkes dengan Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

Daya tahan rendah Mudah sakit Kematian

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BULETIN 1 MEI 2013 PERKEMBANGAN GERAKAN 1000 HPK PERIODE EMAS PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DATA KUNCI

Revisi ke 02 Tanggal : 30 September 2016

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

Food 1000 HPK. for Kids. Warisan untuk Anak Cucu. Asal... Luar Biasa! 1000 HPK. Kehamilan Usia 1 Tahun Usia 2 Tahun. GEN CERDAS Bisa Diturunkan,

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA KONGRES KE 15 DAN TEMU ILMIAH INTERNASIONAL PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA TAHUN 2014

Dinas Kesehatan Aceh 2016

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Hari Anak-Anak Balita 8 April SITUASI BALITA PENDEK

Seminar Nasional Outlook Industri 2018 PEMBANGUNAN INDUSTRI YANG INKLUSIF DALAM RANGKA MENGAKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS

WIKO SAPUTRA. Economics and Public Policy Researcher Prakarsa


PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi

Strategi Penanggulangan Masalah Gizi Melalui Desa Siaga. Arum Atmawikarta Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas

Perspektif Kementerian Keuangan terhadap Anggaran untuk Pelayanan Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

5 / 7

Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia?

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan salah satu indikator masalah gizi yang menjadi fokus

EQUITY : INVESTASI KESEHATAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Sumber : Ascobat, Hasbullah

BAB I PENDAHULUAN. yakni gizi lebih dan gizi kurang. Masalah gizi lebih merupakan akibat dari

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat dengan pesat dalam 4 dekade

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2019

J 8appenas BERITA ACARA KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2018

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Masalah dan Tantangan Pendanaan dan Pembiayaan Kesehatan di Indonesia

SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit diharapkan untuk berhasil membangun bangsa itu sendiri. (Hadi, 2012).

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

BAB I PENDAHULUAN. MDGs lainnya, seperti angka kematian anak dan akses terhadap pendidikan

PENJELASAN SUBTEMA IDF. Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN DESA

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ), kesehatan adalah salah

Potensi Indonesia dinyatakan oleh berbagai studi dan kajian independen, seper[ McKinsey (2012): Unleashing Indonesia s Poten[al

Kualitas Gizi Faktor Penting Pembangunan

Perekonomian Suatu Negara

2017, No Indonesia Nomor 5360); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi (Lembaran Negara Republik Indones

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

Efektif Intervensi Gizi dan Perkembangannya di Indonesia Oleh Prof. (Em) Soekirman Yay. Kegizian Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia

DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BAB 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

POKOK-POKOK PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. prevalensi balita pendek kurus dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

Better Prepared And Ready to Help

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kesejahteraan manusia. Gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat

Transkripsi:

MINISTRY OF FINANCE REPUBLIC OF INDONESIA ARAH DAN STRATEGI KEBIJAKAN FISKAL PENANGANAN STUNTING Disampaikan oleh: KEPALA BADAN KEBIJAKAN FISKAL 14 Agustus 2018

OUTLINE Visi Indonesia 2045 Tantangan dan Potensi Stunting untuk Kualitas SDM Kondisi Stunting di Indonesia Perbandingan dengan Negara lain Akselerasi Penanganan Stunting Dukungan Fiskal untuk Akselerasi Penanganan Stunting

Amanat Pendiri Bangsa Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur

VISI INDONESIA 2045: UNTUK MENJADI NEGARA MAJU INDONESIA 2045 PRASYARAT PENDUDUK Penduduk 309 juta jiwa PRODUKTIVITAS Usia produktif 52% URBAN 75% tinggal di kota MIDDLE INCOME 80% kelas menengah EKONOMI Ekonomi ke-5 terbesar di dunia PERKAPITA Pendapatan per kapita US$29.300 STRUKTUR Struktur ekonomi bergeser pada sektor bernilai tambah tinggi BISNIS 73% kue ekonomi berasal sektor jasa Kualitas SDM Kesiapan infrastruktur Kesiapan teknologi Kelembagaan Pemerintah Tata ruang wilayah Sumber Daya Ekonomi & Keuangan (APBN)

0.00 0.25 0.50 0.75 1.00 PERBAIKAN KUALITAS SDM ADALAH KUNCI Walau meningkat namun tetap perlu mendorong kualitas SDM agar berdayasaing dan mampu menjawab tantangan dimasa depan 66.53 HDI Indonesia 2010-2016 67.09 67.70 68.31 68.90 69.55 70.18 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 HDI INDONESIA 2016 12,72 7,95 Harapan lama sekolah 70,9 10420* Angka harapan hidup * In thousand Rata- rata lama sekolah Income per kapita Singapore Brunei Drslm Malaysia Turkey Mexico Brazil Thailand China Indonesia Viet Nam Philippines South Africa India Cambodia Myanmar Perbandingan HDI 2015 0.925 0.865 0.789 0.767 0.762 0.754 0.74 0.738 0.689 0.683 0.682 0.666 0.624 0.563 0.556

Peluang dan Tantangan Perekonomian Domestik dengan pengelolaan yang tepat, event besar akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Dominasi komoditas Pemilu v v Kualitas SDM Distribus i ekonom i Asian Games Annual Meeting Revenue resources 14

PENANGANAN STUNTING UNTUK PENGUATAN KUALITAS SDM krusial untuk mendorong produktifitas dan inovasi Memperburuk kesenjangan 4 1 Berdampak pada tingkat kecerdasan dan kerentanan terhadap penyakit Berdampak pada kurang optimalnya pertumbuhan ekonomi STUNTING Dapat menurunkan kualitas dan produktivitas ketika menjadi pekerja dewasa Hilangnya 11%GDP Mengurangi 10% dari total pendapatan seumur hidup 3 2 Mengurangi pendapatan pekerja dewasa hingga 20%

STUNTING TERJADI DI SEMUA KELOMPOK MASYRAKAT namun semakin memburuk untuk kelompok lebih miskin 60 Stunting (%) 50 40 30 20 41 39 37 34 48 32 30 29 42 39 10 0 2007 2013 Poorest Second Middle Fourth Richest Sumber : Riskesdas 2007 & 2013 Stunting di kelompok masyarakat yang lebih kaya (Q4 dan Q5) menunjukkan adanya sedikit perbaikan, namun kelompok masyarakat yang miskin (Q1-Q3) cenderung memburuk. 8

INDONESIA TERMASUK NEGARA DENGAN TINGKAT STUNTING YANG TERTINGGI DI ASIA TENGGARA Percentage of Stunting (%) 45 40 35 30 25 20 15 10 16 17.5 23 32 35 37 40 18.8 26 27.6 32.6 32.9 37.9 5 0 South East Asia Countries Tingkat stunting di Indonesia adalah tertinggi ke dua di Asia Tenggara, bahkan lebih tinggi dari beberapa negara Afrika. Africa Indonesia adalah satu dari 11 negara dengan kinerja terburuk dalam mengurangi masalah malnutrisi. (Global Nutrition Report, 2015) 9

LOGICAL FRAMEWORK INTERVENSI TERINTEGRASI perlu upaya yang komprehensif untuk percepatan penurunan stunting Program Intervensi Efektif Intermediate Outcome Perbaikan Gizi Masyarakat PKGBM GSC PKH PAUD-GCD PAMSIMAS SANIMAS STBM BKB KRPL UKS Kegiatan Lain Tablet Tambah Darah (remaja putri, catin, bumil) ASI Eksklusif Makanan Pendamping-ASI Suplemen gizi mikro (Taburia) Suplemen gizi makro (PMT) Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk Suplementasi vit.a Garam beryodium Air bersih, sanitasi, dan cuci tangan pakai sabun Pemberian obat cacing BantuanPangan Non-Tunai Konsumsi Gizi yang Adekuat Pola Asuh yang tepat Pelayanan kesehatan, dan kesehatan lingkungan Remaja Putri Bumil & Busui: Anemia â BBLR â ASI Eksklusif á Baduta: Diare â Gizi buruk â Kecacingan â Stunting â Enabling Environment Advokasi, JKN, NIK, Akta Kelahiran, Dana Desa, Dana Insentif Daerah, Keamanan dan Ketahanan Pangan 10

KERANGKA PENCEGAHAN STUNTING dilakukan melalui intervensi spesifik dan sensitif 1 Intervensi Gizi Spesifik (berkontribusi 30%) Intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan. Intervensi spesifik bersifat jangka pendek, hasilnya dapat dicatat dalam waktu relatif pendek. 2 Intervensi Gizi Sensitif (berkontribusi 70 %) Intervensi yang ditujukan melalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan. Sasarannya adalah masyarakat umum, tidak khusus untuk 1000 HPK. 11

ALOKASI MENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL PENANGANAN STUNTING 1 Intervensigizispesifik Rp2,98T 2 Intervensigizisensitif Rp46,98T 3 PadaPemda(melaluiTransferkeDaerah ) Rp92,57T 12

ALOKASI MENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL PENANGANAN STUNTING INTERVENSI GIZI SPESIFIK No. Kementerian/Program/Kegiatan/Output Alokasi 2018 (Milyar Rp) A. Kementerian Kesehatan 2.975,47 1 Hasil Pengembangan Tabel Komposisi Pangan Indonesia 8,00 2 Penyediaan Makanan Tambahan bagi Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 403,35 3 Penyediaan Makanan Tambahan bagi Balita Kekurangan Gizi 505,86 4 Penguatan Intervensi Paket Gizi (PMT, Vit A, TTD) pada Ibu Hamil dan Balita 24,52 5 Peningkatan Surveilans Gizi 79,44 6 Kabupaten/Kota Yang Mendapat Pembinaan Dalam Peningkatan Pelayanan Antenatal 13,24 7 Kabupaten/Kota Yang Mendapat Pembinaan Dalam Peningkatan Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 21,64 8 Kabupaten/Kota Yang Mendapat Pembinaan Dalam Peningkatan Kunjungan Neonatal Pertama 11,75 9 Pembinaan Dalam Peningkatan Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 34,97 10 Pembinaan Dalam Peningkatan Pelayanan Antenatal 32,87 11 Pembinaan Dalam Peningkatan Pelayanan Kunjungan Neonatal Pertama 3,13 12 Paket Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan untuk Kesehatan Ibu dan Anak 746,95 13 Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Promosi Kesehatan) 196,96 14 Pembinaan Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 76,83 15 Pemberdayaan Masyarakat (Promkes) 48,38 16 Pembinaan Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 193,00 18 Pengendalian penyakit filariasis dan kecacingan 148,89 19 Pengadaan Obat Filariasis 54,60 20 Pengadaan Obat Gizi (Vit A, TTD) 371,10

ALOKASI MENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL PENANGANAN STUNTING INTERVENSI GIZI SENSITIF No. Kementerian/Program/Kegiatan/Output Alokasi 2018 (Milyar Rp) A. Kementerian Pertanian 135,79 Pemberdayaan Pekarangan Pangan 135,79 B. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 4,41 Makanan Sehat bagi anak usia dini (PAUD) 4,41 C. Kementerian Agama 74,81 Bimbingan Perkawinan Pra Nikah 74,81 D. Kementerian Sosial 14.365,92 1. Keluarga Miskin Yang Mendapat Bantuan Tunai Bersyarat 12.619,85 2. Penyelenggaraan Bantuan Pangan Non Tunai 1.746,07 E. Kementerian Pekerjaan Umum dan PR 5.965,72 1. Sanitasi (Infrastruktur Air Limbah, Persampahan, Drainase) 2.713,73 2. Air Bersih (SPAM Perkotaan, Berbasis Masyarakat, Kawasan Khusus, Regional) 3.252,00 F. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 3,00 Provinsi yang mendapatkan pelatihan pengasuhan anak 3,00 G. Badan Pengawas Obat dan Makanan 12,50 1. Pengawasan produk pangan fortifikasi 1,50 2. Desa Pangan Aman 11,00 H. BKKBN 731,65 1. Keluarga yang mempunyai balita dan anak memahami pengasuhan dan pembinaan 5,95 tumbuh kembang anak 2. Kepesertaan ber KB 725,70 I. Kementerian Kesehatan 25.502,40 1. Cakupan Penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI) melalui JKN/KIS 25.502,40 JUMLAH 46.796,20

ALOKASI MENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL PENANGANAN STUNTING MELALUI TRANSFER KE DAERAH NO DANA TRANSFER / DANA DESA ALOKASI 2018 A. DAK NON FISIK 1.Bantuan Operasional Kesehatan 8.551,23 2.Bantuan Operasional KB 1.808,78 B. DANA DESA 60.000,00 C. DAK REGULER D E 1.Bidang Kesehatan dan KB 10.511,81 2.Air Minum 500,67 3.Sanitasi 521,49 DAK PENUGASAN 1.Bidang Kesehatan 4.241,66 2.Air Minum 1.053,82 3.Sanitasi 1.097,63 DAK AFIRMASI 1.Kesehatan 3.226,24 2.Air Minum 516,26 3.Sanitasi 541,88 JUMLAH (A-E) 92.571,48

ARAH KEBIJAKAN FISKAL UNTUK MENDUKUNG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING Optimalisasipemanfaatananggaranprogrampenurunanstuntingyangadasaatinidenganmeningkatkankualitasdanefe ktivitaspelaksanaanprogramsertakonvergensiantarprogram. Salahsatuupayayangdilakukanadalahmengembangkanbudget taggingditingkatk/l, agarmudahdimonitordandievaluasipelaksanaannya. MendorongkoordinasidansinergiantarK/L danantarpemerintahdenganpemerintahdaerah, salahsatunyadengansinkronisasiprosesperencanaandanpenganggaranmulti-sektoral. Memperkuatkonvergensiprogram/kegiatanditingkatkabupaten/kotahinggadi leveldesadenganfokuspadaintervensipadaibuhamil,menyusuidanbalitasertapeningkatanakseskepadafasilitaskesehat an, airbersih,dansanitasi. MeningkatkankualitasdanefektivitasimplementasiprogramyangtelahadasaatinimelaluipeningkatankualitasSDMpel aksanaprogram (misalnyatenagapendidikpauddanpenyuluhkesehatanmasyarakat)danpenguatanmonitoringdanevaluasiagardapatm engukurpencapaiankinerja Meningkatkancakupandankualitasprogramperlindungansosialyangberkontribusiterhadappenurununanstuntingkh ususnyabantuanpangan, PKH,danJKN. 16

PENUTUP Komitmen Pemerintah untuk percepatan penurunan stunting Pemerintah menyadari perlunya upaya untukmengatasi stunting untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia untukmencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Sinergi dan koordinasi semua pemangku kepentingan Penanganan stunting melibatkan banyak pihak dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, masyarakat, swasta, BUMN, NGO, dan lembaga internasional. Penguatan sinergi antarprogram hingga ke level desa. Menjaga Kualitas belanja Mendorong penguatan kualitas belanja pemerintah Pusat dan Transfer ke daerah Penerapan Performance for Result (P for R) diharapkan dapat menjadi katalisastor dalam penurunan prevalensi stunting dengan mendorong pencapaian indikatorpenanganan stunting. 17

TERIMA KASIH

INTEGRASI ANTAR SUMBER PEMBIAYAAN Transfer Daerah(D AK, BOK, Dana Desa) BelanjaK/ L(termas uk Dekon) APBD Intervensi Anggaran Penguatan Kapasitas Regulasi (NSPK) Pembiayaan Swasta (SBN dan SCO) Pembiyaan Masyarakat Hibah (TA) Integrasi Pembiayaan PenurunanStunting Belanja Modal Belanja Barang Bansos Transfer ke Daerah 19