KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA KERJASAMA LINTAS SEKTOR DALAM PENANGANAN STUNTING Asisten Deputi Ketahanan Gizi, KIA dan Kesehatan Lingkungan 14 Agustus 2018
AGENDA KEBIJAKAN & INTERVENSI PENCEGAHAN STUNTING KOORDINASI PENANGANAN STUNTING SINKRONISASI PROGRAM & KEGIATAN KEMENTERIAN /LEMBAGA PERAN DAN KERJASAMA LINTAS SEKTOR 2
Kebijakan dalam Percepatan Perbaikan Gizi Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2013 tentang Percepatan Perbaikan Gizi 1) Penurunan stunting fokus pada 1000 hari pertama kehidupan 2) Pendekatan multisektor Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 1) Aktivitas fisik 2) Konsumsi makanan sehat 3) Deteksi dini 4) Lingkungan sehat 5) Pendidikan kesehatan 6) Pola hidup sehat Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2017 tentang Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi 1) Ketersediaan pangan 2) Keterjangkauan pangan 3) Pemanfaatan pangan 4) Perbaikan gizi masyarakat 5) Penguatan kelembagaan pangan dan gizi 3
Payung Hukum terkait Intervensi Stunting : 1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 (Pemerintah melalui Program Pembangunan Nasional Äkses Universal air Minum dan sanitasi tahun 2019, menetapkan bahwa tahun 2019, Indonesia dapat menyediakan layanan air minum dan sanitasi yang layak bagi 100% Rakyat Indonesia. 2. Rencana Pembangunan Jangka menengah (RPJM) 2015-2019 (target penurunan prevalensi stunting menjadi 28% pada 2019) 3. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015, Bappenas 2011 4. Undang-Undang (UU) No.36/2009 tentang Kesehatan 5. Undang-undang (UU) No.18/2012 tentang Pangan 6. Peraturan pemerintah (PP) No.33/2012 tentang Air Susu Ibu Eksklusif 7. Peraturan Presiden (Perpres) N0.42/2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan perbaikan Gizi 8. Peraturan Presiden (Perpres) No 185/2013 tentang percepatan ketersediaan air bersih dan sanitasi 9. Peraturan presiden (Perpres) No. 83 /2017 tentang kebijakan strategis pangan dan gizi 10. Instruksi Presiden (Inpres) No. 1/2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 11. Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.450/Menkes/SK/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu (ASI) Secara Eksklusif Pada Bayi di Indonesia 12. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.15/2013 tentang Tata cara penyediaan Fasilitas Khusus menyusui dan/atau memerah Air susu Ibu. 13. Permenkes No. 3/2014 tentang Sanitasi Total berbasis Masyarakat (STBM) 14. Permenkes No.23/2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi 15. Kerangka kebijakan Gerakan Nasional Percepatan Gizi Dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1000 HPK), 2013. 4
1. Penguatan pengawasan obat dan makanan 2. Penegakan hukum pengawasan obat dan makanan 1. Penyediaan fasilitas kesehatan dasar dan rujukan berkualitas 2. Pemenuhan dan pemerataan SDM Kesehatan 3. Penyediaan dan peningkatan mutu farmasi dan alat kesehatan PROGRAM PRIORITAS INTERVENSI PENCEGAHAN STUNTING MENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL (PN) 1: Pembangunan Manusia melalui Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar 5 Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan 1 Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Gizi Masyarakat 2 KEGIATAN PRIORITAS Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi PROYEK PRIORITAS 1. Penurunan kematian ibu dan anak di fasyankes 2. Peningkatan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi 3. Imunisasi dasar lengkap 1. Peningkatan pendidikan gizi 2. Penguatan surveilans gizi 3. Pemberian suplementasi gizi 4. Penyediaan air bersih dan sanitasi*) 5. Peningkatan akses pangan*) 4 Percepatan Penurunan stunting 3 Penguatan Germas dan Pengendalia n Penyakit 1. Peningkatan kualitas lingkungan sehat 2. Peningkatan konsumsi pangan sehat *) 3. Peningkatan aktivitas fisik 4. Pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular 5. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular *) Dimungkinkan untuk mendukung PP lainnya
Koordinasi Penanganan Stunting: Penanganan stunting perlu dilakukan agar menjamin kualitas SDM Indonesia di masa depan yang berkualitas. Menko PMK mengkoordinasikan K/L terkait untuk menurunkan angka stunting.
KOORDINASI PENCEGAHAN STUNTING PENCEGAHAN DAN INTERVENSI GIZI DILAKUKAN DENGAN PENDEKATAN LIFECYCLE PADA BAYI, BALITA, REMAJA, IBU HAMIL DAN MENYUSUI ANTARA LAIN : ANGKA STUNTING MENURUN DARI 32,9% PADA TAHUN 2014 MENJADI 27,5% PADA TAHUN 2017 1). Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Ibu Hamil kurang Energi Kronis (KEK) 517.000 Ibu Hamil 2). PMT bagi balita kekurangan gizi 612.900 anak 3). Pembinaan Pelaksanaan Sanitasi Total berbasis Masyarakat 40.000 desa/kelurahan 4). Paket penyediaan obat dan perbekalan kesehatan ibu dan anak 15 jenis untuk 34 propinsi 7
Intervensi Gizi Spesifik Kemenkes Pendekatan Multisektor dalam Pencegahan Stunting Terintegrasi Suplementasi gizi makro dan mikro (PMT, TTD, Vitamin A, taburia) Promosi ASI Eksklusif, MP-ASI Surveilans Gizi Kampanye gizi seimbang Kelas ibu hamil Obat cacing Penanganan kekurangan gizi JKN PAUD, Parenting, UKS Fortifikasi Produk Pangan Bantuan pangan non tunai, PKH Intervensi Gizi Sensitif Kemsos Kemdikbud Kemperin Kem PU&PR BPOM Kemtan Air bersih dan sanitasi Ketahanan pangan Keamanan Pangan Enabling Factors Kemenko PMK Bappenas Kesehatan reproduksi, Bina Keluarga Balita Sosialisasi Gizi bagi Anak & Keluarga BKKBN Kemenag Pemasaran & Promosi Hasil Kelautan Bimbingan Perkawinan & Tokoh Agama Kemdagri (Advokasi Pemda, NIK, Akta Lahir) Kemendes PDTT (Dana Desa) Kemenkeu (Sistem Insentif) PPPA Kemristek Dikti KKP Edukasi dan pendampingan masyarakat (Program KKN) Kemen Kominfo (Sosialisasi & Kampanye) 8
Intervensi Gizi Spesifik Kemenkes Pendekatan Multisektor dalam Pencegahan Stunting Terintegrasi Suplementasi gizi makro dan mikro (PMT, TTD, Vitamin A, taburia) Promosi ASI Eksklusif, MP-ASI Surveilans Gizi Kampanye gizi seimbang Kelas ibu hamil Obat cacing Penanganan kekurangan gizi JKN PAUD, Parenting, UKS Fortifikasi Produk Pangan Bantuan pangan non tunai, PKH Intervensi Gizi Sensitif Kemsos Kemdikbud Kemperin Kem PU&PR BPOM Kemtan Air bersih dan sanitasi Ketahanan pangan Keamanan Pangan Enabling Factors Kemenko PMK Bappenas Kesehatan reproduksi, Bina Keluarga Balita Sosialisasi Gizi bagi Anak & Keluarga BKKBN Kemenag Pemasaran & Promosi Hasil Kelautan Bimbingan Perkawinan & Tokoh Agama Kemdagri (Advokasi Pemda, NIK, Akta Lahir) Kemendes PDTT (Dana Desa) Kemenkeu (Sistem Insentif) PPPA Kemristek Dikti KKP Edukasi dan pendampingan masyarakat (Program KKN) Kemen Kominfo (Sosialisasi & Kampanye) 9
Kabupaten Prioritas Mulai di 100 kabupaten prioritas pada 2018 Dengan program yang ada dan bantuan teknis Cakupan Lengkap pada tahun 2021 2019 Perluas hingga 160 Kab/Kota 2020 Perluas hingga 390 Kab/Kota Sumber: TNP2K Propinsi: Kabupaten/Kota: Kecamatan: Desa: Jumlah Anak Stunted: 34 100 1,891 21,888 3.1 million 2021 Perluas hingga 514 Kab/Kota
Kelembagaan Percepatan Penurunan Stunting Sumber: TNP2K 11
SINERGI PENANGANAN STUNTING (PERAN KERJASAMA LINTAS SEKTOR) PEMERINTAH PUSAT/DAERAH KEMENTERIAN MASYARAKAT KEGAGALAN PENANGANAN STUNTING AKAN BERDAMPAK PADA KUALITAS SDM INDONESIA DI MASA DEPAN
13
Percepatan Pembangunan Desa : Pemerintah mengalokasikan dana desa untuk percepatan pembangunan desa. Menko PMK mengkoordinasikan agar dana desa yang dibagikan kepada desa memperhatikan afirmasi untuk desadesa tertinggal. Saat ini formula pembangunan dana desa telah mengakomodasikan desa-desa tertinggal agar memperoleh stimulus yang lebih besar.
Formulasi Dana Desa saat ini: Alokasi Dasar (33%) + Alokasi Afirmasi (3%) + Alokasi Formula (20%) Alokasi dana desa dalam APBN: - 2015: 20,766 T - 2016: 46,982 T - 2017: 60 T - 2018: 60 T
Menko PMK mengkoordinasikan agar pemanfaatan dana desa diarahkan untuk kesejahteraan rakyat Saat ini pemanfaatan dana desa telah digunakan untuk: - Jalan: 123.145 km - Penahan tanah 65.918 unit - Posyandu 11.424 unit - Jembatan 791.258 km - PAUD 18.072 unit - BUMDesa 26.070 unit - MCK 108.486 unit - Pasar desa 5.220 unit - Air bersih 37.496 unit - Sarana olahraga 3.004 unit - Polindes 5.314 unit - Tambatan perahu 2.882 unit - Drainase 38.217 unit - Embung 1.927 unit - Sumur 30.212 unit - Irigasi 28.091 unit
PROGRES PENCEGAHAN STUNTING : 1. Intervensi kesehatan (spesifik) dan non Kesehatan (sensitif) bisa diimplementasikan dan terintegrasi dari Pusat sampai Daerah di 1000 Desa 2. Pelaksanaan Kegiatan tahun 2018 : Rembug Stunting tahap 1 dan 2 dan 3 sudah dilakukan, dan terskedul sampai tahap 7 3. Pemilihan lokasi 2019 untuk 600 desa prioritas pada 60 kabupaten/kota tambahan ditahun 2019, oleh TNP2K dan menunggu persetujuan dari Bappenas dan Kemko PMK, Diharapkan nama 1.600 desa sudah dapat dicantumkan di dalam RKPD 4. Dilakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan Kemendesa terkait dana desa 5. Pendanaan diluar APBN memakai Dana Word Bank dengan PfourR 6. Dipersiapkan adanya data terpadu yang bisa diakses 7. Program Krisna memasukkan juga terkait pencegahan stunting
TINDAK LANJUT PROGRES PENCEGAHAN STUNTING : Sedang disusun Penguatan Kelembagaan POKJA Pencegahan Stunting Pengembangan untuk melakukan Monev bersama lintas K/L Rencana Perpres No. 42 Tahun 2013 tentang Gernas Percepatan Perbaikan Gizidapat direvisi terkait : Ø Nomenklatur K/L Ø Keterlibatan Presiden dan Wakil Presiden Ø Keterlibatan lintas Menko dan lintas K/L Ø Kelembagaan di tingkat daerah Perbaikan gizi untuk pencegahan stunting yang dilakukan melalui pendekatan wilayah Penerapan sistem surveilans gizi secara intensif dan detail hingga tingkat desa untuk memastikan intervensi tepat sasaran Pengembangan pangan fungsional dan klaimnya Penetapan pangan untuk keperluan medis khusus Penyediaan/penempatan tenaga gizi (nutritionist) sebanyak satu orang di setiap desa prioritas perbaikan gizi/stunting Peningkatan kapasitas tenaga gizi Implementasi amanat UU No 18 Tahun 2012 Pencantuman indikator penurunan stunting sebagai outcome Kebijakan yang menjamin terintegrasinya sistem pangan Penggunaan instrumen untuk menjamin terlaksananya koordinasi Advokasi dan sosialisasi
T E R I M A K A S I H S U K S E S K A N A S I A N G A M E S 2 0 1 8