KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA KERJASAMA LINTAS SEKTOR DALAM PENANGANAN STUNTING

dokumen-dokumen yang mirip
PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

Pokok-Pokok Kebijakan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting


PERAN KESMAS DALAM PROGRAM

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

Susunan Acara Rembuk Stunting Tahap 2 Hotel Borobudur, Jakarta Senin-Selasa, Maret 2018

2017, No Indonesia Nomor 5360); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi (Lembaran Negara Republik Indones

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA 4 MENTERI TENTANG PENYELARASAN DAN PENGUATAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN

Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global

Pengantar Diskusi Binwil Unit Utama Kemenkes dengan Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota

KOORDINASI PENGAWALAN PENGGUNAAN DANA DESA 2017

J 8appenas BERITA ACARA KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2018

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017: Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

UPAYA PENCAPAIAN PIS - PK. DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Denpasar, 19 April 2018

BULETIN 1 MEI 2013 PERKEMBANGAN GERAKAN 1000 HPK PERIODE EMAS PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DATA KUNCI

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah

Revisi ke 02 Tanggal : 30 September 2016

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

Peran BPK Dalam Mewujudkan Akuntabilitas Dana Desa z. Pekanbaru, 16 Nopember 2017

KEBIJAKAN STRATEGIS DAN RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (KSRAN-PG) sebagai Acuan Dasar bagi Pembangunan Pangan dan Gizi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perencanaan Program Prioritas Nasional Tahun 2019: Kasus Program Pengurangan Stunting

PEMANFAATAN DANA DESA UNTUK SEKTOR AIR MINUM DAN SANITASI

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs)

PERAN GIZI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Mendorong Konvergensi dan Efektifititas Intervensi untuk Penurunan Stunting

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM RANCANGAN RKP 2017

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DAN PEMERINTAH KAB/KOTA BIDANG KESEHATAN (GIZI DAN KIA)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI PERIODE intensitas upaya-upaya pencegahan. yang melaksanakan pembinaan petugas kab/puskesmas KH)

ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI

KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KETUA KELOMPOK KERJA PEMBANGUNAN PERDESAAN SEHAT 2014 ACARA

SALINAN. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana. Mengingat : 1. Fusat, Pemerintah Daerah, dan para pemangku. Menimbang : a.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

Dinas Kesehatan Aceh 2016

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RISALAH PEMBAHASAN RDS

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

Bab 5. Dasar Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia

ADVOKASI DAN SINKRONISASI REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN OLEH KEMENTERIAN KESEHATAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

SPM BIDANG KESEHATAN DAN TUGAS FUNGSI DINAS KESEHATAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Pemberian Makanan Tambahan dalam meningkatkan status gizi anak

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Masyarakat (IPM). IPM terdiri dari tiga aspek yaitu pendidikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal perkembangan otak dan pertumbuhan fisik yang baik. Untuk memperoleh

PEMBAHASAN HASIL SURVEI KADARZI DI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

STUNTING DI INDONESIA DAN GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI (GERAKAN 1000 HPK)

REVITALISASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI MELALUI PGS DAN PSG

Upaya Percepatan Penurunan Stunting

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA KERJASAMA LINTAS SEKTOR DALAM PENANGANAN STUNTING Asisten Deputi Ketahanan Gizi, KIA dan Kesehatan Lingkungan 14 Agustus 2018

AGENDA KEBIJAKAN & INTERVENSI PENCEGAHAN STUNTING KOORDINASI PENANGANAN STUNTING SINKRONISASI PROGRAM & KEGIATAN KEMENTERIAN /LEMBAGA PERAN DAN KERJASAMA LINTAS SEKTOR 2

Kebijakan dalam Percepatan Perbaikan Gizi Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2013 tentang Percepatan Perbaikan Gizi 1) Penurunan stunting fokus pada 1000 hari pertama kehidupan 2) Pendekatan multisektor Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 1) Aktivitas fisik 2) Konsumsi makanan sehat 3) Deteksi dini 4) Lingkungan sehat 5) Pendidikan kesehatan 6) Pola hidup sehat Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2017 tentang Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi 1) Ketersediaan pangan 2) Keterjangkauan pangan 3) Pemanfaatan pangan 4) Perbaikan gizi masyarakat 5) Penguatan kelembagaan pangan dan gizi 3

Payung Hukum terkait Intervensi Stunting : 1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 (Pemerintah melalui Program Pembangunan Nasional Äkses Universal air Minum dan sanitasi tahun 2019, menetapkan bahwa tahun 2019, Indonesia dapat menyediakan layanan air minum dan sanitasi yang layak bagi 100% Rakyat Indonesia. 2. Rencana Pembangunan Jangka menengah (RPJM) 2015-2019 (target penurunan prevalensi stunting menjadi 28% pada 2019) 3. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015, Bappenas 2011 4. Undang-Undang (UU) No.36/2009 tentang Kesehatan 5. Undang-undang (UU) No.18/2012 tentang Pangan 6. Peraturan pemerintah (PP) No.33/2012 tentang Air Susu Ibu Eksklusif 7. Peraturan Presiden (Perpres) N0.42/2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan perbaikan Gizi 8. Peraturan Presiden (Perpres) No 185/2013 tentang percepatan ketersediaan air bersih dan sanitasi 9. Peraturan presiden (Perpres) No. 83 /2017 tentang kebijakan strategis pangan dan gizi 10. Instruksi Presiden (Inpres) No. 1/2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 11. Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.450/Menkes/SK/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu (ASI) Secara Eksklusif Pada Bayi di Indonesia 12. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.15/2013 tentang Tata cara penyediaan Fasilitas Khusus menyusui dan/atau memerah Air susu Ibu. 13. Permenkes No. 3/2014 tentang Sanitasi Total berbasis Masyarakat (STBM) 14. Permenkes No.23/2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi 15. Kerangka kebijakan Gerakan Nasional Percepatan Gizi Dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1000 HPK), 2013. 4

1. Penguatan pengawasan obat dan makanan 2. Penegakan hukum pengawasan obat dan makanan 1. Penyediaan fasilitas kesehatan dasar dan rujukan berkualitas 2. Pemenuhan dan pemerataan SDM Kesehatan 3. Penyediaan dan peningkatan mutu farmasi dan alat kesehatan PROGRAM PRIORITAS INTERVENSI PENCEGAHAN STUNTING MENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL (PN) 1: Pembangunan Manusia melalui Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar 5 Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan 1 Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Gizi Masyarakat 2 KEGIATAN PRIORITAS Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi PROYEK PRIORITAS 1. Penurunan kematian ibu dan anak di fasyankes 2. Peningkatan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi 3. Imunisasi dasar lengkap 1. Peningkatan pendidikan gizi 2. Penguatan surveilans gizi 3. Pemberian suplementasi gizi 4. Penyediaan air bersih dan sanitasi*) 5. Peningkatan akses pangan*) 4 Percepatan Penurunan stunting 3 Penguatan Germas dan Pengendalia n Penyakit 1. Peningkatan kualitas lingkungan sehat 2. Peningkatan konsumsi pangan sehat *) 3. Peningkatan aktivitas fisik 4. Pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular 5. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular *) Dimungkinkan untuk mendukung PP lainnya

Koordinasi Penanganan Stunting: Penanganan stunting perlu dilakukan agar menjamin kualitas SDM Indonesia di masa depan yang berkualitas. Menko PMK mengkoordinasikan K/L terkait untuk menurunkan angka stunting.

KOORDINASI PENCEGAHAN STUNTING PENCEGAHAN DAN INTERVENSI GIZI DILAKUKAN DENGAN PENDEKATAN LIFECYCLE PADA BAYI, BALITA, REMAJA, IBU HAMIL DAN MENYUSUI ANTARA LAIN : ANGKA STUNTING MENURUN DARI 32,9% PADA TAHUN 2014 MENJADI 27,5% PADA TAHUN 2017 1). Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Ibu Hamil kurang Energi Kronis (KEK) 517.000 Ibu Hamil 2). PMT bagi balita kekurangan gizi 612.900 anak 3). Pembinaan Pelaksanaan Sanitasi Total berbasis Masyarakat 40.000 desa/kelurahan 4). Paket penyediaan obat dan perbekalan kesehatan ibu dan anak 15 jenis untuk 34 propinsi 7

Intervensi Gizi Spesifik Kemenkes Pendekatan Multisektor dalam Pencegahan Stunting Terintegrasi Suplementasi gizi makro dan mikro (PMT, TTD, Vitamin A, taburia) Promosi ASI Eksklusif, MP-ASI Surveilans Gizi Kampanye gizi seimbang Kelas ibu hamil Obat cacing Penanganan kekurangan gizi JKN PAUD, Parenting, UKS Fortifikasi Produk Pangan Bantuan pangan non tunai, PKH Intervensi Gizi Sensitif Kemsos Kemdikbud Kemperin Kem PU&PR BPOM Kemtan Air bersih dan sanitasi Ketahanan pangan Keamanan Pangan Enabling Factors Kemenko PMK Bappenas Kesehatan reproduksi, Bina Keluarga Balita Sosialisasi Gizi bagi Anak & Keluarga BKKBN Kemenag Pemasaran & Promosi Hasil Kelautan Bimbingan Perkawinan & Tokoh Agama Kemdagri (Advokasi Pemda, NIK, Akta Lahir) Kemendes PDTT (Dana Desa) Kemenkeu (Sistem Insentif) PPPA Kemristek Dikti KKP Edukasi dan pendampingan masyarakat (Program KKN) Kemen Kominfo (Sosialisasi & Kampanye) 8

Intervensi Gizi Spesifik Kemenkes Pendekatan Multisektor dalam Pencegahan Stunting Terintegrasi Suplementasi gizi makro dan mikro (PMT, TTD, Vitamin A, taburia) Promosi ASI Eksklusif, MP-ASI Surveilans Gizi Kampanye gizi seimbang Kelas ibu hamil Obat cacing Penanganan kekurangan gizi JKN PAUD, Parenting, UKS Fortifikasi Produk Pangan Bantuan pangan non tunai, PKH Intervensi Gizi Sensitif Kemsos Kemdikbud Kemperin Kem PU&PR BPOM Kemtan Air bersih dan sanitasi Ketahanan pangan Keamanan Pangan Enabling Factors Kemenko PMK Bappenas Kesehatan reproduksi, Bina Keluarga Balita Sosialisasi Gizi bagi Anak & Keluarga BKKBN Kemenag Pemasaran & Promosi Hasil Kelautan Bimbingan Perkawinan & Tokoh Agama Kemdagri (Advokasi Pemda, NIK, Akta Lahir) Kemendes PDTT (Dana Desa) Kemenkeu (Sistem Insentif) PPPA Kemristek Dikti KKP Edukasi dan pendampingan masyarakat (Program KKN) Kemen Kominfo (Sosialisasi & Kampanye) 9

Kabupaten Prioritas Mulai di 100 kabupaten prioritas pada 2018 Dengan program yang ada dan bantuan teknis Cakupan Lengkap pada tahun 2021 2019 Perluas hingga 160 Kab/Kota 2020 Perluas hingga 390 Kab/Kota Sumber: TNP2K Propinsi: Kabupaten/Kota: Kecamatan: Desa: Jumlah Anak Stunted: 34 100 1,891 21,888 3.1 million 2021 Perluas hingga 514 Kab/Kota

Kelembagaan Percepatan Penurunan Stunting Sumber: TNP2K 11

SINERGI PENANGANAN STUNTING (PERAN KERJASAMA LINTAS SEKTOR) PEMERINTAH PUSAT/DAERAH KEMENTERIAN MASYARAKAT KEGAGALAN PENANGANAN STUNTING AKAN BERDAMPAK PADA KUALITAS SDM INDONESIA DI MASA DEPAN

13

Percepatan Pembangunan Desa : Pemerintah mengalokasikan dana desa untuk percepatan pembangunan desa. Menko PMK mengkoordinasikan agar dana desa yang dibagikan kepada desa memperhatikan afirmasi untuk desadesa tertinggal. Saat ini formula pembangunan dana desa telah mengakomodasikan desa-desa tertinggal agar memperoleh stimulus yang lebih besar.

Formulasi Dana Desa saat ini: Alokasi Dasar (33%) + Alokasi Afirmasi (3%) + Alokasi Formula (20%) Alokasi dana desa dalam APBN: - 2015: 20,766 T - 2016: 46,982 T - 2017: 60 T - 2018: 60 T

Menko PMK mengkoordinasikan agar pemanfaatan dana desa diarahkan untuk kesejahteraan rakyat Saat ini pemanfaatan dana desa telah digunakan untuk: - Jalan: 123.145 km - Penahan tanah 65.918 unit - Posyandu 11.424 unit - Jembatan 791.258 km - PAUD 18.072 unit - BUMDesa 26.070 unit - MCK 108.486 unit - Pasar desa 5.220 unit - Air bersih 37.496 unit - Sarana olahraga 3.004 unit - Polindes 5.314 unit - Tambatan perahu 2.882 unit - Drainase 38.217 unit - Embung 1.927 unit - Sumur 30.212 unit - Irigasi 28.091 unit

PROGRES PENCEGAHAN STUNTING : 1. Intervensi kesehatan (spesifik) dan non Kesehatan (sensitif) bisa diimplementasikan dan terintegrasi dari Pusat sampai Daerah di 1000 Desa 2. Pelaksanaan Kegiatan tahun 2018 : Rembug Stunting tahap 1 dan 2 dan 3 sudah dilakukan, dan terskedul sampai tahap 7 3. Pemilihan lokasi 2019 untuk 600 desa prioritas pada 60 kabupaten/kota tambahan ditahun 2019, oleh TNP2K dan menunggu persetujuan dari Bappenas dan Kemko PMK, Diharapkan nama 1.600 desa sudah dapat dicantumkan di dalam RKPD 4. Dilakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan Kemendesa terkait dana desa 5. Pendanaan diluar APBN memakai Dana Word Bank dengan PfourR 6. Dipersiapkan adanya data terpadu yang bisa diakses 7. Program Krisna memasukkan juga terkait pencegahan stunting

TINDAK LANJUT PROGRES PENCEGAHAN STUNTING : Sedang disusun Penguatan Kelembagaan POKJA Pencegahan Stunting Pengembangan untuk melakukan Monev bersama lintas K/L Rencana Perpres No. 42 Tahun 2013 tentang Gernas Percepatan Perbaikan Gizidapat direvisi terkait : Ø Nomenklatur K/L Ø Keterlibatan Presiden dan Wakil Presiden Ø Keterlibatan lintas Menko dan lintas K/L Ø Kelembagaan di tingkat daerah Perbaikan gizi untuk pencegahan stunting yang dilakukan melalui pendekatan wilayah Penerapan sistem surveilans gizi secara intensif dan detail hingga tingkat desa untuk memastikan intervensi tepat sasaran Pengembangan pangan fungsional dan klaimnya Penetapan pangan untuk keperluan medis khusus Penyediaan/penempatan tenaga gizi (nutritionist) sebanyak satu orang di setiap desa prioritas perbaikan gizi/stunting Peningkatan kapasitas tenaga gizi Implementasi amanat UU No 18 Tahun 2012 Pencantuman indikator penurunan stunting sebagai outcome Kebijakan yang menjamin terintegrasinya sistem pangan Penggunaan instrumen untuk menjamin terlaksananya koordinasi Advokasi dan sosialisasi

T E R I M A K A S I H S U K S E S K A N A S I A N G A M E S 2 0 1 8