PEWARNAAN GRAPH BERBASIS ALGORITMA WELCH POWELL DALAM PENGATURAN JADWAL PRAKTIKUM

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Pengaturan Penyimpanan Bahan Kimia

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Penjadwalan Pertandingan Olahraga Sistem Setengah Kompetisi

Analogi Pembunuhan Berantai Sebagai Graf Dalam Investigasi Kasus

Penerapan Pewarnaan Graf pada Permainan Real- Time Strategy

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

Kode MK/ Matematika Diskrit

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Penyelesaian Teka-Teki Sudoku dengan Didasarkan pada Teknik Pewarnaan Graf

BAB II LANDASAN TEORI

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.

LATIHAN ALGORITMA-INTEGER

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition

Representasi Hierarki Kebutuhan Maslow Menggunakan Teori Graf

Penggunaan Graf Semi-Hamilton untuk Memecahkan Puzzle The Hands of Time pada Permainan Final Fantasy XIII-2

Aplikasi Graf dalam Merancang Game Pong

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN PENELITIAN APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Pemecahan Masalah Penyusunan Jadwal

Aplikasi Pewarnaan Graf dalam Penyimpanan Senyawa Kimia Berbahaya

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

Aplikasi Graf pada Fitur Friend Suggestion di Media Sosial

Graf Sosial Aplikasi Graf dalam Pemetaan Sosial

LOGIKA DAN ALGORITMA

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

BAB II LANDASAN TEORI

Pengaplikasian Graf dalam Pendewasaan Diri

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

Graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

STUDI BILANGAN PEWARNAAN λ-backbone PADA GRAF SPLIT DENGAN BACKBONE SEGITIGA

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

BAB 2 LANDASAN TEORI

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

Pencarian Lintasan Hamilton Terpendek untuk Taktik Safe Full Jungle Clear dalam Permainan League of Legends

Bab 2 LANDASAN TEORI

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

Aplikasi Algoritma Prim dalam Penentuan Pohon Merentang Minimum untuk Jaringan Pipa PDAM Kota Tangerang

Penerapan Graf pada Rasi Bintang dan Graf Bintang pada Navigasi Nelayan

BAB 2 LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI

Graf. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit 1

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kendal.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sebuah graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), dengan V

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS

BAB II LANDASAN TEORI

Penerapan Teori Graf untuk Menentukan Tindakan Pertolongan Pertama pada Korban Kecelakaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Graf pada Penentuan Jadwal dan Jalur Penerbangan

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

APLIKASI PEWARNAAN GRAPH PADA PEMBUATAN JADWAL

POLA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN REPRESENTASI GRAF

BAB 2 LANDASAN TEORI

Representasi Graf dalam Menjelaskan Teori Lokasi Industri Weber

Matematika Diskret (Graf I) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Penerapan Graf pada Jaringan Komputer

Penerapah Graf untuk Memecahkan Teka-Teki Menyeberangi Sungai

Aplikasi Graf dalam Formasi dan Strategi Kesebelasan Sepakbola

Algoritma Prim dengan Algoritma Greedy dalam Pohon Merentang Minimum

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Penugasan Sebagai Masalah Matching Bobot Maksimum Dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

47 Matematika Diskrit BAB IV TEORI GRAF

Menghitung Pendapatan Mata Uang Digital Menggunakan Graf dan Rekursi

Menghitung Pendapatan Mata Uang Digital Menggunakan Graf dan Rekursi

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

RANCANG BANGUN APLIKASI MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL

Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan

PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF

Aplikasi Graf pada Telaah Naskah Akademik RUU Pemilihan Kepala Daerah

Penerapan Algoritma Greedy untuk Memecahkan Masalah Pohon Merentang Minimum

Penggunaan Perwarnaan Graf dalam Mencari Solusi Sudoku

PERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM

Penerapan Graf pada Database System Privilege

Transkripsi:

PEWARNAAN GRAPH BERBASIS ALGORITMA WELCH POWELL DALAM PENGATURAN JADWAL PRAKTIKUM Apriyanto Universitas Andi Djemma Palopo apriyanto.mtk@unanda.ac.id Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan (literature review) yaitu menganalisis konsep-konsep yang sesuai dengan persoalan yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) model pewarnaan graf yang menggunakan algoritma Welch Powell dalam menyusun jadwal praktikum; (2) aspek terpenting dalam mengatur jadwal praktikum; dan (3) efektivitas algoritma Welch Powell dalam pewarnaan graf. Subjek pada penelitian ini adalah asisten laboratorium software di Program Studi Teknik Informatika Universitas Andi Djemma sebanyak 7 orang. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu: (1) bilangan kromatik pewarnaan graf dalam pengaturan jadwal praktikum adalah k = 3; (2) algoritma Welch Powell sesuai diterapkan dalam pewarnaan graf khususnya dalam mengatur jadwal praktikum; dan (3) aspek terpenting dalam menyusun jadwal praktikum di Laboratorium Software Teknik Informatika adalah matriks ketetanggan sebagai representasi kesediaan asisten. Kata Kunci : Pewarnaan Graf, Welch Powell, Bilangan Kromatik A. Pendahuluan Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Andi Djemma beroperasi sejak 2014, namun baru memiliki laboratorium software dan hardware pada tahun 2017. Selama 2 (dua) semester berjalan, permasalahan yang sering dihadapi adalah pengaturan jadwal praktikum. Hal ini disebabkan karena kebijakan Kepala Laboratorium untuk memberdayakan mahasiswa aktif dan memiliki kompetensi yang mumpuni terlibat secara langsung dalam praktikum sebagai asisten laboratorium (aslab). Penjadwalan adalah suatu proses perencanaan alokasi sumber daya untuk mengatur urutan kerja berdasarkan ketersediaan waktu dan tempat. Penjadwalan menurut Baker (1974) adalah kegiatan untuk mengalokasikan sejumlah sumber daya yang tersedia untuk memastikan bahwa perencanaan dapat berjalan dengan baik dan waktu serta tenaga yang digunakan secara efisien (Suryani, Purwanto, & Yasin, 2012). Beberapa hal yang harus diperhatikan dan menjadi pertimbangan dalam menyusun jadwal praktikum agar dalam penjadwalan tidak terdapat jadwal yang bentrok sehingga proses praktikum dapat berjalan dengan optimal yaitu: (1) jadwal kuliah mahasiswa aktif yang menjadi aslab; (2) jadwal aslab yang betugas mendampingi praktikan dalam waktu yang bersamaan dijadwalkan di kelas yang berbeda; (3) aslab yang bertanggungjawab lebih dari satu jenis praktikum dijadwalkan di Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018 Halaman 11 Dari 21

kelas dan jenis praktikum yang berbeda namun berada di hari yang sama; dan (4) ketersediaan ruang laboratorium yang akan digunakan (Handayani S, Rosely, & Paramita, 2016). Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan penjadwalan maka bagian administrasi program studi harus membuat suatu mekanisme yang mengatur setiap aslab yang tidak kompatible agar tidak dijadwalkan secara bersamaan. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan jadwal praktikum yang efektif, cepat, dan tepat. Pemasalahan penjadwalan ini dapat diselesaikan dengan menggunakan pewarnaan simpul pada graph. Teori ini merupakan salah satu cabang matematika yang sudah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam penyusunan lokasi duduk pada kegiatan yang kompetitif (Turosdiah, Armiati, & Dewi, 2014), pemetaan kecamatan di sebuah kabupaten/kota (Ramadhani, 2016), optimasi jaringan, genetika, riset operasi, maupun dalam pengaturan penyimpanan bahan kimia (Nur & Santosa, 2018). a. Definisi Graph Teori graph pertama kali ditulis pada tahun 1736 oleh seorang matematikawan berkebangsaan Swiss yang bernama Leonhard Euler. Ia menggunakan teori graph (graf) untuk menyelesaikan masalah jembatan Koningsberg. Graf merupakan struktur diskrit yang terdiri dari himpunan sejumlah berhingga objek yang disebut simpul (vertices atau vertex) dan himpunan sisi (edges) yang menghubungkan simpul-simpul tersebut (Adiwijaya, 2016). Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E) dinyatakan dengan notasi G = (V,E). Dalam hal ini, V adalah himpunan tidak kosong dari simpul-simpul (vertices dan node) dan E adalah himpunan sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepasang simpul (Munir, 2010) b. Jenis Graph Berdasarkan ada atau tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf maka secara umum graf dapat digolongkan menjadi graf sederhana dan graf tidak sederhana (Munir, 2010). a) Graf Sederhana (Simple Graf) Graf sederhana adalah graf yang tidak mengandung gelang (loop) dan/atau sisi ganda. Gelang adalah sisi yang awal dan akhirnya adalah simpul yang sama, sedangkan sisi ganda adalah dua buah sisi yang menhubungkan dua simpul yang sama. Pada graf ini, sisi (u, v) sama saja dengan sisi (v, u). b) Graf Tidak Sederhana (Unsimple Graf) Graf tidak sederhana adalah graf yang mengandung gelang (loop) dan/atau mengandung sisi ganda. Graf ini terbagi menjadi dua jenis yaitu graf ganda (multigraph) dan graf semu Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018 Halaman 12 Dari 21

(pseudograph). Graf ganda adalah graf yang memiliki sisi ganda, sedangkan graf semu adalah graf yang memiliki gelang. Gambar 1. Contoh a) graf sederhana, b) graf ganda, dan c) graf semu Sedangkan, berdasarkan orientasi arah pada sisi maka secara umum graf dapat dibedakan menjadi graf berarah dan graf tidak berarah. a) Graf Berarah (Directed Graph) Graf berarah adalah graf yang setiap sisinya memiliki orientasi arah. Sisi yang berrah disebut busur (arc). Pada graf ini, sisi (u, v) berbeda dengan sisi (v, u) karena suatu busur terdiri dari dua komponen yaitu simpul asal dan simpul terminal. Graf berarah dibagi menjadi dua jenis yaitu graf berarah biasa yang tidak memiliki sisi ganda, dan graf ganda berarah yang memiliki gelang atau sisi ganda. b) Graf Tidak Berarah (Undirected Graph) Graf tidak berarah adalah graf yang sisinya tidak memiliki orientasi arah. Pada graf ini, urutan pasangan simpul yang dihubungkan oleh sisi tidak diperhatikan sehingga sisi (u, v) sama saja dengan sisi (v, u). Gambar 2. Contoh a) graf berarah dan b) graf ganda berarah Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018 Halaman 13 Dari 21

c. Terminologi Graph Terdapat beberapa istilah yang sering digunakan dalam teori graf, antara lain ketetanggaan dua simpul, bersisian, derajat, maupun lintasan (Munir, 2010). a) Bertetangga (Adacent) Dua simpul dikatakan bertetangga apabila kedua simpul tersebut terhubung secara langsung oleh suatu sisi. Dengan kata lain, simpul u bertetangga dengan v jika (u, v) adalah sebuah sisi pada grag G. b) Bersisian (Incidency) Suatu sisi dikatakan bersisian dengan dua simpul apabila menghubungkan kedua simpul tersebut secara langsung. c) Simpul Terpencil (Isolated Vertex) Suatu simpul disebut simpul terpencil apabila tidak ditemukan sisi yang bersisian dengannya. d) Graf Kosong (Null Graph) Graf koson adalah graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong. Dinotasikan dengan Nn dengan n adalah banyaknya simpul e) Derajat (Degree) Pada graf tidak berarah, derajat suatu simpul adalah banyaknya sisi yang bersisian dengan simpul tersebut. Sedangkan dalam graf berarah, derajat suatu simpul (v) merupakan jumlah dari banyaknya busur yang masuk ke simpul (din(v)) dengan banyaknya busur yang keluar dari simpul (dout(v)). f) Lintasan (Path) Lintasan dari sebuah graf adalah barisan satu atau lebih sisi yang dilalui dari suatu simpul awal ke simpul tujuan. Panjang suatu lintasan adalah banyaknya sisi yang dilewati dari simpul awal ke simpul tujuan g) Sirkuit (Circuit) Sirkuit atau siklus (cycle) adalah suatu lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama. h) Terhubung (Connected) Graf tidak berarah G disebut graf terhubung jika untuk setiap pasang simpul u dan v di dalam himpunan V terdapat lintasan dari u ke v. Sedangkan pada graf berarah, suatu graf dikatakan terhubung jika graf tidak berarahnya juga terhubung. i) Graf Bagian (Subgraph) dan Komplemen Subgraph Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018 Halaman 14 Dari 21

Jika G = (V,E) adalah sebuah graf maka G1 = (V1,E1) adalah graf bagian atau subgraph dari G jika V1 V dan E1 E. Bagian yang bukan merupakan subgraph disebut dengan komplemen. Berikut adalah contoh subgraph dan komplemen subgraph. j) Graf Bagian Merentang (Spanning Subgraph) Graf bagian G1 = (V1,E1) dari Graf G = (V,E) dikatakan graf bagian merentang jika V1 = V, yaitu G1 mengandung semua simpul dari G. k) Cut-Set Cut-set dari graf terhubung G adalah himpunan sisi yang apabila dibuang dari G menyebabkan G tidak terhubung. Sehingga, cut-set selalu menghasilkan dua komponen terhubung l) Graf Berbobot (Weighted Graph) Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya diberi sebuah nilai (bobot). d. Graf Sederana Khusus Ada beberapa graf sederhana khusus yang sering ditemui pada banyak aplikasi. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut (Munir, 2010): a) Graf Lengkap (Complete Graph) Graf lengkap adalah graf sederhana yang setiap simpulnya mempunyai sisi ke semua simpul lainnya. Graf lengkap dengan n buah simpul dinotasikan dengan Kn. Setiap simpul pada Kn berderajat n 1. Gambar 3. Graf Lengkap Kn b) Graf Lingkaran (Circle Graph) Graf lingkaran adalah graf sederhana yang setiap simpulnya berderajat dua. Graf lingkaran dengan n simpul dinotasikan dengan Cn. Jika simpul-simpul pada Cn adalah v1, v2,, vn maka sisisisinya adalah (v1, v2), (v2, v3),, (vn-1, vn), dan (vn, v1). Dengan kata lain, terdapat sebuah sisi dari simpul terakhir ke simpul pertama. Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018 Halaman 15 Dari 21

Gambar 4. Graf Lingkaran c) Graf Teratur (Regular Graph) Graf teratur adalah graf yang setiap simpulnya mempunyai derajat yang sama. Apabila derajat setiap simpul adalah r, maka graf tersebut disebut sebagai graf teratur derajat r. Gambar 5. Graf Teratur d) Representasi Graph Terdapat beberapa representasi yang mungkin dalam graf diantaranya adalah matriks ketetanggaan (adjacency matrix), matriks bersisian (incidency matrix), dan senarai ketetanggaan (adjacency list). e) Graph Planar Graf planar adalah graf yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan sisi-sisinya tidak saling berpotongan atau bersilangan. f) Pewarnaan Graph Pewarnaan graf dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: (1) pewarnaan simpul, dilakukan dengan memberikan warna berbeda pada setiap yang bertetangga sehingga tidak ada dua titik bertetangga dengan warna yang sama; (2) pewarnaan sisi, dilakukan dengan memberikan warna yang berbeda pada sisi yang bertetangga sehingga tidak ada dua sisi yang bertetangga dengan warna yang sama; dan (3) pewarnaan wilayah, dilakukan dengan memerikan warna yang berbeda pada bidang yang bersebelahan sehingga tidak ada dua wilayah yang bersebelahan dengan warna yang sama (Nur & Santosa, 2018). Pada penelitian ini, digunakan pewarnaan simpul dalam mengatur jadwal asisten laboratorium yang menjadi acuan dalam menyusun jadwal praktikum. Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018 Halaman 16 Dari 21

Dalam pewarnaan graf dikenal bilangan kromatik yaitu banyaknya warna minimum yang dapat digunakan untuk mewarnai simpul pada sebuah graf G dan dinotasikan dengan χ(g). Suatu graf G yang memiliki bilangan kromatik k dinyatakan dengan χ(g)=k. Pada beberapa graf, bilangan kromatiknya dapat langsung ditentukan seperti: (1) graf planar sederhana memiliki bilangan kromatik yang tidak lebih dari empat; (2) graf kosong memiliki bilangan kromatik satu karena semua simpul tidak terhubung; (3) graf lengkap dengan n buah simpul memiliki bilangan kromatik sebanyak juga sebanyak n karena semua simpul berhubungan satu sama lain; (4) graf lingkaran dengan n ganjil memiliki χ(g)=3 sedangkan jika n genap memiliki χ(g)=2 (Munir, 2010). B. Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan studi kepustakaan (literature review) dengan menganalisis konsep-konsep yang relevan dengan permasalahan yang dibahas. Subjek pada penelitian ini adalah asisten laboratorium software Program Studi Teknik Informatika Universitas Andi Djemma yang berjumlah 7 orang. Secara umum, ada 3 (tiga) tahapan dalam penelitian ini, yaitu: (a) pengumpulan data, yang meliputi data nama asisten, jadwal kuliah asisten, hari dan jam kesedian asisten yang dinotasikan dengan angka 1 (satu) yang menunjukkan bahwa asisten bersedia mendampingi praktikan di hari dan jam yang sudah ditentukan, dan angka 0 (nol) yang menunjukkan bahwa asisten tersebut tidak bersedia mendampingi praktikan di hari dan jam yang sudah ditentukan; (b) pemodelan graf, yang mencakup pemodelan data kesediaan asisten mendampingi praktikan menjadi sebuah graf; (c) pewarnaan graf, yang menggunakan algoritma Welch Powell dalam mencari pewarnaan simpul yang tepat untuk graf yang telah dimodelkan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Simpul diurutkan berdasarkan derajatnya yaitu dari derajat terbesar ke derajat terkecil 2) Ambil sebuah simpul dengan derajat terbesar, kemudian diberikan sebuah warna 3) Semua simpul yang tidak bertetangga dengan simpul yang telah diambil diberikan warna yang sama 4) Mengulangi langkah 2 dan 3 yang dimulai dari simpul yang berderajat terbesar berikutnya yang belum diwarnai sampai seluruh simpul sudah diwarnai. C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Berdasarkan hasil observasi di Laboratorium Software Program Studi Teknik Informatika Universitas Andi Djemma, dapat diketahui bahwa terdapat 5 (lima) jenis praktikum yaitu praktikum pemrograman Pascal, pemrograman Visual Basic, Pemrograman C++, Pemrograman Java, dan Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018 Halaman 17 Dari 21

Pemrograman Web. Kecuali Pemrograman Web yang hanya memiliki 2 kelas, masing-masing praktikum terdiri atas 3 kelas yang menggunakan 2 ruangan laboratorium secara bergantian, dan didampingi oleh seorang asisten laboratorium dalam pelaksanaannya. Berikut adalah tabel senarai ketetanggaan (adjacency list) yang menunjukkan representasi kesediaan aslab: Tabel 1. Senarai Ketetanggaan Representasi Kesediaan Asisten Laboratorium No. Simpul Tetangga 1. V1 V3, V5, V6 2. V2 V3, V4, V5, V6, V7 3. V3 V1, V2, V4 4. V4 V2, V3, V5 5. V5 V1, V2, V4, V7 6. V6 V1, V2 7. V7 V2, V5 Berdasarkan Tabel 1 di atas diketahui bahwa simpul V2 yang merupakan kesesuaian jadwal untuk aslab 2 (dua) memiliki derajat terbesar yaitu 5. Selanjutnya, dari senarai ketetanggaan tersebut maka dapat dibuat sebuah graf yang menghubungkan masing-masing simpul sebagai berikut. Gambar 6. Graf Representasi Jadwal Aslab Terlihat bahwa graf yang dapat dibuat adalah graf sederhana yang tidak memiliki orientasi arah. Hal ini juga berarti bahwa sisi (V1,V2) sama saja dengan sisi (V2,V1). Selanjutnya adalah pewarnaan graf menggunakan algoritma Welch Powell. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengurutkan simpul berdasarkan derajat terbesar ke derajat yang terkecil. Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018 Halaman 18 Dari 21

Tabel 2. Urutan Simpul Berdasarkan Derajatnya No. Simpul Tetangga Derajat 1. V2 V3, V4, V5, V6, V7 5 2. V5 V1, V2, V4, V7 4 3. V1 V3, V5, V6 3 4. V3 V1, V2, V4 3 5. V4 V2, V3, V5 3 6. V6 V1, V2 2 7. V7 V2, V5 2 Kemudian, simpul yang berderajat terbesar diambil dan diberikan warna. Selain itu, simpul yang tidak bertetangga akan diberikan warna yang sama. Dalam hal pemilihan warna, tidak ada warna yang wajib dipilih (pemilihan warna bebas), sehinga diperole gambar 7 sebagai berikut. Gambar 7. Pewarnaan Simpul Berderajat Terbesar Tahap selanjutnya, simpul yang berderajat terbesar setelah simpul V2 dan belum memiliki warna diambil kemudian diberikan warna. Dalam hal ini, V5 adalah simpul kedua yang berderajat terbesar. Sehingga, simpul V5 dan simpul yang tidak bertetangga dengan simpul V5 diberikan warna yang sama. Tahap ini diulang sampai seluruh simpul memiliki warna. Gambar 8. Hasil Akhir Pewarnaan Simpul Berdasarkan hasil akhir pewarnaan simpul di atas, diketahui beberapa simpul memiliki warna yang sama. Artinya, asisten laboratorium yang diwakili oleh simpul tersebut dapat dijadwalkan Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018 Halaman 19 Dari 21

pada hari dan waktu yang sama. Selain itu, diketahui pula bahwa bilangan kromatik untuk graf representasi jadwal aslab adalah k = 3. Hal ini berarti jadwal praktikum yang disusun harus menggunakan minimal 3 hari. Secara singkat, penjadwalan praktikum adalah sebagai berikut Tabel 3. Jadwal Praktikum No. Asisten Kelas Ruangan Waktu Hari Pukul (WITA) 1. Aslab_5 Web1 Lab1 Senin 07.30 09.00 2. Aslab_3 Web2 Lab2 Senin 07.30 09.00 3. Aslab_3 VB1 Lab1 Senin 09.30 11.00 4. Aslab_5 VB2 Lab2 Senin 09.30 11.00 5. Aslab_5 VB3 Lab1 Senin 13.30 15.00 6. Aslab_4 Pscl1 Lab1 Rabu 07.30 09.00 7. Aslab_7 Pscl1 Lab2 Rabu 07.30 09.00 8. Aslab_6 Pscl1 Lab1 Rabu 09.30 11.00 9. Aslab_4 Jav1 Lab2 Rabu 09.30 11.00 10. Aslab_7 Jav2 Lab1 Rabu 13.30 15.00 11. Aslab_6 Jav3 Lab2 Rabu 13.30 15.00 12. Aslab_1 PC1 Lab1 Kamis 09.30 11.00 13. Aslab_2 PC2 Lab2 Kamis 09.30 11.00 14. Aslab_1 PC3 Lab2 Kamis 13.30 15.00 D. Simpulan dan saran a. Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pewarnaan graf berbasis algoritma Welch Powell, yaitu: 1. Bilangan kromatik graf representasi jadwal aslab di Program Studi Teknik Informatika adalah k = 3. Artinya, minimal terdapat 3 hari yang dapat digunakan dalam menjadwalkan praktikum. 2. Algoritma Welch Powell sesuai digunakan dalam menyusun model jadwal praktikum yang optimal, cepat, dan efisien. 3. Aspek yang penting dalam mengatur jadwal praktikum adalah kesediaan asisten laboratorium mendampingi praktikan yang dimodelkan dalam bentuk matriks ketetanggan. b. Saran 1. Selain mengatur jadwal, pewarnaan graf dapat diimplementasikan dalam mencari solusi berbagai permasalahan kehidupan sehari-hari 2. Pada teori graf terdapat banyak algoritma yang dapat digunakan dalam melakukan pewarnaan graf. Pengaturan jadwal praktikum dapat dilakukan menggunakan algoritma lain selain algoritma Welch Powell. Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018 Halaman 20 Dari 21

DAFTAR PUSTAKA Adiwijaya. (2016). Matematika Diskrit dan Aplikasinya. Bandung: Alfabeta. Handayani S, D., Rosely, E., & Paramita, R. A. (2016). Penerapan Algoritma Welch Powell dengan Pewarnaan Graph pada Penjadwalan Mata Pelajaran SMA. Seminar Nasional Informasi Indonesia (SESINDO), 4(1 November), 3 8. Munir, R. (2010). Matematika Disktrit (6th ed.). Bandung: Penerbit Informatika. Nur, R., & Santosa, I. (2018). Penerapan Pewarnaan Graf dalam Pengaturan Penyimpanan Bahan Kimia. Bandung: Informatika STEI ITB. Ramadhani, R. A. (2016). Implementasi graph coloring dalam pemetaan kecamatan di kabupaten kediri. SIMETRIS, 7(2), 737 742. Suryani, I., Purwanto, & Yasin, M. (2012). Implementasi Masalah Pewarnaan Graph dengan Algoritma Tabu Search pada Penjadwalan Kuliah. Jurnal MATEMATIKA, 1(2), 1 9. Turosdiah, H., Armiati, & Dewi, M. P. (2014). Penerapan Pewarnaan Titik pada Graf dalam Penyusunan Lokasi Duduk Menggunakan Algoritma Greedy Berbantuan Microsoft Visual Basic 6.0. UNP Journal of Mathematics, 2(1). Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018 Halaman 21 Dari 21