4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sensor Suhu LM35 Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan. Tiga pin LM35 menunjukkan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau V out dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mv setiap derajad celcius. (http://shatomedia.com, 2008) Gambar 2.1 Sensor Suhu LM35 (sumber http://www.toko-elektronika.com, 2009) 4
5 2.1.2 Analog Digital Converter 0804 (ADC 0804) ADC (Analog Digital Converter) suatu rangkaian yang dapat mengubah tegangan analog menjadi data digital. Input tegangan analog deferensial dapat meningkatkan common mode rejection dan pengaturan offset tegangan input nilai nol. Tegangan referensi dapat diatur untuk mendekodekan berapapun tegangan input pada resolusi 8 bit. (http://novertaeffendist.wordpress.com, 2009) Gambar 2.2 Konfigurasi pin ADC 0804 (sumber http://novertaeffendist.wordpress.com, 2009) 2.1.3 IC LM7805 7805 adalah regulator untuk mendapat tegangan 5 volt, 7812 regulator tegangan 12 volt dan seterusnya. Komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas arus ( current limiter ) dan juga pembatas suhu ( thermal shutdown ). Komponen ini hanya tiga pin dan dengan menambah beberapa komponen saja sudah dapat menjadi rangkaian catu daya yang ter-regulasi dengan baik. (http://workshop-robot.blogspot.com, 2009)
6 Gambar 2.3 IC LM7805 (sumber http://www.electronicsteacher.com, 2009) 2.1.4 Relay Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus listrik yang mengalir melalui lilitan. Susunan kontak pada relay adalah: a. Normally Open : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik. b. Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik. c. Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan. (http://p_musa.staff.gunadarma.ac.id, 2008) Gambar 2.4 Relay (sumber http://p_musa.staff.gunadarma.ac.id, 2008)
7 2.1.5 LCD 2x16 LCD yang akan digunakan ini mempunyai lebar display 2 baris 16 kolom atau biasa disebut sebagai LCD Character 2 16, dengan 16 pin konektor, yang didefinisikan sebagai berikut: Gambar 2.5 Modul LCD Karakter 2x16 (sumber http://www.mytutorialcafe.com, 2009) Tabel 2.1 Pin dan Fungsi LCD PIN Nama Fungsi 1 VSS Ground voltage 2 VCC +5Volt 3 VEE Contras voltage 4 RS Register Select 0 = Instruction register 1 = Data register 5 R/W Read/Write, to choose read or write mode 0 = write mode 1 = read mode 6 E Enable 0 = start to lacht data to LCD character 1 = disable 7 DB0 LSB 8-11 DB1-DB4 -
8 2.1.6 Bantal terapi Alat ini menyembuhkan gangguan kepala, gangguan mata, gangguan hidung dan pernafasan, rematik, sakit gigi, pilek, pegal pegal, masuk angin, gangguan ginjal, gangguan lever, percernaan tidak lancar, salah bantal, diare, mual, gangguan kelenjar gondok, epilepsi, dan masih banyak penyakit lainnya. Pada paket disediakan panduan pengunaan untuk titik titik penyembuhan (titik akupuntur). Berbentuk bantal sehingga dapat digunakan sambil berbaring. Terbuat dari pasir kuarsa dan ramuan tradional khas negeri tiongkok. (http://topbgt.com/product_info.php, 2009) Gambar 2.6 Bantal terapi panas (sumber http://lain-lain.iklanmax.com, 2009 ) 2.2 IC AT89S51 Mikrokontroler tipe Atmel AT89S51 termasuk kedalam keluarga MCS51 merupakan suatu mikrokomputer CMOS 8-bit dengan daya rendah, kemampuan tinggi, memiliki 8K byte Flash Programable and Erasable Read Only Memory (PEROM). Perangkat ini dibuat menggunakan teknologi memori nonvolatile (tidak kehilangan data bila kehilangan daya listrik). 2.2.1 Fitur AT89S51 AT89S51 mempunyai fitur sebagai berikut : a. Kompatibel dengan MCS-51. b. 4 Kbyte memori program yang dapat ditulis hingga 1000 kali. c. 0 kecepatan clock -33 Mhz.
9 d. 128 byte memori RAM internal. e. 32 jalur input-output (4 buah port pararel I/O). f. 2 Timer/counter 16 bit. g. 2 data pointer. h. 6 interupt (2 timer, 2 counter, 1 serial, 1 reset). i. ISP (In System Programmable) Flash Memory. j. Port serial Full-duplex. 2.2.2 Konfigurasi pin AT89S51 Mikrokontroller memiliki pin berjumlah 40. Masing-masing pin mempunyai kegunaan sebagai berikut: a. Port 1 Berfungsi sebagai general purpose I/O dengan lebar 8 bit. b. RST Berfungsi sebagai input untuk melakukan reset terhadap mikro. Jika RST bernilai high selama minimal 2 machine cycle, maka nilai internal register akan kembali seperti awal mulai bekerja. Terjadinya reset akan berpengaruh pada nilai dari masing-masing SFR. c. Port 3 Terdiri dari 8 bit masukan dan keluaran. Port 3 juga mempunyai fungsi khusus yang lain. d. XTAL 1 dan XTAL 2 Merupakan pin inputan untuk kristal osilator. e. GND Pada kaki berfungsi sebagai pentanahan (ground). f. Port 2 Berfrungsi sebagai general purpose I/O dengan lebar 8 bit. Fungsi lain adalah sebagai high byte address bus (pada penggunaan memori eksternal).
10 g. PSEN (Program Store Enable) Adalah pulsa pengaktif untuk membaca program memori luar. h. ALE Berfungsi untuk demultiplexer pada saat port 0 bekerja sebagai multiplexed address/data bus (pengaksesan memori eksternal). i. EA (External Access) EA harus dihubungkan dengan ground jika menggunakan program memori luar. Jika menggunakan program memori internal maka EA dihubungkan dengan VCC. Dalam keadaan ini mikrokontroller bekerja sebagai single chip. j. Port 0 Merupakan salah satu port yang berfungsi sebagai general purpose I/O (dapat digunakan sebagai masukan dan keluaran) dengan lebar 8 bit. Fungsi lain sebagai multiplexed address/data bus (pada saat mengakses memori eksternal). k. VCC Berfungsi sebagai sumber tegangan sebesar +5 Volt. 2.2.3 SFR (Special Function Register) Adalah alamat pada memori RAM internal yang memiliki fungsi khusus. Apabila tidak memahami fungsi dan pemakaian tiap-tiap SFR maka akan kesulitan dalam pemakaian fitur-fitur mikrokontroller khususnya AT89S51. Berikut SFR yang dimiliki AT89S51: 1. Akumulator ACC atau akumulator digunakan sebagai register utama dalam proses aritmatik dan peyimpan data sementara. Dalam instruksi pemrograman akumulator dituliskan sebagai A.
11 2. Register B Digunakan selama oerasi perkalian dan pembagian. Untuk instruksi lain dapat diperlakukan sebagai scratch-pad. 3. Stack Pointer Register SP (Stack Pointer) merupakan register penunjuk alamat dari stack. Pada operasi PUSH dan POP serta CALL dan Ret maka nilainya akan berubah sesuai dengan alamat stack saat itu. 4. Data Pointer Register DPTR (Data Pointer) merupakan register 16 bit yang digunakan sebagai penyimpan alamat data. Terdiri dari DPH sebagai penyimpan high byte dan DPL sebagai penyimpan low byte. 5. Port 0, Port 1, Port 2 danport 3 P0, P1, P2, P3 merupakan latches yang digunakan untuk menyimpan data yang akan ditulis dari/ke masing-masing port. 6. Serial Data Buffer (SBUF) Terdiri dari dua register yang terpisah, yaitu register penyangga pengirim (transmit buffer) dan penyangga penerima (receive buffer). 7. Control Register Register IP, IE, TMOD, SCON, TCON dan PCON berisi bit-bit kontrol dan status untuk system interupsi, timer, counter, dan port serial.
12 Gambar 2.7 Konfigurasi pin AT89S51 (sumber http://depokinstruments.files.wordpress.com, 2009)