Gambar 2.1 Sensor Suhu LM35 (sumber )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

MIKROKONTROLER AT89S52

Tabel Perbandingan ROM dan RAM pada beberapa seri ATMEL

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55

Pendahuluan Mikrokontroler 8051

Mikrokontroler 89C51 Bagian II :

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S52 termasuk kedalam keluarga MCS-51 merupakan suatu. dua macam memori yang sifatnya berbeda yaitu:

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL LAMPU OTOMATIS BERBASIS WEB

I/O dan Struktur Memori

Lab Elektronika Industri Mikrokontroler - 1 AT89C1051

Gambar 1.1. Diagram blok mikrokontroller 8051

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERTEMUAN PERANGKAT KERAS MIKROKONTROLER

BAB II TEORI DASAR. peralatan input / output ( I / O ) pendukung di dalamnya. Suatu sistem mikroprosesor

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi PLC menurut National Electrical Manufacturing Association (NEMA)

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

BAB II LANDASAN TEORI. ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc

Rancang Bangun Sistem Kontrol Lampu Otomatis Berbasis Web

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adanya kebocoran gas. Sensor ini merupakan suatu semikonduktor oksida-logam,

Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

Mikroprosesor Z80 Suryanto Sutikno

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Mikrokontroller, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan microkomputer,

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR MIKROKONTROLER

BAB 2 LANDASAN TEORI. dunia elektronika, khususnya dunia mikroelektronika. Penemuan silikon

Sumber Clock, Reset dan Antarmuka RAM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan Berbasis Mikrokontroler AT89S52

BAB II TEORI DASAR. Pembuatan alat Traffic light dengan menggunakan mikrokontroler 89S51

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam bab ini penulis akan membahas tentang komponen-komponen yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat

BAB II TEORI DASAR DAN PENUNJANG. tersebut. Berikut ini penulis akan membahas tentang prinsip-prinsip dasar dari

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir Controller Aktuator Plant/Process. Gambar 2.1 Sistem Kontrol Closed Loop

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Arsitektur Mikrokontroler

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

BAB II. PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F Pengenalan Mikrokontroler

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN VIP LIFT DENGAN RFID BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

PENGISIAN TANGKI PENAMPUNGAN AIR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN TIMER DIGITAL DAN LCD M1632

AT89S52 8kByte In-System Programmable Mikrokontroler

digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian Teori komponen-komponen pendukung.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DASAR 2.1 Umum

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI INDIKATOR ALARM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

KARYA TULIS ILMIAH MENGUKLUR TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER

Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051

KENDALI LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89S51

Pertemuan 10 Arsitektur Mikrokontroler 8051

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB 2 LANDASAN TEORI. bisa digunakan untuk memindahkan program yang ber-ekstention.hex ke Flash,

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat pengukur waktu expose. Penelitian ini bertujuan mengukur waktu expose

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL AIR DAN SUHU MENGGUNAKAN DTMF BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809

Transkripsi:

4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sensor Suhu LM35 Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan. Tiga pin LM35 menunjukkan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau V out dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mv setiap derajad celcius. (http://shatomedia.com, 2008) Gambar 2.1 Sensor Suhu LM35 (sumber http://www.toko-elektronika.com, 2009) 4

5 2.1.2 Analog Digital Converter 0804 (ADC 0804) ADC (Analog Digital Converter) suatu rangkaian yang dapat mengubah tegangan analog menjadi data digital. Input tegangan analog deferensial dapat meningkatkan common mode rejection dan pengaturan offset tegangan input nilai nol. Tegangan referensi dapat diatur untuk mendekodekan berapapun tegangan input pada resolusi 8 bit. (http://novertaeffendist.wordpress.com, 2009) Gambar 2.2 Konfigurasi pin ADC 0804 (sumber http://novertaeffendist.wordpress.com, 2009) 2.1.3 IC LM7805 7805 adalah regulator untuk mendapat tegangan 5 volt, 7812 regulator tegangan 12 volt dan seterusnya. Komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas arus ( current limiter ) dan juga pembatas suhu ( thermal shutdown ). Komponen ini hanya tiga pin dan dengan menambah beberapa komponen saja sudah dapat menjadi rangkaian catu daya yang ter-regulasi dengan baik. (http://workshop-robot.blogspot.com, 2009)

6 Gambar 2.3 IC LM7805 (sumber http://www.electronicsteacher.com, 2009) 2.1.4 Relay Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus listrik yang mengalir melalui lilitan. Susunan kontak pada relay adalah: a. Normally Open : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik. b. Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik. c. Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan. (http://p_musa.staff.gunadarma.ac.id, 2008) Gambar 2.4 Relay (sumber http://p_musa.staff.gunadarma.ac.id, 2008)

7 2.1.5 LCD 2x16 LCD yang akan digunakan ini mempunyai lebar display 2 baris 16 kolom atau biasa disebut sebagai LCD Character 2 16, dengan 16 pin konektor, yang didefinisikan sebagai berikut: Gambar 2.5 Modul LCD Karakter 2x16 (sumber http://www.mytutorialcafe.com, 2009) Tabel 2.1 Pin dan Fungsi LCD PIN Nama Fungsi 1 VSS Ground voltage 2 VCC +5Volt 3 VEE Contras voltage 4 RS Register Select 0 = Instruction register 1 = Data register 5 R/W Read/Write, to choose read or write mode 0 = write mode 1 = read mode 6 E Enable 0 = start to lacht data to LCD character 1 = disable 7 DB0 LSB 8-11 DB1-DB4 -

8 2.1.6 Bantal terapi Alat ini menyembuhkan gangguan kepala, gangguan mata, gangguan hidung dan pernafasan, rematik, sakit gigi, pilek, pegal pegal, masuk angin, gangguan ginjal, gangguan lever, percernaan tidak lancar, salah bantal, diare, mual, gangguan kelenjar gondok, epilepsi, dan masih banyak penyakit lainnya. Pada paket disediakan panduan pengunaan untuk titik titik penyembuhan (titik akupuntur). Berbentuk bantal sehingga dapat digunakan sambil berbaring. Terbuat dari pasir kuarsa dan ramuan tradional khas negeri tiongkok. (http://topbgt.com/product_info.php, 2009) Gambar 2.6 Bantal terapi panas (sumber http://lain-lain.iklanmax.com, 2009 ) 2.2 IC AT89S51 Mikrokontroler tipe Atmel AT89S51 termasuk kedalam keluarga MCS51 merupakan suatu mikrokomputer CMOS 8-bit dengan daya rendah, kemampuan tinggi, memiliki 8K byte Flash Programable and Erasable Read Only Memory (PEROM). Perangkat ini dibuat menggunakan teknologi memori nonvolatile (tidak kehilangan data bila kehilangan daya listrik). 2.2.1 Fitur AT89S51 AT89S51 mempunyai fitur sebagai berikut : a. Kompatibel dengan MCS-51. b. 4 Kbyte memori program yang dapat ditulis hingga 1000 kali. c. 0 kecepatan clock -33 Mhz.

9 d. 128 byte memori RAM internal. e. 32 jalur input-output (4 buah port pararel I/O). f. 2 Timer/counter 16 bit. g. 2 data pointer. h. 6 interupt (2 timer, 2 counter, 1 serial, 1 reset). i. ISP (In System Programmable) Flash Memory. j. Port serial Full-duplex. 2.2.2 Konfigurasi pin AT89S51 Mikrokontroller memiliki pin berjumlah 40. Masing-masing pin mempunyai kegunaan sebagai berikut: a. Port 1 Berfungsi sebagai general purpose I/O dengan lebar 8 bit. b. RST Berfungsi sebagai input untuk melakukan reset terhadap mikro. Jika RST bernilai high selama minimal 2 machine cycle, maka nilai internal register akan kembali seperti awal mulai bekerja. Terjadinya reset akan berpengaruh pada nilai dari masing-masing SFR. c. Port 3 Terdiri dari 8 bit masukan dan keluaran. Port 3 juga mempunyai fungsi khusus yang lain. d. XTAL 1 dan XTAL 2 Merupakan pin inputan untuk kristal osilator. e. GND Pada kaki berfungsi sebagai pentanahan (ground). f. Port 2 Berfrungsi sebagai general purpose I/O dengan lebar 8 bit. Fungsi lain adalah sebagai high byte address bus (pada penggunaan memori eksternal).

10 g. PSEN (Program Store Enable) Adalah pulsa pengaktif untuk membaca program memori luar. h. ALE Berfungsi untuk demultiplexer pada saat port 0 bekerja sebagai multiplexed address/data bus (pengaksesan memori eksternal). i. EA (External Access) EA harus dihubungkan dengan ground jika menggunakan program memori luar. Jika menggunakan program memori internal maka EA dihubungkan dengan VCC. Dalam keadaan ini mikrokontroller bekerja sebagai single chip. j. Port 0 Merupakan salah satu port yang berfungsi sebagai general purpose I/O (dapat digunakan sebagai masukan dan keluaran) dengan lebar 8 bit. Fungsi lain sebagai multiplexed address/data bus (pada saat mengakses memori eksternal). k. VCC Berfungsi sebagai sumber tegangan sebesar +5 Volt. 2.2.3 SFR (Special Function Register) Adalah alamat pada memori RAM internal yang memiliki fungsi khusus. Apabila tidak memahami fungsi dan pemakaian tiap-tiap SFR maka akan kesulitan dalam pemakaian fitur-fitur mikrokontroller khususnya AT89S51. Berikut SFR yang dimiliki AT89S51: 1. Akumulator ACC atau akumulator digunakan sebagai register utama dalam proses aritmatik dan peyimpan data sementara. Dalam instruksi pemrograman akumulator dituliskan sebagai A.

11 2. Register B Digunakan selama oerasi perkalian dan pembagian. Untuk instruksi lain dapat diperlakukan sebagai scratch-pad. 3. Stack Pointer Register SP (Stack Pointer) merupakan register penunjuk alamat dari stack. Pada operasi PUSH dan POP serta CALL dan Ret maka nilainya akan berubah sesuai dengan alamat stack saat itu. 4. Data Pointer Register DPTR (Data Pointer) merupakan register 16 bit yang digunakan sebagai penyimpan alamat data. Terdiri dari DPH sebagai penyimpan high byte dan DPL sebagai penyimpan low byte. 5. Port 0, Port 1, Port 2 danport 3 P0, P1, P2, P3 merupakan latches yang digunakan untuk menyimpan data yang akan ditulis dari/ke masing-masing port. 6. Serial Data Buffer (SBUF) Terdiri dari dua register yang terpisah, yaitu register penyangga pengirim (transmit buffer) dan penyangga penerima (receive buffer). 7. Control Register Register IP, IE, TMOD, SCON, TCON dan PCON berisi bit-bit kontrol dan status untuk system interupsi, timer, counter, dan port serial.

12 Gambar 2.7 Konfigurasi pin AT89S51 (sumber http://depokinstruments.files.wordpress.com, 2009)