URAIAN TUGAS BIRO OTONOMI KHUSUS SETDA PROVINSI PAPUA TAHUN Paragraf 1 BIRO OTONOMI KHUSUS

dokumen-dokumen yang mirip
Paragraf 1 Kepala Bagian Kesehatan, Pendidikan dan Keluarga Berencana Pasal 73

bantuan hukum, pengkajian hukum serta dokumentasi,

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Biro Perlengkapan, dan Aset mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merum

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

b. penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan olahraga bagi olahragawan; c. penyelenggaraan pembinaan prestasi olahraga bagi olahragawan; d. penerapan me

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku;

(2) Dalam melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA KEPALA BADAN BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS

d. pengendalian perencanaan dan operasional rehabilitasi/ e. pelaksanaan urusan ketatausahaan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas s

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

d. Kepala Seksi Bahan dan Peralatan; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 92 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 89 TAHUN 2007

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

Bagian Kesatu Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Pasal 57. (1), Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan mempunyai

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI PAPUA

Bagian Kesatu Kepala Balai Pasal 94 (1) Kepala Balai mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas

I. PENDAHULUAN. Bpka-1. LKPJ Kepala Daerah Tahun Anggaran 2014

BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 291 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290 huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melak

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 50

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

Bagian Keempat Kepala Seksi Promosi dan Survailans Kesehatan Kerja Pasal 62

d. merencanakan penyelenggaraan pembinaan, pengendalian, pengawasan evaluasi penyelenggaraan kegiatan Balai; e. merencanakan bahan dan memfasilitasi r

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG

c. pelaksanaan teknis pengadaan dan pengembangan cadangan d. pelaksanaan teknis pendistribusian cadangan e. pelaksanaan koordinasi kelompok jabatan fu

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

Paragraf 2 Kepala Sub Bagian Keuangan

GUBERNUR SUMATERA BARAT

2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Layanan Perpustakaan, membawahkan: 1. Sub Bidang Layanan Sirkulasi da

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

TUGAS DAN FUNGSI BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Balai mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana teknis operasional Balai;

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT KANTOR PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

c. Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan; d. Kelompok Jabatan Fungsional.

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 49

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PROFIL BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN TANAH DATAR

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA TASIKMALAYA

Perda No. 18 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT BAPPEDA dan UPT Bappeda Kabupaten Magelang

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

URAIAN TUGAS BIRO OTONOMI KHUSUS SETDA PROVINSI PAPUA TAHUN 2017 Paragraf 1 BIRO OTONOMI KHUSUS Pasal 11 (1) Biro Otonomi Khusus mempunyai tugas pokok menyusun dan merumuskan bahan pengkoordinasian, pembinaan dan pengendalian serta fasilitasi dibidang penyelenggaraan Otonomi Khusus serta peraturan yang bercirikan kekhususan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Biro Otonomi Khusus mempunyai fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan penyusunan penyelenggaraan Otonomi Khusus; b. Penyiapan bahan pelaksanaan dokumentasi dan publikasi penyelenggaraan Otonomi Khusus; c. Penyiapan bahan perumusan Pembinaan Otonomi Khusus dan; d. Pelaksanaan Ketatausahaan. (3) Biro Otonomi Khusus, terdiri atas : a. Bagian Administrasi Penyelenggaraan Otonomi Khusus; b. Bagian Peningkatan Daya Saing Sumber Daya Manusia; c. Bagian Pengkajian Dan Pengembangan Otonomi Khusus. 1

URAIAN TUGAS BAGIAN ADMINISTRASI PENYELENGGARAAN OTSUS Pasal 12 URAIAN TUGAS KABAG ADMINISTRASI PENYELENGGARAAN OTSUS (1) Bagian Administrasi Penyelenggaraan Otonomi Khusus mempunyai tugas mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan dibidang administrasi penyelenggaraan Otonomi Khusus, Data dan Informasi, dan Ketatausahaan Biro. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bagian Administrasi Penyelenggaraan Otonomi Khusus Mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan perumusan administrasi penyelenggaran Otonomi Khusus; b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dalam penyediaan data dan informasi penyelenggaraan Otonomi Khusus; c. Pelaksanaan ketatausahaan Biro; (3) Bagian Administrasi Penyelenggaraan Otonomi Khusus Terdiri atas ; a. Sub Bagian Administrasi Penyelenggaraan Otonomi Khusus, b. Sub Bagian Data dan Informasi Penyelenggaraan Otonomi Khusus dan; c. Sub Bagian Tata Usaha Biro. 2

Pasal 13 URAIAN TUGAS KASUBBAG ADMINISTRASI PENYELENGGARAAN OTSUS (1) Sub Bagian Administrasi Penyelenggaraan Otonomi Khusus mempunyai Tugas Pokok melakukan administrasi Penyelenggaraan Otonomi Khusus. (2) Uraian Tugas Sub Bagian Administrasi Penyelenggaraan Otonomi Khusus Sebagai Berikut: a. Melakukan Penyusunan Rencana Kegiatan Sub Bagian Administrasi Penyelenggaraan Otonomi Khusus berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan SETDA sebagai bahan penyusunan Rencana Strategi (RENSTRA) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahunan SETDA; b. Melakukankoordinasipengumpulan, pengolahan, dan pengadministrasian data penyelenggaraan Otonomi Khusus; c. Melakukan koordinasi dan mengikuti proses pembahasan kegiatan yang terkait dengan penyelenggaraan Otonomi Khusus; d. Melakukan pemantauan terhadap kegiatan Otonomi Khusus; e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan sub bagian administrasi penyelenggaraan Otonomi Khusus; f. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. 3

Pasal 14 URAIAN TUGAS KASUBBAG DATA DAN INFORMASI PENYELENGGARAAN OTSUS (1) Sub Bagian Data dan Informasi Penyelenggaraan Otonomi Khusus mempunyai tugas melakukan urusan pengelolaan data dan informasi penyelenggaraan Otonomi Khusus. (2) Uraian Tugas Sub Bagian Data dan Informasi Penyelenggaraan Otonomi Khusus sebagaiberikut: a. Melakukan Penyusunan Rencana Kegiatan Sub Bagian Data dan Informasi Penyelenggaraan Otonomi Khusus berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan Program dan kegiatansetda sebagai bahan penyusunan Rencana Strategi (RENSTRA) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahunan SETDA; b. Melakukan pengumpulan dan mengolah data penyelenggaraan OtonomiKhusus; c. Melakukan penyajian data dan informasi Penyelenggaraan Otonomi Khusus; d. Penyiapan media informasi penyelenggaraan Otonomi Khusus; e. Melakukan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Sub Bagian Data dan Informasi; f. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. 4

Pasal 15 URAIAN TUGAS KASUBBAG TATA USAHA BIRO (1) Sub Bagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melaksanakankoordinasi perencanaan umum, Keuangan, perlengkapan aset, kepegawaian, program dan pelaporan. (2) Uraian Tugas Sub Tata Usaha Biro sbb: a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Sub bagian Tata Usaha Biro berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan SETDA sebagai bahan penyusunan rencana strategi (RENSTRA) serta Rencana Kerja dan Anggran(RKA) Tahunan SETDA ; b. Melakukan penatausahaan koordinasi perencanaan program Biro; c. Melakukan Pengelolaan Administrasi Keuangan, Pengkajian Anggaran belanja, Pengendalian Administrasi Belanja dan pengelolaan Aset ; d. Melakukan pengelolaan administrasi kepegawaian, pembinaan jabatan fungsional, penatausahaan, kelembagaan, dan ketatalaksanaan; e. Melakukan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; f. Melakukan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian perundang undangan; g. Melakukan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan ; h. Melakukan telahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; i. Melakukan pengkajian bahan Rencana Strategi (RENSTRA ) Rencana Kerja, Laporan Akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah (LAKIP) ; j. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait ; k. Melakukan pengelolaan Informasi Biro; l. Melakukan Sinkronisasi, koordinasi, evaluasi dan monitoring Biro; m. Melakukan pengumpulan bahan dan penyusunan laporan Biro; 5

n. Melakukan Monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha Biro; o. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. 6

URAIAN TUGAS BAGIAN PENINGKATAN DAYA SAING SUMBER DAYA MANUSIA Pasal 16 URAIAN TUGAS KABAG PENINGKATAN DAYA SAING SUMBER DAYA MANUSIA (1) Bagian peningkatan daya saing peningkatan sumber daya PapuaMempunyai tugas mengkoordinasikan penyelengaraan analisis kebutuhan sumber daya Papua. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) bagian peningkatan daya saing peningkatan sumber daya manusia mempunyai fungsi : a. Koordinasi Penyelenggaraan Daya saing Sumber Daya Manusia. b. Koordinasi Penyelenggaraan urusan Kerjasama Peningkatan Sumber Daya Manusia Papua dan; c. Memfasilitasi Sarana dan Prasarana Otonomi Khusus. (3) Bagian Peningkatan Daya Saing Sumber Daya Manusia Papua terdiri atas : a. Sub Bagian Perencanaan dan Program Sumber Daya Manusia Papua; b. Sub Bagian Kerjasama Peningkatan SumberDaya Manusia Papua dan; c. Sub Bagian Fasilitasi Sarana dan Prasarana Otonomi Khusus. 7

Pasal 17 URAIAN TUGAS KASUBBAG PERENCANAAN PROGRAM SUMBER DAYA MANUSIA (1) Sub Bagian Perencanaan Program Sumber Daya Manusia Papua mempunyai tugas melakukan pengaturan pembinaan fasilitasi dan koordinasi daya saing SDM Papua. (2) Uraian tugas Sub Bagian Perencanaan Program Sumber Daya Manusia Papua sebagaiberikut: a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Program Sumber Daya Manusia Papua berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan SETDA sebagai bahan penyusunaan Rencana Strategis (RENSTRA) serta Rencana Kerjadan Anggaran (RKA) tahunan SETDA; b. Melakukan koordinasi pengumpulan, pengolahan data daya saing sumber daya manusia; c. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan strategi daya saing sumber daya manusia; d. Melakukan pengendalian, pembinaan dan pengawasan daya saing sumber daya manusia; e. Melakukan koordinasi penyusunan petunjuk teknis daya saing sdm papua dengan instansi teknis terkait; f. Melakukan monitoring,evaluasi dan pelaporan kegiatan sub bagian perencanaan dan program sumber daya manusia papua; g. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 18 8

URAIAN TUGAS KASUBBAG KERJASAMA PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA (1) Sub bagian Kerjasama Peningkatan Sumber Daya Manusia Papua mempunyai tugasmelakukan koordinasi dan kerjasama dalam penyusunan pengembangan sumber daya manusia. (2) Uraian tugas Sub Bagian Kerjasama Peningkatan Sumber Daya Manusia Papua sebagaiberikut: a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Kerjasama Peningkatan Sumber Daya Manusia Papua berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan SETDA sebagai bahan penyusuan Rencana Strategis(RENSTRA) sertarencana Kerjadan Anggaran (RKA) tahunan SETDA; b. Melakukan koordinasi pengumpulan, pengolahan data kerja sama peningkatan sumber daya manusia papua; c. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan strategi kerja sama peningkatan sumber daya manusia papua; d. Melakukan pengendalian, pembinaan dan pengawasan kerjasama peningkatan sumber daya manusia papua; e. Melakukan koordinasi penyusunan petunjuk teknis kerjasama peningkatan sumber daya manusia papua; f. Melakukan monitoring,evaluasi dan pelaporan kegiatan sub bagian kerjasama peningkatan sumber daya manusia papua; g. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 19 URAIAN TUGAS KASUBBAG FASILITASI SARANA DAN PRASARANA OTSUS (1) Sub Bagian Fasilitasi Sarana dan Prasarana Otonomi Khusus mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan perencanaan fasilitasi sarana dan prasarana. 9

(2) Uraian tugas Sub Bagian Fasilitasi Sarana dan Prasarana sebagaiberikut: a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Fasilitasi Sarana dan PrasaranaOtonomi Khusus berdasarkan tugas permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan SETDA sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis ( RENSTRA) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahunansetda; b. Melakukan koordinasi pengumpulan, pengolahan data Fasilitasi sarana dan prasarana Otonomi Khusus; c. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan strategi Fasilitasi sarana dan prasarana Otonomi Khusus; d. Melakukan pengendalian, pembinaan dan pengawasan Fasilitasi sarana dan prasarana Otonomi Khusus; e. Melakukan koordinasi penyusunan petunjuk teknis Fasilitasi sarana dan prasarana Otonomi Khusus; f. Melakukan monitoring,evaluasi dan pelaporan kegiatan sub bagian perencanaan dan program Fasilitasi sarana dan prasarana Otonomi Khusus; g. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. 10

URAIAN TUGAS DI BAGIAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN OTSUS : PASAL 20 URAIAN TUGAS KABAG PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN OTSUS (1) Bagian Pengkajian dan Pengembangan Otonomi Khusus mempunyai tugas mengkoordinasikan Penyelenggaraan Pengkajian, Pengembangan, dan Pelaporan Penyelenggaraan Otonomi Khusus. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pada ayat (1) bagian Pengkajian dan Pengembangan Otonomi khusus mempunyai tugas : a. Penyiapan bahan perumusan Pembinaan Pengkajian OtonomiKhusus; b. Menyiapkan bahan Perumusan Kebijakan dalam Pengembangan Otonomi Khusus; c. Penyiapan bahan Perumusan Pembinaan dan Pelaporan Penyelenggaraan otonomi khusus. (3) Bagian Pengkajian dan Pengembangan Otonomi Khusus terdiri atas : a. Sub Bagian Pengkajian Otonomi Khusus; b. Sub Bagian Pengembangan Otonomi Khusus; c. Sub Bagian Pelaporan Penyelenggaraan Otonomi Khusus. 11

PASAL 21 URAIAN TUGAS KASUBBAG PENGKAJIAN OTSUS (1) Sub Bagian Pengkajian Otonomi Khusus, mempunyai tugas melakukan Pengkajian dan Koordinasi di bidang Penyelenggaran Otsus. (2) Uraian tugas Sub Bagian Pengkajian Otonomi Khusus sebagai berikut : a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Pengkajian dan Koordinasi Otonomi Khusus berdasarkan tugas permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan SETDA sebagai bahan penyusunan rencana strategis ( RENSTRA) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahunansetda; b. Melakukan koordinasi pengumpulan, pengolahan data pengkajian Otonomi Khusus; c. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan strategi pengkajian OtonomiKhusus; d. Melakukan pengendalian, pembinaan dan pengawasan pengkajian OtonomiKhusus; e. Melakukan koordinasi penyusunan petunjuk teknis pengkajian Otonomi Khusus; f. Melakukan monitoring,evaluasi dan pelaporan kegiatan sub bagian perencanaan dan program pengkajian Otonomi Khusus; g. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. 12

PASAL 22 URAIAN TUGAS KASUBBAG PENGEMBANGAN OTSUS (1) Sub Bagian Pengembangan Otonomi Khusus mempunyai tugas melakukan Pengaturan di bidang Penyelenggaraan Otonomi Khusus (2) Uraian tugas Sub Bagian Pengembangan Otonomi Khusus sebagai berikut : a. Melakukan Penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Pengembangan Otonomi Khusus, berdasarkan tugas Permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan SETDA sebagai bahan penyusunan rencana strategi (R enstra) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahunan SETDA; b. Melakukan koordinasi pengumpulan, pengolahan data pengembangan OtonomiKhusus; c. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan strategi pengembangan Otonomi Khusus; d. Melakukan pengendalian, pembinaan dan pengawasan pengembangan Otonomi Khusus; e. Melakukan koordinasi penyusunan petunjuk teknis pengembangan Otonomi Khusus; f. Melakukan monitoring,evaluasi dan pelaporan kegiatan sub bagian perencanaan dan program pengembangan Otonomi Khusus; g. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. 13

PASAL 23 URAIAN TUGAS KASUBBAG PELAPORAN PENYELENGGARAAN OTSUS (1) Sub Bagian Pelaporan Penyelenggaraan Otonomi Khusus, Melakukan pelaporan, pembinaan, dan koordinasi di bidang Otonomi Khusus (2) Uraian tugas Sub Bagian Pelaporan dan Penyelenggaraan Otonomi Khusus sebagai berikut : a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Pelaporan Penyelenggaraan Otonomi Khusus berdasarkan tugas permasalahan dan regulasi kebijakan otonomi khusus, tentang perencanaan program dan kegiatan SETDA sebagai bahan menyusun rencana strategi (RE NSTRA) serta Rencana Kerja (RKA) dan Anggaran tahunan SETDA; b. Melakukan koordinasi pengumpulan, pengolahan data pelaporan penyelenggaraan Otonomi Khusus; c. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan strategi pelaporan penyelenggaraan Otonomi Khusus; d. Melakukan pengendalian, pembinaan dan pengawasan pelaporan penyelenggaraan Otonomi Khusus; e. Melakukan koordinasi penyusunan petunjuk teknis pelaporan penyelenggaraan Otonomi Khusus; f. Melakukan monitoring,evaluasi dan pelaporan kegiatan sub bagian pelaporan penyelenggaraan Otonomi Khusus; g. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. 14