ANISA YUNIARTIKA F

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kompetitif. Dengan semakin berkembangnya era sekarang ini membuat kinerja

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB IV PENUTUP (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN

Berdasarkan PP Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Rusman R. Manik swamandiri.wordpress.

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan

PERBEDAAN KINERJA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN NON SERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI. Derajat Sarjana S-1

SASARAN KERJA DAN PERILAKU KERJA PNS

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014/2015

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

BAB II PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PROFESIONALISME GURU NASKAH PUBLIKASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan mengelola sumber daya manusia yang baik merupakan suatu langkah awal

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ZAINIMUBARAK

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

MARINI FITRI RAHMAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

HUBUNGAN ANTARA BAKAT NUMERIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN SOLOPOS NASKAH PUBLIKASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Dengan demikian, perilaku yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. acuan dari kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu perlu ditingkatkan, di

PERBANDINGAN EVALUASI KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 3 (1), 6-10 (2017)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MOTIVASI BERPRESTASI GURU PROFESIONAL DI SMK NEGERI 2 SAWAHLUNTO

JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN.

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTARA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN ACEH BESAR

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

PEMETAAN BUTIR SOAL DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH BATURETNO NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PROFESIONALITAS GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS VII C DI SMPN 1 PULUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009), hlm Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta:

Hj. Yusida Gloriani & Teti Tresnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH MOTIVASI, PERILAKU PEMIMPIN, DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DPPKAD KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA KONSUMEN HALAMAN JUDUL. Naskah Publikasi

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang bermutu tinggi karena maju mundurnya sebuah negara

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PERANTAU NASKAH PUBLIKASI

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DALAM INSTITUSI PENDIDIKAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini mengacu pada bagaimana motivasi berprestasi menurut

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

PENGARUH SERTIFIKASI DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. direformasi. Reformasi itu meliputi berbagai bidang termasuk birokrasi-alat

Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Motivasi Berprestasi MountaineeringPada Mountaineer(Pendaki Gunung) Wanita

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. SANDANG PANGAN SUKSES MAKMUR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA PENGAWAI NEGERI SIPIL

KINERJA GURU DITINJAU DARI SERTIFIKASI GURU DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA

Eko Margono F

SELVA PRISTIAN NOVENSIA A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MOTIVASI PEGAWAI DI KANTOR CAMAT Pegaruh Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PRAMUNIAGA MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat menjalankan aktivitasnya secara maksimal maka

PENGARUH PEMBERIAN SANKSI TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI TATA TERTIB SEKOLAH DI MIN KRAGAN KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR

PENGARUH MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PGSD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PGSD SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan. Setiap aktivitas yang dilakukan sebuah organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bidang penting dalam administrasi/manajemen pendidikan adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. membaginya berdasarkan jarak umur termuda sampai tertua. Adapun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan Oleh : ANISA YUNIARTIKA F 100 110 054 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan Oleh : ANISA YUNIARTIKA F 100 110 054 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 ii

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU Anisa Yuniartika Achmad Dwityanto Anisayuniartika@yahoo.co.id Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Namun tidak semua guru dapat bekerja sesuai harapan dan tujuan serta memiliki kinerja yang tinggi. Yang ditandai dengan belum terpenuhinya kualifikasi akademik sebagai guru dan tingkat kompetensi guru yang rendah. Dengan adanya motivasi berprestasi diharapkan guru dapat meningkatkan kinerja yang tinggi.tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru SMA Negeri 1 Karanganyar 2) Untuk mengetahui tingkat motivasi berprestasi guru SMA Negeri 1 Karanganyar 3) Untuk mengetahui tingkat kinerja guru SMA Negeri 1 Karanganyar 4) Untuk mengetahui sumbangan efektif motivasi berprestasi terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Karanganyar Penelitian ini menggunakan populasi seluruh guru di SMA Negeri 1 Karanganyar yang berjumlah 49 guru yang dipergunakan sebagai sampel. Maka dalam penelitian ini disebut study populasi. Metode menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur dokumentasi kinerja dan skala motivasi berprestasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan Product Moment dari Pearson. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi = 0,704 dengan sig.= 0,000; p < 0,01. Sehingga hipotesis yang diajukan diterima, dapat dikatakan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru.tingkat motivasi berprestasi termasuk dalam kategori sangat tinggi dengan rerata empirik 96,39 dan rerata hipotetik 60. Tingkat kinerja guru termasuk ke dalam kategori baik dengan rerata empirik 81,24. Sumbangan efektif motivasi berprestasi dengan kinerja guru sebesar 49,6% dan 50,4% sisanya dipengaruhi variabel lainnya. Kata kunci : motivasi berprestasi, kinerja guru v

PENDAHULUAN Di era globalisasi sekarang ini pendidikan sangatlah penting bagi semua orang. Bekal pendidikan yang dimiliki oleh setiap individu akan bermanfaat dan berkembang baik apabila dapat digunakan dengan melakukan persaingan yang kompetitif. Dengan semakin berkembangnya era sekarang ini membuat kinerja para guru juga harus semakin berkembang. Selain itu, bersamaan dengan itu bangsa keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu pendidikan yang baik menjadi tolak ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru. Motivasi berprestasi Indonesia sedang dihadapkan pada guru yang tinggi dalam bekerja fenomena yang sangat dramatis, yakni rendahnya daya saing sebagai indikator bahwa pendidikan belum mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas (Mulyasa, 2011). Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan disuatu sekolah akan memberikan dampak positif baik bagi individu maupun organisasi atau sekolah, begitu pula sebaliknya. Adanya motivasi berprestasi yang tinggi dapat meningkatkan hasil kerja atau kinerja guru, manajemen sekolah, dalam konteks ini harus merealisasikan harapan dan memberikan jalan terbaik, dengan 1

jalan lebih memperhatikan para guru agar mereka dapat bekerja secara bertanggung jawab atas peserta didik di bawah bimbingannya dengan efektif. Motivasi berprestasi yang meningkatkan prestasi belajar peserta tinggi akan mempunyai semangat, keinginan dan energi yang besar dalam diri individu untuk bekerja seoptimal mungkin. Motivasi berprestasi yang tinggi pada guru akan membawa dampak positif bagi didik. Kinerja guru dapat ditunjukkan dari seberapa besar kompetensi kompetensi yang dipersyaratkan dipenuhi. Guru perlu menyampaikan materi pembelajaran secara sistematis dan tersusun, menggunakan bahasa proses belajar mengajar di sekolah yang jelas dan mudah dipahami, dan meningkatkan daya saing guru. Apabila motivasi berprestasi rendah akan menurunkan daya saing antar guru. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal disekolah. Guru sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya memberikan informasi dengan contohcontoh yang jelas dan yang berkaitan serta tingkat pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak didiknya (Wardana, 2013). Berdasarkan catatan Human Development Index (HDI), fakta lain menunjukkan bahwa mutu guru di Indonesia masih jauh dari memadai dengan proses belajar-mengajar untuk melakukan perubahan yang Kinerja guru merupakan kemampuan guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran di madrasah dan sifatnya mendasar seperti kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Dari data statistik HDI terdapat 60% guru SD, 2

40% SLTP, SMA 43%, SMK 34% dianggap belum layak untuk mengajar di jenjang masing-masing. Selain itu, 17,2% guru atau setara dengan 69.477 guru mengajar bukan bidang studinya (Murwanti, 2013). Motivasi berprestasi pada guru dapat didefinisikan sebagai unsur yang membangkitkan, mengarahkan, dan mendorong seorang guru untuk melakukan tindakan dan mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Hilgard (dalam Hidayat, 2008) mengemukakan motivasi beprestasi adalah motif social untuk mengerjakan sesuatu yang berharga atau penting dengan baik dan sempurna untuk memenuhi standart keunggulan dari apa yang dilakukan seseorang. Penelitian yang dilakukan Wardana pada 110 guru yang sudah disertifikasi di kecamatan Sumberbaru Jember mendapatkan hasil sumbangan efektif dari motivasi berprestasi terhadap kinerja adalah sebesar 87,7% adapun sisanya sebesar 12,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.dengan motivasi berprestasi yang tinggi, menyebabkan guru memiliki keinginan kuat untuk melakukan halhal dengan lebih baik dan memiliki tanggung jawab pribadi dalam menemukan jawaban terhadap suatu masalah. Hal ini juga dapat menyebabkan adanya kinerja yang tinggi pada guru (Wardana, 2013). Menurut Supriyanto (dalam Supardi, 2013) kinerja adalah hasil kerja seseorang dalam periode tertentu merupakan prestasi kerja, bila dibandingkan dengan target/ sasaran, standar, kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati 3

bersama ataupun kemungkinankemungkinan lain dalam suatu rencana tertentu. Kinerja lebih sering disebut dengan prestasi yang merupakan hasil dari sebuah pekerjaan. antara sikap dan tiindakan untuk mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri, seseorang, dan/atau Berdasarkan Peraturan golongan. pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja PNS yang terdiri dari 6 unsur perilaku kerja meliputi : a. Orientasi Pelayanan Sikap dan perilaku kerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada yang dilayani meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait, dan/atau instansi. b. Integritas Kemampuan seorang PNS untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma dan etika dalam organisasi. c. Komitmen Kemauan dan kemampuan seorang d. Disiplin Kesanggupan seorang PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi sanksi. e. Kerjasama Kemauan dan kemampuan seorang PNS untuk bekerjasama dengan rekan sekerja, atasan, bawahan baik dalam unit kerjanya maupun instansi lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan tanggung jawab yang diembannya. PNS untuk dapat menyeimbangkan 4

f. Kepemimpinan Kemampuan dan kemauan PNS untuk momotivasi dan mempengaruhi bawahan atau orang lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya demi tercapainya tujuan organisasi. Menurut Simamora (dalam Mangkunegara, 2006) kinerja dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu : a. Faktor Individual Yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar belakang dan demografi. b. Faktor Psikologis Yang terdiri dari persepsi, attitude, personality, pembelajaran, dan motivasi berprestasi. c. Faktor Organisasi Yang terdiri dari kepemimpinan, penghargaan, struktur dan job design. Menurut Jackson (dalam Hidayat, 2008)bahwa motivasi berprestasi merupakan dorongan yang sangat kuat untuk berusaha dan bekerja keras demi mencapai suatu keberhasilan dan keunggulan. Karakteristik individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi menurut Gellerman (1984) mengemukakan ciri-ciri individu yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi, yaitu: a. Lebih senang mencari resiko suatu peluang untuk mencapai sesuatu yang berharga di suatu bidang di mana sukses itu sulit untuk dicapai. Keadaan ini individu akan menuntut dirinya melakukan pekerjaan dengan hasil yang lebih baik dan berusaha lebih keras terutama dalam situasi gawat. Individu berusaha memenangkan persaingan yang berat dengan jerih 5

payahnya dan mencapai standar yang ditentukan. b. Lebih menyukai aktifitas yang memberikan umpan balik yang cepat dan tepat. Individu ini akan lebih senang diberi tahu secara tepat apa yang benar dan apa yang salah sehubungan dengan cara kerja mereka. Mereka akan bekerja keras, apabila mereka mendapatkan pujian akan hasil pekerjaannya. Jika pekerjaanya membutuhkan bantuan, mereka akan memilih orang-orang yang terbukti ahli untuk dapat membantunya. Mereka senang membandingkan prestasi diri sendiri dengan prestasi orang lain dan tidak akan memaafkan diri sendiri apabila mereka tidak dapat menyelesaikan tugas yang ia mulai. Menurut Djaali (2008) bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi adalah: a. Faktor Intrinsik Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu. Faktor intrinsik ini terdiri dari tujuan yang ditetapkan, harapan yang diinginkan, cita-cita, harga diri yang tinggi, rasa takut untuk sukses, dan potensi dasar yang dimiliki. b. Faktor Ekstrinsik Merupakan faktor yang berasal dari luar diri individu atau lingkungan. Faktor ekstrinsik ini terdiri dari faktor situasional, norma kelompok, resiko yang ditimbulkan sebagai akibat dari prestasi yang diperoleh, sikap terhadap kehidupan dan lingkungan,serta pengalaman yang dimiliki. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru. 6

METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah guru SMA Negeri 1 Karanganyar yang berstatus PNS berjumlah 49 guru. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah study populasi. Metode menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur dokumentasi kinerja dan skala motivasi berprestasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan Product Moment dari Pearson. dengan kinerja guru. Hubungan positif dari penelitian ini dapat digambarkan bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi maka semakin tinggi pula kinerja guru, sebaliknya semakin rendah motivasi berprestasi maka semakin rendah kinerja guru. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rabiatul Adawiyah (2011) yang berjudul Pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di kantor Kecamatan Tebing Tinggi, HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis Product Moment diketahui bahwa hubungan antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru adalah 0,704 dengan sig = 0,000; p 0,01. Berdasarkan hasil perhitungan Product Moment menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara motivasi berprestasi menunjukkan bahwa salahsatu keberhasilan kerja pegawai adalah dengan pemberian motivasi dikalangan pegawai, dimana motivasi merupakan daya dorong yang menciptakan kegairahan seseorang baik yang berasal dari dalam maupun dari luar yang mendorong untuk mau bekerja dengan segala upayanya untuk mencapai tujuan tertentu. 7

Pendapat diatas juga didukung oleh teori dari Simamora (dalam Mangkunegara, 2006) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja adalah motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi tersebut ditunjukan dari yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu: a. Memiliki tingkat tangung jawab pribadi yang tinggi b. Memiliki program kerja berdasarkan rencana dan tujuan yang realistik serta berjuang adanya faktor psikologis. untuk merealisasikannya, Berhubungan dengan sejauh mana seorang individu ingin ataupun bersedia berusaha untuk mencapai kinerja yang baik di pekerjaan. Kesediaan untuk berkinerja ini adalah motivasi. Tidak ada kombinasi dari kapasitas dan kesempatan yang akan menghasilkan kinerja tinggi jika tidak ada tingkat motivasi atau keinginan berkinerja. Pendapat diatas juga didukung oleh teori dari McClelland dan Murray (dalam Mangkunegara, 2006) mengemukakan karakteristik orang memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dan berani mengambil resiko yang dihadapi c. Melakukan pekerjaan yang berarti dan menyelesaikannya dengan hasil yang memuaskan, mempunyai keinginan menjadi orang terkemuka yang menguasai bidang tertentu. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel motivasi berprestasi mempunyai rerata empirik sebesar 96,39 dan rerata hipotetik sebesar 60, yang menunjukkan bahwa motivasi 8

berprestasi pada subjek tergolong sangat tinggi. Kategori sangat tinggi disini dapat diartikan bahwa subjek memiliki motivasi berprestasi berupa aspek-aspek yang dikemukakan oleh Gellerman (1984) yaitu lebih senang mencari resiko suatu peluang untuk mencapai sesuatu yang berharga di suatu bidang di mana sukses itu sulit untuk dicapai dan lebih menyukai aktifitas yang memberikan umpan balik yang cepat dan tepat. Variabel kinerja guru memiliki rerata empirik 81,24 yang menunjukkan kinerja guru subjek tergolong baik. Kategori ini dapat diartikan bahwa subjek pada dasarnya memiliki sikap sesuai dengan penilaian kinerja guru berdasarkan aspek orientasi pelayanan dalam proses pembelajaran berjalan dengan baik, menjunjung integritas dalam bekerja, berkomitmen dalam menjalankan tugasnya, disiplin terhadap pekerjaan, kerjasama antar rekan kerja terjalin dengan baik dan memiliki sikap kepemimpinan. Sumbangan efektif untuk variabel dari kedua variabel dilihat dari koefisien determinasi = 0,496 % yang menunjukkan bahwa variabel motivasi berprestasi mempengaruhi variabel kinerja guru 49,6 % dan 50,4 % sisanya di pengaruhi variabel lainnya. Menurut Simamora (dalam Mangkunegara, 2006) faktor lain yang mempengaruhi kinerjaguru selain motivasi berprestasi misalnya persepsi, attitude, personality, pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi dengan segala aspek yang terkandung didalamnya memberikan kontribusi terhadap kinerja guru, meskipun kinerja guru tidak hanya 9

dipengaruhi oleh variabel tersebut, dalam hal ini motivasi berprestasi memiliki kontribusi yang positif terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Karanganyar, sehingga semakin tinggi motivasi berprestasi maka semakin tinggi kinerja guru, sebaliknya semakin rendah motivasi berprestasi maka semakin rendah kinerja guru, sehingga hal ini mencerminkan bahwa memiliki motivasi berprestasi menjadi salah satu indikator untuk meningkatkan kinerja guru di SMA Negeri 1 Karanganyar. Hubungan positif dari penelitian ini menggambarkan bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi maka semakin tinggi kinerja guru di SMA Negeri 1 Karanganyar dan sebaliknya semakin rendah motivasi berprestasi maka semakin rendah pula kinerja guru di SMA Negeri 1 Karanganyar. 2. Tingkat motivasi berprestasi masuk dalam kategori sangat tinggi. 3. Tingkat kinerja guru masuk dalam kategori baik. 4. Sumbangan efektif motivasi KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada hubungan positif yang berprestasi terhadap kinerja guru sebesar 49,6% dan 50,4% sisanya dipengaruhi variabel lain yang dapat mempengaruhi variabel kinerja guru di luar variabel motivasi berprestasi. signifikan antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru. 10

b. Saran Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi, untuk bahan masukan dan pertimbangan bagi peneliti lain yang ingin melakukaan penelitian di bidang yang sama dan diharapkan untuk mengungkap lebih dalam lagi tentang kinerja guru. DAFTAR PUSTAKA Astuti, A. W. (2009). Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Kompetensi Guru Pada Siswa Kelas XI dan XII Program RSBI ( Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) di SMA Negeri 1 Purworejo. Skripsi, 43, 82-83. Djaali, H. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Gellerman, W. S. (1984). Motivasi dan Produktivitas. penerjemah: Soepomo & Wardoyo. Jakarta: Percetakan Djaya Pirusa. Hidayat, S. (2008). Hubungan minat terhadap profesi guru dan motivasi berprestasi dengan keterampilan mengajar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 140. Mangkunegara, A. P. (2006). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Refika Aditama. Mulyasa. (2011). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Murwanti, H. (2013). Pengaruh Sertifikasi Peran Guru Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Guru di SMK Se- Surakarta. Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE), Vol 09. No.02, 12-13. Peraturan pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. 2013. Jakarta : Badan Kepegawaian Negara. Rabiatul, A. (2011). Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan Tebing Tinggi Kota di Kota Tebing Tinggi. Jurnal Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial Politik. Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Wardana, D. (2013). Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru Yang Sudah Di Sertifikasi. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, Vol 01. No.01, 3-5. 11