BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012: 2). Metode yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara melakukan penelitan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Deskriptif adalah penelitian yang hanya benar-benar memaparkan apa

Penerapan Metode Group Investigasi Dalam Pembelajaran Tari Bedana Di SMP Wiratama Kotagajah. (Jurnal Penelitian) Oleh TANJUNG ASMARA

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2013: 3) metode penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian yaitu pembelajaran tari piring dua belas dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dipaparkan data-data dan menganalisis data. Istilah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan mendeskripsikan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

ABSTRAK PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA DI SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG. Oleh Widya Tri Ningrum

BAB III METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Mahmud, 2011: 23). Metode penelitian juga digunakan

KEMAMPUAN MENARI BEDANA SISWI KELAS XI DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER. (Jurnal) Oleh. Nia Daniati

LAMPIRAN 1 PANDUAN OBSERVASI. 1. Tujuan

PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh NADIA APRINA

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan

LAMPIRAN I RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH) Pertemuan Pertama

PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA SISWA SMP XAVERIUS METRO ELISABETH HESTI ARIYANTI ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2012:6).

PENERAPAN EVALUASI FORMATIF PADA PEMBELAJARAN TARI BEDANA DI SMK WIYATA KARYA NATAR. (Jurnal Penelitian) Oleh FIVITA AYU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Judul penelitian yaitu pembelajaran gerak tari berdasarkan metode imitasi di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. adalah jenis deskriptif kualitatif. Penelitian akan mengamati fakta, gejala-gejala

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MELALUI METODE DEMONSTRASI DI SMAN 9 BANDAR LAMPUNG. Oleh RAHMAWATI (Jurnal)

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN SMP NEGERI 1 BATANGHARI. (Jurnal Penelitian) Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN TARI BEDANA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI SMA NEGERI 4 METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh MARLINA ZULKARNAIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN SISWA MENARI BEDANA MELALUI METODE LATIHAN DI SMP NEGERI 2 SEPUTIH MATARAM ABSTRACK

PEMBELAJARAN TARI KIPAS NYAMBAI BEBAI MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DI SDN 1 WAYSINDI. (Jurnal Penelitian) Oleh: INNA RAHMADONA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2009:15) mengemukakan bahwa: peneliti menjadi sosok kunci dalam pembuatan instrumen penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN TARI MELINTING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMAN 10 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh FATIMAH AZZAHRAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X.MIA.2 DI SMAN 2 KOTA METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN TARI BEDANA MARAWIS PUTRI DI SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh DEWI LESTARI

(Jurnal Penelitian) Oleh. Maria Regina Maharani Pembimbing: 1. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. 2. Fitri Daryanti, S.Sn., M.Sn.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN TARI MENGGUNAKAN TAHAPAN KOREOGRAFI PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI 1KALIREJO. (Jurnal Penelitian) Oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Furchan (1992:21), metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN GERAK DASAR TARI LAMPUNG MENGGUNAKAN MODEL GERLACH DAN ELY DI SMA. (Jurnal Penelitian) Oleh: FERLITA RORA SUMETA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendapat Surakhmad (1994:131) yang menyatakan bahwa metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3. 1 Subjek Penelitian No. Subjek Bidang Jumlah 01. Pengelola Bidang Pengembangan DIKLAT 6 Bidang Pendidikan dan Pelatihan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian deskriptif adalah yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODE PENELITIAN. dimana subjek penelitian ini merupakan orang yang mengalami masalah.

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa teknik atau metode penelitian yang meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih metodologi penelitiannya

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012: 2). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualititatif. Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data berdasarkan informasi atau keterangan dari hasil pengamatan selama proses penelitian berlangsung. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara ilmiah, apa adanya dalam situasi normal tidak memanipulasi keadaan dan kondisinya (Arikunto, 2010: 27). Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Dengan tidak mengubah, menambah atau mengadakan manipulasi terhadap objek atau wilayah penelitian dan memaparkan apa yang terjadi dalam bentuk laporan penelitian secara lugas, seperti apa adanya (Arikunto, 2010: 3) Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian ysng berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

32 induktif/kualitatif, dan penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2012: 9). 3.2 Sumber Data Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah guru/pelatih tari SMP Wiratama Kotagajah dan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari kelas VII dan VIII SMP Wiratama Kotagajah dengan jumlah siswi 13 orang, kelas VII berjumlah 9 orang dan kelas VIII 4 orang. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. 3.3.1 Observasi Observasi atau yang sering disebut dengan pengamatan adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap sebuah objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2010: 199). Observasi adalah suatu istilah umum yang mempunyai arti semua bentuk penerimaan data yang dilakukan dengan cara merekam kejadian, menghitungnya, mengukurnya dan mencatatnya. Metode observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data secara sistematis dengan prosedur yang ada (Arikunto, 2010:.26) Tujuan observasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dalam melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran tari Bedana dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigasi. Panduan

33 observasi adalah dengan menggunakan lembar observasi yang berisi mengenai kisi-kisi yang akan diamati. Dalam observasi ini perlu dilakuakan pencatatan atas apa yang telah dilihat atau pengamatan yang dilakukan secara langsung. 3.3.2 Wawancara Interview yang sering disebut dengan wawancara atau kuisioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2010: 198). Wawancara adalah menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut (Arikunto: 2010: 270). Wawancara adalah sebagai bentuk komunikasi verbal yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancara juga dilakukan sebagai teknik pengumpulan data, dari teknik ini akan diketahui bagaimana responden tentang dunia kenyataan, untuk itu harus dilakukan komunikasi dengan narasumber melalui wawancara. Observasi saja tidak cukup dalam melakukan penelitian. Mengamati kegiatan dan kelakuan orang saja tidak dapat mengungkapkan apa yang diamati atau dirasakan orang lain. Oleh karena itu perlu dilakukan wawancara (Nasution, 1992: 69). Panduan wawancara berisi catatan yang berupa kisi-kisi pertanyaan tentang materi penelitian. Alat bantu yang digunakan diantaranya handphone, dan alat tulis. 3.3.3 Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen, agenda dan lain sebagainya (Arikunto, 2010: 274)

34 Dalam penelitian ini tidak hanya dilakukan observasi dan wawancara, walaupun kedua cara itu adalah cara yang paling dominan. Bahan dokumentasi juga perlu mendapatkan perhatian selayaknya. Dokumentasi berguna karena dapat memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian, dapat dijadikan triangulasi untuk mengecek kesesuaian data (Nasution, 1992: 8-86) Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tambahan. Berupa dokumentasi laporan maupun gambar. Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi tentang sekolah yang dijadikan tempat penelitian. Termasuk pembelajaran tari pada kegiatan ekstrakuurikuler SMP Wiratama Kotagajah. Panduan dokumentasi adalah dengan menggunakan dokumendokumen berupa foto, video, catatan resmi, dan catatan harian. Alat bantu yang digunakan adalah kamera digital atau handphone. 3.3.4 Angket atau Kuesioner Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal lain yang diketahui (Arikunto, 2010: 194). Kuesioner atau angket ini dibuat oleh pelatih dengan tujuan untuk mengetahui dari mana, kapan, dan dengan siapa siswa mencari materi yang akan digunakan untuk presentasi. 3.4 Instrumen Penilaian Instrumen penilaian ini dilakukan oleh peneliti itu sendiri. Hal ini dikarenakan pada observasi, dokumentasi, catatan harian, tes praktik dan non tes dilakukan oleh peneliti itu sendiri.

3 1). Panduan Observasi Lembar pengamatan observasi digunakan peneliti pada saat pengamatan, tentang apa saja yang dilihat dan diamati secara langsung. 2). Panduan Dokumentasi Panduan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa foto-foto dan video yang menggunakan alat bantu kamera handphone. 3). Lembar Pengamatan Tes Praktik Lembar pengamatan tes praktik digunakan untuk memperoleh data terhadap hasil belajar tari Bedana dengan menggunakan metode group investigasi. Lembar tes praktik yang digunakan adalah instrumen yang berupa aspekaspek penilaian yang sudah ditentukan. 4). Nontes Instrumen nontes yaitu untuk menggali informasi atau mengumpulkan data yang berkaitan dengan penilaian, pendapat, atau opini terhadap sesuatu berkaitan dengan perolehan ketrampilan, perilaku, sikap atau nilai (Uno, 2010: 74). Teknik nontes digunakan untuk memperoleh data penelitian tentang aktivitas belajar siswa dan guru dalam pembelajaran tari Bedana dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigasi. 3.4.1 Tes Praktik Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010: 193). Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan belajar tari Bedana siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMP Wiratama Kotagajah. Tes ini dilaksanakan pada

36 pertemuan terakhir, meliputi tes menari yang mengacu pada unsur-unsur tari, yaitu wiraga, wirama, wirasa dan hafalan ragam gerak. Serta aktifitas belajar siswa, proses pembelajaran menggunkan metode cooperative learning tipe group investigasi dan lembar penilaian kinerja guru pada kegiatan ekstrakurikuler. Tes perbuatan (tes menari tari Bedana) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menari tari Bedana. Penelitian ini menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut: Tabel 3.1 Instrumen Penilaian Pengamatan Tes Praktik menari tari Bedana. No Aspek Skor Skor Maksimum 1 Bentuk Gerak (Wiraga) a Siswa mampu memeragakan 9 motif gerak tari Bedana dengan tepat b Siswa mampu memeragakan 7 motif gerak 4 tari Bedana dengan tepat c Siswa mampu memeragakan motif gerak tari Bedana dengan tepat 3 d Siswa mampu memeragakan 3 motif gerak 2 tari Bedana dengan tepat e Siswa mampu memeragakan 1 motif gerak tari Bedana dengan tepat 1 2 Hafalan Ragam Gerak a. Siswa hafal dalam memeragakan 9 motif gerak tari Bedana b. Siswa hafal dalam memeragakan 7 motif gerak tari Bedana 4 c. Siswa hafal dalam memeragakan motif 3 gerak tari Bedana d. Siswa hafal dalam memeragakan 3 motif 2 gerak tari Bedana e. Siswa hafal dalam memeragakan 1 motif gerak tari Bedana 1 3 Kesesuaian Gerak Dengan Musik (Wirama) a. Siswa mampu memeragakan semua gerak sesuai dengan musik. b. Terdapat 1-2 gerak dilakukan tidak 4 sesuai dengan musik. c. Terdapat 3-4 gerak dilakukan tidak 3 sesuai dengan musik.

37 No Aspek Skor Skor Maksimum d. Terdapat -6 gerak dilakukan tidak 2 sesuai dengan musik. e. Terdapat 7 atau lebih gerak dilakukan 1 tidak sesuai dengan musik. 4 Ekspresi Saat Menari (Wirasa) a. Siswa mampu memperagakan semua gerak dengan ekspresi tersenyum. b. Siswa mampu memperagakan semua 4 gerak dengan ekspresi wajah kurang tersenyum. c. Siswa mampu memperagakan semua 3 gerak dengan ekspresi wajah datar. d. Siswa mampu memperagakan semua 2 gerak dengan ekspresi wajah bingung. e. Siswa mampu memperagakan semua 1 gerak dengan ekspresi wajah bingung dan tidak tersenyum. Total skor maksimum 20 Hasil belajar tari Bedana siswa dapat diukur dengan lembar pengamatan tes praktik dengan total skor keseluruhan berjumlah 20 sehingga hasil belajar siswa dapat dilihat dengan menggunakan patokan perhitungan presentase untuk skala lima sebagai berikut. Tabel 3.2 Perhitungan Presentase Untuk Skala Lima Interval Presentase Tingkat Penguasaan Keterangan 8-100 Baik Sekali 7 84 Baik 60 74 Cukup 40-9 Kurang 0-39 Gagal ( Nurgiyantoro, 1988:363) Setelah skor didapat maka dilakukan perhitungan untuk empat aspek yang dijadikan indikator penilaian yaitu bentuk gerak (wiraga), hafalan ragam gerak, kesesuaian gerak dengan musik (wirama), dan ekspresi saat menari (wirasa). Skor Perolehan NS (Nilai Skor) = X 100 Skor Maksimum

38 Tabel 3.3 Instrumen Penilaian Aktivitas Belajar Siswa No Aspek Indikator Skor 1 Visual activities 2 Listening activities 3 Motor Activities Semua siswa memerhatikan guru pada saat proses pembelajaran tari Siswa yang terkadang tidak memerhatikan guru 1-4 siswa Siswa yang terkadang tidak memerhatikan guru - 8 siswa Siswa yang terkadang tidak memerhatikan guru 9-12 siswa Siswa yang tidak memerhatikan guru >12 siswa Semua siswa mendengarkan guru pada saat proses pemebelajaran tari Siswa yang terkadang tidak mendengarkan guru 1-4 siswa Siswa yang terkadang tidak mendengarkan guru -8 siswa Siswa yang terkadang tidak mendengarkan guru 9-12 siswa Siswa yang tidak mendengarkan guru >12 siswa Semua siswa melakukan percobaan gerak tari Bedana pada saat proses pemebelajaran tari Siswa yang terkadang tidak melakukan percobaan 1-4 siswa Siswa yang terkadang tidak melakukan percobaan -8 siswa Siswa yang terkadang tidak melakukan percobaan 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 Skor Maksimum

39 No Aspek Indikator Skor 9-12 siswa Siswa yang tidak melakukan percobaan >12 siswa 1 Skor Maksimum Total skor maksimum 1 Setelah skor aktivitas belajar siswa didapat, maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai aktivitas berdasarkan tiga aspek yang akan dijadikan indikator penilaian aktivitas siswa yaitu visual activities, listening activities dan motor activities. Skor maksimum untuk penilaian aktivitas belajar siswa adalah 1, untuk memperoleh nilai skor pada penilaian aktivitas belajar siswa adalah dengan rumus berikut. Skor Perolehan NS (Nilai Skor) = X 100 Skor Maksimum Lembar penilaian aktivitas beajar siswa digunakan untuk mengecek dan melihat kegitan siswa pada ekstrakurikuler. Siswa berperan aktif atau tidah dalam penggunaan metode cooperative learning tipe group investigasi pada pembelajaran tari Bedana. 3.4.2 Insrumen Penilaian Per Ragam Gerak Instrumen penilaian per ragam gerak ini digunakan untuk menilai siswa dari pertemuan kedua hingga pertemuan ketujuh, sedangkan pertemuan kedelapan menggunakan instrumen penilaian tes praktik menari bedana. Ragam gerak yang dinilai dari pertemuan kedua sampai ketujuh yakni tahtim, khesek gantung, khesek injing, ayun, humbak moloh, blitut, jimpang, gelek, ayun gantung dinilai dengan instrumen dibawah ini (halaman 40).

( Ragam Gerak ) 40 Tabel 3.4 Insrumen Penilaian Per Ragam Gerak No Keterangan Skor Kriteria 1 Siswa mampu memeragakan 1-8 urutan gerak yang Baik sekali sudah ditentukan 2 Siswa mampu memeragakan 1-6 urutan gerak yang 4 Baik sudah ditentukan 3 Siswa mampu memeragakan 1-4 urutan gerak yang 3 Cukup sudah ditentukan 4 Siswa mampu memeragakan 1-2 urutan gerak yang 2 Kurang sudah ditentukan Siswa mampu memeragakan 1 urutan gerak yang 1 Gagal sudah ditentukan Tabel 3. Instrumen Pengamatan Proses Pembelajaran Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigasi No Aspek Penilaian P1 P2 P3 P4 P P6 P7 P8 1 Mengatur siswa kedalam kelompok 2 Menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari oleh siswa 3 Siswa melakukan investigasi bersama kelompoknya 4 Memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi Memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan yang telah dipelajari bersaama kelompoknya 6 Siswa lain memberi masukan dan masukan 7 Guru memberikan evaluasi tentang materi yang telah dipresentasikan 8 Menutup kegiatan dengan memberikan informasi materi yang akan dipelajari selanjutnya Keterangan : P1 = Pertemuan Pertama P2 = Pertemuan Kedua P3 = Pertemuan Ketiga P4 = Pertemuan Keempat P = Pertemuan Kelima P6 = Pertemuan Keenam P7 = Pertemuan Ketujuh P8 = Pertemuan Kedelapan Lembar pengamatan proses pembelajaran dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigasi diisi pada saat proses penerapanya dilakukan. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda ceklis ( ) pada kolom yang sudah ditentukan setelah aspek-aspek kegiatan tersebut dilakukan.

41 3. Analisis Data Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Analisis adalah proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Tafsiran atau interpretasi artinya memberikan makna pada analisis, menjelaskan pola atau kategori. Hasil analisis disusun untuk mendeskripsikan penerapan metode cooperative learning tipe group investigasi dan hasil tes praktik menari Bedana pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Wiratama Kotagajah. Analisis dalam penelitian kualitatif tidak dinantikan semua data terkumpul, tetapi dilakukan secara berangsur selesai mendapatkan sekumpulan data dari wawancara, atau observasi atau dokumen (Sukmadinata, 2012: 289). Langkah-langkah analisis data sebagai berikut: a. Mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran tari Bedana dan aktivitas guru dalam menggunakan metode cooperative learning tipe group investigasi. b. Menganalisis hasil tes praktik, aktivitas belajar siswa, dan aspek-aspek yang terdapat pada metode cooperative learning tipe group investigasi dengan baik dan benar. c. Memberi nilai aktivitas belajar siswa dan hasil tes praktik dengan rumus sebagai berikut. Skor Perolehan NS (Nilai Skor) = X 100 Skor Maksimum d. Menentukan nilai hasil tes praktik yang diakumulasikan, kemudian diukur hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari Bedana menggunakan tolak ukur sebagai berikut (halaman 42).

42 Tabel 3.6 Perhitungan Presentase Untuk Skala Lima Interval Presentase Tingkat Penguasaan Keterangan 8-100 Baik Sekali 7 84 Baik 60 74 Cukup 40-9 Kurang 0-39 Gagal ( Nurgiyantoro, 1988:363) e. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. f. Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan mengelola dan menganalisis data-data pada saat observasi, dokumentasi, tes praktik dan aktivitas belajar siswa. 3.6 Keabsahan Data Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi). Triangulasi juga diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2012:330). Dalam penelitian apapun triangulasi sangat penting adanya. Dalam penelitian ini untuk memeroleh data yang valid, terkait pembelajaran tari Bedana maka dalam penelitian ini dilakukan wawancara kepada beberapa sumber, diantaranya dilakukan dengan pelatih tari, dan siswa yang mengikuti pembelajaran tari Bedana pada kegiatan ekstrakurikuler.