PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MULTIREPRESENTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DOLO

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus Kelas VII MTs Bou

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin Abstrak Kata Kunci:

Pengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 18 Palu

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PALU

Pengaruh Model Learning Start With A Question Berbasis Eksperimen Sederhana terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X Man 2 Model Palu

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 1 ISSN : Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran Langsung, Pemahaman Konsep

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI ROLE APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUHU DAN PERUBAHANNYA DI SMP NEGERI 3 PALU

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 3 ISSN

Bonitalia, Hendrik Arung Lamba dan Sahrul Saehana

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP KALOR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PALU

Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 4 ISSN

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci: Metode Pictorial Riddle; Metode Demonstrasi; Hasil Belajar

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 3 p-issn /e-ISSN

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sigi

Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe And Explain terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Balaesang

Dian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin Abstrak Kata Kunci :

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI MA Alkhairaat Kalangkangan

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu.

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 4 ISSN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 PALU

Nurhalima Sari, I Wayan Darmadi, dan Sahrul Saehana

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN Kata Kunci : Guided Inquiry dengan Teknik Think Pair Share, Hasil Belajar [1]

Model Pembelajaran Guided Discovery dan Direct Instruction Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4 Palu

Pengaruh Model Project Based Learning Berbantuan Multimedia Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Tekanan Zat Cair di SMPN 18 Palu

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PALU

PENGARUH PROBLEM SOLVING LABORATORY MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEP FISIKA SISWA SMA NEGERI 5 PALU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DOLO

PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU

Kata Kunci: Model Pembelajaran Sinektik, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Asesmen Ranking Task Exercise (RTE) terhadap Pemahaman Konsep Hukum Newton

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 2 ISSN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN 5E TERHADAP PERUBAHAN KONSEP TENTANG HUKUM NEWTON PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PALU

: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.

Suhaemi, I Komang Werdhiana dan H.Amiruddin Hatibe.

Perbandingan Hasil Belajar Fisika Antara Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Sigi

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No.1 ISSN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALU PADA KONSEP GETARAN DAN GELOMBANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN WHOLE BRAIN TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PALU

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MULTIREPRESENTASI PADA USAHA DAN ENERGI DI SMA

Perbedaan Hasil Belajar Fisika antara Metode Pembelajaran Kumon dan Metode Pembelajaran Group to Group Exchange pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Penerapan Problem Solving Menggunakan Strategi Heuristik Terhadap Pemahaman Konsep Tentang Kalor Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

Kata kunci : Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, pengetahuan awal, pemahaman konsep I. PENDAHULUAN

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Mind Maping terhadap Hasil Belajar Fisika pada Pokok Bahasan Cahaya di SMP Negeri 18 Palu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

Penerapan Model Pembelajaran Terpadu untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 3 Palu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS XI DI MAN RENGASDENGKLOK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kontrol ditampilkan pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil belajar siswa Kelas N

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam peneltian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 14

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Yadika Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA sebanyak 5 kelas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan

III. METODE PENELITIAN

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 1 Talang Padang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MULTIREPRESENTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DOLO Risnawati Raupa, Kamaluddin dan I Wayan Darmadi raupa.risnwati@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta Km. 9 Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu - Sulawesi Tengah Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh model multirepresentasi terhadap hasil belajar fisika siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Dolo. Desain penelitian adalah The Non Equivalent Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII pada SMP Negeri 1 Dolo. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling, dengan sampel penelitian adalah kelas VIIB sebagai kelas eksperimen dan Kelas VIIC sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan tes hasil belajar. Teknik analisa data menggunakan teknik statistik parametrik. Hasil perhitungan statistik dari uji perbedaan rata - rata menggunakan uji-t pada taraf signifikansi diperoleh harga t hitung > t tabel dengan nilai t hitung,38 dan t tabel 1,67. Hasil pengujian N-gain diperoleh rerata skor sebesar 51,44% dengan kriteria sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan multirepresentasi terhadap hasil belajar fisika siswa. Kata Kunci: model pembelajaran berbasis masalah, multirepresentasi, hasil belajar. I. PENDAHULUAN Hasil belajar merupakan salah satu alat ukur atas apa yang telah dicapai siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasil belajar ini ditentukan oleh nilai akademik yang dicapai oleh siswa sehingga masalah hasil belajar siswa menjadi salah satu problem yang tidak pernah habis dibicarakan dalam dunia pendidikan. Untuk mencapai hasil belajar siswa, berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia antara lain penyempurnaan kurikulum, peningkatan kualitas tenaga pendidik, serta perbaikan sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar. Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan terus dilakukan, melalui dari berbagai penelitian untuk meningkatkan kualitas guru, penyempurnaan kurikulum secara periodik, perbaikan sarana dan prasarana pendidik, sampai dengan peningkatan mutu manajemen sekolah. [1] Pada kenyataannya, sederet usaha yang dilakukan pemerintah ternyata belum mampu meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan masih jauh dari harapan. Mutu pendidikan kita khususnya pada bidang studi fisika belum mencapai hasil yang maksimal, hal tersebut disebabakan oleh siswa jarang melihat fenomena nyata atau media yang berhubungan dengan materi yang dibahas. Sebagian besar materi dan penyampaian materi bersifat berpusat pada buku, siswa jarang diajak untuk melihat langsung kejadian atau fenomena yang nyata ataupun media media yang representatif dengan fenomena yang berkaitan. Hal ini membuat siswa kurang memahami materi pelajaran yang disampaikan, sehingga siswa kurang termotivasi untuk mempelajarinya. [] Model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran berpusat pada siswa (student-centered) yang banyak dikembangkan akhir-akhir ini. Model 1

pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran []. Ciri-ciri pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yaitu: pembelajaran dimulai dengan pemberian masalah, biasanya masalah memiliki konteks dengan dunia nyata, siswa secara berkelompok aktif merumuskan masalah dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan mereka, mempelajari dan mencari sendiri materi yang terkait dengan masalah dan melaporkan solusi dari masalah. Sementara pendidik lebih banyak memfasilitasi. Guru merancang skenario masalah, memberikan clue indikasiindikasi tentang sumber bacaan tambahan, berbagai arahan dan saran yang diperlukan saat siswa menjalankan proses. Meskipun bukanlah model pembelajaran yang sama sekali baru, penerapan model problem based learning mengalami kemajuan yang pesat dibanyak perguruan tinggi dari berbagai disiplin ilmu di Negara-negara maju, sehingga penggunaan model pembelajaran berbasis masalah diharapkan akan mampu mengatasi rendahnya hasil belajar fisika siswa. [3] Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal diperlukan kemampuan multi representasi yang harus dimiliki setiap siswa. Multirepresentasi adalah suatu cara menyatakan suatu konsep melalui berbagai cara dan bentuk seperti deskripsi verbal, gambar/diagram, grafik dan matematika Penggunaan berbagai representasi yang baik dianggap sebagai kunci keberhasilan penguasaan konsep keilmuan tertentu. Terdapat dua motivasi yang patut dipertimbangkan dalam penggunaan multirepresentasi, yaitu bagaimana siswa menggunakan berbagai representasi ketika memecahkan permasalahan dan mempelajari bagaimana cara terbaik mengajarkan pemecahan masalah menggunakan berbagai format representasi atau multirepresentasi. [4] Berdasarkan penelitian mengenai implementasi pembelajaran berbasis multirepresentasi untuk peningkatan penguasaan konsep fisika kuantum pembelajaran berbasis multirepresentasi lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep fisika mahasiswa dibandingkan pembelajaran tradisional [4] serta penelitian mengenai efektivitas penggunaan model problem based learning (PBL) dengan pendekatan multirepresentasi dalam menurunkan persentase kesulitan siswa kelas XI IPA SMAN 1 Pontianak terjadi penurunan persentase kesulitan siswa dan terdapat peningkatan kemampuan multirepresentasi siswa. [5] Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh penggunaan model multirepresentasi terhadap hasil belajar fisika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Dolo. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: (1) Bagi siswa, Dapat membantu siswa untuk lebih memahami suatu materi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar fisika. () Dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar fisika. (3) Bagi sekolah: Dijadikan sebagai referensi atau bahan masukan dalam rangka perbaikan sistem pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, khususnya SMP Negeri 1 Dolo. II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian dengan rancangan eksperimen kuasi (quasi-experimental design) yaitu penelitian dengan cara membandingkan kelompok. Adapun desain penelitian menggunakan Rancangan Pretest-Posttest yang tidak ekuivalen (the non equivalen Pretest-Postest Design). [6] Tabel 1 The non equvalen pretest-posttest design Kelompok Prates Perlakuan Pascates Eksperimen O 1 X O Kontrol O 1 - O

Keterangan: X : Perlakuan dengan model pembelajaran berbasis proyek O 1 : pretest O : posttest Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Dolo. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 Maret-17 April 015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Dolo tahun pelajaran 014/015 yang terdiri dari 4 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII B dan VII C. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian Pengujian data pada penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis dan uji peningkatan hasil belajar. Untuk uji normalitas menggunakan chikuadrat dengan kriteria penerimaan χ hitung< Tabel pada dk = (k-3) dan peluang (1- ) dengan taraf nyata α = 0,05. Data yang digunakan untuk menguji normalitas meliputi preetest dan posttest baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Berdasarkan hasil perhitungan atau pengolahan data, hasil pengujian normalitas untuk pretest pada kelas eksperimen =,57 dan kelas kontrol =1,80 sedangkan 7,81, untuk posttest pada kelas eksperimen =3,50 dan kelas kontrol =1,90 hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji statistik F dengan taraf signifikansi = 0,05 dengan kriteria jika F hitung < F tabel maka data dapat dikatakan bersifat Hasil dari pengujian homogenitas homogen. dengan menggunakan uji Feisher (uji F). Pengujian homogenitas varians pada kelas ekperimen dan kelas kontrol diperoleh F hitung pretest 1,08 dan F hitung posttest 1,34 dengan kriteria pengujian ( )( ) yang 3 Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) menunjukkan kedua kelas yang dijadikan sampel berasal dari populasi yang homogen. Peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh dari kelas eksperimen (menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan multirepresentasi) dan kelas kontrol (menggunakan pembelajaran Kemampuan awal siswa dari konvensional). pemberian tes awal (pretest) diperoleh skor rata-rata dari masing-masing kelas adalah 10,46 untuk kelas eksperimen dan 7,4 untuk kelas kontrol. Terdapat perbedaan skor rata-rata pretest kedua kelompok tersebut. Pada saat dilakukan posttest diperoleh skor rata-rata untuk kelas eksperimen sebesar 1,96 dengan N-gain 51,44% dan kelas kontrol sebesar 18,9 dengan N-gain sebesar 43,88%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang menerima materi dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan multirepresentasi memperoleh peningkatan hasil belajar lebih tinggi daripada kelas kontrol yang menerima materi dengan model pembelajaran konvensional. Namun demikian skor N-gain kedua kelas tersebut masih termasuk dalam kategori sedang. Uji perbedaan rata-rata ini menggunakan uji statistik parametrik uji-t (satu pihak). Tabel Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontol Kelas ratarata t hitung t tabel Keputusan N-gain ( = 0,05) Eksperimen 51,44 3,93 1,67 H 1 Kontrol 43,88 diterima Berdasarkan Tabel 3.4 Nilai t hitung > t tabel atau 3,93 > 1,67. Hal ini berarti bahwa nilai t hitung berada diluar daerah penerimaan H 0. Dengan demikian H 0 ditolak dan H 1 diterima, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar fisika siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan multirepresentasi dan kelas yang menggunakan model konvensional. Rata-rata skor posttest hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada skor posttest kelas kontrol. Artinya, terdapat pengaruh model

multirepresentasi terhadap hasil belajar fisika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Dolo. 3. Pembahasan Pada penelitian ini, siswa yang menjadi sampel penelitian diberikan tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Tes awal yang diberikan pada kelas kontrol dan eksperimen bertujun untuk mengetahui apakah kemampuan awal kedua kelas sama atau tidak, sedangkan tes akhir diberikan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan antara kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa di kedua kelas. Terdapatnya perbedaan hasil belajar fisika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disebabkan oleh tahapan pembelajaran (fase pembelajaran). Ada 5 tahapan pembelajaran pada pembelajaran berbasis masalah yaitu, orientasi dan identifikasi masalah, representasi masalah dalam keompok, investigasi, presentasi hasil penyelidikan dalam berbagai representasi, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pada kelima tahapan ini, tiga tahapan yang sangat mempengaruhi hasil belajar pada kelas eksperimen, pertama adalah tahap orientasi dan identifikasi masalah. Tahap ini bertujuan untuk menggali kemampuan awal dan membangun kemampuan representasi siswa dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Pada tahap ini siswa sudah terlihat aktif dalam menyampaikan gagasan-gagasan mereka. Tahapan selanjutnya adalah investigasi. Pada tahap ini siswa berkelompok melakukan eksperimen, guru hanya membantu memberikan arahan kepada siswa apabila ada hal-hal yang belum dimengerti, sedangkan siswa yang langsung mencari tahu permasalahan serta menemukan penjelasan dan solusi dari permasalahan yang disajikan. Selanjutnya tahap presentasi hasil penyelidikan dalam berbagai representasi, pada tahap ini siswa dilatih untuk dapat membuat pembahasan dan kesimpulan mengenai hasil yang mereka peroleh selama pembelaaran berlangsug. Siswa juga dituntut untuk mampu mempresentasikan hasilnya dengan berbagai representasi kemudian mendiskusikannya dalam kelompok yang selanjutnya akan dipresentasikan di depan kelas. Menggunakan multirepresentasi, siswa menjadi lebih mudah memahami konsep dari masalah yang disajikan. Menurut Suhandi dan Wibowo dalam Fitria dkk (013) [5] kemampuan multirepresentasi siswa yang dapat menurunkan kesulitan siswa tidak hanya ditentukan dari ada atau tidak multirepresentasi yang digunakan namun, ditentukan oleh pemahaman siswa terhadap multirepresentasi tersebut. Mengingat penggunaan berbagai representasi dalam suatu penjelasan konsep dapat membantu memudahkan siswa dalam memahaminya. Ketika dengan menggunakan satu reprersentasi, pemahaman konsep siswa belum baik, maka penggunaan representasi lainnya akan membantu siswa terhadap pemahaman konsep yang bersangkutan. Dengan demikian pemahaman konsep siswa akan lebih mendalam. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dengan multirepresentasi pada pembelajaran tentang kalor dianggap tepat. Hal ini disebabkan penggunaan model model multirepresentasi dapat membantu siswa mengatasi kesulitan dalam memahami dan menyelesaikan soal melalui langkah langkah pembelajaran yang terdapat di dalam model pembelajaran berbasis masalah. Selain itu melalui multirepresentasi yang digunakan dalam pembelajaran dapat membantu siswa ketika menyelesaikan soal yang berkaitan dengan kalor melalui berbagai macam representasi seperti representasi gambar, fisis dan matematis. Berbeda halnya dengan kelas eksperimen, pada kelas kontrol tahapan pembelajaran menggunakan metode konvensional adalah ceramah dan tanya jawab. Guru yang lebih aktif memberikan pengetahuan sedangkan siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Selain itu, ketika siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan mereka canggung untuk bertanya. Suasana 4

belajar seperti ini menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk mencari tahu hal-hal penting yang berkaitan dengan pelajaran dan menjadi bosan untuk belajar serta akan terus menganggap bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang sangat sulit dan membosankan. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan multirepresentasi terhadap terhadap hasil belajar fisika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Dolo. DAFTAR PUSTAKA [1] Muslich, M. (007). KTSP. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara. [] Mahendra, Kd, Sumantri, Md, dan Margunayasa I Gd. (014). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD. e-journal Mimbar PGSD., (1), 1-10. [3] Amir, TM. (010).Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana. [4] Abdurrahman,. Liliasari,. Rusli, A,. dan Waldrip, B. (011). Implementasi Pembelajaran Berbasis Multirepresentasi Untuk Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Kuantum. Cakrawala Pendidikan. (1), 30-45. [5] Fitria,. Tomo,. Dan Haratua. (013). Penggunaan Model Problem Based Learning Dengan Multirepresentasi Pada Usaha Dan Energi Di SMA. Skripsi Sarjana FKIP UNTAN Pontianak: tidak diterbitkan. [6] Emzir. (008). Metodologi Penelitian Pendidikan (Kuantitatif & Kualitatif). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 5