dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Sebagai tenaga professional guru mempunyai kewajiban

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. A. Perpustakaan Sekolah. 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan merupakan salah satu bagian penting terutama bagi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berakar pada kebudayaan Indonesia berdasarkan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. yang teratur dan berkelanjutan yang diperlukan untuk menunjang proses

Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Pusat Sumber Belajar bagi Siswa

2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kutipan Undang-Undang Dasar 1945 mencerdaskan kehidupan

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan lembaga yang menghimpun, mengelola,

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI PURWAKARTA,

BAB I PENDAHULUAN. sasaran pendidikan adalah warga masyarakat yang tidak pernah sekolah/ buta aksara,

BAB I PENDAHULUAN. demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

2015 KONTRIBUSI KEBIJAKAN PENGADAAN KOLEKSI SIRKULASI TERHADAP PENINGKATAN FREKUENSI PEMINJAMAN BAHAN PUSTAKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 058 TAHUN 2017 TENTANG TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB III LANDASAN TEORI. Terdapat dua kelompok di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dibentuklah lembaga yang menyediakan informasi yaitu

2015 STUD I TENTANG KOMPETENSI PENGELOLAAN INFORMASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. School, yaitu Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, dan juga Sekolah Dasar

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017

Evaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara)

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

1. Terdapat hubungan yang signifikan positif dan berarti Pelaksanaan Supervisi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pembelajaran di sekolah dibangun oleh beberapa aspek, mulai

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berdampak pada meningkatnya kinerja sekolah. seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Elin Asrofah Qobtiah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

MAKALAH. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inggris perpustakaan dikenal dengan nama library. Library berasal dari bahasa Latin

BAB II KAJIAN TEORETIS. koleksi buku adalah syarat mutlak untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usaha pemerintah ke arah ini telah dilaksanakan dengan menambah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah yakni: input, proses, dan out put (Rivai dan Murni, 2009).

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap warga negara.

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR BAGI SISWA SEKOLAH DASAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Hal ini berkaitan dengan ha kikat pendidikan yaitu sebagai upaya

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada jenjang pendidikan dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR,

2016 IMPLENTASI PROGRAM EDU-TOURISM DI PERPUSTAKAAN

OPTIMALISASI FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

Perpustakaan umum kabupaten/kota

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

DOSEN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS STKIP SILIWANGI BANDUNG

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

STANDAR PERPUSTAKAAN. Tanggal: 31 Juli Lampiran Surat Keputusan Ketua STMIK KHARISMA Makassar Nomor: Tanggal:

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah merupakan Perpustakaan

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya jika suatu kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru dalam Penyusunan Program Layanan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar. 2.1.1 Kompetensi Menurut Mc. Ashan dalam Abdul Majid (2014:22) kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, kemampuan yang diperoleh seseorang dan telah menjadi bagian dari dirinya untuk hal apa dia dapat melakukan dengan baik perilaku kognitif, afektif, dan psokomotorik. Ini berarti bahwa seseorang dikatakan memiliki kompetensi jika orang itu memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas dalam bidangnya. Guru yang tugasnya berkecimpung dalam bidang pendidikan harus memiliki kompetensi dalam bidang pendidikan. Salah satu kompetensi guru dari empat belas kompetensi yang harus dimiliki yaitu mengembangkan keprofesian berkelanjutan melalui tindakan reflektif. dalam kompetensi ke empat belas butir ke 5 disebutkan bahwa guru melakukan penelitian, mengembangkan karya inovasi, mengikuti kegiatan ilmiah (misalnya seminar, konferensi), dan aktif dalam melaksanakan PKB. Ini berarti bahwa guru diwajibkan selalu mengembangkan diri agar dapat mengembangkan kompetensinya terkait dengan bidang tugasnya yaitu melaksanakan pembelajaran di kelas. Menurut UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus 7

8 dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Sebagai tenaga professional guru mempunyai kewajiban melaksanakan pembelajaran sesuai prinsip profesionalitas. Untuk mencapai hal itu guru harus selalu berusaha meningkatkan kompetensinya agar dapat melaksanakan pembelajaran dengan maksimal. Kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, kerampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan (Mulyasa, 2003:38). Dapat dikatakan bahwa agar seseorang berhasil dalam bidang tugasnya harus memiliki keterampilan, sikap, dan apresiasi dalam tugasnya. Guru sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan harus mempunyai kompetensi dalam bidang tugasnya. Dalam hal ini guru harus mempunyai keterampilan dalam menjalankan tugas utamanya yaitu melaksanakan pembelajaran. 2.1.2 Layanan Perpustakaan Layanan merupakan salah satu unsur dalam pengelolaan perpustakaan. Menurut Lasa HS (2013:201) Perpustakaan sekolah sekurang-kurangnya menyediakan layanan pemustaka delapan jam per hari kerja. Untuk menumbuhkan minat baca dan semangat belajar, perpustakaan sekolah perlu mencanangkan program wajib kunjung perpustakaan sekurangkurangnya satu jam pelajaran tiap kelas dalam satu minggu. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya koleksi perpustakaan untuk meningkatkan minat baca dan semangat belajar siswa. Ini dapat terwujud jika

9 warga sekolah terutama guru kelas berpartisipasi dalam layanan perpustakaan. Agar layanan perpustakaan berjalan secara maksimal dibutuhkan program kegiatan yang dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan layanan. Menurut Bafadal (2014:124) Pelayanan pembaca merupakan kegiatan pemberian layanan kepada pengunjung perpustakaan sekolah dalam menggunakan buku-buku dan bahan pustaka lainnya. Pengunjung perpustakaan sekolah adalah siswa, guru, dan karyawan sekolah. Pelayanan kepada pengunjung tersebut dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya apabila pelayan teknisnya dikerjakan dengan sebaik-baiknya pula. Pelayanan perpustakaan menurut Badafal terdiri dari pelayanan sirkulasi dan pelayanan referensi. Yang termasuk layanan sirkulasi adalah (1) peminjaman buku (2) pengembalian buku (3) statistik pengunjung. Sedangkan yang termasuk layanan referensi adalah (1) pelayanan informasi (2)layanan pemberian bimbingan belajar. Ini berarti siswa dan guru sebagai pengunjung perpustakaan harus mendapat pelayanan yang baik dalam menggunakan buku dan bahan pustaka untuk pembelajaran. Perpustakaan sekolah harus dapat dimanfaatkan untuk kepentingan belajar siswa. Agar hal itu terwujud, diperlukan layanan perpustakaan yang mengutamakan terpenuhinya kebutuhan siswa dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah. Jika sekolah tidak memilliki tenaga khusus yang mengelola perpustakaan, maka peran guru kelas sangat diperlukan agar layanan perpustakaan berjalan secara maksimal. Diperlukan program layanan perpustakaan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan layanan kepada siwa.

10 2.1.3 Perpustakaan Pengertian perpustakaan menurut UU Nomor 43 Tahun 2007 adalah institusi pengelola koleksi karaya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada pada satuan pendidikan formal di lingkungan pendidikan dasar dan menengah yang merupakan bagian integral dari kegiatan sekolah yang bersangkutan. Maka setiap jenjang sekolah wajib menyelenggarakan perpustakaan sekolah yang dikelola secara professional sesuai standar nasional dan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan, memiliki buku teks yang mencukupi, mendukung pelaksanaan kurikulum, melayani pendidik dan peserta didik, menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. Ini berarti bahwa sekolah mempunyai kewajiban dalam menyelenggarakan perpustakaan untuk mendukung pelaksanaan kurikulum yang telah disusun. Perpustakaan sekolah harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk siswa dan guru dengan layanan yang sebaik-baiknya. Sedangkan menurut Lasa.(2013:13) perpustakaan adalah sistem informasi yang dalam prosesnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian, dan penyajian. Bahan informasi ini antara lain meliputi bahan cetak, bahan non cetak, maupun bahan lain yang merupakan produk intelektual maupun artistic manusia. Dalam melaksanakan

11 aktivitas ini diperlukan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan formal sampai pendidikan tinggi dan pendidikan nonformal. Perpustakaan menurut Prawit M Yusuf (2013:2), adalah perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah. Diadakannya perpustakaan sekolah bertujuan memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah yang bersangkutan, khususnya para guru dan siswa. Perpustakaan sekolah berperan sebagai media dan sarana untuk menunjang kegiatan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Ini berarti bahwa perpustakaan sekolah berfungsi sebagai sumber informasi bagi guru dan siswa. Perpustakaan sekolah juga dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan kegiatan pendidikan. Menurut Sitepu (2014:65), perpustakaan adalah tempat menyimpan berbagai jenis informasi dalam berbagai ragam tampilan yang sekaligus berfungsi sebagai sumber belajar. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran diperlukan sumber informasi dan pengetahuan yang diperoleh dari perpustakaan. Bahan pustaka dapat dipergunakan oleh guru untuk mengembangkan materi pembelajaran di kelas. Dengan menggunakan koleksi perpustakaan guru akan memperoleh informasi secara lengkap untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar di kelas. Berbagai ragam tampilan yang dimaksud bahwa koleksi perpustakaan dapat berupa buku, majalah, surat

12 kabar, kaset, CD/VCD/DVD, Globe, peta, mainan edukatif, atau koleksi khusus berupa hasil penelitian, karya tulis siswa, atau kliping. Menurut Mulyasa.(2005:179), Perpustakaan merupakan sumber belajar yang paling baik untuk mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan tugas-tugas pembelajaran. Ini berarti bahwa bahan pustaka yang ada di perpustakaan sekolah dapat digunakan siswa untuk sumber informasi dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam proses pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan dalam mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan agar pembelajaran lebih efektif. Salah satu pengelolaan perpustakaan adalah memberikan layanan kepada pengunjung agar dapat memanfaatkan buku-buku dan bahan pustaka lainnya. Diperlukan tenaga perpustakaan yang dapat mengelola dengan baik sehingga dapat memberikan layanan yang baik pula. Guru juga dapat menggunakan perpustakaan sebagai sumber informasi dalam membuat rencana pembelajaran. Demikian pentingnya, sehingga perpustakaan harus dikelola dengan baik agar dapat digunakan sebagai sumber belajar bagi siswa. 2.1.4 Manajemen perpustakaan Pengertian manajemen adalah proses pengelolaan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Manajemen perpustakaan

13 menurut (Lasa, 2013:11) segala usaha pencapaian tujuan perpustakaan dengan memanfaatkan sumber daya manusia, informasi, ilmu pengetahuan, sistem, sumber dana dan sarana prasarana dengan tetap memperhatikan fungsi, peran dan keahlian. Ini berarti bahwa perpustakaan akan berfungsi dengan baik jika dikelola oleh tenaga yang berkompeten di bidangnya. Selain itu diperlukan pula peran warga sekolah dalam pengelolaan perpustakaan. Guru sebagai warga sekolah yang merupakan ujung tombak keberhasilan proses pembelajaran, harus berperan aktif dalam pengelolaan sekolah. Hal ini menjadi sangat penting ketika di Sekolah dasar tidaak ada tenaga khusus yang mengelola perpustakaan. Manajemen perpustakaan menurut (Lasa, 2014: 9) meliputi: (1) perencanaan (2) pengorganisasian (3) kepemimpinan (4) pengawasan. Perencanaan disusun untuk memberikan arah dan merupakan langkah-langkah yang mendasari manajemen yang lain. Adapun langkah-langkah perencanaan meliputi visi, misi, tujuan, identifikasi kekuatan, kelemahan, memahami peluang dan ancaman (Analisis SWOT). Struktur Organisasi merupakan kerangka hubungan antar satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas, kewajiban, wewenang, dan hak masing-masing sesuai perannya dalam organisasi. Dengan adanya struktur organisasi kegiatan dalam perpustakaan sekolah dapat berjalan dengan lancar.

14 Struktur Organisasi Perpustakan Sekolah Dasar Kepala sekolah Kepala Perpustakaan Layanan Teknis Layanan Pemustaka Gambar 2.1: Struktur Organisasi Perpustakaan Kepemimpinan perpustakaan merupakan interaksi antara kepala sekolah dan tenaga pendidik dan kependidikan. Pemimpin perpustakaan dalam hal ini kepala sekolah harus dapat memotivasi, mendorong dan memfasilitasi agar warga sekolah dapat berperan aktif dalam pengelolaan sekolah. Pengawasan dilakukan untuk menghindari penyimpangan pelaksanaan tugas agar organisasi berjalan dengan baik. Pengawasan dalam pengelolaan perpustakaan diperlukan untuk mengetahui efektivitas pelayanan dan kinerja tenaga perpustakaan. Perpustakaan sekolah harus dapat mengikuti perkembangan zaman walaupun secara bertahap

15 dikarenakan keterbatasan dana. Keberhasilan perpustakaan sekolah dapat dilihat dari pelayanan kepada siswa. Pelayanan yang baik akan menjadikan perpustakaan sekolah sebagai pendukung dalam penyelenggaraan kurikulum di sekolah. Program layanan perpustakaan yang idial mengacu pada pengembangan Standar Nasional Perpustakaan Sekolah Dasar. Program layanan perpustakaan sekolah yang idial meliputi: (1) Visi: merupakan hal-hal yang menyatakan cita-cita di masa datang atau hal sangat penting bagi perpustakaan untuk menjamin keberhasilan jangka panjang. (2) Misi: Merupakan pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perpustakaan sekolah dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan. (3) Tujuan: Merupakan hal-hal yang hendak dicapai oleh perpustakaan sekolah (4) Sasaran: Disusunberdasarkan tujuan dan dipergunakan dalam jangka waktu tertentu. (5) Kegiatan: a. Jenis kegiatan, kegiatan yang akan dilakukan dalam program layanan perpustakaan sekolah b. Bentuk kegiatan, uraian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam layanan perpustakaan c. Waktu pelaksanaan, jadwal pelaksanaan kegiatan d. Fasilitas kegiatan merupakan hal-hal yang diperlukan dalam kegiatan layanan perpustakaan sekolah.

16 2.1.5 Konsep Sumber Belajar Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam proses pembelajaran. Penggunaan sumber belajar yang tepat dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Sitepu (2014:17) dalam buku Pengembangan Sumber Belajar mengatakan bahwa sumber belajar mencakup segala sesuatu, baik yang dibuat secara khusus untuk keperluan belajar maupun yang dibuat untuk keperluan lain tetapi mengandung informasi yang dapat digunakan untuk keperluan belajar. Hal ini berarti bahwa benda-benda yang ada di lingkungan sekolah dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam mengembangkan proses pembelajaran. Dengan menggunakan lingkungan sekolah sebagai sumber informasi dan sumber belajar setiap siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna. Sumber belajar juga merupakan salah satu unsur yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan penggunaan sumber belajar yang tepat proses pembelajaran berjalan efektif dan tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 2.1.6 Pelatihan Pelatihan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan kinerja seseorang dalam bidang tugasnya. Kegiatan pelatihan dapat berupa pembinaan dan pendampingan. Tujuan dari pelatihan adalah memberikan bantuan agar orang yang dilatih dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Hal ini sesuai dengan konsep pelatihan menurut (Oemar

17 Hamalik, 2007:10), bahwa pelatihan merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian tindak atau upaya yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga profesional kepelatihan dalam satuan waktu, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektifitas dan produktifitas dalam suatu organisasi. Hal ini berarti bahwa pelatihan sangat dibutuhkan oleh guru sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan. Dalam tugasnya guru dituntut untuk selalu mengembangkan diri agar dalam melaksanakan tugasnya dapat mendampingi siswa secara maksimal. Pelatihan merupakaan salah satu alternatif yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan kemampuannya. 2.2 Kajian Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan oleh Mulyadi SK dan Febriana Primasari, tahun 2013 di SD Negeri Tunggulsari I Laweyan, Surakarta. Dilatarbelakangi oleh fungsi perpustakaan sekolah yang kurang mendapat perhatian, sebenarnya keberadaan perpustakaan sekolah bergantung pada komitmen warga sekolah yaitu guru, siswa, dan dukungan dari kepala sekolah. Simpulan dari penelitian, perpustakaan belum digunakan sebagai sumber belajar karena beberapa faktor yaitu perpustakaan sekolah kurang mendapat perhatian dari sekolah, minat baca siswa kurang, peran guru dalam mengarahkan siswa belum

18 maksimal, keterbatasan waktu kunjung di perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan sekolah akan lebih bermanfaat jika pihak sekolah memberikan perhatian yang maksimal untuk menjadikan perpustakaan sebagai taman bacaan. Peran guru sangat diperlukan agar pengelolaan perpustakaan sekolah berjalan dengan baik. Untuk dapat melaksanakan fungsi perpustakaan diperlukan program layanan terinci agar guru dapat memenfaatkannya sebagai pedoman dalam melaksanakan layanan kepada siswa. Program layanan sangat tepat disusun agar pemanfaatan perpustakaan bisa maksimal. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anwar Mubarok 2014 tentang Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar Sejarah di MA NU Safinatul Huda Karimunjawa, kabupaten Jepara. Penelitian ini dilatarbelakangi kecenderungan guru dan siswa belum memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar, mereka beranggapan bahwa perpustakaan tidak begitu penting karena sudah ada buku pegangan dan LKS. Tingkat partisipasi guru masih rendah terhadap pemanfaatan perpustakaan, terutama dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola perpustakaan perlu berbagai kegiatan pelatihan agar dapat mengembangkan perpustakaan sekolah. Diadakan pembinaan minat baca siswa dengan mengadakan berbagai macam lomba yang mengarah pada

19 pemanfaatan buku perpustakaan, dan mengubah kultur belajar dengan pola mendengar cerita menjadi kultur belajar dengan pola baca. Hal ini menunjukkan betapa perlunya pelatihan bagi pengelola perpustakaan agar dapat mengembangkan kegiatan siswa yang terkait dengan pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar. Perubahan kultur belajar dari pola mendengar cerita menjadi pola baca sangat diperlukan agar siswa memperoleh wawasan dan pengetahuan yang mereka inginkan. Penelitian tentang pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar di Sekolah Dasar negeri 23 Painan Utara, Padang yang dilakukan oleh Rio Novriliam dan Yunaldi menjelaskan bahwa keberadaan perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar masih belum dimanfaatkan secara optimal. Maka sekolah menetapkan pengolahan perpustakaan ditingkatkan dengan membuka dengan waktu yang efektif dan meningkatkan pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar. Memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar juga dapat dilakukan dengan memberikan waktu yang efektif kepada siswa. Layanan perpustakaan sekolah hendaknya memberikan kesempatan siswa agar siswa dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan sebagai sumber belajar. Berdasarkan penelitian tentang Impact of School Library services On Achievement and Learning In Primary Schools yang dilakukan oleh Professor Dorothy Williams, Louisa Coles dan Caroline Wavell tahun 2002

20 pada pendidikan dasar di Inggris terdapat hubungan antara prestasi akademik dengan penyediaan perpustakaan di sekolah, akan tetapi pelayanan perpustakaan itu sendiri harus disertai dengan pustakawan yang memiliki kualifikasi mengajar, adanya kolaborasi antara staf perpustakaan, guru, dan pustakawan dalam hal pengelolaan perpustakaan, diadakannya pelatihan yang mencakup pembentukan bangunan, pemetakan koleksi perpustakaan, dan perencanaan atau program serta evaluasi. Dari penelitian ini dapat dikaji bahwa salah satu hal yang diperlukan oleh pengelola perpustakaan sekolah adalah pelatihan. Pustakawan memerlukan bekal yang cukup agar dapat berkolaborasi dengan guru dan karyawan sekolah. Pustakawan juga membutuhkan pelatihan untuk dapat menyusun perencanaan program. Jika kondisi sekolah tidak memiliki tenaga khusus yang mengelola perpustakaan maka guru kelas harus berperan aktif dalam mengadakan layanan perpustakaan kepada siswa.

21 2.3 Kerangka Pikir Layanan perpustakaan Sekolah Belum Maksimal Diperlukan program layanan perpustakaan Perpustakaan PELATIHAN KOMUNIKASI KELOMPOK KECIL Perencanaan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi Tersusunnya program layanan perpustakaan Sekolah Gambar 2.2: Kerangka Pikir Pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SDN Jurangombo 2 Kota Magelang menuntut peran guru kelas dalam melaksanakan layananan. Berdasarkan hal tersebut peneliti memberikan solusi agar guru kelas berperan dalam melaksanakan layanan perpustakaan dengan mengadakan pelatihan. Pelatihan yang dilaksanakan bertujuan agar guru kelas dapat menyusun program layanan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.