BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena data yang dihasilkan berupa data verbal dan bukan berupa angka-angka. Hal ini sejalan dengan pendapat Bodgan dan Taylor (Moleong, 2004:4) yang menyatakan bahwa kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Data dalam penelitian ini berupa kalimat-kalimat yang diujarkan oleh Fariedz anak usia tiga tahun. Oleh karena itu, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data yang berupa ujaran dari objek penelitian yang diamati untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemerolehan kalimat dan pola kalimat oleh Fariedz anak usia 3 tahun. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, maksudnya peneliti membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data kalimat bahasa Melayu Jambi anak usia tiga tahun yang diteliti. Hal ini sesuai pendapat Djajasudarma (1993:8) yang menyatakan, Metode penelitian deskriptif adalah metode yang bertujuan membuat deskripsi; maksudnya membuat gambaran, lukisan, secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti. 13
14 3.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Desa Penerokan, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari. Lokasi tersebut merupakan rumah tempat tinggal Fariedz. Penelitian juga dilakukan di lingkungan sekitar tempat bermain. 3.3 Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini adalah data lisan berupa kalimat yang dituturkan oleh Fariedz usia 3 tahun. Data-data tersebut diperoleh dari kegiatan percakapan antara Fariedz dan peneliti serta orang-orang terdekat Fariedz yang direkam dengan handphone dan dilengkapi dengan catatan lapangan. Sumber data dalam penelitian ini adalah anak usia tiga tahun bernama Fariedz Taufiqurrahman atau biasa dipanggil Fariedz. Ia lahir di Muara Bulian pada 13 Desember 2012. Fariedz merupakan anak dari peneliti sendiri, Gendi Ratna dan Ahmad Syarif. 3.4 Instrumen Penelitian Arikunto (2006:160) mengatakan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri. Selain itu, untuk mempermudah penelitian dibutuhkan instrumen lainnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berupa kisi-kisi yang berbentuk tabel berisi aspek yang diamati, yaitu jenis kalimat dan pola kalimat serta indikator pengamatan.
15 Tabel 2 Instrumen Penelitian Hal yang diamati Jenis kalimat Pola Kalimat Indikator pengamatan a. Kalimat Berita kalimat yang mengandung intonasi deklaratif dan pada umumnya mengandung makna menyatakan atau memberitahukan sesuatu digunakan oleh pembicara atau penulis untuk membuat pernyataan sehingga isinya merupakan berita bagi pendengar atau pembacanya b. Kalimat Tanya secara formal ditandai dengan kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan bagaimana dengan atau tanpa partikel kah sebagai penegas biasanya digunakan untuk meminta jawaban ya atau tidak, atau informasi mengenai sesuatu atau seseorang dari lawan bicara atau pembaca. c. Kalimat Perinah Jika ditinjau dari isinya, dapat diperinci menjadi perintah/ suruhan, perintah halus, permohonan, ajakan, larangan, dan pembiaran kalimat yang mengandung intonasi imperatif dan pada umumnya mengandung makna perintah atau larangan menggunakan partikel penegas, penghalus, dan kata tugas ajakan, harapan, permohonan, dan larangan a. Subjek apa yang berada dalam keadaan yang diartikan oleh predikat atau apa yang melakukan hal-hal yang diartikan verba di tempat predikat (Alwi,2003:327) bagian klausa yang menandai apa yang dibicarakan oleh pembicara (Kridalaksana,2002:50) jawaban atas pertanyaan apa atau siapa (Yohanes,1991:95) berupa nomina atau frasa nominal (Ramlan,1996:73) b. predikat keadaan, kejadian, atau kegiatan yang melibatkan orang atau benda yang berjumlah satu atau lebih sebagai peserta jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana (Yohanes,1991:96) bagiank lausa yang menandai apa yang dinyatakan pembicara tentang subjek (Kridalaksana,2002:50) dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas berupa verba, adjektiva, nomina atau frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan)
16 c. objek pihak yang mengalami tindakan yang diartikan oleh predikat yang berjenis verba transitif terletak langsung setelah predikat berjenis verba transitif. berupa nomina (Ramlan,1996:76) jawaban atas pertanyaan apa atau siapa yang terletak di belakang predikat (Yohanes,1991:96) menjadi subjek apabila kalimat itu dipasifkan tidak didahului preposisi d. keterangan umumnya didahului kata depan. tidak terikat posisi (Chaer,2009:24) e. pelengkap berada langsung di belakang predikat jika tidak ada objek, dan dibelakang objek kalau objek ada tidak dapat menjadi subjek jika kalimat dipasifkan berupa nomina, frasa nomina, adjektifva atau frasa ajektiva (Kridalaksana,2002:53) bagian dari predikat verbal yang menjadikannya predikat yang lengkap (Kridalaksana,2002:53) tidak didahului preposisi
17 3.5 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak libat cakap (SLC), teknik pancing, teknik rekam dan teknik catat. Teknik simak libat cakap (SLC) maksudnya peneliti melakukan penyadapan dengan cara berpartisipasi dalam pembicaraan dan menyimak pembicaraan. Dalam hal ini, peneliti terlibat langsung dalam dialog. Pada teknik simak libat cakap (SLC) peneliti ikut menentukan pembentukan dan pemunculan calon data. Pada teknik pancing dilakukan dengan cara peneliti memberi stimulasi atau pancingan pada sumber data untuk memunculkan data kebahasaan yang diharapkan oleh peneliti. Stimulasi atau pancingan yang diberikan dalam penelitian ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang secara spontan akan diberikan saat percakapan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mahsun (2005:90) yang menyatakan Teknik dasar berupa teknik pancing pada praktiknya percakapan atau metode cakap itu diwujudkan dengan pemancingan. Selanjutnya teknik rekam dan teknik catat dilakukan ketika menerapkan teknik simak libat cakap dan teknik pancing. 3.6 Analisis Data Peneliti menggunakan metode agih dalam menganalisis data. Metode agih adalah metode yang alat penentunya merupakan bagian dari bahasa itu sendiri, seperti kata, frasa klausa, kalimat, fungsi sintaksis, dan yang lainnya (Sudaryanto, 1993:15-16). Teknik dasar yang digunakan untuk mengembangkan metode agih adalah teknik bagi unsur langsung (BUL). Adapun teknik lanjutannya adalah teknik ubah ujud. Pengubahan wujud itu menghasilkan bentuk tuturan yang gramatikal secara bentuk dan berterima secara maknawi.
18 3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2009:178). Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi teoridanmetode. Triangulasi teori adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang membandingkan hasil penelitian dengan teori yang relevan. Triagulasi teori dilakukan untuk kemantapan keabsahan data dengan cara menguji data yang diperoleh dengan teori yang ada sehingga dapat diketahui apakah data yang diperoleh sesuai dengan teori yang ada. Sedangkan triangulasi metode dilakukan dengan memakai beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Teknik yang digunakan adalah teknik simak libat cakap, pancing, rekam dan catat. 3.8 Prosedur Penelitian Penelitian ini melalui beberapa tahapan, antara lain: 1. Tahap Pralapangan Pada tahap ini, peneliti menyusun rencana penelitian tentang pemerolehan kalimat anak usia 3 tahun yang nantinya akan peneliti teliti di lapangan. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan Pada tahap ini pelaksanaan pengambilan data berupa wacana percakapan antara peneliti dengan sumber data. Peneliti melakukan percakapan secara alami dengan diselingi pertanyaan-pertanyaan sebagai pancingan. Proses percakapan direkam menggunakan alat perekam. Selain itu,
19 peneliti juga mencatat percakapan yang sedang berlangsung menggunakan alat tulis. 3. Tahap Analisis Data Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis. Data lisan hasil proses perekaman kemudian ditranskripkan ke dalam bentuk tulisan. Setelah itu peneliti akan menganalisis pemerolehan kalimat anak usia 3 tahun. Setelah itu peneliti mengkaji ulang hasil penelitian, mendeskripsikan hasil analisis yang digunakan untuk menarik kesimpulan. 4. Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data Pada tahap ini, data yang telah diperoleh diperiksa keabsahannya dengan triangulasi. 5. Tahap Penulisan Laporan Penelitian Pada tahap penulisan laporan penelitian berupa skipsi, peneliti menyesuaikan penulisan berdasarkan pedoman penulisan skripsi yang telah ditetapkan oleh Universitas Jambi.