BAB III METODE PENELITIAN. Hal ini sejalan dengan pendapat Bodgan dan Taylor (Moleong, 2004:4) yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh manusia.

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang.

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

BAB 5 PENUTUP. Campur code..., Annisa Ramadhani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian terhadap tindak tutur komisif penjual dan pembeli cabai di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. termasuk ke dalam kategori ini bermacam-macam, seperti : ukemi (bentuk pasif),

HUMANIKA Vol. 23 No.1 (2016) ISSN Apa dan Mana Dalam Kalimat Deklaratif Sri Puji Astuti

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut

3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendayagunaan konteks dalam

PENGGUNAAN KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 13 KOTA MAGELANG

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengolahan data, sampai pada tahap pengambilan kesimpulan, disesuaikan

PENDAHULUAN Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Jawa untuk berkomunikasi antarsesama masyarakat Jawa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

1. KALIMAT. 1. Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. 2. Memiliki intonasi final.

BAB II LANDASAN TEORI. Pemerolehan bahasa adalah suatu proses yang digunakan oleh anak-anak untuk

PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 7 TAHUN 3 BULAN DALAM BIDANG SINTAKSIS

Analisis Fungsi Sintaksis Kata Apa dan Mana dalam Bahasa Indonesia

TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM BAHASA SIDANG

Oleh Ratna Novita Punggeti

III. METODE PENELITIAN. deiksis pada wacana tulis dalam Kakilangit pada majalah Horison edisi 2012.

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa Indonesia sebagai identitas kebangsaannya. Bahasa Indonesia tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan kalimat tersebut juga harus memperhatikan susunan kata

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

BAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena desain ini merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang

BAB III METODE PENELITIAN

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

Oktorita Kissanti Rahayu

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

RAGAM KALIMAT DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI

KALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF

Unsur Kalimat. Kenapa kalimat (SPOPK) menjadi kajian dalam penulisan ilmiah? 29/02/2012 KALIMAT?

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ungkapan manusia yang dilafalkan dengan kata-kata dalam. dan tujuan dari sebuah ujaran termasuk juga teks.

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dalam proses pembelajaran olahraga pada siswa kelas XI SMA Negeri 2

PEMEROLEHAN KATA ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN DONGENG DI TK AISYIYAH PILANG MASARAN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

RINGKASAN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

04/10/2016. Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT. Pertemuan 6

KLAUSA VERBAL BAHASA MENUI. Ekawati A1D

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Chaer (2007: 30) bahasa merupakan sebuah media utama bagi

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1

PEMBELAJARAN KOSA KATA BAHASA INDONESIA OLEH DWI DALAM KONTEKS SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:130) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak yang terlahir ke dunia ini secara alamiah telah dilengkapi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kegiatan, peradaban kebudayaan manusia. Bahasa adalah alat

FUNGSI KETERANGAN DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM KOMPAS MINGGU

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini, dijelaskan konsep bentuk, khususnya afiksasi, dan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat

BAB II LANDASAN TEORI. Imperatif pada Spanduk dan Baliho di Purwokerto Tahun 2016 memiliki dua

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata (Subroto, 2007:5). Hal ini sejalan dengan pendapat Frankel (1998:

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KALIMAT PERINTAH BAHASA INDONESIA DALAM BAHASA PETUNJUK ARTIKEL E-JOURNAL

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

ANALISIS KLAUSA DALAM SURAT KABAR HARIAN MEDIA INDONESIA. Oleh: Rismalasari Dalimunthe ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis dan bahasa lisan. Variasi bahasa tulis tidak sedinamis variasi bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya (Arikonto, 2013: 203). Metode yang digunakan

BAB 2 LANDASAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat tutur bahasa Minangkabau dalam berinteraksi cenderung

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara yang berbeda-beda berdasarkan dengan pendekatan teori yang

Oleh Septia Sugiarsih

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena data yang dihasilkan berupa data verbal dan bukan berupa angka-angka. Hal ini sejalan dengan pendapat Bodgan dan Taylor (Moleong, 2004:4) yang menyatakan bahwa kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Data dalam penelitian ini berupa kalimat-kalimat yang diujarkan oleh Fariedz anak usia tiga tahun. Oleh karena itu, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data yang berupa ujaran dari objek penelitian yang diamati untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemerolehan kalimat dan pola kalimat oleh Fariedz anak usia 3 tahun. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, maksudnya peneliti membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data kalimat bahasa Melayu Jambi anak usia tiga tahun yang diteliti. Hal ini sesuai pendapat Djajasudarma (1993:8) yang menyatakan, Metode penelitian deskriptif adalah metode yang bertujuan membuat deskripsi; maksudnya membuat gambaran, lukisan, secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti. 13

14 3.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Desa Penerokan, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari. Lokasi tersebut merupakan rumah tempat tinggal Fariedz. Penelitian juga dilakukan di lingkungan sekitar tempat bermain. 3.3 Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini adalah data lisan berupa kalimat yang dituturkan oleh Fariedz usia 3 tahun. Data-data tersebut diperoleh dari kegiatan percakapan antara Fariedz dan peneliti serta orang-orang terdekat Fariedz yang direkam dengan handphone dan dilengkapi dengan catatan lapangan. Sumber data dalam penelitian ini adalah anak usia tiga tahun bernama Fariedz Taufiqurrahman atau biasa dipanggil Fariedz. Ia lahir di Muara Bulian pada 13 Desember 2012. Fariedz merupakan anak dari peneliti sendiri, Gendi Ratna dan Ahmad Syarif. 3.4 Instrumen Penelitian Arikunto (2006:160) mengatakan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri. Selain itu, untuk mempermudah penelitian dibutuhkan instrumen lainnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berupa kisi-kisi yang berbentuk tabel berisi aspek yang diamati, yaitu jenis kalimat dan pola kalimat serta indikator pengamatan.

15 Tabel 2 Instrumen Penelitian Hal yang diamati Jenis kalimat Pola Kalimat Indikator pengamatan a. Kalimat Berita kalimat yang mengandung intonasi deklaratif dan pada umumnya mengandung makna menyatakan atau memberitahukan sesuatu digunakan oleh pembicara atau penulis untuk membuat pernyataan sehingga isinya merupakan berita bagi pendengar atau pembacanya b. Kalimat Tanya secara formal ditandai dengan kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan bagaimana dengan atau tanpa partikel kah sebagai penegas biasanya digunakan untuk meminta jawaban ya atau tidak, atau informasi mengenai sesuatu atau seseorang dari lawan bicara atau pembaca. c. Kalimat Perinah Jika ditinjau dari isinya, dapat diperinci menjadi perintah/ suruhan, perintah halus, permohonan, ajakan, larangan, dan pembiaran kalimat yang mengandung intonasi imperatif dan pada umumnya mengandung makna perintah atau larangan menggunakan partikel penegas, penghalus, dan kata tugas ajakan, harapan, permohonan, dan larangan a. Subjek apa yang berada dalam keadaan yang diartikan oleh predikat atau apa yang melakukan hal-hal yang diartikan verba di tempat predikat (Alwi,2003:327) bagian klausa yang menandai apa yang dibicarakan oleh pembicara (Kridalaksana,2002:50) jawaban atas pertanyaan apa atau siapa (Yohanes,1991:95) berupa nomina atau frasa nominal (Ramlan,1996:73) b. predikat keadaan, kejadian, atau kegiatan yang melibatkan orang atau benda yang berjumlah satu atau lebih sebagai peserta jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana (Yohanes,1991:96) bagiank lausa yang menandai apa yang dinyatakan pembicara tentang subjek (Kridalaksana,2002:50) dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas berupa verba, adjektiva, nomina atau frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan)

16 c. objek pihak yang mengalami tindakan yang diartikan oleh predikat yang berjenis verba transitif terletak langsung setelah predikat berjenis verba transitif. berupa nomina (Ramlan,1996:76) jawaban atas pertanyaan apa atau siapa yang terletak di belakang predikat (Yohanes,1991:96) menjadi subjek apabila kalimat itu dipasifkan tidak didahului preposisi d. keterangan umumnya didahului kata depan. tidak terikat posisi (Chaer,2009:24) e. pelengkap berada langsung di belakang predikat jika tidak ada objek, dan dibelakang objek kalau objek ada tidak dapat menjadi subjek jika kalimat dipasifkan berupa nomina, frasa nomina, adjektifva atau frasa ajektiva (Kridalaksana,2002:53) bagian dari predikat verbal yang menjadikannya predikat yang lengkap (Kridalaksana,2002:53) tidak didahului preposisi

17 3.5 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak libat cakap (SLC), teknik pancing, teknik rekam dan teknik catat. Teknik simak libat cakap (SLC) maksudnya peneliti melakukan penyadapan dengan cara berpartisipasi dalam pembicaraan dan menyimak pembicaraan. Dalam hal ini, peneliti terlibat langsung dalam dialog. Pada teknik simak libat cakap (SLC) peneliti ikut menentukan pembentukan dan pemunculan calon data. Pada teknik pancing dilakukan dengan cara peneliti memberi stimulasi atau pancingan pada sumber data untuk memunculkan data kebahasaan yang diharapkan oleh peneliti. Stimulasi atau pancingan yang diberikan dalam penelitian ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang secara spontan akan diberikan saat percakapan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mahsun (2005:90) yang menyatakan Teknik dasar berupa teknik pancing pada praktiknya percakapan atau metode cakap itu diwujudkan dengan pemancingan. Selanjutnya teknik rekam dan teknik catat dilakukan ketika menerapkan teknik simak libat cakap dan teknik pancing. 3.6 Analisis Data Peneliti menggunakan metode agih dalam menganalisis data. Metode agih adalah metode yang alat penentunya merupakan bagian dari bahasa itu sendiri, seperti kata, frasa klausa, kalimat, fungsi sintaksis, dan yang lainnya (Sudaryanto, 1993:15-16). Teknik dasar yang digunakan untuk mengembangkan metode agih adalah teknik bagi unsur langsung (BUL). Adapun teknik lanjutannya adalah teknik ubah ujud. Pengubahan wujud itu menghasilkan bentuk tuturan yang gramatikal secara bentuk dan berterima secara maknawi.

18 3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2009:178). Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi teoridanmetode. Triangulasi teori adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang membandingkan hasil penelitian dengan teori yang relevan. Triagulasi teori dilakukan untuk kemantapan keabsahan data dengan cara menguji data yang diperoleh dengan teori yang ada sehingga dapat diketahui apakah data yang diperoleh sesuai dengan teori yang ada. Sedangkan triangulasi metode dilakukan dengan memakai beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Teknik yang digunakan adalah teknik simak libat cakap, pancing, rekam dan catat. 3.8 Prosedur Penelitian Penelitian ini melalui beberapa tahapan, antara lain: 1. Tahap Pralapangan Pada tahap ini, peneliti menyusun rencana penelitian tentang pemerolehan kalimat anak usia 3 tahun yang nantinya akan peneliti teliti di lapangan. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan Pada tahap ini pelaksanaan pengambilan data berupa wacana percakapan antara peneliti dengan sumber data. Peneliti melakukan percakapan secara alami dengan diselingi pertanyaan-pertanyaan sebagai pancingan. Proses percakapan direkam menggunakan alat perekam. Selain itu,

19 peneliti juga mencatat percakapan yang sedang berlangsung menggunakan alat tulis. 3. Tahap Analisis Data Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis. Data lisan hasil proses perekaman kemudian ditranskripkan ke dalam bentuk tulisan. Setelah itu peneliti akan menganalisis pemerolehan kalimat anak usia 3 tahun. Setelah itu peneliti mengkaji ulang hasil penelitian, mendeskripsikan hasil analisis yang digunakan untuk menarik kesimpulan. 4. Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data Pada tahap ini, data yang telah diperoleh diperiksa keabsahannya dengan triangulasi. 5. Tahap Penulisan Laporan Penelitian Pada tahap penulisan laporan penelitian berupa skipsi, peneliti menyesuaikan penulisan berdasarkan pedoman penulisan skripsi yang telah ditetapkan oleh Universitas Jambi.