BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa kehamilan kadang ibu merasakan ketidaknyamanan, antara lain sering kencing, cloasma gravidarum, diare, odema, gatal-gatal, gusi berdarah, hemoroid, mengidam, kram pada kaki, konstipasi dan lain-lain. Pada bulan pertama kehamilan timbul gejala mual (nausea). Mual muntah dalam kehamilan diakibatkan peningkatan hormon estrogen dan Human Chorionik Gonadrotropin (HCG). Mual muntah dijumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan yang diikuti dengan timbulnya muntah (emesis). Mual muntah pada wanita hamil terjadi pada pagi hari dikenal dangan morning siknes. (Winkjosastro, 2007 hal 189) Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering terdapat pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejalagejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terahir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu (Winkjosastro, 2007 hal 190). Mual muntah yang berlebihan menyebabkan cairan tubuh berkurang, sehingga darah menjadi kental (hemokonsentrasi) dan sirkulasi darah kejaringan terlambat. Jika hal itu terjadi, maka konsumsi oksigen dan makanan ke jaringan juga ikut barkurang. Kekurangan oksigen dan makanan ke jaringan akan menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat mengurangi kesehatan ibu 1
2 dan perkembangan janin yang dikandungnya. Kasus semacam ini memerlukan penanganan yang serius (Hidayati, 2009 hal 19). Hiperemesis gravidarum dapat menimbulkan dampak psikologis berupa kecemasan, rasa bersalah dan marah jika gejala mual dan muntah semakin memberat. Selain itu dapat terjadi konflik antara ketergantungan terhadap pasangan dan kehilangan kontrol jika wanita sampai berhenti bekerja. Kontak dengan orang lain juga berubah karena wanita mengalami perubahan yang sangat kompleks terhadap kehamilannya. Hal ini dapat menimbulkan perasaan terisolasi dan kesendirian. Pernyataan ini di dukung oleh studi yang dilakukan oleh Steele, et al. (dalam Runiari, 2010 hal 61) yang menyatakan bahwa satu dari tiga wanita dengan mual dan muntah mengalami stres dan perpecahan dalam keluarga, gangguan emosional dan gangguan fungsi sosial. Hal ini terjadi pada wanita yang bekerja di mana hampir 50% mengalami penurunan efisiensi kerja dan 25% membutuhkan waktu untuk istirahat bekerja. Stres dianggap sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya hiperemesis gravidarum dimana stres ini merupakan bentuk psikologik yang memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Kondisi rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian karena kesukaran hidup (Mitayani, 2009 hal 55).
3 Berdasarkan data yang peneliti dapatkan di BPS Ny. Sayidah Kendal diketahui terdapat 110 ibu hamil dengan jumlah ibu hamil trimester I adalah 61 orang dengan keluhan mual muntah sebanyak 48 orang, trimester II sebanyak 27 orang dengan keluhan mual muntah 9 orang dan trimester III sebanyak 22 orang dan tidak ditemukan keluhan mual muntah lagi. Sebanyak 48 orang ibu hamil trimester I yang mengalami mual muntah terdapat 11 orang mual muntah berat dan 3 diantaranya hingga harus dirawat di rumah sakit. Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan antara tingkat stres dengan kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester I di BPS Ny. Sayidah Kendal. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah, Adakah hubungan antara tingkat stres dengan kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester I di BPS Ny. Sayidah Kendal? C. Tujuan penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester I di BPS Ny. Sayidah Kendal.
4 2. Tujuan khusus a. Mendeskripsikan tingkat stres ibu hamil trimester I di BPS Ny. Sayidah Kendal. b. Mendeskripsikan kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester I di BPS Ny. Sayidah Kendal. c. Menganalisis hubungan antara tingkat stres dengan kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester I di BPS Ny. Sayidah Kendal D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi pendidikan Hasil penelitian ini dapat Menambah referensi dan bahan informasi, mengenai kehamilan dan keluhan yang terjadi pada kehamilan dan upaya dalam mengatasi keluhan tersebut. 2. Bagi profesi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam rangka upaya mengatasi keluhan pada kehamilan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam peningkatan program penyuluhan tentang kehamilan. 3. Bagi masyarakat Hasil penelitian ini nantinya di harapkan dapat memberikan informasi dan menambah wawasan masyarakat mengenai keluhan pada kehamilan dan upaya mengatasi keluhan tersebut.
5 4. Bagi Ibu hamil Dapat memperkaya atau menambah ilmu pengetahuan terkait dengan hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang hiperemesis gravidarum dengan upaya mengatasi hiperemesis gravidarum. E. Keaslian penelitian Nama Judul Desain Hasil Aryanti Wardiyah (2011) Dwi Septiyana (2011) Heperemesis gravidarum Hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang emesis gravidarum dengan upaya mengatasi emesis gravidarum Kualitatif explanatory research dengan menggunakan pendekatan survey cross sectional. Hiperemesis gravidarum yang dialami partisipan merupakan stressor pada kehidupannya, ditambah pula kurangnya dukungan dari petugas kesehatan dalam penanganan hiperemesis. Adanya stigma time wasting yang dianut tenaga kesehatan jika menjumpai kasus hiperemesis memberikan efek baik fisik maupun psikologis pada kesehatan partisipan Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan upaya mengatasi emesis gravidarum serta terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan upaya mengatasi emesis gravidarum Siti Zaerotun (2012) Hubungan Karakteristik, Paritas dan Pengetahuan dengan Upaya Mengatasi Mual Muntah pada Ibu Hamil Trimester I dengan Hiperemesis Gravidarum di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gubug Kabupaten Grobogan korelasional dengan pendekatan cross sectional Terdapat hubungan yang bermakna antara umur, pendidikan, pekerjaan, paritas dan pengetahuan dengan upaya mengatasi mual muntah ibu hamil trimester I di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gubug Kabupaten Grobogan.
6 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabelnya dimana dalam penelitian ini lebih meneliti hubungan stress dengan kejadian hiperemesis gravidarum, sementara itu penelitian sebelumnya lebih banyak meneliti tentang keterkaitan karakteristik, pengetahuan dan sikap dengan upaya pencegahan hiperemesis gravidarum.