PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN UNTUK MENEKAN ANGKA STUNTING DI INDONESIA DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA, 14 AGUSTUS 2018 1
PENDAHULUAN INTERVENSI KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN STUNTING PROGRAM INDONESIA SEHAT PENUTUP
PENDAHULUAN 3
PEMBANGUNAN KESEHATAN Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. (Pasal 3 UU 36/2009) Faktor Lingkungan : Fisik, Kimia, Biologi,Sosio Budaya DERAJAT KESEHATAN Faktor GeneEka (Keturunan) Faktor Perilaku Faktor Pelayanan Kesehatan Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. (Pasal 1 UU 36/2009) Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan kesehatan yaitu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis
5
Prevalensi StunEng 2007-2016 StunEng Terjadi pada semua Engkatan ekonomi, namun cenderung menurun seiring meningkatnya pendapatan (Riskesdas, 2013) StunEng Masih Menjadi Masalah Kesehatan Masyarakat Sumber : Laporan Riskesdas dan Sirkesnas 2016 6
PROGRAM INDONESIA SEHAT 7
PROGRAM INDONESIA SEHAT RENSTRA 2015-2019 PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 Paradigma Sehat Penguatan Yankes JKN Program Promotif preventif sebagai landasan pembangunan kesehatan Pemberdayaan masyarakat Keterlibatan lintas sektor Program Peningkatan Akses terutama pd FKTP Optimalisasi Sistem Rujukan Peningkatan Mutu Intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk) Penerapan pendekatan continuum of care Program Benefit Sistem pembiayaan: asuransi azas gotong royong Kendali Mutu & Kendali Biaya Sasaran: PBI & Non PBI Tanda kepesertaan à KIS PENDEKATAN KELUARGA KELUARGA SEHAT D TP K
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak: 1 Keluarga mengiku- KB 2 Ibu bersalin di faskes PENERAPAN PARADIGMA SEHAT 3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 5 Pertumbuhan balita dipantau -ap bulan B Pengendalian Penyakit Menular & Tidak Menular: 6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar 7 Penderita hipertensi berobat teratur 8 Gangguan jiwa berat -dak ditelantarkan C Perilaku dan kesehatan lingkungan: 9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 10 11 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes PENDEKATAN KELUARGA Program Kesehatan GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT Lintas sektor 8/14/18
INTERVENSI KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN STUNTING 10
KERANGKA PENDEKATAN MULTISEKTOR DALAM UPAYA MENINGKATKAN STATUS GIZI JANIN & BALITA Kesakitan/kematian bayi & anak Koginitif, motorik, sosio-emosional Manfaat pada Siklus Kehidupan prestasi & kapasitas belajar kuaitas orang dewasa obesitas & PTM kapasitas kerja & produktivitas INTERVENSI GIZI SPESIFIK Berbagai Program - Kesehatan remaja dan gizi ibu hamil - Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil - Suplementasi / fortifikasi gizi mikro - Pemberian ASI dan makanan pendamping ASI - PMT anak - Penganekaragaman makanan - Perilaku pemberian makanan dan stiulasi - Penaggulangan gizi buruk akut - Manajemen dan pencegahan penyakit - Intervensi gizi dalam kedaruratan Pemberian ASI, makanan beragam, bergizi seimbang & aman Ketahanan & ketersediaan pangan, aksesekonomi & pemanfaatan pangan Gizi dan Perkembangan Optimal Janin dan Anak Pemberian makanan,pola asuh & stimulasi tumbuh kembang Sumber daya pengasuhan & pemberian makanan iibu, keluarga, masy Beban rendah penyakit infeksi Akses & penggunaan yankes, lingkungan sehat & aman Pengetahuan & bukti Pemerintahan & politik Kepemimpinan, kapasitas & sumberdayaan pendanaan Konteks sosial, ekonomi, Politik& lingkungan (nasional & global) INTERVENSI GIZI SENSITIF dan Pendekatannya Pertanian dan Ketahanan Pangan Jaminan Sosial Nasional Perekembangan anak usia dini Kesehatan mental ibu Pemberdayaan perempuan Perlindungan anak Pendidikan dalam kelas Sanitasi dan air bersih Pelayanan kesehatan & KB Membangun Lingkungan Pemungkin/Enabling Evaluasi tepat Strategi advokasi Koordinasi vertikal horizontal Akuntabilitas, regulasi insentif, peraturan perundangan Program Kepemimpinan Investasi kapasitas Mobilisasi 11 sumberdaya lokal Source: The Lancet, 2013: Execu<ve Summary of The Lancet Maternal and Child Nutri<on Series
KONSEP PENANGGULANGAN STUNTING 12
13
RENCANA AKSI INTERVENSI SPESIFIK DAN SENSITIF KEMENTERIAN KESEHATAN INTEVENSI GIZI SPESIFIK 1. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk remaja putri, calon pengantin, ibu hamil (suplementasi besi folat) 2. Promosi dan kampanye Tablet Tambah Darah 3. Kelas Ibu Hamil 4. Pemberian kelambu berinsektisida dan pengobatan bagi ibu hamil yang positif malaria 5. Suplementasi vitamin A 6. Promosi ASI Eksklusif 7. Promosi Makanan Pendamping-ASI 8. Suplemen gizi mikro (Taburia) 9. Suplemen gizi makro (PMT) 10. Promosi makanan berfortifikasi termasuk garam beryodium dan besi 11. Promosi dan kampanye gizi seimbang dan perubahan perilaku 12. Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk 13. Pemberian obat cacing 14. Zinc untuk manajemen diare 15. Kelas Ibu Balita 16. SDIDTK 1. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan 2. Penyediaan air bersih dan sanitasi 3. Pendidikan gizi masyarakat 4. Imunisasi INTERVENI KESEHATAN LAIN 5. Pengendalian penyakit Malaria 6. Pengendalian penyakit TB 7. Pengendalian penyakit HIV/AIDS 8. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi, serta Gizi pada Remaja. 9. Jaminan Kesehatan Nasional 10. Jaminan Persalinan (Jampersal) 11. Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS PK) 12. Nusantara Sehat (Tenaga Ahli Gizi dan Tenaga Promosi Kesehatan, Tenaga Kesling) 13. Akreditasi Puskesmas dan RS INTEVENSI SENSITIF NON KESEHATAN KEMENDIKBUD PAUD dengan muatan pendidikan gizi dan kesehatan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan gizi untuk anak sekolah dan Remaja KEMENPUPR Sarana air bersih dan sanitasi KEMEN. PERINDUSTRIAN Pembinaan iodidasi industri garam rakyat Pengawasan forafikasi garam beryodium KEMENSOS Bantuan Pangan Non- Tunai dengan sumber protein (telur) PKH, pemanfaatan fasilitator untuk pendidikan gizi dan pemantauan kepatuhan layanan kesehatan KEMENDAGRI Nomor Induk Kependudukan Akta kelahiran Fasilitasi program dan kegiatan gizi dalam APBD KEMENDESPDTT Pengangaran Dana Desa untuk kegiatan gizi KEMENKEU Dana InsenAf Daerah KEMENTAN Ketahanan pangan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Tangga KEMENAG Pendidikan gizi dan kesehatan kepada calon penganan melalui KUA Pendidikan Kesehatan dan gizi untukdi madrasah dan pondok pesantren Mendorong peran serta ulama untuk pendidikan gizi dan kesehatan BPOM Keamanan pangan Monitoring pangan terforafikasi di lapangan secara berkala BKKBN Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja termasuk madrasah dan pondok pesantren Bina Keluarga Balita untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua dan anggota kelurga lain dalam pembinaan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan
PERSENTASE POSYANDU AKTIF 22,02% 50,85% 46,43% 49,67% 51,32% 22,22% 41,18% 48,36% 24,77% 69,85% 17,70% 31,15% 85,07% 22,71% 68,15% 31,79% 26,64% 66,26% 57,74% 77,33% 73,49% 51,11% 55,45% 64,15% 34 95,58 66,05 44,01 85,71% 57,27% 34,97% 63,57% 44,38% 55,65% 33,01% % Posyandu AkEf Nasional % Capaian D/S**** *Data RuEn Dit. Promkes 2018 **Ditjen PMD, Kemendagri, 2018 ***Data RuEn Dit Promkes 2009-2014 ****Riskesdas 2007,2013 50% 57,43% 45,4% 44,6% 3
Perubahan perilaku akan lebih berkelanjutan bila didukung oleh 4 unsur Lingkungan yg mendukung: pembuat kebijakan turut terlibat, menyediakan sarana dan sumber daya, media juga terlibatà penguatan di tingkat Kab/Kota Sistem yang efisien: layanan dan produk tersedia, layanan kesehatan dan lainnya mendorong perilakuà Penguatan di tingkat Puskesmas Masyarakat yg mengayomi: perilaku tersebut menjadi norma dalam masyarakat, ada kelompok dukungan, ada rasa kepemilikan à penguatan posyandu Individu dan rumah tangga memiliki motivasi, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan sarana untuk mempraktekkan perilaku termaksud 16
Kondisi Dasar Bidang Komunikasi Hasil Awal Hasil dalam Perilaku Hasil Kesehatan yang berkelanjutan Jalur untuk menurunkan Stunting Konteks Beban Penyakit Sosial Budaya Ekonomi Komunikasi Teknologi Politik Hukum Sumber Daya Sumber Daya Manusia dan Keuangan Rencana Strategis/ Prioritas Kesehatan Program Pengembangan Lainnya Kebijakan Lingkungan Sosial / Politik Advokasi Media Keterlibatan Organisasi Keagamaan Advokasi Kebijakan Pemimpin Provinsi dan Kabupaten/Kota Membangun Koalisi Stunting di tingkat Kabupaten/Kota Penyediaan Layanan Kesehatan Penguatan keterampilan TPG dan bidan Ketersedian sarana Pasokan makanan yg difortifikasi Keterlibatan Puskesmas dan Posyandu Materi KIE perihal layanan Masyarakat & Individu Kampanye Media Massa Pendekatan STBM Penggerakan Masyarakat untuk isu nutrisi Komunikasi Interpersonal Media Sosial Individu Masyarakat Sistem Layanan Lingkungan Implementasi Kebijakan & regulasi stunting di tingkat nasional and sub-nasional Alokasi Sumber Daya Manusia & Keuangan Strategi SBCC Nasional untuk stunting Pendekatan yg digerakkan konsumen (consumerdriven) untuk menurunkan stunting Ketersediaan makanan yg difortifikasi Peningkatan kompetensi teknis petugas kesehatan TPG / bidan Ketersediaan materi komunikasi untuk klien Perbaikan konseling (IPC/C) untuk klien Peningkatan pengawasan untuk Ibu/Bayi beresiko tinggi Penyedia layanan (PISPK) menjangkau ke masyarakat Partisipasi Masyarakat Penerapan STBM Perbaikan sanitasi dan akses ke air bersih Mengingat pesan Persepsi adanya dukungan sosial/dan pengurangan stigma Wanita hamil melakukan 4 kunjungan ANC Ibu yang baru melahirkan mengunjungi Posyandu setiap bulan Ibu dengan Balita berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat mengenai stunting Lingkungan yang Mendukung Membentuk kemitraan multi sektoral Perbaikan Opini Publik Partisipasi Pemangku Kepentingan dalam forum dan kegiatan Stunting Peningkatan Akses ke Sumber daya manusia & keuangan Dukungan Media Kinerja Layanan Perbaikan data tentang keluarga berisiko Peningkatan ketersediaan makanan yg difortifikasi Peningkatan layanan konseling (IPC/C) dengan Ibu dan keluarga Fasilitas dilengkapi dengan materi komunikasi yang memadai Perilaku Masyarakat & Individu Peningkatan akses masyarakat untuk air bersih & membaiknya sanitasi Norma masyarakat mengenai stunting terbentuk Menurunkan BABS Perbaikan praktek pemberian makan untuk Balita Peningkatan ASI eksklusif Wanita Hamil melakukan 4 kunjungan ANC Penurunan jumlah anak Yang Mengalami stunting
PENUTUP 18
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM DALAM RANGKA MENEKAN ANGKA STUNTING Tim koordinasi Regulasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk perubahan perilaku (regulasi mendukung ASI Eksklusif, TTD pada remaja, dll) Peningkatan kapasitas pengelola program fasilitator/pelatih untuk memastikan program berjalan Peningkatan kapasitas puskesmas untuk program gizi dan promosi kesehatan & pemberdayaan masyarakat Puskesmas melaksanakan surveilans gizi Tenaga kesehatan melakukan konseling PMBA, Asuhan Gizi Puskesmas Tenaga kesehatan melakukan pemberdayaan masyarakat Penguatan posyandu, pengukuran tinggi badan dan berat badan (pelatihan kader) Pemanfaatan dana desa untuk kegiatan posyandu dan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan (peningkatan kemampuan bidan di desa dalam pemberdayaan masyarakat) Penyediaan air bersih dan sanitasi 19
INTERVENSI PENURUNAN STUNTING DI TINGKAT DESA 20
TERIMA KASIH