PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017

PERAN KESMAS DALAM PROGRAM

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS TRI DHARMA DI POLTEKKES KEMENKES. Jakarta, 23 Maret 2017

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan

KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT

UPAYA PENCAPAIAN PIS - PK. DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Denpasar, 19 April 2018

PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

Dinas Kesehatan Aceh 2016

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY

Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN. Disampaikan Oleh : KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. MAMUJU dr. Hj. HAJRAH AS AD, M.KES

GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Mencegah kekurangan gizi pada anak, mencegah stanting.

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

Kegiatan Subdit Kesehatan Usia Reproduksi T.A 2017

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

Daya tahan rendah Mudah sakit Kematian

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DAN PEMERINTAH KAB/KOTA BIDANG KESEHATAN (GIZI DAN KIA)

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi

RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI PERIODE intensitas upaya-upaya pencegahan. yang melaksanakan pembinaan petugas kab/puskesmas KH)

b. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Puskesmas Losarang.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI)

SERIBU HARI UNTUK NEGERI

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

JAMINAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN

Tabel 4.1 Keterkaitan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Kesehatan

BULETIN 1 MEI 2013 PERKEMBANGAN GERAKAN 1000 HPK PERIODE EMAS PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DATA KUNCI

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar

Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

INOVASI Pelayanan kesehatan DTPK

Pengantar Diskusi Binwil Unit Utama Kemenkes dengan Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota

Pokok-Pokok Kebijakan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG)

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

KEBIJAKAN DITJEN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN MENDUKUNG DAN MENJAMIN AKSES SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

MORE PROTECTION LESS ANTIMICROBIAL NILA F.MOELOEK

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT. Dr. H. R. DEDI KUSWENDA, M.KES DIREKTUR PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KEMENKES RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No Indonesia Nomor 5360); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi (Lembaran Negara Republik Indones

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS KAMPAR KIRI

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KOTA BOGOR

PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

DUKUNGAN SEKTOR KESEHATAN DALAM MENGATASI DISPARITAS PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah/madrasah di setiap sekolah/madrasah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada

TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB V. MATRIKS RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI

PELUANG DAN TANTANGAN IAKMI

STRATEGI DINAS KESEHATAN MEMPERKUAT KESEHATAN MENTAL MELALUI PELAYANAN PRIMER. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

PENGUATAN YANKES DI DTPK MELALUI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN UNTUK MENEKAN ANGKA STUNTING DI INDONESIA DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA, 14 AGUSTUS 2018 1

PENDAHULUAN INTERVENSI KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN STUNTING PROGRAM INDONESIA SEHAT PENUTUP

PENDAHULUAN 3

PEMBANGUNAN KESEHATAN Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. (Pasal 3 UU 36/2009) Faktor Lingkungan : Fisik, Kimia, Biologi,Sosio Budaya DERAJAT KESEHATAN Faktor GeneEka (Keturunan) Faktor Perilaku Faktor Pelayanan Kesehatan Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. (Pasal 1 UU 36/2009) Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan kesehatan yaitu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis

5

Prevalensi StunEng 2007-2016 StunEng Terjadi pada semua Engkatan ekonomi, namun cenderung menurun seiring meningkatnya pendapatan (Riskesdas, 2013) StunEng Masih Menjadi Masalah Kesehatan Masyarakat Sumber : Laporan Riskesdas dan Sirkesnas 2016 6

PROGRAM INDONESIA SEHAT 7

PROGRAM INDONESIA SEHAT RENSTRA 2015-2019 PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 Paradigma Sehat Penguatan Yankes JKN Program Promotif preventif sebagai landasan pembangunan kesehatan Pemberdayaan masyarakat Keterlibatan lintas sektor Program Peningkatan Akses terutama pd FKTP Optimalisasi Sistem Rujukan Peningkatan Mutu Intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk) Penerapan pendekatan continuum of care Program Benefit Sistem pembiayaan: asuransi azas gotong royong Kendali Mutu & Kendali Biaya Sasaran: PBI & Non PBI Tanda kepesertaan à KIS PENDEKATAN KELUARGA KELUARGA SEHAT D TP K

A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak: 1 Keluarga mengiku- KB 2 Ibu bersalin di faskes PENERAPAN PARADIGMA SEHAT 3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 5 Pertumbuhan balita dipantau -ap bulan B Pengendalian Penyakit Menular & Tidak Menular: 6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar 7 Penderita hipertensi berobat teratur 8 Gangguan jiwa berat -dak ditelantarkan C Perilaku dan kesehatan lingkungan: 9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 10 11 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes PENDEKATAN KELUARGA Program Kesehatan GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT Lintas sektor 8/14/18

INTERVENSI KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN STUNTING 10

KERANGKA PENDEKATAN MULTISEKTOR DALAM UPAYA MENINGKATKAN STATUS GIZI JANIN & BALITA Kesakitan/kematian bayi & anak Koginitif, motorik, sosio-emosional Manfaat pada Siklus Kehidupan prestasi & kapasitas belajar kuaitas orang dewasa obesitas & PTM kapasitas kerja & produktivitas INTERVENSI GIZI SPESIFIK Berbagai Program - Kesehatan remaja dan gizi ibu hamil - Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil - Suplementasi / fortifikasi gizi mikro - Pemberian ASI dan makanan pendamping ASI - PMT anak - Penganekaragaman makanan - Perilaku pemberian makanan dan stiulasi - Penaggulangan gizi buruk akut - Manajemen dan pencegahan penyakit - Intervensi gizi dalam kedaruratan Pemberian ASI, makanan beragam, bergizi seimbang & aman Ketahanan & ketersediaan pangan, aksesekonomi & pemanfaatan pangan Gizi dan Perkembangan Optimal Janin dan Anak Pemberian makanan,pola asuh & stimulasi tumbuh kembang Sumber daya pengasuhan & pemberian makanan iibu, keluarga, masy Beban rendah penyakit infeksi Akses & penggunaan yankes, lingkungan sehat & aman Pengetahuan & bukti Pemerintahan & politik Kepemimpinan, kapasitas & sumberdayaan pendanaan Konteks sosial, ekonomi, Politik& lingkungan (nasional & global) INTERVENSI GIZI SENSITIF dan Pendekatannya Pertanian dan Ketahanan Pangan Jaminan Sosial Nasional Perekembangan anak usia dini Kesehatan mental ibu Pemberdayaan perempuan Perlindungan anak Pendidikan dalam kelas Sanitasi dan air bersih Pelayanan kesehatan & KB Membangun Lingkungan Pemungkin/Enabling Evaluasi tepat Strategi advokasi Koordinasi vertikal horizontal Akuntabilitas, regulasi insentif, peraturan perundangan Program Kepemimpinan Investasi kapasitas Mobilisasi 11 sumberdaya lokal Source: The Lancet, 2013: Execu<ve Summary of The Lancet Maternal and Child Nutri<on Series

KONSEP PENANGGULANGAN STUNTING 12

13

RENCANA AKSI INTERVENSI SPESIFIK DAN SENSITIF KEMENTERIAN KESEHATAN INTEVENSI GIZI SPESIFIK 1. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk remaja putri, calon pengantin, ibu hamil (suplementasi besi folat) 2. Promosi dan kampanye Tablet Tambah Darah 3. Kelas Ibu Hamil 4. Pemberian kelambu berinsektisida dan pengobatan bagi ibu hamil yang positif malaria 5. Suplementasi vitamin A 6. Promosi ASI Eksklusif 7. Promosi Makanan Pendamping-ASI 8. Suplemen gizi mikro (Taburia) 9. Suplemen gizi makro (PMT) 10. Promosi makanan berfortifikasi termasuk garam beryodium dan besi 11. Promosi dan kampanye gizi seimbang dan perubahan perilaku 12. Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk 13. Pemberian obat cacing 14. Zinc untuk manajemen diare 15. Kelas Ibu Balita 16. SDIDTK 1. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan 2. Penyediaan air bersih dan sanitasi 3. Pendidikan gizi masyarakat 4. Imunisasi INTERVENI KESEHATAN LAIN 5. Pengendalian penyakit Malaria 6. Pengendalian penyakit TB 7. Pengendalian penyakit HIV/AIDS 8. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi, serta Gizi pada Remaja. 9. Jaminan Kesehatan Nasional 10. Jaminan Persalinan (Jampersal) 11. Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS PK) 12. Nusantara Sehat (Tenaga Ahli Gizi dan Tenaga Promosi Kesehatan, Tenaga Kesling) 13. Akreditasi Puskesmas dan RS INTEVENSI SENSITIF NON KESEHATAN KEMENDIKBUD PAUD dengan muatan pendidikan gizi dan kesehatan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan gizi untuk anak sekolah dan Remaja KEMENPUPR Sarana air bersih dan sanitasi KEMEN. PERINDUSTRIAN Pembinaan iodidasi industri garam rakyat Pengawasan forafikasi garam beryodium KEMENSOS Bantuan Pangan Non- Tunai dengan sumber protein (telur) PKH, pemanfaatan fasilitator untuk pendidikan gizi dan pemantauan kepatuhan layanan kesehatan KEMENDAGRI Nomor Induk Kependudukan Akta kelahiran Fasilitasi program dan kegiatan gizi dalam APBD KEMENDESPDTT Pengangaran Dana Desa untuk kegiatan gizi KEMENKEU Dana InsenAf Daerah KEMENTAN Ketahanan pangan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Tangga KEMENAG Pendidikan gizi dan kesehatan kepada calon penganan melalui KUA Pendidikan Kesehatan dan gizi untukdi madrasah dan pondok pesantren Mendorong peran serta ulama untuk pendidikan gizi dan kesehatan BPOM Keamanan pangan Monitoring pangan terforafikasi di lapangan secara berkala BKKBN Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja termasuk madrasah dan pondok pesantren Bina Keluarga Balita untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua dan anggota kelurga lain dalam pembinaan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan

PERSENTASE POSYANDU AKTIF 22,02% 50,85% 46,43% 49,67% 51,32% 22,22% 41,18% 48,36% 24,77% 69,85% 17,70% 31,15% 85,07% 22,71% 68,15% 31,79% 26,64% 66,26% 57,74% 77,33% 73,49% 51,11% 55,45% 64,15% 34 95,58 66,05 44,01 85,71% 57,27% 34,97% 63,57% 44,38% 55,65% 33,01% % Posyandu AkEf Nasional % Capaian D/S**** *Data RuEn Dit. Promkes 2018 **Ditjen PMD, Kemendagri, 2018 ***Data RuEn Dit Promkes 2009-2014 ****Riskesdas 2007,2013 50% 57,43% 45,4% 44,6% 3

Perubahan perilaku akan lebih berkelanjutan bila didukung oleh 4 unsur Lingkungan yg mendukung: pembuat kebijakan turut terlibat, menyediakan sarana dan sumber daya, media juga terlibatà penguatan di tingkat Kab/Kota Sistem yang efisien: layanan dan produk tersedia, layanan kesehatan dan lainnya mendorong perilakuà Penguatan di tingkat Puskesmas Masyarakat yg mengayomi: perilaku tersebut menjadi norma dalam masyarakat, ada kelompok dukungan, ada rasa kepemilikan à penguatan posyandu Individu dan rumah tangga memiliki motivasi, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan sarana untuk mempraktekkan perilaku termaksud 16

Kondisi Dasar Bidang Komunikasi Hasil Awal Hasil dalam Perilaku Hasil Kesehatan yang berkelanjutan Jalur untuk menurunkan Stunting Konteks Beban Penyakit Sosial Budaya Ekonomi Komunikasi Teknologi Politik Hukum Sumber Daya Sumber Daya Manusia dan Keuangan Rencana Strategis/ Prioritas Kesehatan Program Pengembangan Lainnya Kebijakan Lingkungan Sosial / Politik Advokasi Media Keterlibatan Organisasi Keagamaan Advokasi Kebijakan Pemimpin Provinsi dan Kabupaten/Kota Membangun Koalisi Stunting di tingkat Kabupaten/Kota Penyediaan Layanan Kesehatan Penguatan keterampilan TPG dan bidan Ketersedian sarana Pasokan makanan yg difortifikasi Keterlibatan Puskesmas dan Posyandu Materi KIE perihal layanan Masyarakat & Individu Kampanye Media Massa Pendekatan STBM Penggerakan Masyarakat untuk isu nutrisi Komunikasi Interpersonal Media Sosial Individu Masyarakat Sistem Layanan Lingkungan Implementasi Kebijakan & regulasi stunting di tingkat nasional and sub-nasional Alokasi Sumber Daya Manusia & Keuangan Strategi SBCC Nasional untuk stunting Pendekatan yg digerakkan konsumen (consumerdriven) untuk menurunkan stunting Ketersediaan makanan yg difortifikasi Peningkatan kompetensi teknis petugas kesehatan TPG / bidan Ketersediaan materi komunikasi untuk klien Perbaikan konseling (IPC/C) untuk klien Peningkatan pengawasan untuk Ibu/Bayi beresiko tinggi Penyedia layanan (PISPK) menjangkau ke masyarakat Partisipasi Masyarakat Penerapan STBM Perbaikan sanitasi dan akses ke air bersih Mengingat pesan Persepsi adanya dukungan sosial/dan pengurangan stigma Wanita hamil melakukan 4 kunjungan ANC Ibu yang baru melahirkan mengunjungi Posyandu setiap bulan Ibu dengan Balita berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat mengenai stunting Lingkungan yang Mendukung Membentuk kemitraan multi sektoral Perbaikan Opini Publik Partisipasi Pemangku Kepentingan dalam forum dan kegiatan Stunting Peningkatan Akses ke Sumber daya manusia & keuangan Dukungan Media Kinerja Layanan Perbaikan data tentang keluarga berisiko Peningkatan ketersediaan makanan yg difortifikasi Peningkatan layanan konseling (IPC/C) dengan Ibu dan keluarga Fasilitas dilengkapi dengan materi komunikasi yang memadai Perilaku Masyarakat & Individu Peningkatan akses masyarakat untuk air bersih & membaiknya sanitasi Norma masyarakat mengenai stunting terbentuk Menurunkan BABS Perbaikan praktek pemberian makan untuk Balita Peningkatan ASI eksklusif Wanita Hamil melakukan 4 kunjungan ANC Penurunan jumlah anak Yang Mengalami stunting

PENUTUP 18

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM DALAM RANGKA MENEKAN ANGKA STUNTING Tim koordinasi Regulasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk perubahan perilaku (regulasi mendukung ASI Eksklusif, TTD pada remaja, dll) Peningkatan kapasitas pengelola program fasilitator/pelatih untuk memastikan program berjalan Peningkatan kapasitas puskesmas untuk program gizi dan promosi kesehatan & pemberdayaan masyarakat Puskesmas melaksanakan surveilans gizi Tenaga kesehatan melakukan konseling PMBA, Asuhan Gizi Puskesmas Tenaga kesehatan melakukan pemberdayaan masyarakat Penguatan posyandu, pengukuran tinggi badan dan berat badan (pelatihan kader) Pemanfaatan dana desa untuk kegiatan posyandu dan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan (peningkatan kemampuan bidan di desa dalam pemberdayaan masyarakat) Penyediaan air bersih dan sanitasi 19

INTERVENSI PENURUNAN STUNTING DI TINGKAT DESA 20

TERIMA KASIH