Judul: Laporan Keuangan lebih Cepat dengan Program silakan Deh Sub Judul: Tiga Kabupaten Studi Tiru Keberhasilan BPKAD Kabupten Muara Enim

dokumen-dokumen yang mirip
E-voting SITANDI Solusi Pilkades Cepat dan Akurat

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI SUMATERA SELATAN. PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR l& TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini akan disajikan dalam tiga bagian, yaitu bagian simpulan, keterbatasan

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 51 TAHUN 2016

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN. 2.1 Sejarah Singkat dan Aktivitas Utama Instansi Sejarah Singkat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

Inovasi Jogjaplan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

Latar Belakang. Manfaat

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indo

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

I N S P E K T O R A T

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RETRIBUSI PERSAMPAHAN. Uraikan situasi yang ada sebelum inovasi pelayanan publik ini dimulai

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

LAPORAN DAN EVALUASI LAYANAN INFORMASI PUBLIK KABUPATEN BINTAN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI PERENCANAAN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

d. pengendalian perencanaan dan operasional rehabilitasi/ e. pelaksanaan urusan ketatausahaan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas s

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

d. Kepala Seksi Bahan dan Peralatan; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

BUPATI POLEWALI MANDAR

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN. 2.1 Sejarah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

Ringkasan Informasi tentang Kinerja dalam Lingkup Bagian Pengelolaan Aset Daerah tentang Realisasi Kegiatan yang telah dijalankan

KATA PENGANTAR. SUTADI, M.Si. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Utama Pemerintah Kota Balikpapan

INDIKATOR DAN TOLAK UKUR KINERJA BELANJA LANGSUNG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 2016, serta pengamatan langsung kondisi tahun 2017 diperoleh simpulan hasil sebagai

Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan didasarkan pada

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR : 5 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KOTA MATARAM L A K I P

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

Sosialisasi Peraturan Gubernur DIY No. 2 Tahun 2018 tentang Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi

TENTANG WALIKOTA BEKASI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian program dan kegiatan DAK pada Dinas Kehutanan Pasaman

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

KEPUTUSAN KABUPATEN BLITAR NOMOR : 050/08/ /2017 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

RINGKASAN Judul: Laporan Keuangan lebih Cepat dengan Program silakan Deh Sub Judul: Tiga Kabupaten Studi Tiru Keberhasilan BPKAD Kabupten Muara Enim Pengelolaan keuangan dan aset daerah pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan sudah tertib. Bahkan laporan dari kantor Pemerintahan dan Kecamatan di Muara Enim lebih cepat dan tepat waktu. Itu semua berkat layanan inovasi dari program Layanan Keuangan Daerah BPKAD Kabupaten Muara Enim (silakan Deh) yang digagas oleh BPKAD Kabupaten Muara Enim pada tahun 2015. Target waktu penyelesaian yang rigid dalam penyusunan/perubahan anggaran, penatausahaan dan laporan keuangan daerah harus tepat waktu. Keterlambatan dalam proses pengelolaan keuangan dan aset daerah tidak ditolerir dan akan mendapatkan sanksi untuk setiap keterlambatan. Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, ditetapkan bahwa DPRD dan kepala daerah yang tidak menyetujui bersama Raperda tentang APBD sebelum dimulainya tahun anggaran setiap tahun akan dikenai sanksi administrative. Berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangannya yang diatur dalam ketentuan peraturan selama enam bulan. Inovasi silakan Deh di BPKAD Kabupaten Muara Enim, adalah inovasi berupa layanan one stop services dalam bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah. Layanan yang disediakan berupa penyediaan fasilitas Laboratorium Keuangan, dilengkapi dengan layanan pemberian konsultasi, pendampingan, dan bimbingan teknis. Sebelum adanya program silakan Deh, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selalu kewalahan melaporkan proses pengelolaan keuangan ke BPKAD Kabupaten Muara Enim tepat waktu. Banyak kendala yang dihadapi oleh OPD salah satunya adalah ketidakstabilan layanan internet yang menjangkau lokasi kantor Pemerintahan dan Kecamatan di Muara Enim. Keterbatasan jangkauan layanan internet untuk menjangkau lokasi kantor Pemerintahan dan kecamatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Muara Enim, saat ini hanya tersedia 140 MB untuk seluruh wilayah Kabupaten Muara Enim, sehingga beberapa OPD yang koneksi internetnya tidak dapat melakukan dial up melalui jaringan Pemda, melakukan dial up VPN Modem. Kondisi tersebut diperparah dengan tidak adanya ruang khusus yang memadai untuk kegiatan yang melibatkan seluruh OPD. Tak heran jika staf OPD lainnya berdesakan, antri di selasar dan ruang kerja BPKAD untuk melakukan entry data keuangan. Sebelumnya program inovasi silakan Deh, BPKAD telah menggunakan aplikasi sistem Informasi Daerah (SIMD@) pada tahun 2011 secara offline. Pada tahun 2014 diterapkan secara online namun belum berbasis web. Hingga saat ini SIMD@ terus mengalami pengembangan sampai versi 2.7.0.12.

Pada Tahun 2015, BPKAD Kabupaten Muara Enim berinisiatif untuk membuat Laboratorium Keuangan. Beberapa komputer bantuan yang dikembalikan oleh OPD kepada BPKAD, diperbaiki dan dimanfaatkan kembali. Selanjutnya seluruh prasarana tersebut dimobilisasi dalam satu ruangan Laboratorium Keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh OPD. Laboratorium Keuangan saat ini dilengkapi dengan layanan konsultasi, pendampingan dan pembinaan. Sehingga menjadi layanan keuangan daerah dan aset yang terintegrasi kepada OPD dengan nama inovasi silakan Deh (Layanan Keuangan Daerah BPKAD Kabupaten Muara Enim). Keberhasilan inovasi ini sangat didukung oleh komitmen Pimpinan Daerah. Untuk menjamin kelanjutan program ini, Bupati Muara Enim menerbitkan Surat Edaran tentang Layanan Keuangan silakan Deh, dengan dukungan alokasi anggaran untuk penyelenggaraan inovasi. Hingga kini Inovasi ini masih berjalan sampai sekarang, dan masih dapat ditingkatkan lagi baik dari sisi pengetahuan aparatur maupun dari peningkatan prasarana pendukung. Berkat keberhasilan inovasi ini, ada beberapa daerah Kabupaten di Sumsel yang akan menerapkan program silakan Deh. Tiga Kabupaten itu adalah Kabupaten OKU Selatan, Lahat, dan Ogan Ilir. Ketiganya sudah melakukan studi tiru layanan keuangan dan aset ke BPKAD Kabupaten Muara Enim. Ketiga Kabupatean ini telah melihat langsung layanan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang dilaksanakan BPKAD Kabupaten Muara Enim, serta bagaimana inovasi ini mampu meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah. (*) A. Analisis Masalah Kabupaten Muara Enim adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, dengan ibu kota kabupaten di Muara Enim. Kabupaten ini memiliki luas 7.300,50 km². Pemerintahan Kabupaten Muara Enim terdiri dari 37 dinas/badan, dan 20 Kecamatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Muara Enim. Lokasi kantor-kantor pemerintahan yang tersebar dan jauh menyebabkan sulit dijangkau oleh jaringan internet yang stabil. Dalam pengelolaan keuangan daerah, BPKAD Kabupaten Muara Enim telah menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMD@) Keuangan yang dikembangkan oleh BPKP. Penerapan aplikasi SIMD@ Keuangan di Muara Enim telah dimulai pada Tahun 2011 secara offline. Kemudian sejak Tahun 2014 telah diterapkan secara online, namun belum berbasis web. Hingga saat ini SIMD@ terus mengalami pengembangan sampai dengan versi 2.7.0.12. Perkembangan positif penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan keuangan dan aset dari semula yang bersifat manual menjadi otomatisasi, sangat membantu dan mempermudah pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Muara Enim. Tapi, pemanfaatan sistem informasi keuangan dan aset daerah, perlu didukung oleh faktor lainnya. Seperti jaringan dan koneksi internet yang stabil, SDM maupun prasarana pendukung lainnya agar dapat berfungsi optimal. Pada awal penerapan aplikasi SIMD@ Keuangan di tahun 2012, BPKAD memberikan dukungan kepada OPD. Antara lain memberikan bantuan prasarana berupa meja, personal computer (PC) dilengkapi dengan aplikasi SIMD@ Keuangan dan printer.

Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi: 1. Keterbatasan jangkauan layanan internet untuk menjangkau lokasi kantor Pemerintahan dan kecamatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Muara Enim. Saat ini hanya tersedia 140 MB untuk seluruh wilayah Kabupaten Muara Enim, sehingga beberapa OPD yang koneksi internetnya tidak dapat melakukan dial up melalui jaringan Pemda, melakukan dial up VPN Modem. 2. Ketidakstabilan jangkauan koneksi internet. 3. Target waktu penyelesaian yang rigid dalam penyusunan/perubahan anggaran, penatausahaan dan laporan keuangan daerah. Hal ini berarti tidak mentolerir adanya keterlambatan dalam proses pengelolaan keuangan dan aset daerah, serta terdapat sanksi untuk setiap keterlambatan. Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, ditetapkan bahwa DPRD dan kepala daerah yang tidak menyetujui bersama Raperda tentang APBD sebelum dimulainya tahun anggaran setiap tahun akan dikenai sanksi administrative. Berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangannya yang diatur dalam ketentuan peraturan selama enam bulan. 4. Kendala geografis sehingga menyulitkan bagi OPD/kecamatan yang letaknya jauh untuk berkoordinasi dengan cepat. 5. Tidak adanya ruangan khusus yang memadai untuk melakukan kegiatan yang melibatkan seluruh OPD. Sehingga seringkali staf OPD lain berdesakan, antri di selasar dan di ruang kerja BPKAD saat akan melakukan entry data keuangan dan aset. Hal ini sangat mengganggu kelancaran kerja staf maupun pejabat struktural BPKAD lainnya. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, maka pada Tahun 2015, BPKAD Kabupaten Muara Enim berinisiatif untuk membuat Laboratorium Keuangan. Beberapa komputer bantuan yang dikembalikan oleh OPD kepada BPKAD, diperbaiki dan dimanfaatkan kembali. Selanjutnya seluruh prasarana tersebut dimobilisasi dalam satu ruangan Laboratorium Keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh OPD. Laboratorium Keuangan saat ini dilengkapi dengan layanan konsultasi, pendampingan dan pembinaan. Sehingga menjadi layanan keuangan daerah dan aset yang terintegrasi kepada OPD dengan nama inovasi silakan Deh (Layanan Keuangan Daerah BPKAD Kabupaten Muara Enim). B. Pendekatan Strategis Inisiator kegiatan ini adalah Kepala BPKAD Kabupaten Muara Enim. Pelaksanaan inovasi "silakan Deh" dibantu oleh seluruh pejabat struktural dan fungsional umum BPKAD Kabupaten Muara Enim, didukung dengan Bupati dan Sekretaris Daerah Kabupaten Muara Enim. Strategi yang disusun untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, antara lain:

Menyediakan fasilitas bagi seluruh OPD di Kabupaten Muara Enim untuk dapat melakukan entry data keuangan secara mudah. Pada saat-saat diperlukan, layanan dapat diberikan selama 24 jam. Menyiapkan SDM baik sebagai Pengelola Laboratorium maupun Pengguna Laboratorium (operator SIMD@). Memberikan bimbingan teknis dan pendampingan bagi staf OPD untuk peningkatan kapasitas. Memberikan konsultasi bagi yang mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan keuangan secara online. Inovasi ini dapat memecahkan permasalahan keterbatasan jaringan internet, ketidakstabilan koneksi internet, menepati target waktu, mempercepat koordinasi, dan mempermudah komunikasi terutama pada saat mendesak dalam penyelesaian pekerjaan. Inovasi ini juga secara kontinyu memberikan pembelajaran berkelanjutan kepada OPD. Berupa kegiatan-kegiatan pembinaan seperti kegiatan Pembinaan Penyusunan RKA/RKAP/DPA/DPPA, kegiatan Pembinaan Penyusunan Laporan Keuangan, Pembinaan Pengelolaan Aset dengan melibatkan Narasumber-narasumber yang kompeten dari instansi terkait maupun dari Perguruan Tinggi. 3. Inovasi kreatif dan inovatif Inovasi "silakan Deh" dikatakan kreatif dan inovatif, karena: 1. Merupakan tempat one stop services bagi seluruh OPD di Kabupaten Muara Enim untuk berkonsultasi masalah keuangan dan dapat menjadi solusi bagi OPD yang terkendala akses internet. 2. Memaksimalkan ruangan, peralatan, dan Aparatur yang sudah ada. Sehingga sumber daya yang ada dimanfaatkan secara efisien dan efektif. 3. Seluruh pimpinan dan staf BPKAD siap menjadi mentor bagi OPD lain yang memerlukan bimbingan teknis. 4. Saat diperlukan, layanan dapat dibuka 24 jam. 5. Mempermudah dan mempercepat proses penyusunan, penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan. 6. Mempermudah koordinasi dan komunikasi dengan OPD termasuk dengan kecamatan yang lokasinya relatif jauh. 7. Menumbuhkan budaya untuk terus mau belajar bagi ASN tidak hanya di lingkungan BPKAD, tapi juga untuk seluruh OPD di lingkungan Kabupaten Muara Enim. C. Pelaksanaan dan Penerapan Pelaksanaan inovasi ini meliputi tahap persiapan dan tahap pelaksanaan sebagai berikut: Tahap Persiapan: 1. Koordinasi internal antara Kepala BPKAD dengan para Eselon III untuk merencanakan layanan BPKAD dengan nama silakan Deh.

2. Pembentukan Tim Pelaksana Pelayanan. 3. Penyiapan alur layanan dan tata tertib bagi pengguna layanan silakan Deh 4. Sosialisasi internal dan memberikan pembekalan kepada seluruh aparatur yang terlibat 5. Menyiapkan ruangan beserta dengan peralatannya (komputer, jaringan internet, aplikasi SIMD@, mebeler, printer, buku tamu dan prosedur penggunaan Laboratorium Keuangan) 6. Membuat edaran untuk memberitahukan kepada OPD bahwa dapat memanfaatkan Laboratorium Keuangan dengan fleksibilitas waktu 24 jam pada saat dibutuhkan. Tahap Pelaksanaan: 1. Mengirimkan Surat Bupati kepada seluruh OPD. Menginformasikan bagi masih menemukan kendala teknis pengelolaan keuangan, dipersilahkan datang ke Laboratorim Keuangan untuk melakukan entry data. Termasuk untuk melakukan konsultasi/pendampingan jika menghadapi permasalahan terkait pengelolaan keuangan dan aset daerah. 2. Tim pelaksana layanan "silakan Deh" mulai dari front office (petugas loket) sehingga para mentor selalu siap melayani OPD yang datang sesuai dengan jadwal. 3. Pelayanan dilakukan sesuai dengan alur pelayanan yang telah dibuat. 4. Pengecekan secara rutin kondisi fasilitas yang dipergunakan. 5. Bimtek pengelolaan keuangan dilaksanakan setiap tahun. Sumber daya yang digunakan untuk inovasi Sumber daya yang dipergunakan dalam pelaksanaan inovasi silakan Deh adalah: 1. Sumber Daya manusia : Tim mentor BPKAD. Tim IT Simd@ dari BPKAD. Operator SImd@ dari setiap OPD. BPKP sebagai narasumber dan pengembang aplikasi SIMD@ Keuangan. Diskominfo sebagai penanggung jawab jaringan internet di wilayah pemerintahan Kabupaten Muara Enim. 2. Sumber Daya Keuangan: Untuk kegiatan Pembinaan Penyusunan RKA/RKAP/DPA/DPPA dianggarkan sebesar Rp118.834.500 pada APBD TA.2017, dan sebesar Rp140.251.000 APBD TA.2018.

3. Sumber Daya Teknis Komputer, jaringan internet, aplikasi SIMD@ Keluaran (output) Pelaksanaan inovasi Keluaran yang paling berhasil dengan penerapan inovasi silakan Deh adalah: Penetapan Peraturan Daerah tentang APBD/APBD-P Kabupaten Muara Enim dan Peraturan Bupati Muara Enim tentang Penjabaran APBD/P- APBD setiap tahun tepat waktu. Penyampaian Laporan Keuangan Daerah setiap tahun tepat waktu. Inventarisasi dan pengelolaan aset pemerintah daerah di seluruh OPD yang lebih tertib. Tersedianya laboratorium keuangan dan ruang konsultasi yang telah berfungsi. Mampu meningkatkan dan mempertahankan kinerja keuangan daerah dengan baik (WTP selama empat tahun berturut-turut, SAKIP dari B menjadi BB di tahun 2017). 8. Sistem apa yang diterapkan untuk memantau kemajuan dan mengevaluasi inovasi? (Maksimal 400 kata) Pemantauan dan evaluasi yang dilakukan adalah: Pemantauan oleh Kepala BPKAD secara berkala saat pelaksanaan layanan silakan Deh untuk melihat secara langsung pelaksanaan bimbingan teknis dan efektifitas kegiatan. Evaluasi oleh Kepala BPKAD secara berkala, dan menunjukkan manfaat dari inovasi ini disamping rekomendasi ruangan yang tersedia perlu diperluas. Pemantauan melalui kuesioner yang diisi oleh OPD pengguna layanan silakan Deh, untuk menggali informasi kebutuhan OPD terhadap layanan silakan Deh sebagai bahan untuk semakin meningkatkan layanan silakan Deh kepada pengguna layanan. D. Dampak Sebelum dan Sesudah Manfaat utama dengan adanya inovasi silakan Deh adalah: 1. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah dan aset daerah secara tepat waktu dan akuntabel. 2. Meningkatkan layanan BPKAD kepada stakeholder. 3. Peningkatan kapasitas stakeholder (OPD) dalam pengelolaan keuangan daerah dan aset

Pada akhirnya Inovasi ini dapat meningkatkan tata kelola penyelenggaraan pelayanan publik yang efektif, efisien, dan berkinerja tinggi dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah di Kabupaten Muara Enim. Video : https://youtu.be/u9rym8mtltc No. Faktor Perubahan Sebelum Inovasi Sesudah Inovasi 1. Ketepatan waktu dalam menyampaikan data perencanaan/revisi anggaran dan penyusunan laporan 2. Komunikasi dengan OPD 3. Opini Laporan Keuangan OPD perlu diingatkan berulang-ulang untuk menyampaikan usulan anggaran/data/laporan agar tepat waktu adanya kendala akses internet Tidak terkoordinir Kendala akses internet dapat difasilitasi dengan laboratorium keuangan sehingga lebih mudah dan lebih cepat untuk meminta/ mengumpulkan data perencanaan/revisi anggaran dan penyusunan laporan Lebih terkoordinir WTP Dapat mempertahankan WTP selama 4 tahun terakhir secara berturutturut 4. SAKIP B BB (2017) E. Keberlanjutan Pembelajaran yang dapat dipetik dari penyelenggaraan inovasi silakan Deh antara lain adalah: 1. Penyiapan laboratorium keuangan yang memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada dengan sedikit modifikasi, ternyata mampu berfungsi secara efektif dan efisien untuk meningkatkan layanan BPKAD kepada stakeholder (OPD). 2. Komunikasi yang baik dengan OPD terbukti dapat menumbuhkan semangat kerja sama dan membuat staf/operator OPD tidak segan bertanya permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat dituntaskan dengan cepat. 3. Peningkatan pengetahuan berkelanjutan kepada OPD dapat memberikan penyamaan pemahaman terhadap peraturan pengelolaan keuangan.