USAHA DIVERSIFIKASI BUDIDAYA KEPITING SOKA DAN BANDENG (Chanos chanos ) DI TAMBAK TRADISIONAL Indra Cahyono dan Sri Mulyani ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN USAHA KEPITING LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN WADAH BAMBU DI KABUPATEN PINRANG SULAWESI SELATAN Indra Cahyono 1 dan Sri Mulyani 2 ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Kepiting bakau (Scylla serrata) dapat dijumpai hampir di seluruh perairan pantai. Kepiting

I. PENDAHULUAN. diakibatkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah munculnya penyakit yang

I. PENDAHULUAN. 4,29 juta ha hutan mangrove. Luas perairan dan hutan mangrove dan ditambah dengan

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya hutan bakau yang membentang luas di

Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan

KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR

KARYA ILMIAH BISNIS DAN BUDIDAYA KEPITING SOKA. Di susun oleh : NAMA :FANNY PRASTIKA A. NIM : KELAS : S1-SI-09

MODUL: PENEBARAN NENER

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga II TINJAUAN PUSTAKA. Genus Scylla mempunyai tiga spesies lain yaitu Scylla serata, S. oseanica dan S.

PEMBESARAN BANDENG DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. perikanan. Usaha di bidang pertanian Indonesia bervariasi dalam corak dan. serta ada yang berskala kecil(said dan lutan, 2001).

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dari Afrika. Tahun 1969, ikan nila pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Balai

I. PENDAHULUAN. Potensi perairan pantai Indonesia yang cukup luas adalah merupakan

I. PENDAHULUAN. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu komoditas perikanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PERKEMBANGAN KEGIATAN PERIKANAN IKAN BANDENG PADA KERAMBA JARING TANCAP DI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Lampiran 1. Rata-rata laju pertumbuhan bobot, lebar karapas dan panjang karapas kebiting bakau, Scyla srerata selama penelitian.

BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK. drh. Adil Harahap dokadil.wordpress.com

PENDEDERAN IKAN PATIN DI KOLAM OUTDOOR UNTUK MENGHASILKAN BENIH SIAP TEBAR DI WADUK MALAHAYU, BREBES, JAWA TENGAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah

PENGENALAN UMUM BUDIDAYA KEPITING BAKAU

TOLERANSI KADAR GARAM JENIS KEPITING BAKAU DI TAMBAK

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.1 Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbesar di dunia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ujang Muhaemin A, 2015

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)

Sebagai acuan / pedoman pelaku percontohan budidaya lele dengan menggunakan pakan (pellet) jenis tenggelam.

EFISIENSI BUDIDAYA KEPITING BAKAU Scylla serrata CANGKANG LUNAK PADA METODE PEMOTONGAN CAPIT DAN KAKI JALAN, POPEY, DAN ALAMI EKO HARIANTO

Fattening of Soft Shell Crab With Different Food

TINJAUAN PUSTAKA. perdagangan internasional dikenal sebagai Mud Crab dan bahasa latinnya Scylla

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

PENDEDERAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus) DENGAN UKURAN TUBUH BENIH YANG BERBEDA

Bisnis Budidaya Ikan Bawal

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan Benur Udang Vannamei dan Pengemasan

Bab 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. (Bahari Indonesia: Udang [29 maret 2011Potensi]

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

Gambar 3. Kolam yang diperguanak untuk Percontohan

TINJAUAN PUSTAKA. lahan budidaya sehingga dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja untuk

saat suhu udara luar menjadi dingin pada malam dan pagi hari. (Mengakibatkan kematian pada Udang)

RESPON PERTUMBUHAN KEPITING BAKAU (Scylla Serrata Forskal) TERHADAP SALINITAS DAN JENIS PAKAN SEGAR

GAMBAR KAWASAN TAMBAK 74,2

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga

KONDISI TERKINI BUDIDAYA IKAN BANDENG DI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH

PENTOKOLAN UDANG WINDU (Penaeus monodon) SISTEM HAPA DENGAN UKURAN PAKAN BERBEDA

Seminar Nasional Strategi dan Prospek Pembangunan Akuakultur dalam rangka menyongsong Asean Economic Community 2015 Banjarbaru, 10 Desember 2013

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

Pembesaran udang galah Macrobrachium rosenbergii kini mengadopsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ikan mas tergolong dalam jenis ikan air tawar. Ikan mas terkadang juga

Widi Setyogati, M.Si

3. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki pulau dengan garis pantai sepanjang ± km dan luas

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) DI KOLAM BETON DAN TERPAL

A. Sarana & Prasarana Perikanan / Kolam B. Sarana & Prasarana Olahan Ikan Jumlah

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo, yang melaksanakan tugas operasional

Bab V Kajian Keberlanjutan Penerapan Sistem Silvofishery dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove Di Desa Dabung

BUDIDAYA IKAN NILA MUHAMMAD ARIEF

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS. Oleh: Nama : Fandhi Achmad Permana NIM : Kelas : 11-S1TI-11 Judul : Bisnis Budidaya Ikan Nila

Penanganan induk udang windu, Penaeus monodon (Fabricius, 1798) di penampungan

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas induk pokok (Parent Stock)

TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN BANDENG DI SULAWESI SELATAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga PENDAHULUAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG DESA DAN PROSES PEMOTONGAN BAGIAN TUBUH KEPITING YANG MASIH HIDUP DI DESA BANJAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

Budidaya Udang Windu

Seminar Nasional Tahunan X Hasil Penelitian Kelautan dan Perikanan, 31 Agustus 2013

PENGARUH MUTILASI DAN ABLASI TERHADAP MOLTING KEPITING BAKAU (Scylla Serrata) SEBAGAI KEPITING LUNAK

MODUL: PEMANENAN DAN PENGEMASAN

PEMBERIAN KOMBINASI PAKAN KEONG MACAN DAN IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN KEPITING BAKAU (Scylla paramamosain)

MODUL: PENYIAPAN TAMBAK

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

Kebijakan Perikanan Budidaya. Riza Rahman Hakim, S.Pi

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan (sustainabel development) merupakan alternatif pembangunan yang

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. 1 dan Bisnis disektro Kelautan [10 Februari 2009].

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 70% wilayah perairan dengan daya dukung lingkungan yang

TEKNIK PENGELOLAAN PENGGELONDONGAN BANDENG

BAB I PENDAHULUAN. telah mendapat prioritas utama dalam pembangunan nasional karena. pembangunan ekonomi diharapkan dapat menjadi motor penggerak

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)

I. PENDAHULUAN. dibentuk oleh berbagai komponen biotik dan abiotik, komponen-komponen ini saling

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal) kelas benih sebar

M.Faiz Fuady, Mustofa Niti Supardjo, Haeruddin 1

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sekitar pulau

Transkripsi:

USAHA DIVERSIFIKASI BUDIDAYA KEPITING SOKA DAN BANDENG (Chanos chanos ) DI TAMBAK TRADISIONAL Indra Cahyono dan Sri Mulyani Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Takalar ABSTRAK Budidaya Kepiting Lunak soft shelling crab atau yang dikenal kepiting soka secara terintegrasi telah dilakukan tahun 2006 di Desa Bonto Bahari, Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros. Tujuan penelitian ini adalah mendorong pengembangan diversifikasi budidaya perikanan sesuai dengan karakteristik sumberdaya setempat dan mengembangkan komoditas baru yang dikembangkan dengan teknologi sederhana yang mudah diterapkan dengan tipe skala usahanya serta mengembangkan teknologi yang inovatif pada budidaya bandeng dan kepiting secara polikultur. Hasil penelitian ini adalah sepuluh persen dari total unit tambak pembesaran bandeng digunakaan sebagai petak penggelondongan nener sekaligus budidaya kepiting. Budidaya kepiting soka dimulai bersamaan dengan masa pemeliharaan gelondongan bandeng. Sedikitnya dihasilkan 300 kg kepiting soka size 7 10 dan 20.000 ekor gelondongan 12 cm dalam 1 kali musim tanam (2 bulan ). Kepiting soka molting dan dipanen setelah mulai pemeliharaan 5 hari sampai 25 hari dengan harga Rp 35.000 Rp 50.000/kg dan gelondongan bandeng harga Rp 125 Rp 0 dari harga bibit Rp 25. Diversifikasi budidaya kedua komoditas secara tradisional ini dapat dilakukan di petak tambak secara bersamaan dan mampu meningkatkan pendapatan pembudidaya. Kata kunci: Bandeng, Budidaya, Kepiting Soka, Tambak. PENDAHULUAN Produk kepiting soka soft sheling crab mulai dikenal oleh masyarakat Amerika pada tahun 1980-an yang berkembang untuk budidayanya pada tahuh 1990, kemudian diikuti oleh negara Thailand dan Vietnam serta Indonesia pada akhir tahun 1990-an. Di Makassar sendiri kepiting soka atau molting dan sering disebut kulit lunak sudah pernah mengisi restoran di kota angin Mamiri ini pada tahun 1980 an yang didapat dari hasil tangkapan alam sehingga sangat terbatas. Setelah budidaya di tambak berkembang mulai dari Medan dan Jawa akhirnya sampai juga ke pembudidaya tradisional di Sulawesi Selatan. Dimana pada saat itu baru bersifat ujicoba untuk melihat kemungkinan penerapan budidaya kepiting soka di tambak, Kabupaten Maros dijadikan lokasi berdasarkan pertimbangan areal tambak cukup luas dan kondisi perairan yang masih baik, sehingga diharapkan bisa memproduksi kepiting soka yang cukup banyak. Hingga periode tahun 90an budidaya kepiting soka ini belum banyak berkembang di masyarakat, karena beberapa alasan: (a) harga kepiting soka cukup murah sehingga belum bisa memberikan margin yang cukup bagi pengembangan usaha; (b) masyarakat masih cukup tinggi menangkat dari alam sehingga secara ekonomis akan lebih menguntungkan; dan (c) sosiokultur Usaha Diversifikasi Budidaya di Tambak Tradisional (Indra Cahyono dan Sri Mulyani) 26

masyarakat yang lebih susah menerima pembaharuan atauteknologi baru. Kepiting soka merupakan komoditas baru yang mempunyai potensi pasar yang cukup baik. Hongkong, Jepang, China dan Singapura merupakan negara-negara konsumen kepiting ini yang memberikan peluang pasar yang cukup besar. Sekarang ini budidaya kepiting soka sudah mulai dikenal oleh masyarakat. Dengan teknologi yang sederhana, mudah diadopsi dan diaplikasikan oleh masyarakat, diharapkan mempunyai peluang yang cerah di masa mendatang sehingga berkembang dan memberikan peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya nelayan dan pembudidaya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah adalah mendorong pengembangan diversifikasi budidaya perikanan sesuai dengan karakteristik sumberdaya setempat dan mengembangkan komoditas baru yang dikembangkan dengan teknologi sederhana yang mudah diterapkan dengan tipe skala usahanya serta mengembangkan teknologi yang inovatif pada budidaya bandeng dan kepiting secara polikultur. MATERI DAN METODE Persiapan lahan Persiapan lokasi tambak untuk budidaya kepiting soka meliputi: perbaikan konstruksi lahan/tambak, pengeringan, pengapuran, pemasukan air, pemberantasan ikan ikan predator (saponin). Pemasukan air ke kolam pemeliharaan sebaiknya menggunakan saringan halus untuk mencegah masuknya udang udang liar. Persiapan Wadah Gelondongan bandeng dan kepiting soka berupa 1 unit karamba tancap di petakan dan basket yang diberi skat dari bambu yang diletakan di petakan yang sama, Gelondongan Bandeng Ikan bandeng merupakan ikan yang hidup air payau dengan mempunyai toleransi tinggi terhadap perubahan salinitas yang cukup tinggi, hal ini sesuai dengan sifatnya sebagai ikan herbivora, Ikan ini kadang-kadang ditemukan didaerah hutan mangrove, terutama pada daerah pasang surut dan bahkan di sungai. Benih ikan bandeng digelondongkan di petakan tambak akan memakan klekap atau lumut yang menempel di dasar tambak, dan merupakan ikan perenang cepat yang sealalu aktif bergerak. Ditebar dengan kepadatan 10 ekor/m3. Kepiting Soka Kepiting yang digunakan untuk pemeliharaan masih mengandalkan penangkapan dari alam maupun hasil budidaya, penangkapan sering menggunakan bubu atau jenis alat tangkap lainnya. Kepiting yang telah ditangkap segera di ikat tali yang telah disiapkan sebelumnya. Tali yang biasanya digunakan sebagai alat pengikat berasal dari tali plastik rafia atau tali dari bahan pelepah pisang atau pucuk nipah (Evi, et.al 1992). Seleksi kepiting yang perlu diperhatikan meliputi berat antara 70 0 gram/ekor, kepiting yang mempunyai ukuran Usaha Diversifikasi Budidaya di Tambak Tradisional (Indra Cahyono dan Sri Mulyani) 27

gram efektif untuk dipelihara, sehat dan tidak cacat/luka dibagian perut, tingkah laku yang agresif untuk menghindar atau melawan bila akan dipegang. Pemeliharaan kepiting soka dilakukan dengan pematahan capit dan kaki jalan kecuali kedua kaki renangnya. Pemberian pakan berupa pakan ikan rucah segar maupun kering dalam jumlah yang cukup untuk menghindari kanibalisme. Dan kepiting pada umumnya menyukai makanan yang masih segar, dagingnya tidak mudah hancur dan berbau merangsang (amis), oleh karena dalam memilih pakan sebaiknya memilih pakan yang memenuhi kriteria tersebut. Cara mempersiapkan dan memberi makan kepiting soka adalah jenis pakan ikan rucah segar seperti belanak, tembang dll, yang dipotong potong hingga berukuran 1 1,5 cm, satu ekor kepiting mendapat jatah satu potong ikan rucah. Dosis pemberian pakan berkisar antara 10 %/hari sedangkan frekwensi pemberian pakan hanya satu kali sehari yaitu pada waktu sore antara jam 17.00 18.00. Ikan rucah ini banyak dijumpai di pasar atau pada tempat pelelangan ikan dengan harga yang cukup murah terutama pada musim ikan. Proses pemanenan dilakukan secara selektif, kepiting yang telah dipanen dibungkus satu persatu kedalam kantong plastik gula yang steril. Permintaan pasar terdiri dari dua bentuk produk yaitu dalam bentuk hidup dan beku (frozen) HASIL DAN PEMBAHASAN Komoditas bandeng dan kepiting hingga saat ini masih mempunyai prospek dan peluang usaha yang menguntungkan. Namun demikian ketersediaan benih yang berkualitas dan kontinyu serta pakan yang efektif untuk mendukung kegiatan ini merupakan kendala utama dan menjadi permasalahan yang serius pada kegiatan budidaya di tambak. Dalam uji coba diversifikasi kepiting ini, semua jenis kepiting berganti kulit, kulit kerangkanya yang terbuat dari bahan berkapur tidak dapat terus tumbuh mengikuti perkembangan tubuhnya. Jika kepiting telah tumbuh mencapai ukuran tertentu, maka kulit pembungkus lamanya yang lebih kecil dan terbelah akan ditinggalkan, sehingga akan keluar individu baru yang berukuran lebih Tabel 1. Hasil pengamatan parameter kualitas air selama pemeliharaan No. Variabel Satuan Kisaran 1. Suhu O C 27 30 2. Salinitas ppt 25 34 3. Oxygen terlarut ppm 4,5 6 4. Kecerahan Cm 30 60 5. Derajat keasaman (ph) 7,3 8,5 Usaha Diversifikasi Budidaya di Tambak Tradisional (Indra Cahyono dan Sri Mulyani) 28

besar tetapi kulitnya masih lunak (Evi, et. al,. 1992). Pergantian kulit kepiting harus selalu salah satu parameter kualitas air tidak memenuhi persyaratan maka dapat diamati. Jika tidak teramati maka kulit menyebabkan stres sehingga memudahkan kepiting akan menjadi keras kembali. Oleh agen penyakit untuk menyerang ikan dan karena itu, pengamatan dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore, bila telah berganti kulit maka kepiting teersebut dilakukan pemanenan. Pengamatan kualitas air (Tabel 1) merupakan salah satu upaya untuk menjaga kepiting. Jika hal ini terus berlangsung maka dapat menyebabkan kematian. Pada Tabel 3 pertumbuhan menunjukkan tingkat pertumbuhan yang berbeda beda tergantung ukuran berat dan spesiesnya dengan sampel uji coba 10 ekor kesehatan kepiting dan bandeng. Apabila dari kg. Berat awal kepiting pada saat Tabel 2. Hasil Pengamatan Bandeng dan Kepiting pada Awal dan Akhir Uji Coba. PARAMETER Bandeng Kepiting soka Berat awal (gr) 1,7 99,9 Panjang awal 2,6 7,81 Berat akhir (gr) 3,98 112,3 Panjang akhir 5,83 8,61 Pertumbuhan harian (gr/hr) 0,07 1,77-0,65 Pertumbuhan panjang harian (cm/hr) 0,09 0,7-0,25 Sintasan/SR (%) 80 98 Waktu pemeliharaan (hari) 35 19 Sumber: hasil uji coba di Maros 2004 Tabel 3. Hasil Uji Coba Pertumbuhan Kepiting Soka Tgl. Tebar Berat Awal (gram) Panjang/ lebar Awal Tgl.Molting Berat Akhir (gram) Panjang/ Lebar akhir Pertamba han Pjg/ekor Pertamba han berat/eko r (gram) 19 Mei 2005 85 60 85 74 135 1 0 7.2/5 7.6/5,5 5/3,5 7.3/5,3 6,3/4,5 7,5/4,9 9,9/6,6 8,3/6,9 11/7,4 8/5,3 23-05-2005 24-05-2005 25-05-2005 27-05-2005 28-05-2005 29-05-2005 29-05-2005 80 83 1 0 130 5 120 7,8/5,3 8/5,1 7,1/5 7,6/5,6 6,6/4,9 8,6/5,9 10,7/7,6 9,5/7,4 13/8,2 9,2/64 0,6/0,3 0,4/0,4 2,1/1,50,3 /0,3 0,3/0,4 1,1/1 0,8/1 1,2/0,5 2/0,8 1,2/1,2 10 5 20 10 9 5 20 Usaha Diversifikasi Budidaya di Tambak Tradisional (Indra Cahyono dan Sri Mulyani) 29

penebaran yaitu 70 0 gram/ekor sedangkan pertambahan berat yang dicapai setelah molting berkisar antara 20 25 % (20 31,5 grm/ekor) (Tabel 2) hingga sampai sampel habis dalam waktu 25 hari. Selama dalam kegiatan pemeliharaan tingkat kematian (mortalitas) kepiting soka sekitar 2 % yang disebabkan proses adaptasi terhadap lingkungan baru dari lokasi penampungan ke lokasi budidaya dan jarak transportasi yang terlalu jauh. Menjelang molting ditandai dengan tumbuhnya kembali capit dan kaki jalan. Dari hasil pengamatan terlihat kepiting ukuran kecil (60 90 gr/ekor ) lebih cepat molting dari pada ukuran besar (>0 gr/ekor) kecuali kepiting jantan ukuran < 200 gr/ekor. Molting mulai hari ke 4 setelah penebaran dari ukuran 60 dan selesai molting semua setelah 19 hari daru waktu tebar. Dari hasil pengamatan pertumbuhan pada bandeng menunjukkan pertambahan berat ± 0,07 gr/hari. Selama kegiatan pemeliharaan (35 hari) peningkatan berat sekitar 130 % dari berat awal dan pertambahan panjang tubuh sekitar 120 %. Perkembangan bandeng tersebut menunjukkan bahwa diversifikasi pemeliharaan kepiting soka dengan bandeng dapat memberikan hasil yang baik. masyarakat. Tingkat pertumbuhan kepiting soka yang dicapai berkisar antara 20 25 %/ekor dari berat awal dan bandeng sekitar 130 % selama 35 hari pemeliharaan. DAFTAR PUSTAKA Anonimous. 19. Prospek pengembangan budidaya kepiting (Scylla serrata). Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Deptan. Anonimous. 1994. Pedoman pembenihan kepiting bakau (Scylla serrata). Direktorat Jenderal Perikanan, BBAP, Jepara. E. Liviawaty dan E. Afrianto, 1992. Pemeliharaan kepiting. Penerbit Kanisius. I. Kanna 1987. Budidaya kepiting bakau, pembenihan dan pembesaran. Penerbit Kanisius. KESIMPULAN Diversifikasi budidaya kepiting soka dan bandeng merupakan inovasi baru yang dapat memberikan keuntungan. Teknologi diversifikasi tersebut sederhana dan dapat diaplikasikan dengan mudah kepada Usaha Diversifikasi Budidaya di Tambak Tradisional (Indra Cahyono dan Sri Mulyani) 30