BAB III METODE PENELITIAN. fermentasi, pemurnian, dan analisis sampel (sifat fisik bioetanol yang dihasilkan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Januari

Performa Adsorben SG dan KS dalam Pemurnian Bioetanol Hasil Fermentasi Singkong (Manihot utilissima)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB I PENDAHULUAN. York Times bahwa etil alkohol akan menjadi bahan bakar masa depan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

BAB III METODE PENELITIAN

2014 METODE FLOW SYSTEM PURIFIKASI BIOETANOL HASIL FERMENTASIUBI KAYU MENGGUNAKAN DUAL ADSORBEN (KS-CUSO4)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan

BIOETANOL DARI PATI (UBI KAYU/SINGKONG) 3/8/2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi ubi kayu

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum, penelitian yang dilakukan adalah pengujian laju korosi dari

PERNYATAAN. Bandung, Februari 2014 Yang membuat pernyataan. Eric Perdana Putra NIM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Tempat, dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi 5-Hydroxymethylfurfural dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak)

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan singkong

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan bersifat eksperimen karena terdapat suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya: set alat destilasi,

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Produksi Bioetanol Dari Pati Jagung. Jagung dikeringkan dan dibersihkan, dan di timbang sebanyak 50 kg.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

BAB III METODE PENELITIAN

Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. A. Pemanfaatan Rumput Ilalang Sebagai Bahan Pembuatan Bioetanol Secara Fermentasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Bahan Alat Peubah yang Diamati

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

II. METODOLOGI C. BAHAN DAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik,

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN C GAMBAR DAN DIAGRAM ALIR

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimental.

Transkripsi:

21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini sebagian besar dilakukan di Labolatorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI, diantaranya proses gelatinasi, hidrolisis, fermentasi, pemurnian, dan analisis sampel (sifat fisik bioetanol yang dihasilkan, kadar total ion Cu dan massa jenis). Pengujian determinasi tanaman dilakukan di Labolatorium Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB, selain itu untuk pengujian kadar logam dilakukan di Labolatorium Kimia Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. B. Sistematika Penelitian Untuk mengetahui strategi pemurnian bioetanol, membandingkan hasil permunian CuSO 4 anhidrat dengan destilasi menggunakan kolom farksionasi, berdasarkan bahan baku bioetanol yang diperoleh dari jamur Aspergilus niger, secara lebih lengkap digambarkan dengan gambar 3.1:

22 Persiapan pembuatan bioetanol Pengolahan pati Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Adsorpsi menggunakan CuSO 4 anhidrat Adsorpsi menggunakan CuSO 4 anhidrat Hasil Analisis Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian Pada setiap tahap dalam alur pekerjaan selalu dilakukan analisis sifat fisik dari sampel yang dihasilkan, sifat fisik yang dianalisis diantaranya adalah titik didih dan indeks biasnya.

23 C. Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini diataranya: pisau, parut, kain penyaring, ember, neraca analitik, gelas kimia, spatula, water bath shaker EYELA NTS-1300, bunsen, kasa asbes, inkubator SHIMADZU BITEC 300, set alat destilasi, mantel heater, erlenmeyer vakum, pompa vakum, aerometer, alat indeks bias,termometer, pipa kapiler, karet, statip, klem,tabung reaksi. Adapun bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini diantaranya: singkong, aquades, CuSO 4.5H 2 O, ragi tape, dan Aspergillus niger dalam medium. D. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Pembuatan Bioetanol Pada penelitian ini bioetanol yang digunakan berbahan dasar ubi kayu, ubi kayu dikupas dari kulitnya kemudian diparut dan diperas hingga diperoleh airnya. Air yang dihasilkan dari proses pemerasan dibiarkan selama satu malam, setelah dibiarkan satu malam didapatkan endapan pati basah. Kemudian pati basah dikeringkan dibawah sinar matahari hingga membentuk serbuk pati. 2. Tahap Pengolahan Pati Bioetanol yang digunakan dalam proses penelitian adalah bioetanol yang dibuat langsung, dengan mengacu kepada penelitian sebelumnya (Saripah, 2011), melalui tahap hidrolisis, penambahan Aspergilus niger SP (gelatinasi),dan penambahan ragi (fermentasi), kemudian dari hasil fermentasi didapatkan bioetanol dengan kadar sebesar 14% sebanyak 2900 ml.

24 3. Hasil fermentasi kemudian didestilasi fraksinasi sehingga didapatkan bioetanol berkadar 24% dan dihasilkan bioetanol sebanyak 710 ml, dari 710 ml sampel dibagi menjadi dua bagian sama besar, masing-masing 305 ml untuk dilakukan proses pemurnian dengan metode berbeda, metode pertama di adsorpsi dan metode kedua di destilasi. 2. Tahap Pemurnian a. Adsorpsi Sampel sebanyak 305 ml dibagi menjadi tiga bagian yang sama yaitu sebanyak 100 ml tiap sampel. Metode adsorpsi dengan menggunakan anhidrat pada penelitian ini masih menggunakan sisem batch, yaitu dengan cara memasukkan sampel sebanyak 350 ml kedalam corong pisah, kemudian ditambahkan anhidrat dan didiamkan hingga anhidrat berubah warna dari abu-abu menjadi biru dan menjadi keras, setelah itu sampel yang telah dipurifikasi menggunakan anhidrat dimasukkan kembali kedalam corong pisah dan kembali ditambahkan anhidrat, dan sebagai tahap finishing dilakukan destilasi.

25 b. Pada penelitian ini, untuk mengetahui seberapa baiknya metode purifikasi pada pemurnian bioetanol menggunakan anhidrat maka diperlukan metode pembanding. Sehingga dilakukan juga pemurnian bioetanol dengan menggunakan destilasi, jenis destilasi yang digunakan sama dengan jenis destilasi pada proses destilasi tahap pertama dan destilasi pada proses purifier, yaitu destilasi dengan menggunakan kolom fraksionasi. 3. Tahap Analisis Setiap tahapan pada proses adsorpsi maupun destilasi selalu dilakukan analisis sifat fisik, diantaranya: a) Uji titik didih, uji titik didih dilakukan dengan cara menyiapkan air sebagai penangas dan sampel yang akan dianalisis dimasukkan kedalam tabung reaksi yang telah ditambahkan termometer dan tabung kapiler, kemudian gelembung awal, gelembung konstan dan gelembung pertama kali masuk di amati terus menerus, b) Uji indeks bias, pengujian indeks bias sampel dilakukan menggunakan alat refraktometer, dan, c) Analisis ph Analisis ph dilakukan untuk sampel hasil pengolahan dan sampel bioetanol yang telah fuel grade menggunakan indikator universal.

26 a) Uji Berat Jenis dengan Aerometer Sampel yang akan diukur berat jenisnya dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 ml pada suhu 25 o C. Aerometer dimasukkan secara perlahan dan hati-hati ke dalam gelas ukur. Dibaca skala pada Aerometer. b) Uji kadar Cu menggunakan AAS Sampel hasil adsorpsi menggunakan CuSO 4 anhidrat dianalisis kadar total ion Cu 2+ nya menggunakan instrumen AAS. c) Uji Analisis GC Sampel hasil adsorpsi menggunakan CuSO 4 anhidrat dianalisis menggunakan instrumen GC.