Melengkan Tradisi dan Seni tutur Sapa Gayo Yang Telah Hilang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. Pelaksanaan perkawinan telah diatur di dalam UU No. 1 Tahun Pasal 12 yang berbunyi bahwa tata cara pelaksanaan perkawinan diatur

menikah akan membentuk keluarga yang sakinah, mawadah warahmah. Dalam pernikahan yang berlandaskan al- Qur an dan Sunnah. Tata cara tersebut antara

Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Aceh Tengah, Provinsi D.I. Aceh Kesenian Didong

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. 2

BAB I PENDAHULUAN. Setiap upacara biasanya diiringi dengan syair, dan pantun yang berisi petuahpetuah

I. PENDAHULUAN. Sastra tidak terlepas dari kehidupan manusia karena sastra merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan antara suku bangsa, yang harus saling menghargai nilai nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan ujung tombak Kementerian

BAB III DESKRIPSI UMUM PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG BIAYA NIKAH DAN EFEKTIVITAS PENERAPANNYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rezki Puteri Syahrani Nurul Fatimah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

INSTRUKSI MENTERI AGAMA R.I. NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENINGKATAN PELAYANAN PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kehidupan masyarakat atas alasan menjaga lingkungan bersama yang harmonis.

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. dan seloka. Sedangkan novel, cerpen, puisi, dan drama adalah termasuk jenis sastra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat luas dan memiliki

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. digunakan Dalihan na tolu beserta tindak tutur yang dominan diujarkan. Temuan

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dasar-dasar perkawinan dibentuk oleh unsur-unsur alami dari

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

KEMENAG. Pajak. PNBP. Nikah. Rujuk. Di Luar KUA. Pengelolaan. Pencabutan.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk berbudaya dan secara biologis mengenal adanya

BAB III PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN BIAYA NIKAH DI KUA WILYAH GRESIK UTARA

PENGEMBANGAN MOTIF KERAWANG GAYO PADA BUSANA PESTA WANITA DI ACEH TENGAH. Tiara Arliani, Mukhirah, Novita

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia untuk menikah, karena menikah merupakan gharizah insaniyah (naluri

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh unsur kebudayaan universal juga dilestarikan di dalam kegiatan suatu suku

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. besar.segala hal yang menyangkut tentang perkawinan haruslah dipersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. terletak diujung pulau Sumatera. Provinsi Aceh terbagi menjadi 18 wilayah

BAB V PEMBAHASAN. A. Biaya Administrasi Perkawinan di Kantor Urusan Agama Kecamatan

I. PENDAHULUAN. berpasang-pasangan, menjadikan manusia laki-laki berpasangan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilestarikan agar tidak hilang. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan tercermin

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan pernikahan dalam bentuk Ijab dan Qabul. Dalam pernikahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. dan perilaku hidup serta perwujudannya yang khas pada suatu masyarakat. Hal itu

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap daerah pasti memiliki identitas-identisas masing-masing yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SIMPULAN DAN SARAN. dengan hasil pengetahuan tidak tahu, mengeluarkan sikap tidak setuju dan

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa daerah masing-masing dan kekhasannya. Dalam kamus besar bahasa

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu

2013, No diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis da

Tari Piring Salah Satu Seni Budaya Khas Minangkabau

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan siswa, baik pada aspek pengetahuan, sikap

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di

BAB I PENDAHULUAN. peninggalan nenek moyang yang sangat berbeda latar belakangnya. Keragaman

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA

BAB IV PENUTUP. atau maskawin. Nikah sirri artinya nikah secara rahasia atau dirahasiakan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan

BAB III PELAKSANAAN PENGANGAKATAN ANAK TERHADAP BAPAK KASUN YANG TERJADI DI DESA BLURI KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat yang berkembang sesuai dengan lingkungannya. Karya

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kuesioner. Komunikasi Antar Budaya dan Proses Akulturasi Budaya Kaum Urban. (Studi Deskriptif tentang Pengaruh Komunikasi Antar Budaya Tehadap

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Budidaya. Izin Usaha.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

SIMULASI PELAKSANAAN AKAD NIKAH

I. PENDAHULUAN. Manusia mengalami perubahan tingkat-tingkat hidup (the life cycle), yaitu masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah adalah peristiwa yang terjadi di masa lampau. Persfektif sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan merupakan suatu hasil cipta rasa dan karsa manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. dominan dengan menggunakan bahasa Tamiang ( Melayu), Aceh Tengah Bener

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Jawa disebut tanggap wacana (sesorah). Dalam pernikahan adat

BAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR: 03 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN REJE PEMERINTAH KAMPUNG SECARA SERENTAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam tradisi mereka. Budaya dan sumber-sumber sejarah tersebut dari generasi

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB IV KOMPARASI PANDANGAN MAJELIS ADAT ACEH (MAA) DAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA (MPU) KOTA LANGSA TERHADAP PENETAPAN EMAS SEBAGAI MAHAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago) yang terdiri dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pelaksanaan upacara perkawinan, setiap suku bangsa di Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide

BAB I PENDAHULUAN. Diantaranya seni tari, batik, ornamen, cerita rakyat, musik dan lagu daerah, motif

V. KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : meliputi, Himpun (meliputi : Himpun Kemuakhian dan Himpun Pemekonan),

Pedoman Observasi. No Aspek yang diamati Keterangan. 1. Lokasi/ kondisi geografis desa di. 2. Jumlah warga Kecamatan Ngombol

P E N E T A P A N Nomor 129/Pdt.P/2010/PA Tse BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV MAKNA SIMBOLIS TRADISI LEMPAR AYAM DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR

Mam MAKALAH ISLAM. PP dan PMA , Menuju KUA Berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

P E N E T A P A N. Nomor 0133/Pdt.P/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR DJ

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya. untuk menghasilkan keturunan. kedua, sebagai wujud untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. idividu maupun sosial. secara individu, upacara pengantin akan merubah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kebanggaan dan nilai tersendiri bagi kelompok sukunya. Setiap suku

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Melengkan Tradisi dan Seni tutur Sapa Gayo Yang Telah Hilang Bener Meriah, Baranewsaceh.co Reje atas kire baur kelieten, lebih atas ilen tenampuk ni reje, kolak kire laut tawar itakingen, lebih kolak ilen kekawar ni reje. Ujen berasal angin berusul, perbueten muasaliyah. Taris nume kirimen, rempele nahma ujud te keta ini le si kami enahen ku ama reje. Sepertinya bait bait syair tersebut, adalah ungkapan melengkan yang diselingi teka teki (ure ure) pantun bersambut

yang di balut peri bahasa seni bertutur sapa yang dalam istilah bahasa Gayo di sebut melengkan Melengkan Melainkan adalah ungkapan peri bahasa Gayo berupa tamsilan, sementara arti dari ungkapan tersebut, bisa bermakna lain. Yang di maksud adalah padi, ujungnya pasti beras, tapi bukan beras Melainkan beras pulut. Karena sumbernya tetap padi, tetapi padi arang (pedarang). Inilah warna tersendiri dari tradisi berbalas pantun dalam prosesi mengantar mempelai baik dalam sesi penerimaan dan penyerahan calon pengantin. Gecik Mongal adalah sosok tokoh Gayo yang terkenal ahli dalam bermelengkan. Tapi sangat disayangkan marwah bahasa Gayo yang terkemas dalam bahasa melengkan dan pepatah dan petitih Gayo telah hilang. Minsal, umpama,tamsil dan ibarat adalah bahagian dari bahasa komunikasi Gayo yang terkadang sulit untuk

dimaknai, terkadang mengharuskan kita untuk kembali memasang insting dan logika untuk membaca arti dari ungkapan kata Melengkan yang sebenarnya. PP nomor 48 tahun 2014 yang di tanda tangani oleh presiden Susilo Bambang Yudoyono seakan menghentikan langkah dan hilangnya seni bertutur Gayo yang satu ini. Eksistensi bahasa adat melengkan tamat sudah riwayatmu. Melengkan hilang oleh regulasi dan aturan peradaban baru. Melengkan adat betutur sapa Gayo, yang telah terwariskan dari generasi ke generasi, kini hanya menyisakan pelakunya saja, tanpa tahu kapan dan dimana lagi bahasa melengkan tersebut akan di perdengarkan kembali. Sadar atau tidak sadar bahwa 5 Kabupaten khususnya di wilayah tengah Provinsi Aceh. Punya tata cara tersendiri dalam pelaksanaan penyerahan calon pengantin sebelum dan sesudah pelaksanaan ijab kabul. Namun peraturan baru pemerintah melalui kementrian agama telah mengharuskan kedua calon pasutri menikah di kantor Urusan Agama (KUA). Kalaupun kita rindu dengan bait bait tutur kata melengkan, biasanya keluarga dari pihak mempelai harus mengeluarkan biaya senilai Rp. 600.000 (enam ratus ribu rupiah) untuk bisa melakukan kembali akad nikah di kampung tempat berlangsungnya acara pesta. Pemerintah pusat lewat kementrian pendidikan dan kebudayaan terus berupaya mempertahankan dan melestarikan kebudayaan dan menghormati kearifan lokal, sebagai mana tertera dalam peraturam menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 10 tahun 2014 tentang pedoman pelestarian tradisi. Disisi lain Pemerintah juga menjadi biang dari lenyapnya sebagian dari warisan tradisi budaya leluhur negeri ini terkait telah diterbitkannya PP nomor 48 tahun 2014, tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak. Maka sejak itu pula proses akad nikah bagi calon pasutri harus dilaksanakan di Kantor Urusan Agama (KUA) Peraturan tersebut juga berisi tentang Jenis Tarif Pendapatan

Negara Bukan Pajak (PNBP) yang ada di lingkungan Kementerian Agama. Pada intinya Peraturan pemerintah tersebut adalah tentang pengaturan tarif nikah agar tidak ada lagi kasus gratifikasi di kalangan penghulu dan Imam Kampung. Selain itu PP tersebut juga mengatur tentang dua kelompok tarif nikah, yakni nol rupiah bagi pengantin yang melakukan pencatatan pernikahan di dalam Kantor Urusan Agama (KUA) dan tarif Rp 600 ribu bagi pencatatan pernikahan di luar KUA atau di luar jam kerja penghulu. Lalu di mana hak otonomi dan ke khususan dari Provinsi Aceh. Majelis Adat Aceh, dan lembaga wali nanggro yang harus yang harus menjadi sorotan dalam hal ini. Karena kedua lembaga ini punya peran strategis dalam upaya mengembalikan marwah dan khazanah budaya Gayo yang mulai sirna. Karena salah satu tupoksi dari Wali Nanggro adalah mengawasi adat istiadat. Sapri Gumara seorang tokoh seniman dan budayawan tanah Gayo di bantu sejumlah aktivis pemerhati budaya terus melakukan upaya agar, agar proses adat melengkan dan tradisi tepung tawar dan lain sebagainya dapat kembali seperti semula. Selanjutnya proses akad nikah juga bisa di lakukan seperti sedia kala. Langkah langkah gerilyapun harus di tempuh, karena menurut Gumara Majelis adat aceh (MAA) sudah memberikan sinyal positif kearah itu. Tentu semua itu harus melalui mekanisme dan kerja keras semua pihak melalui proses dan waktu yang panjang untuk menyelesaikannya tuturnya kepada sejumlah awak media seniman dan budayawan pada pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) dalam sesi penyerahan Rempele di Anjungan Kabupaten Aceh Tengah beberapa waktu yang lalu. (Hamdani)