Kolokium Ajeng. PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari-Agustus 2010 di Laboratorium Zoologi Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

Seminar Ajeng Siti Fatimah G

Kolokium Departemen Biologi FMIPA IPB: Ria Maria

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lampiran 1 Ekstraksi dan isolasi DNA dengan metode GeneAid

PRAKATA. Alhamdulillah syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah swt., atas

Seminar Dewinta G

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Tabel 1. Jumah Sampel Darah Ternak Sapi Indonesia Ternak n Asal Sapi Bali 2 4

4.1. Alat dan Bahan Penelitian a. Alat Penelitian. No. URAIAN ALAT. A. Pengambilan sampel

The Origin of Madura Cattle

BAB 4. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

4 Hasil dan Pembahasan

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

MATERI DAN METODE. Materi. Tabel 1. Sampel Darah Sapi Perah dan Sapi Pedaging yang Digunakan No. Bangsa Sapi Jenis Kelamin

HASIL DAN PEMBAHASAN. DNA Genom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7

BAB III METODE PENELITIAN

Kolokium Liliani Isna Devi G

Kolokium Liliani Isna Devi G

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Bagan Alir Penelitian ini secara umum dapat digambarkan pada skema berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan diawali dengan preparasi alat dan bahan untuk sampling

BAB III METODE PENELITIAN. amplifikasi daerah HVI mtdna sampel dengan menggunakan teknik PCR;

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode

POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini terdapat lima tahapan penelitian yang dilakukan yaitu

BAHAN DAN METODE. Tahapan Analisis DNA S. incertulas

MATERI DAN METODE. Materi

BAHAN DAN METODE. Analisis Kekerabatan Rayap Tanah M. gilvus dengan Pendekatan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini

HASIL DAN PEMBAHASAN. Amplifikasi Daerah D-loop M B1 B2 B3 M1 M2 P1 P2 (-)

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari empat primer yang

III. Bahan dan Metode

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN. Oligonukleotida sintetis daerah pengkode IFNα2b sintetis dirancang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS VARIASI NUKLEOTIDA DAERAH D-LOOP DNA MITOKONDRIA PADA SATU INDIVIDU SUKU BALI NORMAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tubuh manusia tersusun atas sel yang membentuk jaringan, organ, hingga

PENDAHULUAN. Latar Belakang. masyarakat terhadap konsumsi susu semakin meningkat sehingga menjadikan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagi sel tersebut. Disebut sebagai penghasil energi bagi sel karena dalam

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kryptopterus spp. dan Ompok spp.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel. Penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel

3 Metodologi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. divisualisasikan padaa gel agarose seperti terlihat pada Gambar 4.1. Ukuran pita

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

ISOLASI DNA DAN AMPLIFIKASI FRAGMEN D-LOOP MITOKONDRIAL PADA IKAN Ompok hypophthalmus (Bleeker, 1846) DARI SUNGAI KAMPAR PROVINSI RIAU

Keanekaragaman Genetika Ikan Lais Cryptopterus spp. dari Propinsi Riau Berdasarkan Sitokrom-b DNA Mitokondria

MATERI DAN METODE. Kota Padang Sumatera Barat pada bulan Oktober Amplifikasi gen Growth

III. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Materi Sapi Perah FH

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk

II. BAHAN DAN METODE

PENGANTAR. Latar Belakang. Itik yang dikenal saat ini adalah hasil penjinakan itik liar (Anas Boscha atau

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

TINJAUAN PUSTAKA Penggerek Batang Padi di Indonesia Biologi S. incertulas (Walker)

ANALISIS KERAGAMAN GENETIK MUTAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) HASIL PERLAKUAN MUTAGEN KOLKISIN BERDASARKAN PENANDA MOLEKULER RAPD

Tabel 1. Komposisi nukleotida pada gen sitokrom-b parsial DNA mitokondria Cryptopterus spp.

BAB I PENDAHULUAN. Famili Columbidae merupakan kelompok burung dengan ciri umum tubuh

MATERI DAN METODE. Materi

METODE. Materi. Tabel 1. Jumlah Sampel DNA yang Digunakan dan Asal Pengambilan Sampel Darah.

Lampiran 1 Prosedur uji aktivitas protease (Walter 1984, modifikasi)

1 0,53 0,59 2 0,3 0,2 3 0,02 0,02 4 0,04 0,04 5 0,3 0,3 Ilustrasi rangkaian isolasi DNA tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

Hasil dan Pembahasan

LAPORAN II (ISOLASI DNA GENOM)

METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat Penelitian

Gambar 2.1 udang mantis (hak cipta Erwin Kodiat)


BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. benua dan dua samudera mendorong terciptanya kekayaan alam yang luar biasa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE Waktu dan Tempat Materi Sampel DNA Primer

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Sampel Pengambilan Sampel Ekstraksi DNA Primer

HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi mikroba secara molekuler dengan metode NCBI (National Center for Biotechnology Information)

VARIASI GEN CYT B MITOKONDRIA PADA IKAN BELIDA EVI ALFIAH TAUKHID G

HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji Kualitatif dan Kuantitatif Hasil Isolasi RNA

3. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sintesis fragmen gen HA Avian Influenza Virus (AIV) galur

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN PRAKATA DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT BAB I

BAB III METODE PENELITIAN. mengekstraksi DNA dari dari beberapa spesimen herbarium Rafflesia arnoldii

Transkripsi:

Kolokium Ajeng Ajeng Siti Fatimah, Achmad Farajallah dan Arif Wibowo. 2009. Karakterisasi Genom Mitokondria Gen 12SrRNA - COIII pada Ikan Belida Batik Anggota Famili Notopteridae. Kolokium disampaikan Tanggal 17 Desember 2009. Departemen Biologi FMIPA IPB. PENDAHULUAN Latar Belakang Ikan belida tergolong dalam Famili Notopteridae, genus Chitala dengan daerah persebaran meliputi India, Pakistan, Bangladesh, Srilanka, Nepal, Thailand dan Indonesia (Jawa, Sumatera dan Kalimantan). Ikan belida memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dagingnya yang enak dan pola sisiknya yang unik sehingga dimanfaatkan untuk konsumsi ataupun ikan hias, bahkan di Sumatera Selatan digunakan sebagai maskot dan pembuatan makanan khas lokal (Madang 1999). Secara umum populasi Chitala sp. di seluruh dunia terus menurun khususnya di Sumatra Selatan penurunan populasi terutama diakibatkan kerusakan habitat dan penangkapan langsung dari alam. Oleh karena itu, Conservation Assessment and Management Plan (CAMP) mengkategorikan Chitala sp. sebagai spesies langka (Sarkar et al. 2008). Pemerintah juga mengeluarkan SK Mentan No.716/Kpts/UM/ 10/1980 dan PP 7/1999 yang menyatakan bahwa semua jenis ikan dari genus Notopterus merupakan ikan yang dilindungi. Salah satu upaya untuk melestarikan ikan belida ialah dengan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya baik informasi morfologi maupun genetik. Informasi genetik antara lain didapatkan dengan melakukan karakterisasi genom mitokondria sebagai dasar aplikasi lanjutan yang terkait dengan populasi belida. Genom mitokondria hewan merupakan genom sitoplasmik yang diwariskan secara maternal, dan tidak mengalami rekombinasi. Dengan begitu, keragaman yang ditemukan pada genom mitokondria disebabkan oleh kejadian mutasi. Genom mitokondria terdiri atas 2 gen penyandi rrna, 22 trna, dan 13 protein yang terlibat dalam rangkaian rantai respirasi selular, dan satu ruas yang berfungsi sebagai pengontrol transkripsi yang dikenal sebagai dloop. Pada saat ini, genom mitokondria sangat populer dijadikan sebagai penanda molekular untuk mempelajari berbagai fenomena populasi hewan, baik analisis intraspesies maupun interspesies. page 1 / 102

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi runutan nukleotida genom mitokondria gen 12SrRNA-COIII pada ikan belida batik anggota Famili Notopteridae. Waktu dan Tempat Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari-Agustus 2010 di Laboratorium Zoologi Departemen Biologi, FMIPA, IPB. BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Alat-alat yang akan digunakan ialah Thermocycler TaKaRa MP4, Genomic DNA mini kit for fresh blood (Geneaid), PCR kit, dan beberapa labware. Metode Ekstraksi dan Isolasi DNA. Isolasi DNA akan dilakukan menggunakan Genomic DNA mini kit for blood (Geneaid) yang dimodifikasi. Sel-sel darah ikan belida yang disimpan dalam alkohol 70% dicuci dengan air destilata dua kali kemudian disuspensukan dalam bufer STE (NaCl 1M, Tris-HCL 10mM, EDTA 0.1mM, ph 8) hingga volume 350µl. Sel sel darah dilisis dengan SDS 1% dan proteinase K 0.125 mg/ml pada suhu 55oC selama 1 jam sambil dikocok pelan. Metode ekstraksi DNA selanjutnya mengikuti petunjuk Genomic DNA mini kit for fresh blood(geneaid). Amplifikasi dan Visualisasi Fragmen DNA. Amplifikasi genom mitokondria akan menggunakan primer yang didesain menggunakan Primer 3 ( http://frodo.wi.mit.edu/primer3/). Primer akan dilekatkan ke bagian yang paling page 2 / 102

conserved dari hasil pensejajaran genom mitokondria dari 7 spesies anggota Notopteridae yang ada di GeneBank (www.ncbi.nlm.nih.gov) (Tabel), pada ruas antara gen 12SrRNA sampai ke COIII dengan opsi: product size: 7000-9000, primer size: min 20 opt 24 max 27, Tm: min 56 opt 60 max 63, GC content: min 33% opt 48% max 55%. Reaksi PCR akan dilakukan dengan volume 25 µl yang komposisi pereaksi dan kondisinya akan dioptimasikan. Komposisi perteaksi yang akan dioptimasikan adalah konsentrasi MgCl2 dan dntp, sedangkan kondisi PCR yang akan dioptimasikan adalah suhu annealing. Produk PCR akan diuji menggunakan PAGE 6% dalam bufer 1x TBE (10 Mm Tris-HCL, 1 M asam borat, dan EDTA 0.1 Mm) yang dijalankan pada kondisi 180 Mv selama 40 menit. Selanjutnya DNA akan diwarnai dengan pewarnaan sensitif perak. Tabel Tujuh spesies anggota Notopteridae di GenBank No. 1 2 3 4 No. Akses AP00892 1 AP00892 2 AP00892 3 AP00892 4 Spesies No. Chitala blanci 5 Chitala lopis 6 Chitala ornata 7 No. Akses AP00892 5 AP00892 6 AP00892 7 Spesies Notopterus notopterus Papyrocranus congoensis Xenomystus nigri Notopterus notopterus Perunutan Produk PCR. Produk PCR berupa pita t primer akan dimurnikan untuk dijadikan cetakan dala akan menggunakan primer yang sama dengan sewa kemudian dijadikan input untuk mendesain primer be Analisis DNA Sequencing. Analisis runutan DNA a Evolutionary Genetics Analysis) (Kumar et al. 2008) d nukleotida dari tujuh spesies anggota Notopteridae. Rencana Kegiatan Penelitian page 3 / 102

Kegiatan 1 2 3 4 Ekstraksi dan isolasi DNA 5 Bulan ke6 Optimas page 4 / 102

page 5 / 102

page 6 / 102

page 7 / 102

page 8 / 102

page 9 / 102

page 10 / 102

page 11 / 102

page 12 / 102

page 13 / 102

page 14 / 102

page 15 / 102

page 16 / 102

page 17 / 102

page 18 / 102

page 19 / 102

page 20 / 102

page 21 / 102

page 22 / 102

page 23 / 102

page 24 / 102

page 25 / 102

page 26 / 102

page 27 / 102

page 28 / 102

page 29 / 102

page 30 / 102

page 31 / 102

page 32 / 102

page 33 / 102

page 34 / 102

page 35 / 102

page 36 / 102

page 37 / 102

page 38 / 102

page 39 / 102

page 40 / 102

page 41 / 102

page 42 / 102

page 43 / 102

page 44 / 102

page 45 / 102

page 46 / 102

page 47 / 102

page 48 / 102

page 49 / 102

page 50 / 102

page 51 / 102

page 52 / 102

page 53 / 102

page 54 / 102

page 55 / 102

page 56 / 102

page 57 / 102

page 58 / 102

page 59 / 102

page 60 / 102

page 61 / 102

page 62 / 102

page 63 / 102

page 64 / 102

page 65 / 102

page 66 / 102

page 67 / 102

page 68 / 102

page 69 / 102

page 70 / 102

page 71 / 102

page 72 / 102

page 73 / 102

page 74 / 102

page 75 / 102

page 76 / 102

page 77 / 102

page 78 / 102

page 79 / 102

page 80 / 102

page 81 / 102

page 82 / 102

page 83 / 102

page 84 / 102

page 85 / 102

page 86 / 102

page 87 / 102

page 88 / 102

page 89 / 102

page 90 / 102

page 91 / 102

page 92 / 102

page 93 / 102

page 94 / 102

page 95 / 102

page 96 / 102

page 97 / 102

page 98 / 102

page 99 / 102

page 100 / 102

page 101 / 102