1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pernapasan yaitu proses pertukaran oksigen dan karbondioksida antara udara dan sel-sel tubuh. Proses ini meliputi ventilasi (inspirasi dan ekspirasi), difusi oksigen dari alveolus paru ke darah dan karbondioksida dari darah ke alveolus, serta transport oksigen ke dalam sel dan karbondioksida dari sel tubuh (Company, 2000). Bronchitis adalah suatu peradangan pada bronchus yang disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme baik virus, bakteri, maupun parasit. Ada 2 jenis bronchitis yaitu bronchitis akut dan kronik (Muttaqin, 2008). PPOK menyerang pria dua kali lebih banyak daripada wanita, diperkirakan karena pria merupakan perokok yang lebih berat dibandingkan wanita, tetapi insidennya pada wanita semakin meningkat, dan stabil pada pria (Wilson, 1995). Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian di dunia. Di negara barat, kekerapan bronchitis diperkirakan sebanyak 1,3% diantara populasi. Di Inggris dan Amerika penyakit paru kronik merupakan salah satu penyebab kematian dan ketidakmampuan pasien untuk bekerja. Kekerapan setinggi itu ternyata mengalami penurunan yang berarti dengan pengobatan memakai
2 antibiotik. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa pada tahun 2002 PPOK menempati urutan kelima sebagai penyebab utama kematian di dunia dan diperkirakan pada tahun 2030 akan menjadi penyebab kematian ketiga di seluruh dunia. Menurut perkiraan WHO, terdapat 80 juta orang menderita PPOK derajat sedang sampai dengan berat. Lebih dari 3 juta orang meninggal karena PPOK pada tahun 2005, sekitar 5% dari jumlah semua kematian secara global. Diperkirakan 12 juta orang Amerika menderita bronchitis kronis. PPOK merupakan sebab terbanyak kelima dari kematian pada orang berusia 45-64 tahun, dan merupakan sebab tersering keempat dari kematian pada usia dibawah 65 tahun. Penyakit infeksi di Indonesia yang banyak menimbulkan kematian adalah penyakit infeksi saluran pernapasan baik itu pernapasan atas atau bawah, yang bersifat akut atau kronis. Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA) ialah infeksi akut yang dapat terjadi disepanjang saluran napas (telinga tengah, cavum pleura, dan paranasalis) (Ngastiyah, 2005). Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, penyakit saluran napas menduduki peringkat ketiga penyebab kematian utama di Indonesia setelah sistem sirkulasi, infeksi, dan parasit. Hasil survei penyakit tidak menular oleh Direktorat Jenderal PPM & PL di 5 Rumah Sakit Propinsi di Indonesia (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Sumatera Selatan) pada tahun 2004, menunjukkan
3 PPOK menempati urutan pertama penyumbang angka kesakitan (35%), diikuti asma bronkial (33%), kanker paru (30%) dan lainnya (2%) (Depkes RI, 2004). Pada karya tulis ini, penulis akan membahas tentang inflamasi yang terjadi pada salah satu bagian dari saluran pernafasan (bronchus) yaitu Bronchitis. Dengan meninjau dari latar belakang di atas, jelaslah bahwa Bronchitis sangat memerlukan penanganan dan perawatan yang lebih intensif, cepat, dan tepat dengan didukung penggunaan teknologi yang lebih menitikberatkan asuhan keperawatan pada pembebasan jalan nafas dari sumbatan atau kotoran, pemberian oksigen, pemenuhan nutrisi dan hidrasi mencegah komplikasi serta masalah-masalah lain yang meliputi bio-psiko dan spiritual dengan kerjasama sesama teman maupun kolaborasi dengan instansi kesehatan lain dalam mengatasi segala masalah kesehatan klien serta menekan terjadinya akibat yang lebih buruk. Upaya yang penting dalam penyembuhan dengan perawatan yang tepat merupakan tindakan utama dalam menghadapi pasien Bronchitis untuk mencegah komplikasi yang lebih fatal dan diharapkan pasien dapat segera sembuh kembali. Intervensi keperawatan utama adalah mencegah ketidakefektifan jalan nafas. Agar perawatan berjalan dengan lancar maka diperlukan kerjasama yang baik dengan tim kesehatan lainnya, serta dengan melibatkan pasien dan keluarganya. Berhubungan dengan hal
4 tersebut di atas, penulis tertarik untuk memberikan Asuhan Keperawatan Bronchitis dengan metode masalah yang sistematis melalui keperawatan. B. Tujuan penulisan 1. Tujuan Umum Mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Bronchitis dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang tepat dan akurat. 2. Tujuan Khusus a. Mampu mendiskripsikan pengkajian pada kasus Bronchitis. b. Mampu mendiskripsikan rencana keperawatan terhadap masalah yang timbul sesuai dengan prioritas masalah. c. Mampu mendiskripsikan dan melakukan implementasi keperawatan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. d. Mampu mendiskripsikan evaluasi tindakan keperawatan pada klien dengan Bronchitis. C. Metode penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah adalah metode deskriptif yang berbentuk studi kasus. Pendekatan proses keperawatan terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :
5 1. Anamnesa ( wawancara ) Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara aktif, mencari informasi secara langsung terkait dengan data dan informasi yang diperlukan baik melalui Allow anamnesa maupun Auto anamnesa. Penulis memperoleh data dengan cara menanyakan kepada pasien, keluarga pasien, perawat, dokter, dan petugas kesehatan lainnya mengenai perjalanan penyakit dan hal-hal lain yang berhubungan dengan penyakit tersebut. 2. Observasi Upaya mendapatkan data secara langsung melalui pengamatan dan melakukan pemeriksaan fisik untuk memperoleh data objektif dari klien. Pengadaan pengamatan dan perawatan langsung terhadap keadaan pasien serta perkembangan penyakit dengan melakukan asuhan keperawatan. 3. Studi Dokumentasi Mempelajari data-data yang diperoleh dari klien dan mendokumentasikan data yang telah dikumpulkan. Pengumpulan data tentang keadaan pasien dari catatan medik, catatan perawatan, hasil laboratorium, serta pemeriksaan lain. 4. Studi Pustaka Mendapatkan keterangan yang rinci yang digunakan sebagai landasan teori dari berbagai macam referensi.
6 D. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab, yaitu : BAB I : Berisi tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II : Berisi tentang konsep dasar yang meliputi pengertian, anatomi dan fisiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, komplikasi, penatalaksanaan, pengkajian fokus, pathways keperawatan, diagnosa keperawatan, dan fokus intervensi. BAB III : Berisi tentang tinjauan kasus yang membahas kasus pasien, meliputi pengkajian,, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi, evaluasi, dan pathways keperawatan kasus. BAB IV : Berisi tentang pembahasan kasus yang bertujuan untuk menemukan kesenjangan antara konsep teori dan fakta kasus yang ada mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. BAB V : Penutup yang berisi kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA