PERBEDAAN KECEPATAN RESPON BERKEMIHYANG DILATIH DELAY URINATION DAN TIDAK DILATIHPADAPASIEN SECTIO CAESAREA POST UP KATETER DI RSUD AMBARAWA ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

TUGAS MANDIRI 1 Bladder Training. Oleh : Adelita Dwi Aprilia Reguler 1 Kelompok 1

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH MASASE UTERUS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DOMISILI DEMAK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

EFEKTIFITAS METODE KANGURU TERHADAP KECUKUPAN ASI PADA BAYI CUKUP BULAN DI RB KHADIJAH MEDAN TAHUN 2010

TUGAS MADIRI BLADDER TRAINING

Pengaruh Penyuluhan Tentang Mobilisasi Dini Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Post Sectio

BAB III METODE PENELITIAN. setelah dilaksanakan intervensi ( Arikunto, 2006) dengan menggunakan. Intervensi A 1. Bladder training

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

METODE MEMPERBANYAK PRODUKSI ASI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DENGAN TEHNIK MARMET DAN BREAST CARE DI RSUD KARANGANYAR

PENGARUH BLADDER TRAINING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. panggul atau ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM HJ. A BANJARMASIN ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu hamil. Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

Analisa Faktor Ibu Bersalin Dengan Kejadian Seksio Sesarea (Di RSUD Kota Salatiga Tahun 2011) Margareta Rinjani Dosen Tetap Akbid Adila Bandar Lampung

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

Pengaruh ROM Aktif Asistif Terhadap Peristaltik Usus Pada Pasien Post Operasi Dengan General Anestesi Di RSUD Ambarawa

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI IBU PASCASALIN DENGAN SEKSIO SESARIA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita subur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009

PENGARUH DISCHARGE PLANNING TERHADAP KEMAMPUAN IBU POST SECTION CAESAREAN DALAM MERAWAT BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan bayi dengan sempurna. Ada dua persalinan yaitu persalinan

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

1

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP PENGETAHUAN DAN MINAT PENGGUNA KONTRASEPSI MAL DI PONET GROBOGAN GROBOGAN JAWA TENGAH

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

Kata kunci: mobilisasi dini, penyembuhan luka operasi, sectio caesarea(sc)

Jujuren Br. Sitepu Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Keperwatan Gigi. Abstrak

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PERISTALTIK USUS PASCA OPERASI SESAR DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan termasuk ke dalam penelitian eksperimen-kuasi (quasi

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kondisi tertentu proses kehamilan harus dilakukan dengan operasi. caesar atau lebih dikenal dengan sectio caesarea.

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

PENGARUH STATIK KONTRAKSI TERHADAP KECEPATAN KEMBALINYA PERISTALTIK USUS PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA (SC)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

Ns. Zahlimar, S.Kep, M.Kep Dosen Akper Setih Setio Muara Bungo ABSTRAK

HUBUNGAN MOBILISASI DINI TERHADAP KESEMBUHAN LUKA PADA PASIEN SECTIO CAESAREA DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah praeksperimen dengan pendekatan static

PENELITIAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA PEMAKAIAN IUD POST PLASENTA. Risneni*, Mugiati*

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan

EFEKTIFITAS MOBILISASI DINI TERHADAP PENYEMBUHAN PASIEN PASCA SEKSIO SESAREA DI RSUD. Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2010

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Masa Nifas Terhadap Kemampuan Perawatan Mandiri Ibu Nifas Post Sectio Caesarea (SC)

Referat Fisiologi Nifas

SATUAN ACARA PENYULUHAN DETEKSI DINI PADA CA MAMAE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSIO UTERI HARI KETIGA PADA IBU POSTPARTUM DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI BENIS JAYANTO NGENTAK, KUJON, CEPER, KLATEN

PERANAN MOBILISASI DINI TERHADAP PROSES INVOLUSI PADA IBU POST PARTUM (Studi di Polindes Rabiyan Puskesmas Bunten Barat Kabupaten Sampang)

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

FAKTOR PEMILIHAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA TANPA INDIKASI MEDIS DI RSU BUNDA THAMRIN MEDAN

HUBUNGAN PERAN BIDAN DENGAN PENGETAHUAN IBU DALAM PERAWATAN LUKA POST SECTIO CAESARE DI RUANG NIFAS BLUD RSUD KOTA LANGSA 2015

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

HUBUNGAN PERSALINAN KALA II LAMA DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU. LAHIR DI RSUD.Dr.H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN Husin :: Eka Dewi Susanti

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua

BAB III KERANGKA KONSEP

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

HUBUNGAN RIWAYAT SECTIO CAESAREA DENGAN VBAC (VAGINAL BIRTH AFTER CAESAREA) DI RSUD ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2012.

APGAR SCORE PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM PASCA RESUSITASI JANTUNG PARU

BAB V PEMBAHASAN. terbanyak mempunyai kelompok umur tahun yaitu sebanyak 37

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlative research, atau

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III STANDAR OPERATIONAL PROSEDURE BLADDER TRAINING

BAB I PENDAHULUAN. keluar kandung kemih melalui kateter urin secara terus menerus. kemih yang disebut dengan bladder training.

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. para ibu ingin melaksanakan fungsi ini dengan cara yang mereka

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

Transkripsi:

PERBEDAAN KECEPATAN RESPON BERKEMIHYANG DILATIH DELAY URINATION DAN TIDAK DILATIHPADAPASIEN SECTIO CAESAREA POST UP KATETER DI RSUD AMBARAWA Novi Widyaningsih*), Ns. Wagiyo, M.Kep., Sp.Mat **) *)Mahasiswa Program Studi S.1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang ** )Dosen Program Studi S.1 Ilmu Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK Sectio caesarea yaitu tindakan operasi untuk mengeluarkan bayi dengan melakukan insisi atau pemotongan pada kulit, otot perut, serta rahim ibu. Pasien post sectio sesarea setelah pelepasan kateter mengalami penurunan tonus otot kandung kemih sehingga pasien tidak bisa menahan BAK (urgensi). Salah satu tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk membantu mengembalikan fungsi kandung kemih yaitu dengan cara delay urination. Delay adalah pelatihan kandung kemih yang mengharuskan pasien menunda berkemih, melawan atau menghambat sensasi urgensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kecepatan respon berkemih yang dilatih delay urination dan tidak dilatih pada pasien sectio caesarea post up kateter di RSUD Ambarawa. Jenis peneltian ini adalah quasi experiment, dengan desain penelitian post test only non equivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum dengan sectio caesarea, dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata rentang BAK pada kelompok yang diberi delay urination adalah 193 menit 20 detik dengan standar deviasi 32,823. Sedangkan rerata rentang BAK pada kelompok yang tidak diberi delay urination adalah 52 menit 40 detik dengan standar deviasi 23,745. Hasil uji statistik menggunakan independent-t test diperoleh nilai p=0,000 dengan perbedaan rerata yaitu 140,667, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan kecepatan respon berkemih yang dilatih delay urination dan tidak dilatih pada pasien sectio caesarea post up kateter di RSUD Ambarawa. Saran yang diberikan hendaknya sebelum pelepasan kateter dilatih delay urination karena bertujuan untuk mengembalikan fungsi kandung kemih pada ibu sectio caesarea. Kata Kunci : Sectio Caesarea, Delay

PENDAHULUAN Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat melahirkan bayi yang sempurna. Ada dua cara persalinan, yaitu persalinan lewat vagina, lebih dikenal dengan persalinan normal atau alami dan persalinan dengan operasi caesar atau sectio caesarea yaitu tindakan operasi untuk mengeluarkan bayi dengan melakukan insisi atau pemotongan pada kulit, otot perut, serta rahim ibu (Suririnah, 2008, hlm. 183). Prosedur sectio caesarea tidak hanya memberikan efek yang positif pada pasien namun juga menimbulkan efek negatif, salah satunya efek dari anestesi yang digunakan pada pembedahan. Anestesi ini memperlambat kecepatan glomerulus, sehingga keluaran urin akan menurun. Ini akan menyebabkan ketidakmampuan merasakan kandung kemih yang penuh dan tidak mampu memulai atau menghentikan mikturisi. Adapun faktor yang mempengaruhi eliminasi urin yaitu frekuensi, nokturia, urgensi, disuria, enuresis, inkontinensia, retensi, dan kandung kemih neurogenik (Barbara Kozier et al., 2010, hlm.860). Pasien post sectio sesarea setelah pelepasan kateter mengalami penurunan tonus otot kandung kemih sehingga pasien tidak bisa menahan BAK (urgensi). Salah satu tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk membantu mengembalikan fungsi kandung kemih yaitu dengan cara delay urination. Delay adalah pelatihan kandung kemih yang mengharuskan pasien menunda berkemih, melawan atau menghambat sensasi urgensi. Berkemih dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan bukan sesuai dengan desakan untuk berkemih (Kozier, et al., 2010, hlm.873). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kecepatan respon berkemih yang dilatih delay urination dan tidak dilatih pada pasien sectio caesarea post up kateter di RSUD Ambarawa. METODELOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahquasi experiment, dengan desain penelitian post test only non equivalent control group. Pada penelitianpost test only non equivalent control group ini pengukuran dilakukan setelah kelompok intervensi diberikan

perlakuan, kemudian hasil pengukuran atau observasi dibandingkan dengan hasil observasi pada kelompok kontrol (Sugiyono, 2008, hlm.112). Rancangan ini bertujuan untuk mengetahuiperbedaan kecepatan respon berkemih yang dilatih delay urination dan tidak dilatih pada pasien sectio caesarea post up kateter. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2009, hlm.68).populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum dengan sectio caesarea di RSUD Ambarawa pada bulan Maret-April 2017. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti, pasien sectio caesarea pada tahun 2015 sebanyak 552 pasien.jadi setiap bulannya kurang lebih 46-50 pasien. Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2014, hlm. 171). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien post partum dengan sectio caesarea yang telah dilepas kateternya serta telah memenuhi kriteria inklusi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Analisis univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi responden dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan tabel tersebut variabel-variabel yang diteliti kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menguraikannya secara rinci (Setiawan & Saryono, 2010, hlm.178).setelah dilakukan pengumpulan data kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk mendapatkan data dalam bentuk tabulasi, dengan cara memasukkan seluruh data kemudian diolah secara statistik deskriptif untuk memperoleh, mean, median, standar deviasi, dan persensi yang akan peneliti tampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan usia ibu dengan persalinan sectio caesarea di RSUD Ambarawa bulan Maret-April 2017 Parit as Diberi Delay Frekuen si (n) Prosenta se (%) Tidak Diberi Delay Frekuen Prosenta si se (%) (n) 1 12 80,0 14 93,3 2 3 20,0 1 6,7 Total 15 100 15 100

Berdasarkan tabel 1 diperoleh hasil bahwa rerata usia responden pada kelompok yang diberi delay urination adalah 27 tahun dengan standar deviasi 2,295 dan rerata usia responden pada kelompok yang tidak diberi delay urinationa dalah 27 tahun dengan standar deviasi 1,710. Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran karakteristik responden pada ibu post sectio caesarea menunjukkan hasil bahwa responden yang paling banyak adalah usia 28 tahun pada kelompok yang diberikan delay urination dan tidak diberikan delay urination. Hal ini dikarenakan usia tersebut merupakan usia produktif, yaitu wanita yang memiliki organ reproduksinya berfungsi dengan baik, pada masa ini wanita memiliki kesempatan untuk hamil dan melahirkan (Detiana, 2010, hlm.52). Tabel 2 Karakteristik responden berdasarkan paritas ibu dengan persalinan sectio caesarea di RSUD Ambarawa bulan Maret-April 2017 Usia Diberi Delay Tidak Diberi Delay N 15 15 Min 21 25 Maks 30 30 Rerata 27,47 27,27 SD 2,295 1,710 Berdasarkan tabel 2 diperoleh hasil bahwa responden dengan persalinan pertama pada kelompok yang diberi delay urinationsebanyak 12 (80,0%) responden dan persalinan kedua sebanyak 3 (20,0%) responden. Pada kelompok yang tidak diberi delay urination responden dengan persalinan pertama sebanyak 14 (93,3%) responden dan persalinan yang kedua sebanyak 1 (6,7%) responden. Pada wanita yang pernah melakukan sectio caesarea sebelumnya biasanya kembali mengalami hal yang sama pada kehamilan dan persalinan berikutnya, hal ini disebabkan karena mengingat adanya bahaya ruptura uteri karena sectio caesarea sebelumnya. Namun wanita yang pernah mengalami sectio caesarea sebelumnya dapat diperbolehkan untuk bersalin pervaginam kecuali jika sebab sectio caesarea sebelumnya adalah mutlak karena adanya kesempitan panggul (William R, 2010, hlm. 635). Tabel 3 Karakteristik responden berdasarkan rentang waktu BAK ibu dengan persalinan sectio caesarea di RSUD Ambarawa bulan Maret-April 2017

Respon Berkemih Diberi Delay Berdasarkan tabel 3 diperoleh hasil bahwa rerata rentang waktu BAK pada kelompok yang diberi delay urination adalah 193 menit 20 detik dengan standar deviasi 32,823. Sedangkan rerata rentang waktu BAK pada kelompok yang tidak diberi delay urination adalah 52 dengan standar deviasi 23,745. menit 40 detik Hasil penelitian didapatkan rerata rentang waktu BAK pada kelompok yang diberi delay urination adalah 193 menit 20 detik dengan standar deviasi 32,823. Sedangkan rerata rentang waktu BAK pada kelompok yang tidak diberi delay urination adalah 52 menit 40 detik dengan standar deviasi 23,745. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh latihan delay urination pada pasien yang terpasang kateter dapat meningkatkan kontrol pada dorongan atau rangsangan dalam berkemih. Tidak Diberi Delay N 15 15 Min 150 20 Maks 240 100 Rerata 193,33 52,67 SD 32,823 23,745 Tabel 4 Perbedaan kecepatan respon berkemih yang dilatih delay urination dan tidak dilatih pada pasien sectio caesarea post up kateter di RSUD Ambarawa bulan Maret-April 2017 Rentang BAK Diberi delay urination Tidak diberi delay urination Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa rerata rentang BAK pada kelompok yang diberi delay urination adalah 193 menit 20 detik dengan standar deviasi 32,823. Sedangkan rerata rentang BAK pada kelompok yang tidak diberi delay urination adalah 52 Perbedaan Rerata standar deviasi 23,745. IK (95%) Lower Upper 140,667 119,240 162,093 0,000 menit 40detik dengan Pada uji statistik perbedaan kecepatan respon berkemih yang dilatih delay urination dan tidak dilatih pada pasien sectio caesarea post up kateter di RSUD Ambarawa diperoleh nilai p=0,000 dengan perbedaan rerata yaitu 140,667, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan kecepatan respon berkemih yang dilatih delay urination dan tidak dilatih pada pasien sectio caesarea post up kateter di RSUD Ambarawa. P

Dari hasil rata-rata rentang waktu BAK pada kelompok yang dilakukan delay urination didapatkan hasil yaitu sebesar 193 menit 20 detik, sedangkan pada kelompok yang tidak dilakukan delay urination didapatkan hasil yaitu 52 menit 40 detik. Perbedaan selisih rentang waktu BAK yang dilakukan delay urination dan yang tidak dilakukan delay urination adalah 146 menit 40 detik sehingga dapat disimpulkan bahwa dilakukan delay urination lebih efektif dalam menahan berkemih pada pasien paska sectio caesarea post up kateter. SIMPULAN 1. Rata-rata usia responden pada kelompok yang diberi delay urination adalah 27 tahun dan ratarata usia responden pada kelompok yang tidak diberi delay urination adalah 27 tahun. Rata-rata paritaspada kelompok yang diberi delay urination yaitu paritas pertama sebanyak 12 (80,0%) responden dan paritas kedua sebanyak 3 (20,0%) responden dan pada kelompok yang tidak diberi delay urination yaitu paritas pertama sebanyak 14 93,3%) responden dan paritas kedua sebanyak1 (6,7%) responden. 2. Hasil rata-rata rentang waktu BAK pada kelompok yang dilakukan delay urination didapatkan hasil yaitu sebesar 193 menit 20 detik, sedangkan pada kelompok yang tidak dilakukan delay urination didapatkan hasil yaitu 52 menit 40 detik.perbedaan selisih rentang waktu BAK yang dilakukan delay urination dan yang tidak dilakukan delay urination adalah 146 menit 40 detik. 3. Ada perbedaan kecepatan respon berkemih yang dilatih delay urination dan tidak dilatih pada pasien sectio caesarea post up kateter di RSUD Ambarawa dengan nilai p=0,000. SARAN 1. Bagi Rumah Sakit dan Masyarakat Penelitian ini disarankan digunakan sebagai bahan untuk memberikan informasi berupa penyuluhan kepada pasien di Rumah Sakit sehingga dapat menambah pengetahuan kepada ibu tentang delay urination. 2. Bagi pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini disarankan dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam proses pembelajaran tentang manfaat delay urination dalam mengatasi

masalah perkemihan pada pasien sectio caesarea post up kateter. 3. Bagi perkembangan Ilmu Keperawatan Dengan terlaksananya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang manfaat delay urination dan pengaruhnya terhadap respon berkemih pasca kateterisasi kepada masyarakat terutama bagi ibu bersalin (sectio caesarea). 4. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang delay urination dengan mengamati adanya faktor perancu misal obat dan dapat dilakukan pada respon dengan karakteristik yang berbeda. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Hidayat, Alimul A. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nursalam & Baticaca. (2014). Metodologi penelitian ilmu Kkperawatan: pendekatan praktis edisi 3. Jakarta: Salemba Medika. Setiawan, A & Saryono. (2010). Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1, dan S2. Jakarta: Nuha Medika Detiana, Pilia. (2010). Hamil Aman dan Nyaman di Atas Usia 30 Tahun. Yogyakarta: PT. Buku Kita Oxorn Harry & William R. Foste.(2010). Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica DAFTAR PUSTAKA Suririnah.(2008). Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Kozier, B., Erb,G., Berman, A., & Snyder,S.J.(2010).Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta : EGC