METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. survei dengan tipe explanatory research atau penelitian penjelasan, yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN Metode dan Jenis Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi Jl. Sisingamangaraja No. 10 Pekanbaru. penulis menggunakan jenis data sebagai berikut;

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksplanatori (explanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tentang pengaruh pendidikan dan motivasi terhadap kinerja karyawan BNI syari ah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Definisi konseptual, Operasional dan Pengukuran Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Riau, jalan Jendral Sudirman Pekanbaru Riau. Untuk melakukan penelitian ini maka yang digunakan adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PKS Sei Tapung yang berlokasi di Desa Tandun, Kecamatan Tandun, Kabupaten

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan KH. Ahmad Dahlan No. 90 Pekanbaru Riau. ketersediaan data di lapangan. (Sanusi, 2011:104)

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB IV METODOLOGI RISET

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pakning Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini dimulai sejak bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat.

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. di Jln. Raya Merak Km. 3, Merak Banten. Waktu penelitian dilaksanakan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan, salah satunya adalah berdasarkan fungsi variable, yaitu : 1. Variable dependen (dependent variable)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Jalan D.I Panjaitan Bangking. Dengan pertimbangan memudahkan penulis

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

41 BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei dengan tipe explanatory research atau penelitian penjelasan, yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh variabel-variabel. Menurut Singarimbun dan Efendi (1995), penelitian explanatory research ditujukan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis, yaitu untuk menjelaskan pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap kepuasan kerja karyawan di SPPBE PT Chunur Company Cianjur Jawa Barat. 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di SPPBE PT Chunur Company yang berjumlah 70 orang. Menurut Arikunto (1996) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan populasi studi atau disebut juga populasi studi sensus. 41

4 3. Metode Pengumpulan Data 3..1 Data primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau langsung melalui obyeknya. Pengumpulan data ini biasanya dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada obyek penelitian dan diisi secara langsung oleh responden. Data dalam penelitian ini diperoleh langsung dari sumbernya dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil jawaban dari penyebaran kuesioner kepada karyawan SPPBE PT Chunur Company. 1) Wawancara Teknik pengumpulan data dengan wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan pertanyaan lisan kepada subyek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari permasalahan yang biasanya terjadi karena sebab-sebab khusus yang tidak dapat dijelaskan dengan kuesioner. ) Kuisioner Teknik pengumpulan data dengan kuesioner merupakan satu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan responden akan memberikan respon terhadap pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Dalam kuesioner ini nantinya akan digunakan model pertanyaan tertutup, yakni bentuk pertanyaan yang sudah disertai alternatif jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.

43 3.. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara. Data sekunder didapatkan dari arsip yang dimiliki organisasi/instansi, studi pustaka, penelitian yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian ini data sekunder berupa laporan, berkas atau catatan yang diperoleh dari SPPBE PT Chunur Company yang dapat mendukung dalam memperdalam dan mempertajam analisis pembahasan hasil penelitian. 3.3Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian adalah hal-hal yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Sekaran, 006). Penelitian ini menguji dua variabel yaitu variabel independen dan varibel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah motivasi intrinsik yang terdiri dari (keinginan dan harapan, kebutuhan dan tingkat pendidikan) dan motivasi ekstrinsik yang terdiri dari (kompensasi dan lingkungan kerja), sedangkan variabel dependen adalah kepuasan kerja karyawan. No. Definisi Operasional Variabel Indikator Jenis data 1. Variabel Bebas Motivasi intrinsik yang terdiri dari : Keinginan dan harapan pribadi (X 1 ) : sehubungan dengan faktor Interval kebutuhan, karyawan mempunyai keinginan yang tidak putus-putusnya, karena itu semua kebutuhan adalah tidak pernah dapat dipenuhi secara sempurna. Untuk memenuhinya karyawan Bekerja bersemangat jika keinginan di tanggapi pimpinan/kantor Harapan agar pimpinan memperhatikankesejahteraan pegawai Pemenuhan kebutuhan dan fasilitas kerja Adanya penghargaan atas prestasi kerja

44 berusaha dengan keras dan senantiasa mengembangkan potensi dirinya sehingga menghasilkan yang terbaik.( Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim, Prabu : 005). Cronbach s Alpha (α) sebesar 0,63. Kebutuhan (X ) adalah merupakan dorongan kepentingan yang ada dalamdiri setiap karyawan. Sehubungan dengan pekerjaan, maka kepentingan karyawan, disamping untuk memenuhi kebutuhan dasarnya organisasi juga merupakan wadah bagi pengembangan dirinya.( Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim, Prabu : 005). Cronbach s Alpha (α) sebesar 0,76 3. Tingkat Pendidikan (X 3 ): Merupakan karakteristik karyawan yang menjadi sumber status yang penting dalam organisasi. Pendidikan adalah lambang dari status yang tinggi dan jenjang kepangkatan yang tinggi pula. Semakin tinggi pendidikan seseorang yang dicapai, semakin besar keinginan untuk memanfaatkanpengetahuan dan keterampilan.( Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim, Prabu : 005). Cronbach s Alpha (α) sebesar 0,71 4. Motivasi Ekstrinsik yang terdiri dari : Kompensasi (X 4 ) adalah semua Pekerjaanmenyenangkan dan sesuai dengan keinginan Kondisi tempat kerja sangat baik Saling membantu dan mendukung dalam bekerja Hargai waktu & pedoman kerja Budaya kerja pegawai Keinginan dibantu rekan lain Mampu bersaing Pekerjaan sesuai pendidikan Pendidikan memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan Perbedaan gaji antarbagian dalam perusahaansudah sesuai denganharapan Interval Interval Interval

45 balas jasa yang diterima seorang karyawan dari perusahaannya sebagai akibat dari jasa atau tenaga yang telah diberikannya pada perusahaan tersebut. ( Skripsi Pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan PT. Slamet Langgeng Purbalingga dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening., Anoki Herdian Dito : 010). Cronbach s Alpha (α) sebesar 0,88 5. Lingkungan kerja (X 5 ) : Lingkungan / kondisi kerja yang kondusif akan membangkitkansemangat atau gairah bekerja para karyawan, atau dengan kata lain lingkungan kerja yang baik seperti penyusunan tempat kerja, tata ruang dan alat perlengkapan kantor yang baik, akan membantu kelancaran proses pelaksanaan tugas. ( Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim, Prabu : 005). Cronbach s Alpha (α) sebesar 0,87 6. Variabel terikat : Kepuasan kerja (Y) merupakan refleksi dari seorang karyawan terhadap pekerjaannya yang timbul bukan hanya sebagai hasil interaksi antara karyawan dengan pekerjaannya, tetapi juga dengan lingkungan kerja, situasi dan kondisi kerja serta rekan kerja karyawan. ( Skripsi Analisis hubungan antara stres kerja dengan kepuasan kerja karyawan berdasarkan gender., Hafni Anitawidanti : 010). Cronbach s Alpha (α) sebesar 0,8 Bonus yang diberikan perusahaan sebanding dengan waktu kerja lembur Perusahaan memperhatikan pemenuhan kebutuhandan fasilitas karyawan Tunjangan yang diterima sesuai harapan Besarnya jaminan kecelakaan kerja sudah sesuai dengan resiko pekerjaan Gaji secara keseluruhan sesuai dengan usaha yang dikeluarkan Puas dengan jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK) yang diberikan perusahaan Ketersediaan fasilitas dan alat bantu kerja Lingkungan kerja sangat mendukung Keamanan tempat kerja terjamin Gaji diterima cukup Selain gaji ada bonus dan lainlain Atasan sangat membantu Atasan selalu memberi pengarahan Pendelegasian tugas Hadiah atas prestasi Status jabatan sesuai keahlian Kesempatan untuk melakukan hal yang berbeda dari waktu ke waktu. Besarnya gaji yang di terima dan pekerjaan yang harus dilakukan. Rekan kerja memberikan dukungan yang cukup Kesempatan untuk maju dalam pekerjaan anda. Kondisi kerja Cara rekan sekerja bergaul antara satu dengan yang lain. Interval Interval

46 3.4 Metode Analisis Data 3.4.1 Skoring Dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala ini umumnya berisi bagian skala terhadap semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti dalam kuisioner. Model Skala Likert digunakan dengan 5 jawaban yaitu: SS: Sangat Setuju dengan skor 5 S: Setuju dengan skor 4 N: Netral dengan skor 3 TS: Tidak Setuju dengan skor STS : Sangat Tidak Setuju dengan skor 1 3.4. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 1998:160). Agar diperoleh kesahihan dan keterandalan instrumen, maka sebelum instrumen digunakan sebagai alat pengumpul data dilakukan uji coba. Uji

47 validitas digunakan teknik uji validitas internal dengan korelasi product moment dari pearson sebagai berikut : r xy = NΣXY ( ΣX )( ΣY ) [ NΣX ( ΣX ) ][ NΣY ( ΣY ) ] Dimana : r xy :Nilai koefosien korelasi X :Skor butir Y :Skor total N :Jumlah responden Σ X :Jumlah kuadrat nilai X Σ Y :Jumlah kuadrat nilai Y Hasil perhitungan r xy dikonsultasikan dengan harga r kritik product moment dengan taraf signifikan 5%. Jika harga r hitung > r tabel maka dikatakan item soal itu valid. 3.4.3 Uji Reabilitas Reliabilitas instrumen menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen itu baik (Arikunto, 1998:170) Tes ini digunakan atau dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu variable dikatakan reliable (layak) digunakan untuk penelitian. r = 1

48 Keterangan : r :Reliabilitas instrumen k : Banyaknya butir sosial Σ σb :Jumlah varians butir σ 1 : Varians total Untuk mencari varian butir digunakan rumus : σ Σ( X = Σ( X ) ) N N Keterangan : σ :Varians tiap butir x :Jumlah skor butir N :Jumlah responden Hasil uji reliabilitas angket penelitian selanjutnya dikonsultasikan dengan harga r product moment pada taraf signifikan 5%. Jika harga r>r tabel maka instrumen dikatakan reliabel. dan sebaliknya jika r r tabel maka instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel. 3.4.4 AnalisisRegresi Linier Berganda Model ini digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan membuat persamaan garis regresi linier berganda. Persamaan model regresi berganda menurut Awat (1995) adalah: Y= a + β 1 X 1 + β X + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + e Keterangan: Y = Kepuasan kerja

49 a X 1 X X 3 X 4 X 5 = Konstanta = Keinginan dan Harapan = Kebutuhan = Tingkat Pendidikan = Kompensasi = Lingkungan Kerja Β 1 - β 5 = Intercept/Koefisien Regresi e = Standar Error 3.4.5 Uji Asumsi Klasik 1) Pengujian Normalitas Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi tersebut variabel dependen, variabel independen, atau keduanya berdistribusi normal atau tidak yaitu digunakan uji Kolmogorov-Smirno. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows. Residual dikatakan berdistribusi normal jika signifikasi lebih besar dari 5% atau 0,05 (Ghozali, 007). Langkah lain yang dapat ditempuh untuk menguji apakah model regresi dalam penelitian ini memiliki distribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari grafik normal probability plot. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari

50 diagonal dan tidak mengikuti garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 007). ) Pengujian Gejala Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabelvariabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antara sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi di dalam model regresi nilai R yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi adalah sebagai berikut: a. Nilai R yang dihasilkan oleh suatu empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikasi terhadap variabel dependen. b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.09), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya () variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas

51 variabel independen yang terpilih tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF-1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai contoh nilai tolerance = 0.01 sama dengan tingkat kolonieritas 0.95. Walaupun multikolonieritas dapat dideteksi dengan nilai Tolerance dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel independen mana sajakah yang saling berkolerasi (Ghozali, 007). 3) Pengujian Autokorelasi Untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara kesalahan pengganggu pada peroide sebelumnya dari serangkaian data atau pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (time series and cross sectional). Untuk itu alat yang digunakan adalah Durbin-Waston. Jika nilai Durbin-Waston signifikasi, berarti model persamaan linear adalah salah satu misspesification. Uji Durbin-Wastona (DW), dengan kriteria: a. Angka D-W dibawah - berarti ada auto korelasi positif. b. Angka D-W diatas - sampai dengan + berarti tidak ada autokorelasi. c. Angka D-W diatas + berarti ada autokorelasi negatif. Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl d du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 dl < d < 4

5 Tidak ada korelasi negatif No decisition 4 du d 4 - dl Tidak ada autokorelasi, Tidak ditolak du < d < 4 - du positif atau negatif 4) Pengujian Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi adanya gejala heteroskedastisitas, yaitu ada atau tidaknya pola yang terjadi pada nilai residu pada model dalam penelitian ini akan menggunakan metode uji Spearman s rho. Pengujian dilakukan dengan mengkorelasikan nilai residual (Unstandardized residual) dengan masing-masing variabel independen. Dasar pengambilan keputusan yaitu : 1. Signifikansi korelasi < 0,05 maka pada model regresi terjadimasalah heteroskedastisitas.. Signifikansi korelasi > 0,05 maka pada model regresi tidak terjadimasalah heteroskedastisitas 3.4.6 Uji Hipotesis 1) Uji F Tujuan uji F adalah untuk mengetahui derajad signifikan hubungan variabel-variabel independen motivasi intrinsik yang terdiri dari [Keinginan dan harapan (X 1 ), kebutuhan (X ), tingkat pendidikan (X 3 )]

53 dan motivasi ekstrinsik yang terdiri dari [kompensasi (X 4 ) dan lingkungan kerja (X 5 )] terhadap variabel dependen kepuasan kerja (Y). Uji F dengan cornbach alpha 0,05 atau 95%, menggunakan rumus (Algifari, 000). F = / / Keterangan: F R k n = Nilai F hitung = Koefisien determinasi = Jumlah variabel bebas = Jumlah sampel Rumusan Hipotesis: a. Ho: Bi = 0 : Secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel motivasi intrinsik [keinginan dan harapan (X 1 ), kebutuhan (X ) dan tingkat pendidikan (X 3 )] dan variabel motivasi ekstrinsik [kompensasi (X 4 ) dan lingkungan kerja (X 5 )] terhadap variabel kepuasan kerja (Y). b. Ha: Bi 0 :Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan dari Variabel motivasi intrinsik [keinginan dan harapan (X 1 ), kebutuhan (X ) dan tingkat pendidikan (X 3 )] dan motivasi ekstrinsik [kompensasi (X 4 ) dan lingkungan kerja (X 5 )] terhadap variabel kepuasan kerja (Y). Kriteria Pengujian:

54 Ho diterima jika F hitung <F tabel Ho ditolak jika F hitung >F tabel Daerah penerimaann Ho Daerah penolakan Ho F-tabel ) Uji T Untuk membuktikan apakah secara individual variabel independen yaitu Keinginan dan harapan (X 1 ), kebutuhan (X ), tingkat pendidikan (X 3 ), kompensasi (X 4 ) dan lingkungan kerja (X 5 ) berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kepuasaan kerja (Y). Untuk menguji koefisien regresi linier berganda digunakan formulasi sebagai berikut: t = Keterangan: t bi Sbi = Nilai t hitung = Koefisien regresi = Kesalahan baku koefisien regresi atau standar deviasi Rumusan hipotesis: a. Ho: Bi = 0 : Secara parsial tidak ada pengaruh yang berarti antara variabel motivasi intrinsik [keinginan dan harapan (X 1 ), kebutuhan (X ) dan tingkat pendidikan (X 3 )] dan motivasi

55 ekstrinsik [kompensasi (X 4 ) dan lingkungan kerja (X 5 )] terhadap variabel kepuasaan kerja (Y). b. Ha: Bi 0 : Secara parsial terdapat pengaruh yang berarti antara variabel motivasi intrinsik [keinginan dan harapan (X 1 ), kebutuhan (X ) dan tingkat pendidikan (X 3 )] dan motivasi ekstrinsik [kompensasi (X 4 ) dan lingkungan kerja (X 5 )] terhadap variabel kepuasaan kerja (Y). Kriteria Pengujian: H0 diterima jika -t tabel t hitung t tabel H0 ditolak jika -t hitung >-t tabel atau t hitung >t tabel Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho -t tabel t tabel