GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP HUBUNGAN SEKSUAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEULINGKE BANDA ACEH Jurnal Ilmiah Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh Diajukan oleh : S U S I FA NIM 08010080 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U BUDIYAH PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN BANDA ACEH 2012
GAMBARAN PERILAKU REMAJA PUTRI DALAM MENANGANI KEPUTIHAN DI KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BANDA ACEH TAHUN 2011 Jurnal Ilmiah Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh Diajukan oleh : RESTINA FEBRIANI NIM 08010077 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U BUDIYAH PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN BANDA ACEH 2012
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP HUBUNGAN SEKSUAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEULINGKE BANDA ACEH TAHUN 2012 SUSIFA Jln. Rawa Sakti Timur No 17 B Jeulingke Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan kepada 10 orang ibu hamil, 8 orang ibu hamil tidak mengetahui dengan benar mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan hubungan seksual dalam kehamilan yang meliputi keadaan yang menjadi kontraindikasi dilakukannya hubungan seksual, posisi yang benar dan sebagainya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap hubungan seksual di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke Banda Aceh tahun 2011. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan metode cross sectional. Hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke Banda Aceh Tahun 2011 yaitu Pengetahuan ibu hamil terhadap hubungan seksual adalah dari 12 orang ibu hamil yang berpengetahuan baik, 7 orang (58,33%) yang ada melakukan hubungan seksual. Sedangkan sikap ibu hamil terhadap hubungan seksual adalah dari 21 ibu hamil yang sikapnya positif terhadap hubungan seksual, 17 orang (80,95%) yang ada melakukan hubungan seksual. Kata Kunci : : Pengetahuan, sikap dan hubungan seksual I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Portugal terhadap 118 wanita hamil berusia 17 sampai 40 tahun, diketahui bahwa hampir setengah (44,7%) dari wanita melakukan hubungan seksual paling sering ditrimester pertama dan sepertiganya (35,6%) mengatakan paling sering di trimester kedua. Sedangkan di trimester ketiga hanya 10% yang mengatakan sering melakukan hubungan seks. Dan lebih dari setengahnya mengaku mengalami penurunan hasrat pada periode ini (1). Di Indonesia, 40% dari ibu hamil mengatakan bahwa mereka mengalami penurunan gairah seksual selama kehamilan selama trimester pertama dan trimester kedua kehamilan mereka. Komunikasi adalah hal utama untuk memadamkan rasa marah dan sakit hati dan menumbuhkan pengertian, kehangatan, serta dukungan selama saat-saat yang sukar tersebut, dan 75% melaporkan hilangnya gairah seksual mereka pada masa-masa akhir kehamilan (8). Menurut data dari dinas kesehatan profinsi Aceh diketahui bahwa jumlah ibu hamil adalah 112.307 orang dengan angka cakupan K1 sebesar 97,620 orang (86,92%) dan K4 sebesar 87.392 (77,82%). Dan berdasarkan data dari kota Banda Aceh terdapat 5274 orang ibu hamil dengan cakupan K1 sebesar 5,060 orang (94,95%) dan cakupan K4 sebesar 4,444 (84,215) (6). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan kepada 10 orang ibu hamil, 8 orang ibu hamil tidak mengetahui dengan benar mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan hubungan seksual dalam kehamilan yang meliputi keadaan yang menjadi kontraindikasi dilakukannya hubungan seksual, posisi yang benar dan sebagainya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap hubungan seksual di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke Banda Aceh tahun 2011. II. METODOLOGI A. Kerangka konsep Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang (hubungan seksual) cenderung dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan sikap yang dimilikinya. (7). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar kerangka konsep berikut : Variabel Independen Pengetahuan Sikap Gambar 1 Kerangka Konsep Variabel Dependen Hubungan seksual
B. Variabel Penelitian Variabel Independen yaitu pengetahuan dan sikap. Variabel Dependen yaitu hubungan seksual. C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke Banda Aceh tahun 2011.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu semua populasi diambil sebagai sampel yaitu berjumlah 49 orang. Desain Penelitian. D. Desain Penelitian Adapun Desain penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan metode cross sectional, dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang hubungan seksual di Wilayah Kerja Puskesmas Jeulingke Banda Aceh Tahun 2011. E. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke Banda Aceh pada 20 s/d 25 November Tahun 2011. F. Pengumpulan Data dan Analisa Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan kuesioner untuk menilai pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang hubungan seksual dengan cara menunggu ibu hamil yang datang berkunjung Kepuskesmas Jeulingke dan turun langsung ke desa untuk membagikan kuesioner kepada ibu hamil. Sedangkan analisa data dalam penelitian ini adalah Univariat yaitu dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian III.HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Analisa univariat 1. Hubungan seksual selama hamil Tabel 1 Distribusi Frekuensi Hubungan Seksual Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Jeulingke Banda Aceh Tahun 2011 No Hubugan Frekuensi % Seksual Selama hamil 1 2 Ada Tidak 27 22 55,10 44,90 Total 49 100,00 Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa mayoritas responden yang Ada melakukan hubungan seksual selama hamil sebanyak 27 orang (55,10 %). 2. Pengetahuan Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Jeulingke Banda Aceh Tahun 2011 No Pengetahuan Frekuensi % 1 2 3 Baik Cukup Kurang 12 21 15 24,50 42,85 30,51 Total 49 100,00 Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan cukup terhadap hubungan seksual selama hamil sebanyak 21 orang (42.85 %). 3. Sikap Tabel 3 Distribusi Frekuensi Sikap Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Jeulingke Banda Aceh Tahun 2011 No Sikap Frekuensi % 1 2 Positif Negatif 27 22 55,10 44,90 Total 49 100,00 Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa mayoritas responden yang bersikap negatif terhadap hubungan seksual selama hamil sebanyak 27 orang (55,10 %). 1. Tabel silang Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka hasil penelitian dapat disajikan dalam tabel silang berikut : a. Hubungan Seksual Selama hamil Ditinjau Dari Pengetahuan ibu Tabel 4 Distribusi Frekuensi Hubungan Seksual Ditinjau Dari Pengetahuan Di Wilayah Kerja Puskesmas Jeulingke Banda Aceh Tahun 2011 Pengetahuan Hubungan Seksual Ada Tidak Frekuensi % F % F % Baik 7 58,33 5 41,66 12 100 Cukup 12 57,14 9 42,85 21 100 Kurang 8 50 8 50 16 100 Jumlah 27 22 49
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa dari 12 orang ibu hamil yang berpengetahuan baik, 7 orang (58,33%) yang ada melakukan hubungan seksual. Sedangkan dari 21 orang ibu hamil yang berpengetahuan cukup 12 orang (57,14%) yang ada melakukan hubungan seksual dan dari 16 orang ibu hamil yang berpengetahuan kurang terhadap hubungan seksual 8 orang (50%) yang ada melakukan hubungan seksual. b. Hubungan Seksual Selama hamil Ditinjau Dari Sikap ibu Tabel 5 Distribusi Frekuensi Ibu hamil Terhadap Hubungan Seksual Ditinjau Dari Sikap Di Wilayah Kerja Puskesmas Jeulingke Banda Aceh Tahun 2011 Hubungan Seksual Sikap Ada Tidak Frekuensi % F % F % Positif 17 80,95 4 19,04 21 100 Negatif 11 39,28 17 60,71 28 100 Jumlah 28 21 49. Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa dari 21 ibu hamil yang sikapnya positif terhadap hubungan seksual 17 orang (80,95%) yang ada melakukan hubungan seksual. Sedangkan dari 28 orang ibu hamil yang sikapnya negatif terhadap hubungan seksual 17 orang (60,71%) yang tidak melakukan hubungan seksual. B. Pembahasan 1. Pengetahuan ibu hamil terhadap hubungan seksual Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa dari 12 orang ibu hamil yang berpengetahuan baik, 7 orang (58,33%) yang ada melakukan hubungan seksual. Sedangkan dari 21 orang ibu hamil yang berpengetahuan cukup 12 orang (57,14%) yang ada melakukan hubungan seksual dan dari 16 orang ibu hamil yang berpengetahuan kurang terhadap hubungan seksual 8 orang (50%) yang ada melakukan hubungan seksual. Seperti yang dikemukakan oleh (4) bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Dimana sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan juga dapat diperoleh dari pendidikan formal dan informal, media cetak, media elektronik dan pengalaman pribadi. Pengetahuan yang baik akan membuka wawasan bahwa kehamilan tidak menghalangi suami istri melakukan aktivitas seksual bahkan dapat menjadi lebih menyenangkan dari pada sebelumnya. Aktivitas seksual yang dilakukan dalam kehamilan meskipun dilakukan dengan syarat tertentu dapat meningkatkan perasaan cinta, keintiman dan kepedulian antara suamiistri. Dampak positif lain yang diterima wanita hamil dengan melakukan aktivitas seksual yaitu peningkatan kekuatan dan fleksibilitas otot-otot panggul yang berguna untuk kelancaran persalinan (2). Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Wilayah Kerja Puskesmas Jeulingke Banda Aceh didapatkan bahwa pengetahuan ibu hamil terhadap hubungan seksual umumnya baik. Ibu hamil yang berpengetahuan baik akan berperilaku baik terhadap hubungan seksual. Berdasarkan pembahasan diatas penulis berasumsi bahwa sebagian besar ibu hamil mempunyai pengetahuan yang baik terhadap hubungan seksual, hal ini bisa dipengaruhi oleh sumber informasi yang benar yang diperoleh ibu hamil baik dari media massa maupun lingkungan di sekitarnya, disamping itu pendidikan merupakan salah satu terbentuknya pengetahuan karena semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi sehingga banyak pula pengetahuan yang dimiliki ibu hamil terhadap hubungan seksual. 2. Sikap Ibu Hamil Terhadap Hubungan Seksual Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa dari 21 ibu hamil yang sikapnya positif terhadap hubungan seksual 17 orang (80,95%) yang ada melakukan hubungan seksual. Sedangkan dari 28 orang ibu hamil yang sikapnya negatif terhadap hubungan seksual 17 orang (60,71%) yang tidak melakukan hubungan seksual. Perubahan sikap ibu hamil sering kali menimbulkan perasaan yang beraneka macam, merasa jijik, merasa senang, bahkan memalukan dan kurang percaya diri (3). Dalam kehidupan sehari-hari, sikap merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulasi sosial (5). Kita ketahui bahwa sikap merupakan suatu respon namun belum terwujud dalam suatu tindakan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh (4), Sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan suatu konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Jeulingke menunjukkan bahwa sikap ibu hamil terhadap hubungan seksual umumnya Positif terhadap hubungan seksual selama hamil. Berdasarkan penjelasan diatas penulis dapat berasumsi bahwa sebagian besar ibu hamil
mempunyai sikap positif terhadap hubungan seksual selama hamil, hal ini disebabkan karena ibu telah mengetahui dengan benar mengenai hubungan seksual. Sikap seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang objek tersebut, melalui persuasi serta tekanan dari kelompok sosialnya. Sedangkan ibu hamil yang bersikap negatif terhadap hubungan seksual akan berperilaku negatif atau kurang baik juga terhadap hubungan seksual selama hamil. IV. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengetahuan ibu hamil terhadap hubungan seksual di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke Banda Aceh tahun 2011 adalah dari 12 orang ibu hamil yang berpengetahuan baik, 7 orang (58,33%) yang ada melakukan hubungan seksual. 2. Sikap ibu hamil terhadap hubungan seksual di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke Banda Aceh tahun 2011 adalah dari 21 ibu hamil yang sikapnya positif terhadap hubungan seksual, 17 orang (80,95%) yang ada melakukan hubungan seksual. Admin, 2011. Saat hamil wanita ogah ml kenapa ya.http://bangka. Tribunnews. com. (dikutip tanggal 10 agustus 2011) Dougall, Mac.2003. Kehamilan Minggu Demi Minggu.Erlangga. Jakarta Hadi Susilowati, Endang. 2006. Lebih Jauh Tentang Kehamilan. Edsa Mahkota. Jakarta Notoatmodjo S.2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta..2007 Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta : Jakarta Profil Kesehatan Provinsi Aceh 2010. Sugeng. 2001. Pendidikan Kesehatan Masyarakat.Arcan. Jakarta Susan.2011.Perubahan Seksual Selama Hamil.http://www. susan.com/web/ content/view. (dikutip tanggal 9 Oktober 2011). B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian maka diperoleh beberapa saran sebagai berikut : 1. Tempat penelitian sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Jeulingke Banda Aceh dalam memberikan informasi pada ibu hamil terutama tentang hubungan seksual selama hamil yang di perbolehkan pada ibu hamil. 2. Bagi institusi pendidikan agar dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa terhadap hubungan seksual selama hamil melalui proses belajar dengan menyediakan fasilitas dan bahan bacaan yang memadai sehingga mahasiswa nantinya bisa memberikan penyuluhan dan konseling pada ibu hamil di masyarakat. 3. Bagi tenaga kesehatan sebagai bahan masukan dan informasi dalam meningkatkan mutu pelayanan, penyuluhan, dan lain-lain. 4. Bagi peneliti dapat menjadi bahan pengetahuan dan pengalaman serta informasi. DAFTAR PUSTAKA