BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN,

dokumen-dokumen yang mirip
11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 4/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 04 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA

B U P A T I N G A W I PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KEUANGAN DESA

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

NOMOR : 17 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 11 TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2006 NOMOR : 9 SERI : E.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 11 Tahun 2007 Seri E Nomor 11 Tahun 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 11 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 26 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG RUMUSAN DAN PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ALOKASI DANA DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOGIRI,

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 23 Tahun : 2014

SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU NOMOR : 12 TAHUN 2016

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 6 TAHUN 2017 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) DI KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 1 Tahun : 2015

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 22 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAROS,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 1 Tahun : 2015

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

KABUPATEN BUTON UTARA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG DANA BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH BAGI DESA DAN ALOKASI DANA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PERIMBANGAN KEUANGAN KABUPATEN DAN DESA

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 09 TAHUN 2007 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEKADAU,

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2008 Seri : E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2010 SERI E.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

P E R A T U R A N D A E R A H

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG DANA ALOKASI UMUM DESA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SUMBER PENDAPATAN DESA

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG BESARAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN SUKAMARA TAHUN ANGGARAN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 2 Tahun 2007 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG DANA ALOKASI UMUM (DAU) DESA DI KABUPATEN TANAH LAUT

Transkripsi:

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa guna memenuhi ketentuan Pasal 68 ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d, maka dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Desa perlu mengatur dan mengalokasikan Alokasi Dana Desa (ADD); b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, guna tertib administrasi dan adanya pedoman pengelolaan Dana Alokasi Dana Desa (ADD) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, perlu membentuk Peraturan Bupati tentang Alokasi Dana Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan peraturan perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1986 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan Dari Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan Ke Kota Kajen Di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 7); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan, Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3381); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundangundangan; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 13 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kecamatan Karangdadap, Kecamatan Siwalan dan Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan (Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2001 Nomor 2 14. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 14 Tahun 2001 tentang Penetapan Kembali Wilayah Kerja Kecamatan Kedungwuni,

Kecamatan Sragi dan Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan (Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2001 Nomor 26); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2006 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 10); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2008 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 5); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2008 Nomor 8); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja Dan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2008 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 14); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 16 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kecamatan Dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2008 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 14); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI PEKALONGAN TENTANG ALOKASI DANA DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Pekalongan; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Pekalongan. 4. Kantor Pemberdayaan Masyarakat adalah Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pekalongan. 5. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah.

6. Camat adalah kepala kecamatan. 7. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 10. Kepala Desa adalah pimpinan pemerintah Desa. 11. Perangkat Desa adalah pembantu Kepala Desa yang terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa Lainnya. 12. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 13. Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat. 14. Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disebut ADD adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten untuk Desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten. 15. Dana Perimbangan adalah pengertian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. 16. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDesa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan BPD yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. 17. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa. 18. Pembinaan adalah pemberian pedoman, standar pelaksanaan, perencanaan, penelitian, pengembangan, bimbingan, pendidikan

dan pelatihan, konsultasi, supervisi, monitoring, pengawasan umum dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan desa. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud pengaturan ADD adalah guna memberikan pedoman dan kedudukan keuangan Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Daerah. (2) ADD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan salah satu sumber pendapatan Desa guna penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat Desa. Pasal 3 (1) Tujuan pengaturan ADD adalah guna tertib administrasi pengelolaan keuangan Desa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Pengelolaan keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) guna tertib pemanfaatan dan peruntukannya yang meliputi : a. meningkatkan penyelenggaraan pemerintah desa dalam melaksanakan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan kewenangannya; b. meningkatkan kemampuan kelembagaan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan secara partisipatif sesuai dengan potensi desa; c. menumbuhkembangkan dinamika masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat; d. menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong dan swadaya masyarakat. BAB III SASARAN Pasal 4 Sasaran utama ADD meliputi : a. peningkatan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan Desa; b. peningkatan pelaksanaan pembangunan Desa; c. peningkatan kualitas pelayanan masyarakat;

d. peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat Desa. BAB IV TATA CARA PENENTUAN Pasal 5 (1) Besarnya dana ADD ditentukan berdasarkan asas adil dan merata. (2) Besarnya dana ADD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan hasil penjumlahan antara Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM) dan Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP). (3) Besarnya dana ADD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Bupati. (4) Rumus penjumlahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 6 (1) Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) adalah besarnya alokasi dana yang bersifat merata yang diterima oleh setiap Desa. (2) Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dihitung berdasarkan Nilai Bobot Desa yang ditentukan berdasarkan beberapa variabel, meliputi : a. kemiskinan; b. pendidikan dasar; c. kesehatan, yang meliputi : 1. angka kematian bayi; dan 2. jumlah balita kurang gizi. d. keterjangkauan Desa; e. jumlah penduduk; f. luas wilayah; g. potensi ekonomi, yang meliputi : 1. prosentase realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB); dan 2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berada di Desa. h. jumlah dusun dan tingkat partisipasi masyarakat; i. jumlah aparatur Desa dan jumlah unit komunitas/rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). (3) Rumus penghitungan Nilai Bobot Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB V MEKANISME PENYALURAN Pasal 7 (1) ADD disalurkan melalui Rekening Pemerintah Desa pada Bank yang ditunjuk oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk. (2) Penunjukan bank dan pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 8 (1) Penyaluran ADD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu : a. Tahap I sebesar 50% (limapuluh perseratus) dari ADD Minimal; b. Tahap II sebesar 50% (limapuluh perseratus) dari ADD Minimal yang tersisa; dan c. Tahap III merupakan penyaluran dana bagian proporsional yang besarnya berdasarkan hasil penghitungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) dan ayat (3). (2) Penyaluran Tahap II dan Tahap III sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c dapat dilakukan setelah terlebih dahulu ada pertanggungjawaban penggunaan dana pada setiap tahapannya. BAB VI PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN Pasal 9 Pengelolaan ADD dilaksanakan berdasarkan prinsip hemat, terarah dan terkendali. Pasal 10 (1) Pengelolaan ADD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan Desa. (2) Setiap tahap penyaluran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dicatat dan dimasukkan dalam APBDesa pada tahun anggaran berjalan.

(3) Seluruh kegiatan yang didanai dari ADD direncanakan secara terbuka melalui musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang hasilnya dituangkan dalam Peraturan Desa tentang APBDesa serta dilaksanakan dan dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat Desa. (4) Seluruh kegiatan yang didanai dari ADD harus dapat dipertanggungjawabkan secara administratif, teknis dan hukum. (5) ADD tidak diperbolehkan untuk ganti rugi tanah, membangun prasarana yang tidak/kurang memiliki manfaat sosial ekonomi secara langsung bagi masyarakat. BAB VII PEMBINAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN Pasal 11 Dalam rangka pembinaan, pengendalian dan pengawasan, Pemerintah Desa wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan ADD kepada Bupati melalui Camat. Pasal 12 (1) Untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan kegiatan ADD, Bupati melalui Camat melakukan pembinaan, pengendalian dan pengawasan. (2) Untuk mencegah penyalahgunaan dan penyelewengan ADD, dilaksanakan pengawasan baik oleh pengawas fungsional maupun masyarakat. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pekalongan.

Pasal 14 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pekalongan. Ditetapkan di Kajen pada tanggal 28 Februari 2009 Diundangkan di Kajen Pada tanggal 28 Februari 2009 BUPATI PEKALONGAN, ttd SITI QOMARIYAH SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN ttd SUSIYANTO BERITA DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 13

PENJELASAN ATAS PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA I. UMUM Dalam rangka penguatan otonomi Desa dan guna mendukung pelaksanaan otonomi daerah, desa diharapkan dapat menyelenggarakan urusan Pemerintahan Umum Desa dan Pembangunan Desa serta pelayanan kepada masyarakat secara lebih baik dan lancar. Berkaitan dengan hal tersebut, sesuai dengan ketentuan Pasal 67 dan Pasal 68 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka Pemerintah Kabupaten berkewajiban untuk memberikan dana perimbangan kepada Desa sebagai salah satu sumber pendapatan. Adapun sumber pendapatan desa sebagaimana dimaksud di atas terdiri dari : a. Pendapatan Asli Desa (PAD), yang meliputi : 1. Hasil Usaha Desa; 2. Hasil Kekayaan Desa; 3. Hasil swadaya dan partisipasi masyarakat; dan 4. Pendapatan lain yang sah. b. Dana Perimbangan, yang meliputi : 1. Bagi hasil pajak Daerah dan restribusi daerah Kabupaten; 2. Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima Kabuipaten c. Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten. d. Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat. Alokasi Dana Desa ( ADD ) adalah dana primbangan yang merupakan salah satu sumber pendapatan Desa dari APBD Kabupaten yang terdiri dari dana bagi hasil pajak daerah, dan distribusi daerah serta bagian dari perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh Kabupaten guna membiayai penyelenggaraan Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat, dimana besarnya Alokasi Dana Desa (ADD) adalah paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari bagian dana perimbangan keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh Kabupaten setelah dikurangi alokasi belanja Pegawai. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Program Alokasi Dana Desa (ADD) diberikan agar berdaya guna, berhasil guna dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pasal 5

Besarnya Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM) yaitu 80% (delapanpuluh perseratus) dari dana keseluruhan, sedangkan bersarnya Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP) yaitu 20% (duapuluh perseratus) dari dana keseluruhan. Pasal 6 Ayat (1) Yang dimaksud dengan merata yaitu besarnya alokasi dana yang diterima oleh masing-masing desa jumlahnya sama. Ayat (2) Yang dimaksud dengan Proporsional besarnya alokasi dana yang diterima oleh masing-masing desa jumlahnya tidak sama, dihitung berdasarkan nilai Bobot Desa yang ditentukan berdasarkan beberapa variabel. Ayat (3) Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Yang dimaksud dengan prinsip hemat, terarah dan terkendali yaitu bahasa untuk penggunaan diusahakan seefisien dan seefektif mungkin, semua kegiatan terencana berdasarkan musyawarah dan mendapat pengawasan langsung dari masyarakat dan Pemerintah. Pasal 10 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Yang dimaksud dengan ganti rugi tanah yaitu membeli/menukar dengan uang/tanah milik warga/masyarakat yang digunakan Desa/untuk kepentingan umum. Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 TAMBAHAN BERITA DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1

LAMPIRAN Peraturan Bupati Pekalongan tentang Alokasi Dana Desa Nomor : 13 Tahun 2009 Tanggal : 28 Februari 2009 A. RUMUSAN PENENTUAN BESARNYA ADD Alokasi dana Desa ( ADD ) untuk setiap Desa ditentukan dengan menggunakan rumus berdasarkan azas Merata dan Adil. 1. Azas Merata : adalah bagian ADD yang sama besarnya untuk setiap Desa, yang selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa Minimal ( ADDM ) 2. Azas Adil : adalah bagian ADD yang besarnya dibagi secara proporsional untuk setiap Desa berdasarkan nilai bobot Desa ( BDX ) yang dihitung dengan rumus beberapa variabel yaitu : a. Kemiskinan; b. Pendidikan Dasar; c. Kesehatan; d. Keterjangkauan Desa; e. Jumlah Penduduk; f. Luas Wilayah; g. Potensi Ekonomi; h. Jumlah Dusun Desa dan Partisipasi Masyarakat; dan i. Jumlah Aparat Pemerintah Desa dan jumlah Unit komunitas / RT dan RW. Selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP). Berdasarkan kedua azas tersebut diatas, maka besarnya Alokasi Dana Desa (ADDx) terdiri dari 2 (dua) komponen yaitu Alokasi Dana Desa Minimal (ADDm) dan Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDPx). ADDx = ADDM + ADDPx ADDx = Alokasi Dana Desa yang diterima Desa X ADDM = Alokasi Dana Desa yang diterima Desa Minimal / Merata yang diterima setiap Desa. ADDPx = Alokasi Dana Desa yang diterima Desa Proporsional yang diterima Desa X. B. PERHITUNGAN BESARAN ADDX (ADD Setiap Desa) Dari keseluruhan besaran ADD yang ditetapkan dalam APBD Kabupaten

dialokasikan untuk: a. Alokasi Dana Desa Minimum (ADDM) Alokasi Dana Desa Minimum (ADDM) adalah pembagian dari 80% (delapan puluh perseratus) dari jumlah ADD keseluruhan. Dana tersebut dibagi sama besar untuk semua Desa. b. Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP) Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP) adalah pembagian dari 20% (duapuluh perseratus) dari jumlah ADD keseluruhan. Dana tersebut dibagi berdasarkan nilai Bobot Desa (BDx). ADDPx = BDx ( ADD - ADDM ) Keterangan : ADDPx : Alokasi Dana Desa Proporsional untuk Desa X BDx : Bobot Desa Untuk Desa X ADD : Alokasi Dana Desa : Jumlah seluruh Alokasi Dana Desa Minimal / Merata ADDM C. NILAI BOBOT DESA ( BDx ) Besarnya nilai Bobot Desa ( BDx ) ditentukan dengan rumus : BD = a1. KVx1 + a2. KVx2 + a3. KV x3 + a4. KVx 4 + a5. KVx5 + a.6. KVx6 + a7. KVx7 + a.8. KVx8 + a9. KVx 9 + a10. KVx 10 + a11. KV x 11 Keterangan : BDx : Nilai Bobot Desa x KVx : Koevisien Variabel untuk Desa x KV1 : Koevisien Variabel Kemiskinan KV2 : Koevisien Variabel Keterjangkauan KV3 : Koevisien Variabel Pendidikan Dasar KV4 : Koevisien Variabel Angka Kematian Bayi KV5 : Koevisien Variabel Jumlah Balita Kurang Gizi KV6 : Koevisien Variabel Jumlah Penduduk KV7 : Koevisien Variabel Luas Wilayah KV8 : Koevisien Variabel Prosentasi Realisasi PBB KV9 : Koevisien Variabel Pendapan Asli Desa KV10 : Koevisien Variabel Jumlah Dusun

KV11 a1... : Koevisien Variabel Jumlah Aparat Pemerintah Desa : Angka Bobot masing masing Variabel a11 Koevisien masing masing Variabel ( KVx ) Besarnya Koevisien masing masing Variabel ( KVx ) dihitung dengan rumus : Vx 1, 2, 3, 4,..11 KVx 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 = Vn Keterangan : KVx 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, : Nilai Koevisien Kemiskinan, Keterjangkauan, 10, 11 Pendidikan Dasar, Angka Kematian Bayi, Jumlah Balita Kurang Gizi, Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, Prosentasi Realisasi PBB, Pendapan Asli Daerah, Jumlah Dusun, Jumlah Aparat Pemerintah Desa. Vx 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, : Angka Variabel Kemiskinan, Keterjangkauan, 11 Pendidikan Dasar, Kesehatan, Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, Potensi Ekonomi, dan Jumlah Aparat Pemerintah Desa. Vn : Jumlah Angka Kemiskinan, Keterjangkauan, Pendidikan Dasar, Kesehatan, Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, Potensi Ekonomi, Jumlah Dusun dan Partisipasi Masyarakat, Jumlah Aparat Pemerintah Desa dan jumlah Unit Komunitas / RT dan RW, seluruh Desa se Kabupaten Pekalongan. Diundangkan di Kajen Pada tanggal 28 Pebruari 2009 BUPATI PEKALONGAN, ttd SITI QOMARIYAH SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN ttd SUSIYANTO BERITA DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 13