BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. PEGADAIAN. sejarah pegadaian di indonesia, berasal dari Bank Van Leening zaman VOC. 1 Pada

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pegadaian berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia (sekarang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahann. Tumbuh dan berkembangnya perusahaan sangat tergantung

BAB III OBJEK PENELITIAN : PERUM PEGADAIAN PUSAT. Alamat : Jalan Kramat Raya No. 162 Jakarta Pusat Fax : (021) ,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PEGADAIAN(PERSERO) CABANG PERAWANG JALAN RAYA PERAWANG KM. 5. Belanda (VOC) yaitu pada sekitar abad ke-19.

BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN. A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada saat Inggris

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

BAB III STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI (AR-RAHN) DAN MINAT NASABAH PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan harta gerak dengan jaminan sistem gadai sehingga bank ini pada

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH DEWI SARTIKA. Dalam bab ini, penulis akan menjelaskan sejarah ringkas penubuhan Institusi Pegadaian

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung

BAB II GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH CABANG HR. SOEBRANTAS PEKANBARU

Financial Check List. Definisi Pegadaian. Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? Kapan Masyarakat. Menggunakan Jasa. Pegadaian?

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. kepustakaan tentang sejarah PT. Pegadaian (Persero), yaitu semenjak mulai

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN Page 127

BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN

BAB III APLIKASI AKAD MURA<BAH{AH SEBAGAI PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN LOGAM MULIA \ PADA PEGADAIAN SYARIAH UNIT KETINTANG SURABAYA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Pegadaian Syariah Cabang Subrantas

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perum Pegadaian Syari ah Cabang Bandar Lampung

BAB II GAMBARAN UMUM. praktekan di wilayah-wilayah Eropa lainnya misalnya Inggris dan Belanda.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN. Perum Pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bank Syariah Mandiri Cabang Kaliurang

BAB III METODE PENELITIAN. Salemba, beralamatkan di Jl. Salemba Raya No. 2 Jakarta Pusat

BAB III PROFIL PEGADAIAN SYARIAH DI PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Di

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH CABANG KALIGARANG-SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui mekanisme pengadaan barang pemerintah, Diantaranya. penyediaan infrastuktur telekomunikasi, maupun barang-barang keperluan

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga. sakit dan biaya untuk mengadakan kegiatan usaha lainnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pegadaian (Persero) Cabang Gorontalo Selatan termasuk dalam sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. Pelembagaan Bisnis gadai pertama kali di Indonesia sejak Gubernur

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III PENERAPAN TIMBANGAN DIGITAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN MARHUN BIH KEPADA NASABAH DI PT PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN

RAHN DI PEGADAIAN SYARIAH KARANGPILANG SURABAYA

BAB III DATA PERUSAHAAN. Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah pembiayaan yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syari ah baik

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Akuntansi Pendapatan, Pegadaian Konvensional, Pegadaian Syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi. harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Praktek Gadai Konvensional dan Gadai Syariah.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. jasa mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Perusahaan jasa. menggunakan jasa yang perusahaan tersebut tawarkan, sehingga

BAB III PENERAPAN PERHITUNGAN BIAYA IJARAH DI PERUM PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah menjabarkan hal-hal yang melatar belakangi penelitian, teori-teori yang

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Pegadaian

I. PENDAHULUAN. merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga masyarakat.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN AR-RAHN USAHA MIKRO (ARRUM) PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB III METODE PENULISAN. saat itu usaha pegadaian mengalami beberapa perubahan sejalan dengan

BAB IV ANALISA A. PELAKSANAAN IB RAHN EMAS DI BANK JATENG SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG

BAB III A. GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARI AH BLAURAN. 1. Latar Belakang Berdirinya Pegadaian Syari ah Blauran

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Akad pada produk Gadai Emas di bank Syariah

PEGADAIAN ATA 2014/2015 M3/IT /NICKY/

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti

BAB V PEMBAHASAN. dipaparkan pada bab sebelumnya. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknik analisa data

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pada tanggal 20 Agustus Belanda ( ), Bank Van Leening milik pemerintah Belada

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan, pelayanan masyarakat dan

BAB IV ANALISIS PENERAPAN MULTI AKAD DALAM PEMBIAYAAN ARRUM (USAHA MIKRO KECIL) PEGADAIAN SYARIAH (STUDI KASUS DI PEGADAIAN SYARIAH PONOLAWEN KOTA

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan jaminan, hal ini demi keamanan pemberian kredit tersebut dalam

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI REVENUE CYCLE

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang sempurna dengan Al-Qur an sebagai sumber

LAPORAN KERJA PRAKTIK MANAJEMEN RISIKO TERHADAP SISTEM DAN PROSEDURPRODUK GADAI EMAS PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) SYARIAH CABANG TAPAK TUAN

BAB III OPERASIONAL MURA>BAHAH PADA PRODUK TABUNGAN EMAS TERHADAP KEUNTUNGAN DANA TITIPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan

membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III GAMBARAN UMUM DAN PENERAPAN UJRAH DEPOSIT BOX PADA PEBIAYAAN ARRUM (AR-RAHN USAHA MIKRO) DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN AR-RAHN USAHA MIKRO (ARRUM) PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PERUM PEGADAIAN. berdirinya, Pegadaian didirikan oleh Pemerintah Hindia-Belanda pada. Beberapa tahap lahirnya Pegadaian sampai dengan sekarang

BAB IV HASIL PENELITIAN. a. Sejarah PT. Pegadaian (Persero) Tabel 4.1 Sejarah PT. Pegadaian (Persero)

BAB IV PEMBAHASAN DATA STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI (AR- RAHN) DALAM MENINGKATKAN MINAT NASABAH DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV MEKANISME AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN PRODUK MULIA DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG PEKALONGAN

ANALISIS PENERAPAN PROSEDUR PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH A. Sejarah Singkat Pegadaian dan Perkembangannya Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. 1 Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel).namun metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah. 1 Pirgon Matua, Sejarah Singkat Perusahaan Umum (PERUM) Pegadaian, (Jakarta: 2003), hal.1 62

63 Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan cultuur stelsel dimana dalam kajian tentang pegadaian, saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian. Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan

64 maupun Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut Sitji Eigeikyuku, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari. Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang kian terus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM). Hingga pada tahun 2011, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 51 tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011, bentuk badan hukum Pegadaian berubah menjadi

65 Perusahaan Perseroan (Persero). Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 51 yang diterbitkan pada 13 Desember 2011 lalu, status badan hukum Perum Pegadaian berubah menjadi PT Pegadaian. Peningkatan bisnis Gadai Syariah meningkat Secara signifikan, perkembangan Pegadaian Syariah mengalami peningkatan yang pesat dari tahunketahun.berdasarkan pengamatan dilapangan pertumbuhan Pegadaian Syariah menunjukan peningkatan yang pesat semenjak pertama kali dirikanya Pegadaian Syariah yang dioperasikan pada 04 Januari 2003 diunit layanan Gadai Syariah Cabang Dewi Sartika, Jakarta Timur. Kantor Pusat Pegadaian di Jakarta dulu memiliki 15 Kantor Wilayah(Kanwil) dan sekarang tinggal 12 Kantor Wilayah (Kanwil), jumlah outlet (Usaha Gadai dan Usaha Syriah)yang beroperasi sebanuak 4.456 unit dan Semarang termasuk yang ke 11. Demikian prospek pegadaian syariah ke depan, cukup cerah. B. Visi dan Misi 1. Visi Pegadaian Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis

66 fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah kebawah. 2 2. Misi Pegadaian a. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. b. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan kemudahan dan kenyamanan di seluruh Pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat. c. Membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan. 3 Pegadaian Syariah Pasar Johar Semarang, selain berusaha membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dalam masyarakat menengah kebawah, dan juga bertujuan untuk 2 www.pegadaian.co.id 3 ibid

67 mempertahankan posisi pasar dengan jalan memberikan respon terhadap masyarakat luas yang membutuhkan transaksi jasa keuangan yang didasarkan pada prinsip keadilan dan bebas dari unsur riba yang pada intinya untuk menggapai pada ridha Allah sesuai dengan Al-Qur an dan Al-Hadits. 4 C. Tugas, Tujuan dan Fungsi 5 1. Tugas Pokok Pegadaian Syariah dibentuk sebagai unit bisnis yang mandiri dengan maksud untuk menjawab tantangan kebutuhan masyarakat yang mengharapkan adanya pelayanan pinjam meminjam yang bebas dari unsur riba, maysir, dan gharar yang diharamkan oleh syariat Islam. Dalam kenyataannya dilapangan, bukan hanya Perum Pegadaian yang menjawab tatangan ini, tetapi ada juga lembaga lainya. Dengan begitu, tidak ada pilihan lain bagi Perum Pegadaian bila ingin eksis dalam bisnis ini harus mampu menjawab tuntutan pasar, terutama tuntutan warga masyarakat muslim. Oleh karna itu, dalam menyikapi hal ini, Perum 4 Wawancara dengan Agustina Rahayu selaku pengelola Pegadaian Syariah Pasar Johar Semarang 6 Desember 2016 5 Buku Saku Pengenalan Produk Perum Pegadaian, (Jakarta: 2009), hal.8

68 Pegadaian membentuk KCPS yang mengemban tugas pokok untuk melyani kegiatan pemberian kredit kepada masyarakat luas atas dasar penerapan prinsipprinsip gadai yang dibenarkan oleh syariat islam. 2. Prinsip Operasional Gadai Syariah Pegadaian syariah sebagai organisasi keuangan yang mempunyai misi ganda, yaitu misi sosial dan misi komersial, sehingga harus menerapkan prinsip operasional yang serba modern. Oleh karna itu, dalam operasionalnya pegadaian syariah mengandalkan dan menjalankan 4 empat prinsip kerja sebagai berikut: a. Proses cepat Nasabah dapat memperoleh pinjaman yang hanya membutuhkan waktu singkat. Proses administrasi dan penaksiran dilaksanakan dalam waktu 15 menit. Selanjutnya nasabah (rahin) dapat memperoleh dana cair (marhun bih) tidak lebih dari 1 jam. b. Mudah Caranya Untuk mendapatkan pinjaman (marhun bih), nasabah cukup membawa barang yang akan digadaiakan (marhun) dengan melampirkan bukti kepemilikan bila diperlukan serta melampirkan

69 bukti kepemilikan bila diperlukan serta melampirkan bukti identitas ke kantor pegadaian syariah. Hal ini dimaksud yaitu pembukaan rekening atau cara lain yang merepotkan seperti meminjam uang ke Bank tidak lagi diperlukan. c. Jaminan keamanan atas barang Pegadaian Syariah juga memberikan jaminan keamanan atas barang yang diserahkan dengan standar keamanan yang telah teruji dan diasuransikan. d. Pinjaman yang optimum Mengusahakan barang sehingga pinjaman (marhun bih) hingga 90% dari nilai harga taksiran barang sehingga nasabah (rahin) tidak dirugikan oleh rasio antara taksiran barang gadai (marhun) dengan besar uang pinjaman (marhun bih). Hal dimaksud, setiap barang memiliki nilai ekonomis yang wajar. 3. Tujuan Pegadaian Syariah a. Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya golongan menengah kebawah dengan memberikan solusi keuangan yang terbaik melalui penyaluran

70 pinjaman skala mikro, kecil dan menengah atas dasar hukum Gadai dan Fidusia. b. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten. c. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya. D. Profil dan Layanan Pegadaian Pasar Johar Semarang Pegadaian Syariah Pasar Johar Semarang yang terletak dijalan Pemuda no.18 Semarang (024)3555688 merupakan kantor cabang dari Pegadaian Kantor Wilayah Semarang. Struktur organisasi kantor Cabang Pegadaian Syariah adalah sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perum Pegadaian No.1095/SDM.200322/2004, antara lain: 6 Manajer cabang, bertugas mengelola operasional cabang yaitu menyalurkan uang pinjaman (Qard) secara hukum gadai yang didasarkan pada penerapan prinsip syariat Islam. Disamping itu pimpinan cabang melaksanakan usaha-usaha lain yang telah ditentukan oleh manajemen serta mewakili kepentingan perusahaan dalam hubungan dengan pihak lain. 6 www.pegadaian.co.id

71 Penaksir, bertugas menaksir marhun (barang jaminan) untuk menentukan mutu dan nilai barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mewujudkan penetpan taksiran dan uang pinjaman yang wajar serta citra baik perusahaan. Kasir, bertugas melakukan penerimaan, penyimpanan, dan pembayaran serta pembukuan sesuai dengan kententuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan operasional Kantor Cabang. Pemegang Gudang, bertugas melakukan pemeriksaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pengeluaran serta pembukuan marhun selain barang kantong sesuai dengan pengaturan yang berlaku dalam rangka ketertiban dan keamanan serta keutuhan marhun. Penyimpan marhun, bertugas mengelola gudang marhun emas denagn menerima, menyimpan, merawat, mengeluarkan, dan mengadministrasikannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mengamankan serta menjaga keutuhan barang milik rahin (pengadai). Keamanan, bertugas mengamankan harta perusahaan dan rahin dalam lingkungan kantor dan sekitarnya.

72 Staf, bertugas memelihra kebersihan, keindahan, kenyamanan gedung ruang kerja, mengirim dan mengambil surat/dokumen untuk menunjang kelancaran tugas administrasi dan tugas operasional kantor Cabang. 7 Adapun untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari bagan dibawah ini. Bagan Organisasi 8 Manajer cabang Pengelola Unit PAP (Pegawai ADM dan Pembayaran) Penaksir Penyimpan Staff Security E. Produk Ar-Rum (Ar-Rahn Untuk Usaha Mikro) Pegadaian syariah merupakan suatu instusi yang mengelola gadai tetapi lebih luas dari itu menjadi instusi yang mengelola usaha pembiayaan mikro kecil berbasis 7 Wawancara dengan Agustina Rahayu selaku pengelola Pegadaian Syariah Pasar Johar Semarang 6 Desember 2016 8 www.pegadaian.co.id

73 syariah. Sebagai langkah awal untuk mewujudkan gagasan ini, maka sistem pembiayaan dengan sistem Ar- Rahn, kini sudah dikembangkan dengan konsep pelunasan pinjaman secara angsuran baik dengan cara (menahan agunan) maupun fidusia (hanya dokumen barang kepemilikan barang yang ditahan). Ar-Rahn untuk usaha mikro kecil, selanjutnya disebut skim ARRUM adalah skim pemberian pembiayaan berprinsip syariah bagi pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan usaha yang didasarkan atas kelayakan usaha. Surat edaran (SE) No. 14/US.200/2008 tentang penyaluran pembiayaan ARRUM. Tujuan diluncurkanya pembiayaan ARRUM selain sebagai sebuah upaya diversifikasi produk di Pegadaian Syariah juga dengan maksud meningkatkan pemberdayaan para pengusaha mikro kecil yang membutuhkan pembiayaan modal kerja atau investasi secara syariah. Pembiayaan diberikan dalam waktu tertentu dengan pengembalian pinjaman dilakukan secara angsuran dengan menggunakan konstruksi pinjaman secara Gadai atau Fidusia. Pengertian Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya

74 dialihkan tetap dalam penguasan pemilik benda. 9 Skim ARRUM ini merupakan pinjaman kepada individual pengusaha mikro kecil. 10 Keunggulan ARRUM a. Layanan ARRUM tersedia di outlet Pegadaian Syariah di Seluruh Indonesia. b. Prosedur pengajuan Marhun Bih (pinjaman) cepat dan mudah. c. Agunan cukup BPKB kendaraan bermotor d. Proses Marhun Bih (pinjaman) hanya butuh 3 hari, dan dana dapat segera cair. e. Ijaroh relatif murah dengan angsuran tetap per bulan. f. Pilihan jangka waktu pinjaman dari 12, 18, 24, 36 bulan. g. Pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu. Persyaratan ARRUM a. Memiliki usaha yang memenuhi kriteria kelayakan serta telah berjalan 1 (satu) tahun. b. Fotocopy KTP dan kartu keluarga. 9 www.pengertin fidusia.com 10 www.pegadaian.co.id

75 c. Menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB asli, fotocopy STNK dan Faktur Pembelian). Keuntungan ARRUM Menjadi nasabah Ar-Rum memiliki berbagai keuntungan, diantaranya: a. Menambah modal kerja usaha untuk memperbesar skala bisnis anda. b. Kendaraan yang menjadi jaminan tetep anda gunakan untuk faktor produksi. c. Prosedur dan syarat yang mudah, serta waktu dari survey sampai pencairan cepat. d. Biaya ijaroh yang relatif ringan dan biaya administrasi yang tidak memberatkan. e. Jangka waktu pembiayaan flaksibel, serta bebas menentukan pilihan pembayaran (angsuran atau sekaligus). Selain produk ARRUM Pegadaian juga mempunyai beberapa produk lainya yaitu: a. Ar-Rahn (Gadai Syariah) Usaha pokok dari kegiatan Pegadaian Syariah adalah menyalurkan Marhun Bih dalam jumlah skala kecil dengan jaminan harta bergerak maupun tidak bergerak atas dasar hukum Gadai Islam. Hal ini sesuai

76 dengan fatwa Dewan Syariah Nasional No.25/DSN- MUI/III/2002 tentang Rahn, tanggal 26 Juni 2002, 11 dan No.26/DSN-MUI/III/2002 tentang rahn Emas, tanggal 28 Maret. 12 Dimana Rahin menyerahkan harta bergerak/tidak bergerak sebagai jaminan sekaligus memberi kuasa kepada pegdaian syariah untuk menjual/melelang (secara syariah) jika setelah jatuh tempo rahin tidak mampu/bersedia melunasinya. Hasil lelangan digunakan untuk melunasi pinjaman pokok dan ditambah jasa simpan dan biaya lelang. Kelebihannya diserahkan kepada rahin, sedangkan kalau kurang dijadikan resiko pegadaian. Gadai Syariah merupakan produk dengan menggunakan sistem penyaluran pinjaman secara gadai yang didasarkan pada penerapan sistem syariat Islam. Nasabah tidak dikenakan biaya administasi dan jasa simpan yang dipungut dengan alasan anggunan yang diserahkan nasabah wajib disimpan dan diasuransikan. Pegadaian Syariah Pasar Johar Semarang saat ini sudah menerima barang jaminan selain emas/perhiasan. Hutang dapat diangsur sesuai kemampuan dan masa simpan 11 Ahmad Kamil dan M. Fauzan, Kitab Undang-undang Hukum Perbankan dan Ekonomi Syariah, (Jakarta: Kencana, 2007), hal. 545 12 Ahmad Kamil dan M. Fauzan, Kitab Undang-undang Hukum Perbankan dan Ekonomi Syariah, hal. 559

77 dapat diperpanjang dengan membayar jasa simpan dan biaya administrasi. b. MULIA Pegadaian Syariah dalam mengembangkan usahanya bekerja sama dengan Antam. Logam mulia atau emas mempunyai berbagai aspek yang menyentuh kebutuhan manusia selain memiliki nilai estetis yang tinggi juga merupakan jenis investasi yang nilainya stabil, likuid, dan aman secara rill. MULIA (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) adalah penjualan logam mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat secara tunai, dan agunan dengan jangka waktu flaksibel. Akad Murabahah Logam Mulia untuk investasi Abadi adalah persetujuan atau kesepakatan yang dibuat bersama antara pegadaian dan nasabah atas sejumlah pembelian Logam Mulia disertai keuntungan dan biayabiaya yang disepakati. 13 c. KUCICA KUCICA(Kiriman Uang Cara Instan, Cepat dan Aman) adalah suatu pengiriman uang dalam dan luar negeri yang bekerjasama dengan Western Union. 14 13 www.pengertian Fidusia.com 14 Wwe.pegadaian.co.id

78 d. Jasa Taksiran Jasa Taksiran adalah suatu layanan kepada masyarakat yang peduli akan harga atau nilai harta benda miliknya.dengan biaya yang relatif ringan masyarakat dapat mengetahui dengan pasti tentang nilai atau kualitas suatu barang miliknya setelah lebih dulu diperiksa dan di taksir oleh juru taksir berpengalaman akan kepastian dan nilai suatu barang. Misalnya, kualitas emas atau batu permata, dapat memberikan rasa aman dan rasa lebih pasti bahwa barang tersebut benar-benar mempunyai nilai investasi yang tinggi. 15 e. Glod Couter, Yaitu jasa penyediaan jasa fasilitas berupa tempat penjualan emas eksekutif yang terjamin kualitas dan keasliannya. Glod Couter ini semacam toko dengan emas galeri 24, dimana setiap pembelian emas di toko pegadaian syariah akan dilampiri sertifikat jaminan. Hal ini dilakukan untuk memberikan layanan bagi masyarakat kelas menengah, yang masih peduli dengan image. Dengan sertifikat tersebut masyarakat percaya dan yakin akan kualitas dan keaslian emas. 16 15 www.pegadaian.co.id 16 Ma ruf Amin, Mengatasi Masalah Dengan Pegadaian Syariah (Jakarta: Renaisan, 2005), hal.49