khususnya di Indonesia. Hal ini menyebabkan persaingan yang cukup ketat terjadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. suka akan keindahan kepada wanita. Cara wanita memelihara. itulah wanita membutuhkan sesuatu yang akan membuat dirinya

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh perusahaan - perusahaan untuk selalu mendapatkan cara terbaik guna

bukan lagi untuk memenuhi keinginan (wants) saja, melainkan karena kosmetik Berikut adalah tabel perkembangan pasar industri kosmetik di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

I. PENDAHULUAN. informed consumer, atau konsumen yang memiliki pengetahuan yang luas

BAB I PENDAHULUAN. menarik konsumen, perusahaan dituntut untuk dapat mendesain dan. Komunikasi pemasaran (Marketing Communication) dapat didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. sepeda motor nasional di 2012 dengan skenario optimistis naik 5% menjadi 8,7

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi serta perkembangan teknologi di Indonesia. serta menjadi sarana berbelanja. Berbelanja secara online dinilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin kompleks, dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. prenadamedia, 2010, h.65. Jakarta: Kencana Prenada media group, 2006, h. 57

BAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini persaingan di dunia bisnis semakin ketat terutama dalam pemasaran produk.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah sebuah kegiatan pokok yang harus dilakukan. perusahaan dalam siklus produk baik barang maupun jasa demi

I. PENDAHULUAN. mulai bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB I PENDAHULUAN. mengeksploitasi sepenuhnya asset yang dimiliki untuk memaksimalkan strategi demi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia saat ini banyak. perusahaan yang menggunakan iklan untuk mengenalkan ataupun

BAB l PENDAHULUAN. Berikut adalah perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia Menurut Jenis dan Tahun ( )

BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran paling dikenal

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki daya tarik tersendiri untuk memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Intinya adalah promosi merupakan kegiatan yang dapat. produk yang dihasikan perusahaan (Kotler dan Keller, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dilirik pengusaha karena potensinya cukup besar. Ketatnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Periklanan merupakan fenomena sosial yang menjadi salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut memproduksi kebutuhan pembersih badan sehari-hari seperti sabun,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat identik dengan wanita. Kecantikan dan keindahan tersebut dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. tertarik pada produk yang ditawarkan dan diharapkan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkembang dan mendapatkan laba, serta dapat memberikan kepuasan pada. konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan.

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan

BAB I PENDAHULUAN. tentunya para konsumen sudah banyak melakukan pembelian berulang.

BAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

Marketing Communication Management

BAB I PENDAHULUAN. Menjaga penampilan merupakan hal yang sangat penting bagi wanita hal ini

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. akan menjadi semakin penting. Seorang produsen tidak hanya cukup

BAB I PENDAHULUAN. sering menggunakan kosmetik dibanding laki-laki. Wanita adalah makhluk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kunci penting bagi perusahaan untuk menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia. Begitu pula yang dialami oleh pelaku bisnis. Dalam dunia bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai sudut jalan menyebabkan kemacetan yang cukup parah, selain itu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mungkin kompetensi yang mereka miliki. Agar dapat memenangkan persaingan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Bauran promosi merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu jembatan penghubung antara perusahaan dan customer-nya. Merek

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, dunia periklanan dan pertelevisian di

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan oleh perusahaan. Perusahaan dituntut untuk mengkomunikasikan

penting sejalan dengan perkembangan zaman. Perkembangan teknologi selalu prinsip-prinsip sentral pemasaran. Pemasaran adalah mengenai memahami

I. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini pertumbuhan perusahaan sangat meningkat, khususnya di Indonesia. Hal ini menyebabkan persaingan yang cukup ketat terjadi antar perusahaan guna untuk menarik calon konsumen dan mempertahankan pangsa pasarnya. Maka dari itu perusahaan dituntut melakukan kegiatan pemasaran untuk lebih menciptakan dan mengembangkan suatu produk yang berkualitas, menentukan harga yang menarik, dan menyalurkan produk tersebut kepada para konsumen. Perlu adanya komunikasi dengan para pelanggan maupun calon pelanggan mereka di masa yang akan datang. Suatu perusahaan harus melakukan kegiatan komunikasi pemasaran untuk memberikan informasi kepada para konsumen mengenai produk yang dihasilkan dan memposisikan produk mereka tersebut secara tepat dibenak konsumen. Bentuk pemberian informasi tentang produk tersebut dapat melalui berbagai program komunikasi pemasaran di antaranya, advertising, sales promotions, personal selling, public relations, dan direct marketing (Kotler, 2010). Ada banyak kegiatan yang bisadilakukan untuk mengkomunikasikan produk suatu perusahaan kepada konsumen, salah satu kegiatan yang paling umum digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada target audience yaitu periklanan. Defenisi Periklanan adalah komuinikasi non-personal yang dibayar oleh pihak sponsor yang menggunakan media massa untuk membujuk dan mempengaruhi

audience (Wells:1992). Berdasarkan hal tersebut, perusahaan harus mampu merancang strategi pemasaran yang efektif agar konsumen memberikan tanggapan yang positif terhadap produk. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan suatu perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya secara efektif dalam memperkenalkan produk serta mampu menarik perhatian konsumen adalah melalui iklan. Salah satu konsep periklanan yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah konsep product endorser. Product endorser adalah orang yang menyampaikan pesan iklan atau menganjurkan untuk membeli suatu produk, yang terdiri dari dua tipe yaitu selebriti dan non-selebriti (Royan, 2014). Perusahaan lebih sering menggunakan selebriti untuk mendukung produknya dalam suatu iklan dibandingkan dengan orang biasa. Seorang selebriti memiliki kepopuleran, daya tarik fisik, bakat, keberwibawaan atau kekuasaan yang dapat dijadikan sebagai pemikat bagi konsumen untuk membeli produk sehingga dapat meningkatkan penjualan. Agar suatu iklan dapat membedakan dirinya dari iklan-iklan yang lain, dibutuhkan suatu pendekatan pada diferensiasi periklanan dan salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan celebrity endorser. Celebrity endorser adalah seorang actor atau aktris, entertainer atau atlit yang mana dikenal atau diketahui umum atas keberhasilannya dibidangnya masingmasing untuk mendukung sebuah produk yang diiklankan (Shimp, 2003). Harapan dari penggunaan celebrity endorser adalah image atau kualitas selebriti akan berpindah terhadap produk dan merangsang peningkatan penjualan.

Pemakaian selebriti sebagai produk endorser harus melalui berbagai pertimbangan, diantaranya yaitu tingkat popularitas dengan permasalahan apakah selebriti yang dipilih dapat mewakili karakter produk yang sedang diiklankan. Dengan penggunaan celebrity endorser dalam strategi pemasaran, hal ini juga dapat melakukan pembeda dengan produk kompetitor yang ada di pasar. Basis pembedaan ini sangat penting karena dapat digunakan konsumen untuk memilih dari berbagai macam produk yang ditawarkan. Terdapat cara lain yang bisa dilakukan untuk menekankan basis pembeda yaitu melalui brand association. Perusahaan dituntut untuk bisa membangun asosiasi pada benak konsumen, sehingga membuat konsumen selalu mengingat merek dari asosiasi yang di ciptakan. Salah satu produk yang menggunakan selebriti dalam strategi pemasarannya dan memiliki asosiasi yang kuat dibenak masyarakat yaitu wardah kosmetik. Wardah adalah salah satu merek kosmetik yang cukup terkenal di Indonesia. Produk wardah sebagai kosmetika halal pertama di Indonesia yang dimana wardah memilih bahan-bahan halal dan aman yang mampu membuat konsumen merasa nyaman secara psikis dan melindungi fisik dari kontamina bahan yang tidak halal. Produk ciptaan PT Paragon Technology & Innovation ini sudah banyak mengantongi penghargaan salah satunya adalah terpilihnya sebagai Top Brand Award di tahun 2015 dan 2016 kategori kosmetik dan menjadi most favorite women brand di tahun 2015, dan berikut gambar grafik growth total penjualan wardah dari tahun 2009-2015: Gambar 1.1. Growth Total Penjualan 2009-2015

Dari grafik tersebut, dapat diketahui bahwa ditahun 2011-2012 growth total penjualan wardah kosmetik sebesar 117%, akan tetapi ditahun 2013-2014 growth total penjualan wardah hanya sebesar 45%. Dewi Sandra Killick, yang akrab dikenal dengan nama Dewi Sandra dipilih PT Paragon Technology and Innovation sebagai selebriti pendukungnya dengan tujuan menampilkan kembali segmentasi dari kosmetik wardah yaitu para wanita. Dewi Sandra merupakan aktris, penyanyi, dan presenter yang memiliki karakteristik seorang endorser yang bagus. Hal ini membuktikan dengan atribut yang dimiliki oleh Dewi Sandra yaitu image yang baik di kalangan para wanita, memiliki penampilan yang menarik dan muslimah, wajah yang cantik, kemampuan berakting yang sangat mengagumkan, memiliki suara yang indah dan sangat populer. Dewi Sandra digunakan beberapa kali oleh PT Paragon Technology and Innovation sebagai model iklan Wardah Cosmetic, dan salah satunya akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu Iklan Wardah Cosmetic Versi Dewi Sandra Tahun 2016, yang dimana menampilkan cantik dari hati seorang Dewi Sandra. Kepopuleran Dewi Sandra dibuktikan dengan prestasinya sebagai penyanyi yaitu Best R&B Album pada ajang AMI AWARD tahun 2001, dan prestasi di bidang acting Dewi Sandra didaulat sebagai nominasi peran utama wanita terbaik dalam film Air Mata Surga tahun 2015 dan sinetron Catatan Hati Seorang Istri (2014) yang sukses membawa image Dewi Sandra sebagai wanita yang baik hati. Brand Association dapat menciptakan informasi yang padat bagi konsumen, mempengaruhi interprestasi terhadap fakta-fakta dan mempengaruhi pengingatan

kembali atas fakta tersebut pada saat pengambilan keputusan. Beberapa asosiasi memengaruhi keputusan pembelian dengan cara memberikan kredibilitas dan rasa pecaya diri atas merek tersebut. Brand Association juga merupakan aset yang dapat meningkatkan nilai dan dasar penting melakukan pembedaan, keunggulan kompetitif, mempengaruhi keputusan pembelian, mendorong perasaan dan sikap positif serta peningkatan pembelian. Keputusan pembelian merupakan salah satu komponen utama dari perilaku konsumen. Suatu keputusan melibatkan pilihan di antara dua atau lebih alternatif tindakan (atau perilaku). Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh yang mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk atau merek. Untuk dapat memuaskan konsumen, perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut. Termasuk motif yang mendasari mengapa seseorang membeli suatu produk, dimana mereka membeli kapan mereka membeli, berapa yang mereka beli, pada tingkat harga berapa mereka mau membeli produk tersebut. Wardah Cosmetic dengan formula inovatif yang aman, halal, praktis, bahkan memenuhi kebutuhan dan selera setiap wanita. Produk kosmetik halal sesuai dengan ketentuan syariat Islam, wardah yang berarti bunga mawar. Produk wardah ini mengantongi sertifikat halal MUI memberikan jaminan kebaikan produk. Dengan hadirnya kosmetik yang halal, masyarakat khususnya kaum wanita di kota makassar merasa lebih aman dalam penggunaan kosmetik. Disamping itu model endorse yang digunakan juga menjadi kecenderungan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

Dewi Sandra sebagai endorser wardah berperan penting dalam membentuk citra merek produk yang baik dan tingkat penjualan produk yang positif. Hal ini dibuktikan dengan terpilihnya Wardah Cosmetic sebagai Women s Favorite Cosmetics Brand Tahun 2015. Ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan celebrity endorser, dan brand association terhadap keputusan pembelian. Penelitian yang dilakukan Sebayang dan Siahaan (2008), menemukan bahwa daya tarik celebrity endorser berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli sepeda motor Yamaha Mio.. Adapun penelitian yang dilakukan Selvy Juniarty R (2012), yang menemukan bahwa variabel Brand Association yaitu Attribute, Brand Attribute, Benefit berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu Loyalitas Konsumen pada handphone nokia. Adanya hasil yang sama dari beberapa penelitian sebelumnya dan berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian mengenai Pengaruh Celebrity Endorser dan Brand Association Terhadap Keputusan Pembelian Wardah Cosmetic (Studi Kasus Iklan Wardah Cosmetic Versi Dewi Sandra Tahun 2016 Pada Masyarakat Kota Makassar) B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh celebrity endorser terhadap keputusan pembelian wardah cosmetic? 2. Bagaimana pengaruh brand association terhadap keputusan pembelian wardah cosmetic?

3. Bagaimana pengaruh celebrity endorser dan brand association secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian wardah cosmetic? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh celebrity endorser terhadap keputusan pembelian wardah cosmetic 2. Untuk mengetahui pengaruh celebrity endorser terhadap keputusan pembelian wardah cosmetic 3. Untuk mengetahui pengaruh celebrity endorser dan brand association secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian wardah cosmetic D. Manfaat penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis Sebagai alat untuk mempraktekkan teori teori yang diperoleh selama menempuh perkuliahan sehingga penulis dapat menambah ilmu pengetahuan secara praktis tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan. 2. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam menetabkan kebijakan dan strategi diibidang pemasaran untuk pengembangan usaha bisnis 3. Bagi akademik Penelitian ini dapat menjadi sumber refrensi dan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan studi mengenai pemasaran dan dapat digun akan sebagai acuan dalam penelitian mengenai tema yang sama.