BAB III METODE PENELITIAN. dengan simpanan maupun kredit. Di sisi lain perkembangan penyaluran kredit

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negara dengan jumlah pengangguran paling tinggi di seluruh dunia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam

panjang antara ukuran perusahaan (SIZE) dengan capital adequacy ratio dan loan to

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series)

BAB III METODE PENELITIAN. (OJK). Objek tersebut terdiri dari Bank Umum Syaria (BUS) dan Unit Usaha

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang

III. METODE PENELITIAN. yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio), LDR (Loan to Deposit Ratio), EPS

BAB III METODE PENELITIAN. seksama untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Sedangkan penelitian yaitu,

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI. rumah (KPR) di Indonesia. Subjek penelitian dari indikator makroekonomi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perbankan Indonesia. kategori bank, diantaranya adalah Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah di Indonesia, untuk melihat apakah Capital Adequacy Ratio (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Regresi Linier ( Lanjutan )

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB III ERROR CORRECTION MODEL (ECM) Suatu analisis yang biasa dipakai dalam ekonometrika adalah analisis

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. FDR, Inflasi dan kurs terhadap ROA di Indonesia pada tahun 2013: I 2016: VII.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa rasio-rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR),

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah uji Augmented Dickey Fuller (ADF). Apabila nilai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kurun waktu , mengenai Jumlah Wisatawan, Tingkat Hunian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT BPD Jawa Timur, karena bank tersebut memiliki peran sebagai sarana untuk membangun Daerah Jawa Timur, baik dengan simpanan maupun kredit. Di sisi lain perkembangan penyaluran kredit yang cukup bagus, namun bank tersebut masih harus meningkatkan penyaluran kreditnya sebagai pendapatan operasional perusahaan sehingga jumlah aset yang dimiliki semakin besar dan mampu untuk melakukan tugasnya sebagai bank pembangunan daerah lebih baik lagi. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang sifatnya memberikan gambaran sistematis secara umum berdasarkan data atau angka yang ada kemudian dianalisis dan diinterprestasikan dalam bentuk uraian. Penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesisnya atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subyek penelitian. Dengan cara mengamati subyek penelitian yang telah dipilih kemudian menganalisis serta menyimpulkan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. C. Jenis dan Sumber Data Jenis data menurut sumber data yang digunakan adalah data sekunder dan jenis data dalam kurun waktu tertentu (time series) yang diperoleh dari kantor Bank Indonesia (BI) cabang Surabaya. Data yang digunakan berupa laporan 26

27 keuangan yang telah dipublikasi yakni DPK (Dana Pihak Ketiga), ROA (Return On Asset), CAR (Capital Adequacy Ratio), NPL (Non Perfoming Loan), Suku Bunga SBI, dan tingkat penyaluran kredit. D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dengan mengumpulkan informasi dengan mencatat data-data yang telah dipublikasikan oleh lembaga atau instansi terkait seperti laporan keuangan dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). E. Definisi Operasional Variabel 1. Kredit Kredit adalah sejumlah dana yang dipinjamkan oleh kreditur kepada debitur. Adapun satuan yang digunakan dalam variabel kredit adalah satuan rupiah (Rp). 2. Dana Pihak Ketiga Dana Pihak Ketiga (X 2 ) adalah sumber dana yang berasal dari masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk deposito dan tabungan. Adapun satuan yang digunakan dalam variabel DPK adalah Rupiah (Rp). 3. Return On Asset (ROA) ROA (Return On Asset) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) dari aset yang dimiliki. ROA merupakan perbandingan antara laba bersih

28 sebelum pajak dengan total aktiva. Adapun satuan yang digunakan dalam variabel ini adalah persentase (%). 4. CAR CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio kecukupan modal bank untuk menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Adapun satuan dalam variabel ini adalah persentase (%). 5. NPL NPL adalah kredit yang bermasalah di mana debitur tidak dapat memenuhi pembayaran tunggakan peminjaman dan bunga dalam waktu yang telah ditetapkan. Adapun satuan yang digunakan dalam variabel ini adalah persentase (%). 6. Suku Bunga SBI Suku Bunga SBI adalah suku bunga dari surat berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh BI sebagai utang jangka pendek. Adapun satuan yang digunakan dalam variabel ini adalah persen (%). F. Teknik Analisa Data Teknik anlisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni mengunakan model autoregresif atau juga disebut dengan model dinamis (dynamic models). Menurut Gujarati dan Porter (2012), model autoregresif menggambarkan alur waktu dari variabel dependen dalam hubungannya dengan nilai pada waktu lampau. Model autoregresif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

29 1. Error Correction Model (ECM) Data dianalisis menggunakan mekanisme perbaikan error (ECM). Data time series yang tidak stationer pada tingkat level dapat dikatakan memiliki hubungan kointegrasi antar variabel. Sehingga dimungkinkan memiliki hubungan jangka panjang atau keseimbangan diantara variabelnya. Untuk analisis mekanisme perbaikan error dapat digunakan uji di bawah ini. a. Uji Kointegrasi Menurut Gujarati dan Porter (2012), data yang berkontegrasi menunjukan bahwa data memiliki keseimbangan jangka panjang. Kointegrasi dapat diuji dengan membuat residual dari persamaan regresi di bawah ini: Y t = β 0 + β 1 X 1t + β 2 X 2t + β 3 X 3t + β 4 X 4t + β 5 X 5t + u t... (3.1) Diasumsikan u t dianalisis uji root dan memiliki hasil yang stasioner pada tingkat level. Dalam hal ini dapat dikatakan antarvariabel saling berkointegrasi. b. Mekanisme Perbaikan Error (ECM) Menurut Gujuarati dan Porter (2012), jika data yang digunakan saling terkointegrasi, maka terdapat hubungan jangka panjang atau keseimbangan antar variabel. Untuk hubungan jangka pendek mungkin terjadi ketidakseimbangan. Sehingga error dapat diperlakukan sebagai persamaan regresi error equilibrium. Teori Representasi Granger

30 menjelaskan apabila dua variabel X dan Y adalah kointegrasi, hubungan antar keduanya bisa dinyatakan dalam ECM sebagai berikut: Y t = α 0 + α 1 DX1 t + α 2 DX2 t + α 3 DX3 t + α 4 DX4 t + α 5 DX5 t + α 2 u t 1 + ε t... (3.2) Jika ditulis dalam persamaan log maka sebagai berikut: log Y t = α 0 + α 1 logdx1 t + α 2 logdx2 t + α 3 logdx3 t + α 4 logdx4 t + α 5 logdx5 t + α 2 logu t 1 + ε t... (3.3) 2. Partial Adjustment Model (PAM) Dari setiap perubahan variabel independen tidak selalu secara langsung mampu untuk mempengaruhi variabel dependen, akan tetapi dibutuhkan suatu tenggang atau kelambanan (lag). Sehingga secara sistematis dasar model sebagai berikut. Y t = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + U t... (3.4) Dimana: Y t β 0 β 1, β 2, β 3, β 4, dan β 5 X 1 X 2 X 3 X 4 = Kredit yang diharapkan = Intersep = Koefisien regresi yang diharapkan = DPK = ROA = CAR = NPL

31 X 5 U t = SBI = Error Karena Y t yang diinginkan tidak dapat diamati secara langsung, maka hipotesis penyesuaian parsial sebagai berikut. Y t Y t 1 = δ(y t Y t 1 )... (3.5) Menurut Gujarati dan Porter (2012), dimana δ, diketahui sebagai koefisien penyesuaian (coefficient of adjustment) dan Y t Y t-1 = perubahan aktual dan Y * t - Y t-1 = perubahan yang diinginkan. Persamaan tersebut mengemukakan bahwa perubahan yang diinginkan untuk periode tersebut. Jika δ = 0, berarti tidak ada perubahan aktual nilai Y aktual pada t sama seperti yang diobservasi pada periode sebelumnya. Biasanya, δ diekspektasikan berada antara kondisi-kondisi yang tersebut karena terdapat kemungkinan tidak selesainya penyesuaian pada persediaan nilai Y yang diharapkan. Jika persamaan (1) dan (2) disubtitusi maka akan diperoleh persamaan baru sebagai berikut. Y t Y t 1 = δ(β 0 + β 1 X 1 β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + U t ) δ(y t 1 )... (3.6) Y t = δβ 0 + δβ 1 X 1 + δβ 2 X 2 + δβ 3 X 3 + δβ 4 X 4 +δβ 5 X 5 + (1 δ)y t 1 + δu t... (3.6.a)

32 Jika δβ 0 = α 0, δβ 1 = α 1, δβ 2 = α 2, δβ 3 = α 3, δβ 4 = α 4, δβ 5 = α 5, (1 δ) = α 6, δu t = e, maka dapat ditulis persamaan sebagai berikut: Y = α 0 + α 1 X 1 + α 2 X 2 + α 3 X 3 + α 4 X 4 + α 5 X 5 + α 6 Y t 1 + e (3.7) Dalam bentuk log adalah sebagai berikut: logy = α 0 + α 1 logx 1 + α 2 logx 2 + α 3 logx 3 + α 4 logx 4 + α 5 logx 5 + α 6 logy t 1 + e... (3.8) 3. Kriteria Pemilihan Model Terbaik Menurut Gujarati dan Porter (2012), kriteria digunakan untuk memilih di antara model-model yang berkompetisi dan/atau membandingkan model-model untuk tujuan forecasting. Dalam pemilihan model terdapat dua jenis yaitu forecasting di dalam sampel dan forecasting di luar sampel. Forecasting di dalam sampel pada dasarnya memberitahukan bagaimana model terpilih sesuai dengan data pada suatu sampel. Sementara forecasting di luar sampel berhubungan dengan menentukan bagaimana sebuah model yang telah disesuaikan meramalkan nilai-nilai regresan dimasa depan, dengan nilai-nilai tertentu dari regresornya. Kriteria-kriteria yang digunakan adalah dilihat dari nilai R- Squared, Adjusted R-Squared, Informasi Akaike (AIC), dan Informasi Schawarz (SIC) yaitu sebagai berikut:

33 a. Kriteria R-Squared (R 2 ) Salah satu ukuran goodness of fit dari sebuah model regresi adalah R 2, dimana dapat didefinisikan sebagai berikut: R 2 = ESS = 1 RSS... (3.9) TSS TSS Dimana : ESS : Explained Sum of Square TSS : Total Sum of Square RSS : Residual Sum of Square R 2 didefinisikan berada diantara 0 dan 1. Lebih dekat nilai R 2 dengan 1, lebih baik kesesuaian modelnya. Akan tetapi, terdapat problem dengan R 2. Pertama, R 2 mengukur goodness of fit di dalam sampel dalam pengertian seberapa dekat sebuah nilai Y dengan aktualnya pada sebuah sampel. Tidak ada jaminan bahwa R 2 akan meramalkan observasi-observasi di luar model dengan baik. Kedua, dalam membandingkan dua atau lebih R 2, variabel dependen harus sama. Ketiga, R 2 tidak dapat berkurang ketika lebih banyak variabel ke dalam model. Oleh karena itu, terdapat masalah ketika memaksimalkan nilai R 2 hanya dengan menambahkan lebih banyak variabel kedalam model. Hal ini mungkin akan dapat meningkatkan R 2, tetapi hal ini juga dapat meningkatkan varians dari kesalahan forecasting.

34 b. Adjusted R-Squared (R 2 ) R 2 = 1 Adjusted R 2 dapat dilihat memalui perhitungan sebagai berikut: RSS n k TSS n 1 = 1 (1 r 2 ) n 1... (3.10) n k R 2 dan Adjusted R 2 pada dasarnya keduanya di jadikan sebagai kriteria Goodness Of Fit atau pengukuran kesesuain model regresi. Jika dalam penambahan variabel bebas dapat meningkatkan nilai dari R 2, maka sebaliknya penambhan dari variabel bebas tidak menjamin naiknya nilai dari Adjusted R 2 karena bisa saja terdapat variabel yang sebenarnya memang tidak dapat memberikan kontribusi yang terlalu besar. c. Kriteria Informasi Akaike (AIC) Penambahan regresor-regresor ke dalam model pada kriteria AIC, yang didefinisikan sebagai: AIC = e 2k/n ύ i 2 n RSS = e2k/n n... (3.11) Dimana k adalah jumlah regresor (termasuk intercept) dan n adalah jumlah observasi. Untuk kemudahan matematis, persamaan ditulis sebagai berikut : In AIC = [ 2k n ] + In [RSS]... (3.12) n Dimana ln AIC = log natural AIC dan 2k/n = faktor hukuman. Dalam rumus matematis AIC hanya pada istilah transformasi

35 logaritmanya sehingga tidak perlu menambahkan ln sebelum AIC. Seperti rumusdiatas, AIC memberlakukan hukuman yang lebih keras daripada R 2 untuk penambahan lebih banyak regresor. Dalam membandingkan dua atau lebih model, model dengan nilai AIC paling rendah merupakan model yang lebih disukai. Salah satu keuntungan AIC adalah kriteria ini berguna tidak hanya pada kinerja forecasting sebuah regresi di-dalam-sampel, tetapi juga di-luar-sampel. AIC juga berguna baik untuk model nested dan non-nested. Model tersebut juga telah digunakan untuk menentukan panjang lag pada model AR(p). d. Kriteria Informasi Schwarz (SIC) Serupa dengan semangat AIC, SIC didefinisikan sebagai: k/n ύ2 SIC = n n = nk/n RSS n Atau dalam bentuk log:... (3.13) ln SIC = k n ln n + ln [RSS]... (3.14) n Seperti yang jelas terlihat dari perbandingan antara persamaan In SIC dan Persamaan ln AIC. Seperti AIC, semakin rendah nilai SIC, semakin baik model tersebut. Sekali lagi, seperti AIC, SIC dapat digunakan untuk membandingkan kinerja forecasting di dalam sampel atau di luar sampel dari sebuah model.

36 4. Uji Statistik a. Uji Simultan (Uji Statistik-F) Menurut Gujarati dan Sumarno (1978), uji F merupakan salah satu uji statistik yang digunakan untuk melihat pengaruh variabelvariabel independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan. Nilai F hitung dapat diperoleh dengan rumus. F hit = R 2 /(k 1) (1 R 2 )/(n k)... (3.15) Dimana : R 2 = Koefisien determinasi k = jumlah variabel independen n = jumlah sampel Hipotesis yang digunakan dalam pengujian adalah sebagai berikut. Ho: Variabel-variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen H1: Minimal satu diantara variabel-variabel independen mempengaruhi variabel dependen Dengan membandingkan nilai dari probabilitas F-statistik dan nilai probabilitas α=5%. Sehingga kriteria dari pengujian ini adalah Ho ditolak jika nilai probabilitas F-statistik < α=5%, yang berarti bahwa minimal satu di antara variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen.

37 b. Uji Parsial (Uji Statistik-t) Menurut Gujarati dan Sumarno (1978), pengujian ini dilakukan untuk melihat signifikan dari pengaruh variabel independen secara individu terhadap dependen, dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. Untuk nilai t hitung dapat diperoleh dengan rumus. t hit = (b i b) Sb i... (3.16) berikut. Dimana: b i = koefisien variabel independen ke i b = nilai hipotesis nol sb i = simpangan baku dari variabel independen hipotesis yang digunakn dalam uji t statistik adalah sebagai H0 : Variabel indpenden tidak mempengaruhi variabel dependen H1 : Variabel independen mempengaruhi variabel dependen Dengan membandingkan nilai dari probabilitas t-statistik dan nilai probabilitas α =5% atau 0,05. Sehingga kriteria dari pengujian ini adalah Ho di tolak jika nilai probabilitas t-statistik <α =5%, yang berarti bahwa variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen.

38 c. Koefisien Determinasi (R 2 ) Menurut Gujarati dan Sumarno (1978), koefisien determinasi pada intinya mengukur sejauh mana kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Dapat dikatakan pula untuk mengetahui sebaik mana garis regresi. Untuk nilai koefisien determinasi dapat diperoleh dengan rumus. r 2 = (Ŷ i Ῡ) 2 = ESS (Y i Ῡ) 2 TSS... (3.17) Dimana ESS (Explained Sum of Square) bisa disebut sebagai jumlah kuadrat yang dijelaskan dan TTS (Total Sum of Square) bisa disebut jumlah total kuadrat. Batasnya adalah 0 R 2 1. Suatu R 2 sebesar 1 maka memiliki kecocokan sempurna, sedangkan sempurna, sedangkan R 2 yang bernilai nol berarti tidak ada hubungan antar variabel tak bebas dengan variabel yang menjelaskan. 5. Uji Asumsi Klasik Pengujian pelanggaran asumsi klasik ini dilakukan untuk mengetahui tentang adanya penyimpangan asumsi klasik yang sebagai syarat untuk memenuhi persyaratan model estimasi Ordinary Least Square (OLS). Uji asumsi klasik antara lain yaitu: a. Uji Normalitas Pengujian normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah model yang diuji memiliki distribusi data yang normal atau memiliki

39 model yang baik. Dalam pengujian ini menggunakan Uji Jarque-Bera dengan statistik uji yaitu: JB = β 1 β 1 σ β 1 b. Uji Multikolinieritas... (3.18) Multikolinieritas adalah salah satu keadaan dimana terdapat korelasi variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Multikolinieritas menunjukan adanya keberadaan dari hubungan linier yang sempurna atau tepat diantara sebagian atau seluruh variabel penjelas dalam sebuah model regresi. Untuk regresi variabel k yang melibatkan variabel penjelas X 1, X 2,., X k (di mana X 1 =1 untuk semua observasi mengikutkan faktor intersep), dikatakan terdapat hubungan liniear yang tepat jika kondisi tersebut dipenuhi: λ 1 X 1 + λ 2 X 2 + λ 3 X 3 + λ 4 X 4 +λ 5 X 5 = 0... (3.19) c. Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah faktor pengganggu mempunyai variasi yang sama atau tidak. Pengujian Heterokedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jarak atau pesebaran varians terhadap garis regresi yaitu sebagai berikut: E(u i 2 ) = σ 2... (3.20)

40 d. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi ini bertujuan untuk menguji adanya korelasi berseri antar kesalahan pengganggu pada periode saat ini dan sebelumnya dalam suatu regresi linier. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu sama lain. Masalah autokorelasi timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Menurut Gujarati & Porter (2012),salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model dinamis yaitu dengan cara Durbin h Test atau statistik h dengan formulasi sebagai berikut: h = p n 1 n[var(a 2 )]... (3.21) Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho : tidak terdapat autokorelasi dalam model autoregressive H 1 : terdapat autokorelasi dalam model autoregressive Dengan derajat integrasi α=5% dan kriteria pengujian Ho ditolak dan H1 diterima jika h hitung <h tabel H 1 diterima dan Ho ditolak jika h hitung > h tabel