BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. IPS sejarah dengan menerapkan model pembelajarankartu Domino. Siswa kelas X-B berjumlah 37 siswa terdiri dari :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK) atau classroom action research, yang merupakan suatu upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penetian ini dilakukan pada semester 1 tahun ajaran 2016/2017.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, pada bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 04 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Guru yang mengajar di SD Negeri Sidorejo Lor 04 terdiri dari 13 guru yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, 1 guru pendidikan agama kristen, 1 guru agama katolik, 1 guru bahasa Inggris dan 1 administrator, serta 1 penjaga sekolah. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. 3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas IV sejumlah 26 peserta didik yang terdiri dari 11 peserta didik laki-laki dan 15 peserta didik perempuan yang mempunyai pribadi atau karakter siswa yang berbeda, ada anak yang suka asyik bermain sendiri atau berbicara dengan teman sebangkunya ketika kegiatan belajar mengajar sehingga kelas menjadi gaduh, ada siswa yang benar-benar tidak suka dengan mata pelajaran Matematika. Selain itu ada anak yang merasa minder atau takut, sehingga anak tersebut tidak berani mengemukakan pendapat karena takut salah. Dengan perbedaan pribadi siswa yang demikian ini dapat juga mempengaruhi hasil belajarnya. Karena sebagian dari karakteristik anak diatas mendapati nilai yang kurang memuaskan khususnya pada mata pelajaran Matematika. 3.2 Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). 18

19 3.2.1 Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau terjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan model pembelajan snowball throwing. Model pembelajaran snowball throwing merupakan salah satu model pembelajaran Cooperative. Snowball Throwing itu sendiri menurut asal katanya berarti bola salju bergulir dapat diartikan bahwa metode pembelajaran ini menggunakan bola pertanyaan dari kertas kemudian dilemparkan secara bergiliran diantara sesame anggota kelompok. 3.2.2 Variabel Terikat (Y) Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (X). Variabel terikat (Y) pada Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Hasil belajar Matematika peserta didik kelas IV semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Hasil belajar adalah kemampuan seseorang yang dimiliki setelah ia menerima pengalaman belajarnya atau keberhasilan seseorang siswa dalam mempelajari materi suatu mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor. 3.3 Prosedur Penelitian Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk siklus. Menurut Kurt Lewin (1990), di dalam siklus terdiri dari empat langkah, yaitu (1) Perencanaan (planning), (2) Aksi atau Tindakan (acting), (3) Observasi (observing), dan (4) Refleksi (reflecting). Siklus minimal dilakukan dua kali. Banyaknya siklus tergantung pada tingkat keberhasilan dari target yang akan dicapai, dimana setiap siklus bisa terdiri dari beberapa pertemuan.

20 Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2007: 16) Berdasarkan uraian bagan tersebut dapat dirinci sebagai berikut: 1. Perencanaan Perencanaan mencakup semua tindakan seperti pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dialami, menyiapka metode, alat dan sumber pembelajaran serta merencanakan pula langkah-langkah dan tindakan apa yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam tahap perencanaan ini peneliti membuat perencanaan sebagai berikut: a. Peneliti bersama guru kolaborasi melakukan analisis materi Matematika kelas IV yang akan dilakukan penelitian tindakan dengan menelaah indikator-indikator materi pelajaran. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator yang telah ditetapkan. c. Menyiapkan alat peraga dan media pembelajaran dalam rangka penerapan PTK.

21 d. Membuat instrument yang digunakan dalam siklus PTK. e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran yang berupa post test. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan rancangan yang telah ditetapkan yaitu mengenai tindakan kelas (Arikunto, 2001: 18). Pelaksanaan tindakan penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan pembelajaran dengan metode eksperimen. Siklus kedua dilaksanakan untuk melakukan tindakan perbaikan. 3. Pengamatan / observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat (Arikunto, 2001: 19). Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti dan dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk mengamati tingkah laku siswa dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran Matematika dari awal hingga akhir pembelajaran. Observasi juga dilakukan terhadap guru. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah aktivitas siswa dan kinerja guru sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam lembar obsevasi atau tidak. Sehingga hasil observasi dapat diperbaiki pada siklus berikutnya. 4. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi dan sudah dilakukan (Arikunto. 2001: 19). Pada tahapan ini dilakukan analisis hasil observasi. Kemudian dilakukan refleksi apakah tindakan dapat meningkatkan hasik belajar siswa. Hasil analisis digunakan digunakan sebagai pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya dan dilanjutkan sampai penelitian dinyatakan tuntas atau berhasil. Kegiatan ini dilakukan setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan dan berkesinambungan. Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan empat langkah pada setiap siklus sesuai yang dipaparkan diatas yaitu meliputi perencanaan, implementasi tindakan/pelaksanaan, obsevasi, serta refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai hasil belajar peserta didik telah

22 mencapai indikator kinerja sesuai dengan yang telah diterapkan oleh peneliti. Tahapan dalam setiap siklus antara lain : 3.3.1 Siklus I Pada pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal (Pra Siklus). Siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah untuk menyamakan persepsi antara peneliti dan guru kelas tentang model snowball throwing. 2) Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran dari mata pelajaran Matematika yang akan diajarkan. 3) Menyusun dan mengembangkan skenario pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). 4) Menyiapkan materi pelajaran dan media pembelajaran yang diperlukan. 5) Menyusun instrumen tes (soal evaluasi) untuk peserta didik. 6) Menyusun format observasi tindakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran. b. Tahap implementasi tindakan/pelaksaan Tahap implementasi tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1) Tahap implementsi tindakan sesuai dengan yang telah disusun dalam RPP. 2) Guru menyampaikan materi melalui slide powerpoint.

23 3) Peserta didik mengamati materi dan membaca slide powerpoint yang ditayangkan oleh guru didepan kelas. 4) Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang disampaikan guru melalui slide powerpoint. 5) Guru menyampaiakan subtema beberapa bahasan yang akan dipelajari. 6) Peserta didik dibagi dalam 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 Peserta didik. 7) Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru tentang kerja kelompok. 8) Setiap kelompok dibagi satu buah kertas kemudian membuat satu pertanyaan. Setelah itu kertas tersebut diremas-remas sehingga membentuk sebuah bola. 9) Bola tersebut kemudian dilempar kepada kelompok lain. 10) Setiap kelompok mendapatkan satu buah lemparan kertas berbentuk bola. 11) Peserta didik berdiskusi besama kelompok, guru mengamati dan memberikan bantuan apabila ada peserta didik atau kelompok yang mengalami kesulitan ketika mengerjakan. 12) Setiap kelompok maju kedepan untuk membacakan hasil kerja kelompok. 13) Guru bersama peserta didik membahas hasil kerja kelompok yang telah di sampaikan, kemudian menyimpulkanya. 14) Setelah melakukan kerja kelompok dan menyimpulkannya, peserta didik mendapat soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu dan mandiri. c. Tahap Observasi Tahap observasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1) Dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung

24 2) Observer mengamati jalannya pembelajaran untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas serta aktivitas peserta didik selama pembelajaran berlangsung. 3) Observer melakukan pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar observasi peserta didik dan guru. 4) Observer menilai hasil tindakan sesuai format observasi yang telah disiapkan. d. Tahap refleksi Pada tahap ini peneliti melakukan reflkesi terhadap proses pembelajaran dengan menganalisa seberapa besar kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal tes. Sedangkan analisa non tes dilakukan dengan menganalisa lembar observasi. Menemukan kesulitan, hambatan dan kelemahan-kelemahan yang ada dalam pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing di siklus I. Refleksi dilakukan atas dasar hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer. Apabila hasil belajar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan maka kegiatan dilanjutkan pada siklus II. 3.3.2 Siklus II Pelaksanaan siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil mencapai indicator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II merupakan penyerpurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus sebelumnya. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1) Menyusun dan mengembangkan skenario pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

25 2) Menyiapkan materi pelajaran dan media pembelajaran yang diperlukan. 3) Menyusun instrumen tes (soal evaluasi) untuk peserta didik. 4) Menyusun format observasi tindakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran. b. Tahap implementasi tindakan/pelaksaan Tahap implementasi tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1) Tahap implementsi tindakan sesuai dengan yang telah disusun dalam RPP. 2) Guru menyampaikan materi melalui slide powerpoint. 3) Peserta didik mengamati materi dan membaca slide powerpoint yang ditayangkan oleh guru didepan kelas. 4) Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang disampaikan guru melalui slide powerpoint. 5) Guru menyampaiakan subtema beberapa bahasan yang akan dipelajari. 6) Peserta didik dibagi dalam 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 Peserta didik. 7) Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru tentang kerja kelompok. 8) Setiap kelompok dibagi satu buah kertas kemudian membuat satu pertanyaan. Setelah itu kertas tersebut diremas-remas sehingga membentuk sebuah bola. 9) Bola tersebut kemudian dilempar kepada kelompok lain. 10) Setiap kelompok mendapatkan satu buah lemparan kertas berbentuk bola. 11) Peserta didik berdiskusi besama kelompok, guru mengamati dan memberikan bantuan apabila ada peserta didik atau kelompok yang mengalami kesulitan ketika mengerjakan.

26 12) Setiap kelompok maju kedepan untuk membacakan hasil kerja kelompok. 13) Guru bersama peserta didik membahas hasil kerja kelompok yang telah di sampaikan, kemudian menyimpulkanya. 14) Setelah melakukan kerja kelompok dan menyimpulkannya, peserta didik mendapat soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu dan mandiri. c. Tahap Observasi Tahap observasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1) Dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung 2) Observer mengamati jalannya pembelajaran untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas serta aktivitas peserta didik selama pembelajaran berlangsung. 3) Observer melakukan pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar observasi peserta didik dan guru. 4) Observer menilai hasil tindakan sesuai format observasi yang telah disiapkan. d. Tahap refleksi Refleksi dalam siklus II ini dilkukan sama seperti siklus I. Pada tahap ini peneliti melakukan reflkesi terhadap proses pembelajaran dengan menganalisa seberapa besar kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal tes. Sedangkan analisa non tes dilakukan dengan menganalisa lembar observasi. Menemukan kesulitan, hambatan, kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil kesimpulan tentang keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

27 3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpula Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: a) Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain konsistesi RPP dengan pelaksanaan pembelajaran, cara guru mengajarkan materi, cara guru menggunakan model pembelajaran snowball throwing, cara guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan bagaimana menggunakan metode snowball throwing, serta cara guru memberikan penilaian. Disamping itu, observasi juga dilakukan pada siswa antara lain: keaktifan siswa dalam menggunakan model pembeljaran snowball throwing, perubahan hasil belajar dari siklus I ke siklus II, termasuk halhal yang mendorong selain model pembelajaran snowball throwing, yang ikut mempengaruhi perubahan hasil belajar siswa tiap siklus. b) Tes Tes dilaksanakan pada akhir pembelajaran dari setiap siklus. Dengan memberikan soal kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data a) Lembar Observasi Lembar observasi merupakan instrument untuk memperoleh data tentang kondisi pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing yang berlangsung. Karena itu, lembar observasi ini didesain berdasarkan langkahlangkah (sintaks) pembelajaran snowball throwing ini. Lembar observasi dapat dilihat pada kisi lembar observasi berikut:

28 Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Kegiatan Aspek yang Diamati Indikator Pendahuluan Pra pembelajaran 1. Persiapan kelas. 2. Alat dan media. Membuka pelajaran 1. Doa dan absensi. 2. Memberikan apersepsi. 3. Menyampaikan tujuan Inti Penyampaian materi dan strategi pembelajaran Penggunaan metode pembelajaran dan pemanfaatan sumber belajar. Penilaian hasil belajar pembelajaran. 1. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. 2. Menyampaikan langkah pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing. 1. Guru menyampaikan materi bilangan Romawi. 2. Guru membentuk kelompok yang masing-masing anggota terdiri dari 5-6 siswa. 3. Siswa diberi satu lembar kertas kerja untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan materi bilangan Romawi yang sudah dijelaskan oleh guru. 4. Kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain selama ± 15 menit. Siswa yang mendapat satu bola, diberikan kesempatan menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut. Penutup Mengakhiri pelajaran 1. Bersama siswa membahas hasil pembelajaran. 2. Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. 3. Melakukan evaluasi (memberikan tes)

29 Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa Tahapan Aspek yang Indikator Kegiatan Diamati Pendahuluan Membuka pelajaran 1. Siswa dapat menjawab pertanyaan apersepsi. 2. Siswa memahami tujuan pembelajaran. Inti Penyampaian materi dan strategi pembelajaran 1. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi bilangan Romawi. 2. Siswa mengerti instruksi langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan snowball throwing. Penggunaan metode pembelajaran dan pemanfaatan sumber belajar. Penilaian hasil belajar 1. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi bilangan Romawi. 2. Siswa membentuk kelompok. 3. Siswa mendapat satu lembar kertas kerja dan menuliskan pertanyaan mengenai materi bilangan Romawi. 4. Siswa membuat kertas pertanyaan berbentuk bola dan melempar ke siswa lain selama ± 15 menit. Siswa yang telah mendapat satu bola, diberikan kesempatan menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut. Penutup Mengakhiri pelajaran 1. Bersama guru membahas hasil pembelajaran. 2. Bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 3. Mengerjakan tes evaluasi.

30 b) Butir Tes Formatif Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes formatif dalam bentuk tes pilihan ganda. Sebelum dibuat instrumennya maka sebelumnya disusun kisi-kisi soal. Kisi merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam penulisan soal. Penjabaran lembar soal tes dapat dilihat pada kisi-kisi soal dalam tabel berikut: Standar Kompetensi 7. Menggunakan lambang bulangan Table 3.3 Kisi-kisi Lembar Soal Materi Bilangan Romawi Kompetensi Dasar 7.1 Mengenal lambang bilangan Romawi. 7.2 Menyatakan bilangan cacah sebagai bilangan Romawi dan sebaliknya. Indikator 1. menerapkan lambang bilangan Romawi dalam kehidupan seharihari. 2. membaca dan menuliskan lambang bilangan Romawi. 1. menerapkan lambang bilangan Romawi dalam kehidupan seharihari = bilangan cacah. 2. membaca dan menuliskan lambang bilangan Romawi = bilangan cacah Nomor Soal 1, 3, 24, 27 2, 6, 8, 10, 13, 14, 16, 19, 20, 23, 31, 33, 35, 36, 37, 40 1, 18, 20, 4, 6, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 23, 24, 27, 28, 29, 31, 34, 36, 37, Jumlah 40

31 3.5 Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes siklus I, dan nilai tes siklus II. Analisis data terhadap hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut: Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar dengan cara presentase yaitu dengan menghitung ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor minimal 65 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 70 ini jumlahnya sekitar 75% dari jumlah seluruh siswa dan masing-masing dihitung dengan menggunakan rumus. Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut: Ketuntasan individual = Ketuntasan klasikal = Keterangan: Ketuntasan individual: jika siswa mencapai ketuntasan skor 65 Ketuntasan klasikal: jika < 75% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan skor 70. 3.6 Indikator Kinerja Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dikatakan berhasil apabila model pembelajaran ini berhasil dalam meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IV SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga, dengan ketuntasan sebagai berikut: 80% dari total siswa kelas IV SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga berhasil lulus dari criteria KKM= 65. (berdasarkan peraturan sekolah).